Berpikir Gak Biasa Untuk Sukses
Wednesday, December 2, 2020
Edit
Berpikir Gak Biasa Untuk Sukses - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Berpikir Gak Biasa Untuk Sukses, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel tips, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Berpikir Gak Biasa Untuk Sukses
link : Berpikir Gak Biasa Untuk Sukses
Coba pikirkan baik-baik!
Apa yang mesti Anda lakukan??
Anda sekarang membaca artikel Berpikir Gak Biasa Untuk Sukses dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/berpikir-gak-biasa-untuk-sukses.html
Judul : Berpikir Gak Biasa Untuk Sukses
link : Berpikir Gak Biasa Untuk Sukses
Berpikir Gak Biasa Untuk Sukses
ARTIKEL KE 717
THINK OUT OF THE BOX”
Cerita di bawah ini bener-bener memaksa otak buat berpikir. Yang mana harus dijadikan prioritas? Mungkin saja kita sering ngalamin hal di bawah ini, dilema dalam menciptakan keputusan. Solusinya yakni berpikir di luar kebiasaan (think out of the box), keputusan mana yang kira-kira sanggup memberi banyak kepuasan pada banyak pihak dan kalo sanggup meminimalisir kerugian yang mungkin timbul, sekecil apapun itu..
Kalo anda ngadepin problem kek di bawah ini, apa yang anda lakukan?
Kalo anda ngadepin problem kek di bawah ini, apa yang anda lakukan?
Pada suatu malam, di tengah hujan deras berhias petir yang menggelegar, Anda lagi nyetir sendirian dengan kendaraan beroda empat kecil.
Jalanan kawasan Anda melaju, letaknya agak jauh dari perumahan penduduk, sepi dan kendaraan yang lewat hanya satu-satu, itupun melaju dengan kencang alasannya yakni pengen cepat sampe di tujuan.
Jalanan kawasan Anda melaju, letaknya agak jauh dari perumahan penduduk, sepi dan kendaraan yang lewat hanya satu-satu, itupun melaju dengan kencang alasannya yakni pengen cepat sampe di tujuan.
Tiba-tiba, di tengah jalan, cahaya kendaraan beroda empat anda menangkap bayangan orang yang melambaikan tangan. Ya, kendaraan beroda empat Anda tidak boleh oleh 3 orang yang sedang menunggu tumpangan:
1. Perempuan bau tanah yang sekarat, nampak butuh dukungan darurat dan taruhannya yakni nyawanya.
2. Seorang teman lama, yang pernah menyelamatkan hidup Anda.
3. Partner perjuangan yang sempurna, yang anda impikan selama ini.
Siapa yang Anda pilih untuk ikut bersama Anda? Karena kendaraan beroda empat Anda kecil, jadi hanya sanggup muat satu orang bersama pengemudi.
Coba pikirkan baik-baik!
Apa yang mesti Anda lakukan??
Ini sebuah dilema moral, untuk menentukan yang terbaik bagi Anda dan sesama:
- Membawa perempuan bau tanah yang sekarat dan perlu pertolongan darurat yakni tindakan mulia (apalagi beliau tidak ada waktu lagi untuk menunggu terlalu lama. Meninggalkannya kok rasanya tak tega).
- Memilih teman lama, yang pernah menyelamatkan hidup Anda. (Ini yakni waktu yang tepat untuk membalas budi baiknya, dikala beliau butuh dukungan anda tiba sebagai penyelamat).
(baca : orang yang membawa rezeki dalam hidup kita)
(baca : orang yang membawa rezeki dalam hidup kita)
- Memilih partner perjuangan yang sempurna, yang belum tentu akan Anda temui lagi seumur hidup (ini yakni kesempatan yang belum tentu tiba lagi, sayang kalo disia-siakan).
(baca : alasan kenapa kok belum kaya?)
Sebuah dilema muncul. Keputusan apapun yang anda pilih niscaya ada yang rugi.
1. Memilih menyelamatkan perempuan bau tanah yang sekarat menciptakan anda merasa lega alasannya yakni menolong seseorang yang sangat butuh pertolongan dan anda turut andil menyelamatkan nyawanya. Tapi anda jadi gak lezat sama teman usang yang dulu pernah berbuat yang sama dengan yang anda lakukan kini dan anda harus kehilangan kesempatan memfasilitasi partner perjuangan yang sanggup mendatangkan banyak laba bagi anda, sebuah peluang rezeki yang terbuang percuma jadinya...
2. Jika anda menentukan mengangkut teman usang yang pernah menyelamatkan anda di masa lalu, maka hutang budi anda pun lunas. Tapi anda bakal dilanda rasa bersalah jikalau meninggalkan perempuan bau tanah sekarat itu.
3. Jika anda menentukan menyelamatkan partner perjuangan demi peluang bisnis yang jauh lebih cerah di masa depan, tapi anda niscaya didera rasa bersalah alasannya yakni meninggalkan orang sekarat dan tak sanggup membalas budi baik teman usang anda..
(baca : alasan kenapa kok belum kaya?)
Sebuah dilema muncul. Keputusan apapun yang anda pilih niscaya ada yang rugi.
1. Memilih menyelamatkan perempuan bau tanah yang sekarat menciptakan anda merasa lega alasannya yakni menolong seseorang yang sangat butuh pertolongan dan anda turut andil menyelamatkan nyawanya. Tapi anda jadi gak lezat sama teman usang yang dulu pernah berbuat yang sama dengan yang anda lakukan kini dan anda harus kehilangan kesempatan memfasilitasi partner perjuangan yang sanggup mendatangkan banyak laba bagi anda, sebuah peluang rezeki yang terbuang percuma jadinya...
2. Jika anda menentukan mengangkut teman usang yang pernah menyelamatkan anda di masa lalu, maka hutang budi anda pun lunas. Tapi anda bakal dilanda rasa bersalah jikalau meninggalkan perempuan bau tanah sekarat itu.
3. Jika anda menentukan menyelamatkan partner perjuangan demi peluang bisnis yang jauh lebih cerah di masa depan, tapi anda niscaya didera rasa bersalah alasannya yakni meninggalkan orang sekarat dan tak sanggup membalas budi baik teman usang anda..
Banyak orang yang telah menjawab pertanyaan ini.
Mereka menentukan tanggapan sesuai dengan persepsinya masing-masing..
Semua yakni hak individu dan ini bebas-bebas saja untuk memilih...
Tetapi ada seorang yang punya tanggapan yang mengejutkan.
Dia menentukan untuk memperlihatkan kunci mobilnya kepada teman usang yang pernah menyelamatkan hidupnya, biar beliau sanggup segera mengantar perempuan yang sekarat itu dalam mencari pertolongan. Sementara beliau akan bangun di samping partner bisnis yang telah di idamkan semenjak lama, sambil menunggu tumpangan yang akan lewat..."
Solusi yang luar biasa bukan?
Memang beliau harus merelakan orang lain mengemudi dan menumpang mobilnya sementara dirinya menentukan menggantikan posisi mereka menunggu tumpangan. Itulah keputusan yang imbas kerugiannya paling sedikit. Hanya dirinya yang rugi tak sanggup tepat waktu di kawasan tujuan, tapi kerugian itu terbayar dengan perasaan lega karena:
- menyelamatkan orang yang sekarat.
- berhasil membalas budi teman lama.
- berhasil melaksanakan pendekatan dengan partner perjuangan idaman dengan memposisikan diri setara dengannya (sama-sama menunggu tumpangan).
Dalam hidup juga kita sering ngalamin ini, di mana kita dituntut untuk mengambil pilihan terbaik diantara yang terburuk..
Memang beliau harus merelakan orang lain mengemudi dan menumpang mobilnya sementara dirinya menentukan menggantikan posisi mereka menunggu tumpangan. Itulah keputusan yang imbas kerugiannya paling sedikit. Hanya dirinya yang rugi tak sanggup tepat waktu di kawasan tujuan, tapi kerugian itu terbayar dengan perasaan lega karena:
- menyelamatkan orang yang sekarat.
- berhasil membalas budi teman lama.
- berhasil melaksanakan pendekatan dengan partner perjuangan idaman dengan memposisikan diri setara dengannya (sama-sama menunggu tumpangan).
Dalam hidup juga kita sering ngalamin ini, di mana kita dituntut untuk mengambil pilihan terbaik diantara yang terburuk..
Sebenarnya, kita sanggup mendapat lebih banyak (termasuk rezeki yang lebih) jikalau tidak hanya terpaku pada apa yang sudah menjadi "kerangka berpikir" (mindset) kita yang berlaku umum, yaitu mindset yang fokusnya ke "kita" melulu.
Jika ingin sukses,
Beranilah berpikir yang gak biasa.
Berpikir melampaui batas!
Beranilah berpikir yang gak biasa.
Berpikir melampaui batas!
Jangan pernah takut untuk "think out of the box.!"
Wallahu alam...
Wallahu alam...
Demikianlah Artikel Berpikir Gak Biasa Untuk Sukses
Sekianlah artikel Berpikir Gak Biasa Untuk Sukses kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Berpikir Gak Biasa Untuk Sukses dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/berpikir-gak-biasa-untuk-sukses.html