Kebiasaan Minta Buah Tangan Ternyata Ancaman Lho!

Kebiasaan Minta Buah Tangan Ternyata Ancaman Lho! - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kebiasaan Minta Buah Tangan Ternyata Ancaman Lho!, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kebiasaan Minta Buah Tangan Ternyata Ancaman Lho!
link : Kebiasaan Minta Buah Tangan Ternyata Ancaman Lho!

Baca juga


Kebiasaan Minta Buah Tangan Ternyata Ancaman Lho!

JANGAN LUPA OLEH-OLEH YA?

Begitulah kata-kata yang banyak dilontarkan oleh keluarga, teman ataupun kolega dikala kita diketahui berada di luar kota asal. Permintaan itu seolah normal dan biasa aja. Dimana kesalahannya minta oleh-oleh, bukankah itu masuk akal saja? Bagi yang meminta buah tangan tentunya itu tanpa beban, bebas-bebas saja, tapi bagi yang dimintai seringkali menjadi beban. Itu saya alami sendiri. Ketika teman atau keluarga tahu saya berada di luar kota ataupun di luar negeri isi inbox saya kebanyakan yaitu minta oleh-oleh. 


Dan perlu diketahui bagi pembaca (terutama yan suka minta buah tangan nih ) membeli buah tangan sanggup jadi memberatkan. Mengapa?
1.) Harus menyiapkan waktu khusus untuk mencari dan menentukan buah tangan yang diinginkan oleh si pemesan. Sementara kadang kita tidak punya waktu untuk mengunjungi toko souvenir hanya sekedar hunting buah tangan sebab terbatasnya waktu yang dimiliki.
2.) Jarak toko buah tangan dengan kediaman sanggup jadi sangat jauh dan butuh upaya untuk mencapainya.
3.) Butuh budget khusus yang tak sedikit untuk memenuhi pesanan setiap orang yang sanggup jadi berbeda dengan harga yang bervariasi (kalo dititipi uang, itu akan jadi amanah dan 'wajib" ditunaikan). Tapi kebanyakan maunya gratisan. Bayangkan berapa duit yang harus disiapkan?
4.) Bagasi terbatas. Bagi yang naik pesawat kadang hanya membawa tas secukupnya diubahsuaikan dengan jumlah hari dan tujuan bepergian. Kadang ada yang tak membeli bagasi (buat penerbangan berbiaya murah / low cost carrier) sehingga jikalau ditambah sejumlah buah tangan sanggup menambah berat bawaan (berat nentengnya) dan sanggup over bagasi dan harus menambah biaya.
5.) Kurangnya penghargaan. Sebagian teman seringkali menuntut terlalu banyak untuk sanggup buah tangan masing-masing dengan standar yang mereka tentukan sendiri. Makara banyak yang kurang bahagia jikalau sanggup buah tangan sederhana semisal gantungan kunci ataupun pernak pernik kecil yang ringan dibawa dan murah meriah, sehingga si pembawa buah tangan jadi serba salah.

Akhirnya sebab kondisi yang "menyeramkan" terkait dengan buah tangan di atas kebanyakan sih "ngumpet" kalo mau keluar daerah, gak usah diumumkan, gak usah pamit ntar dimintai. dan ngumpet begitu balik takut ditagih buah tangan dan sanggup sambutan dengan wajah asem kalo gak bawa tentengan...
Buat saya sih tak perlu minta buah tangan pada orang lain tapi jikalau diberi jangan ditolak bagaimanapun sederhananya. Kalo lagi di luar dan kebetulan punya waktu dan ada sedikit dana untuk membeli saya sempatkan mencari buah tangan sederhana yang sanggup dishare banyak orang, ibarat kudapan (snack). Itupun belinya sebab harapan sendiri bukan sebab diminta-minta atau terpaksa beli.

Apa kata agama perihal ini?

Soal minta-minta ternyata merupakan kesalahan yang harus segera dihentikan , sebab meminta oleh oleh pada teman atau kerabat yang bepergian dihentikan oleh Rasulullah SAW
Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa meminta-minta padahal dirinya tidak fakir maka ia seolah-olah memakan bara api (H.R.Ahmad) 

Dan di hadits lain
" Jika seseorang meminta-minta pada insan ia akan tiba pada hari simpulan zaman tanpa sepotong dagingpun di wajahnya (H.R. Bukhari).
Membacanya aja ngeri kan?
Jadi minta buah tangan itu sanggup ancaman sebab perumpamaan dengan makan bara api. Makan masakan panas aja suka bikin pengecap terbakar apalagi ini udah bara, ngeri kan? Belum lagi penampakannya di hari akhir..
Ketika kita meminta oleh oleh sama artinya kita telah "membebaninya" dengan titipan dan amanah.
Hal ini tidak diperbolehkan sebab belum tentu orang tersebut akan selamat dan menjaga amanahnya. 

Bagi-bagi rezeki Tuhan

Sering dengar ungkapan ini dari mereka yang minta buah tangan gak? Membagi rezeki itu banyak caranya gak mesti lewat oleh-oleh. Lagipula terang aturannya kepada siapa rezeki itu dibagi, ya..pada mereka yang berhak, contohnya miskin, yatim, muallaf, google deh. Kalo masih sanggup beli data untuk baca goresan pena di blog ini artinya gak masuk dalam kategori ini.
Bahkan keseringan minta gratisan itu sanggup bikin rezeki ngacir malah ! Mencari rezeki pun sebaiknya lewat bekerja, sesederhana apapun, hindari meminta (mengemis) kecuali terpaksa. Jangan malah mengemis dijadikan profesi ibarat banyak yang kita lihat di jalanan.
Bagi pengemis buah tangan pun sebaiknya segera pensiun. Mulai detik ini marilah kita ubah kebiasaan kita minta buah tangan dengan mendoakan keselamatan, kesehatan,dan kelancaran mereka yang bepergian. Jangan membebaninya dengan buah tangan yang belum tentu sanggup ditunaikan. Bagi yang tetap mau membeli buah tangan disilakan tapi jangan jadi terbebani dengannya. 

Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Kebiasaan Minta Buah Tangan Ternyata Ancaman Lho!

Sekianlah artikel Kebiasaan Minta Buah Tangan Ternyata Ancaman Lho! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kebiasaan Minta Buah Tangan Ternyata Ancaman Lho! dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2021/01/kebiasaan-minta-buah-tangan-ternyata.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel