Baiki Keluargamu Maka Rezekimu Pun Akan Baik..
Sunday, December 13, 2020
Edit
Baiki Keluargamu Maka Rezekimu Pun Akan Baik.. - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Baiki Keluargamu Maka Rezekimu Pun Akan Baik.., kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel kisah,
Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Baiki Keluargamu Maka Rezekimu Pun Akan Baik..
link : Baiki Keluargamu Maka Rezekimu Pun Akan Baik..
Lalu saya pun melihat, hari itu ketika jenazahku masih diletakkan di ruang keluarga, hanya satu orang sahabat dunia mayaku yg datang, selebihnya hanya mendoakan lewat grup, bahkan juga ada yang tidak komentar apapun atas kepergianku, dan ada yang hanya menulis 3 karakter singkat, 'RIP'.
Lalu teman-temanku sekantor, hampir semua datang, sekejap melihat jenazahku, kemudian mereka asik foto-foto dan mengobrol, bahkan ada yg asik membicarakan aibku sambil tersenyum-senyum. Bos yang saya hormati, hanya tiba sebentar, melihat jenazahku dalam hitungan menit eksklusif pulang. Dan kolegaku, tidak ada satupun dari mereka yang saya lihat.
Lalu kulihat anak-anakku menangis dipangkuan istriku, yang kecil berusaha menggapai-gapai jenazahku meminta saya bangun, namun istriku menghalaunya. Istriku pingsan berkali-kali, saya tidak pernah melihat beliau sekacau itu. Lalu saya teringat betapa sering saya acuhkan panggilannya yang mengajakku mengobrol, saya selalu sibuk dengan hp ku, dengan kolega-kolega dan teman-teman dunia mayaku, kemudian saya lihat anak-anakku.. Sering kuhardik dan kubentak mereka ketika saya sedang asik dengan ponselku, ketika mereka ribut meminta ku temani. Oh Ya Allah.. Maafkan aku.
“Anakku, papa sangat menyesal dikarenakan telah berlaku garang padamu.“Si kecilku pun terbangun dan berkata, “Oh papa, gak apa-apa. Aku sayang ama Papa.”
“Anakku, saya mencintaimu juga. Aku benar-benar mencintaimu, maafkan saya anakku” Dan kupeluk anakku. Kuciumi pipi dan keningnya.
Lalu kulihat istriku tertidur, istriku yang sapaannya sering kuacuhkan, ajakannya bicara sering kali saya sengaja berpura-pura tidak mendengarnya, bahkan pesan-pesan darinya sering saya anggap tak bermakna, maafkan saya istriku, maafkan aku.
Lalu saya rebahkan diri disamping istriku, ponselku masih terus bergetar, berpuluh puluh notifikasi masuk menyapaku, menggelitik untuk saya buka, tapi tidak.. tidak..
Anda sekarang membaca artikel Baiki Keluargamu Maka Rezekimu Pun Akan Baik.. dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/baiki-keluargamu-maka-rezekimu-pun-akan.html
Judul : Baiki Keluargamu Maka Rezekimu Pun Akan Baik..
link : Baiki Keluargamu Maka Rezekimu Pun Akan Baik..
Baiki Keluargamu Maka Rezekimu Pun Akan Baik..
KELUARGA ITU SEGALANYA.....
Pelajaran untuk kita semua " Keluarga di atas semua pekerjaan"... Sebuah kisah yang menyentuh hati dan jadi materi renungan kita semua.
Di hari itu saya bersenggolan dengan seseorang yang tidak saya kenal. “Oh, maaf ya,” reaksi impulsif saya. Ia juga berkata: “Oh gak apa apa, maafkan saya juga.” Orang itu dan saya berlaku sangat sopan. Kami pun berpisah dan mengucapkan salam.
Namun dongeng jadi lain, begitu hingga di rumah. Pada hari itu juga, ketika saya sedang menelpon salah satu kolega terbaik saya, dengan bahasa sangat lembut dan santun untuk meraih simpati kolega saya itu, tiba-tiba anak lelaki saya berdiri belakang layar di belakang saya. Saat saya berbalik, saya mengenainya dan
hampir saja membuatnya jatuh. Spontan yang keluar dari verbal saya ialah amarah alasannya ialah merasa terganggu.
hampir saja membuatnya jatuh. Spontan yang keluar dari verbal saya ialah amarah alasannya ialah merasa terganggu.
"Minggir!!! Main sana, ganggu saja!!!" teriak saya dengan marah. Ia pun pergi dengan hati hancur, berlinganan air mata dan merajuk.
Peristiwa hari itu udah saya lupakan.
Saat saya berbaring di daerah tidur malam itu, dengan halus, serasa saya mendengar bisikan, "Akan kusuruh malaikat mencabut nyawamu dan mengambil hidupmu sekarang, namun sebelumnya, saya akan izinkan kau melihat lorong waktu setelah kematianmu. Sewaktu kau berurusan dengan orang yang tidak kau kenal, budpekerti kesopanan kau gunakan. Tetapi dengan anak yang engkau kasihi, engkau perlakukan dengan sewenang-wenang, akan kuperlihatkan setelah kematianmu hari ini, bagaimana keadaan atasanmu, kolegamu, sahabat dunia mayamu, serta keadaan keluargamu"
Lalu saya pun melihat, hari itu ketika jenazahku masih diletakkan di ruang keluarga, hanya satu orang sahabat dunia mayaku yg datang, selebihnya hanya mendoakan lewat grup, bahkan juga ada yang tidak komentar apapun atas kepergianku, dan ada yang hanya menulis 3 karakter singkat, 'RIP'.
Lalu teman-temanku sekantor, hampir semua datang, sekejap melihat jenazahku, kemudian mereka asik foto-foto dan mengobrol, bahkan ada yg asik membicarakan aibku sambil tersenyum-senyum. Bos yang saya hormati, hanya tiba sebentar, melihat jenazahku dalam hitungan menit eksklusif pulang. Dan kolegaku, tidak ada satupun dari mereka yang saya lihat.
Lalu kulihat anak-anakku menangis dipangkuan istriku, yang kecil berusaha menggapai-gapai jenazahku meminta saya bangun, namun istriku menghalaunya. Istriku pingsan berkali-kali, saya tidak pernah melihat beliau sekacau itu. Lalu saya teringat betapa sering saya acuhkan panggilannya yang mengajakku mengobrol, saya selalu sibuk dengan hp ku, dengan kolega-kolega dan teman-teman dunia mayaku, kemudian saya lihat anak-anakku.. Sering kuhardik dan kubentak mereka ketika saya sedang asik dengan ponselku, ketika mereka ribut meminta ku temani. Oh Ya Allah.. Maafkan aku.
Lalu saya melihat tujuh hari semenjak kematianku, teman-teman sudah melupakanku, hingga detik ini saya tidak mendengar doa mereka untukku, perusahaan telah menggantiku dengan orang lain, teman-teman dunia maya masih sibuk dengan lelucon-lelucon digrup, tanpa ada yang membahasku ataupun bersedih terhadap ketiadaanku di grup mereka.
Namun, saya melihat istriku masih pucat dan menangis, airmatanya selalu menetes ketika anak-anakku bertanya dimana papa mereka? Aku melihat beliau begitu lunglai dan pucat, kemana gairahmu istriku?
Oh Ya Allah Maafkan aku..
Namun, saya melihat istriku masih pucat dan menangis, airmatanya selalu menetes ketika anak-anakku bertanya dimana papa mereka? Aku melihat beliau begitu lunglai dan pucat, kemana gairahmu istriku?
Oh Ya Allah Maafkan aku..
Hari ke 40 semenjak saya tiada.
Teman FB ku lenyap secara drastis, semua tetapkan pertemanan denganku, seolah tidak ingin lagi melihat kenanganku semasa hidup, bosku, teman-teman kerja, tidak ada satupun yang mengunjungiku ke kuburan ataupun sekedar mengirimkan doa.
Lalu kulihat keluargaku, istriku sudah dapat tersenyum, tapi tatapannya masih kosong, bawah umur masih ribut menanyakan kapan papanya pulang, yang paling kecil yang paling kusayang, masih selalu menungguku di jendela, menantikan saya datang.
Teman FB ku lenyap secara drastis, semua tetapkan pertemanan denganku, seolah tidak ingin lagi melihat kenanganku semasa hidup, bosku, teman-teman kerja, tidak ada satupun yang mengunjungiku ke kuburan ataupun sekedar mengirimkan doa.
Lalu kulihat keluargaku, istriku sudah dapat tersenyum, tapi tatapannya masih kosong, bawah umur masih ribut menanyakan kapan papanya pulang, yang paling kecil yang paling kusayang, masih selalu menungguku di jendela, menantikan saya datang.
Lalu 15 tahun berlalu.
Kulihat istriku menyiapkan masakan untuk anak-anakku, sudah mulai keliatan guratan renta dan lelah di wajahnya, beliau tidak pernah lupa mengingatkan bawah umur bahwa ini hari jumat, jangan lupa ke kuburan papa, jangan lupa berdoa setiap sholat, kemudian saya membaca goresan pena di secarik kertas milik putriku malam itu, beliau menulis.. "Seandainya saja saya punya papa, niscaya tidak akan ada pria yang berani tidak sopan denganku, tidak akan saya lihat mamah sakit-sakitan mencari nafkah seorang diri buat kami, oh Ya Allah.. Kenapa Kau ambil papaku, saya butuh papaku Ya Allah.." kertas itu basah, niscaya alasannya ialah airmatanya..
Ya Allah maafkanlah aku..
Kulihat istriku menyiapkan masakan untuk anak-anakku, sudah mulai keliatan guratan renta dan lelah di wajahnya, beliau tidak pernah lupa mengingatkan bawah umur bahwa ini hari jumat, jangan lupa ke kuburan papa, jangan lupa berdoa setiap sholat, kemudian saya membaca goresan pena di secarik kertas milik putriku malam itu, beliau menulis.. "Seandainya saja saya punya papa, niscaya tidak akan ada pria yang berani tidak sopan denganku, tidak akan saya lihat mamah sakit-sakitan mencari nafkah seorang diri buat kami, oh Ya Allah.. Kenapa Kau ambil papaku, saya butuh papaku Ya Allah.." kertas itu basah, niscaya alasannya ialah airmatanya..
Ya Allah maafkanlah aku..
Sampai bertahun-tahun bawah umur dan istriku pun masih terus mendoakanku setelah sholat, biar saya selalu berbahagia di alam abadi sana.
Lalu seketika,, saya terbangun.. Dan terjatuh dari daerah tidur.. Oh Ya Allah Alhamdulillah.. Ternyata saya cuma bermimpi..
Pelan-pelan saya pergi ke kamar anakku dan berlutut di bersahabat daerah tidurnya, masih saya lihat airmata di sudut matanya, kasihan sekali, terlalu kencang saya menghardik mereka..
“Anakku, papa sangat menyesal dikarenakan telah berlaku garang padamu.“Si kecilku pun terbangun dan berkata, “Oh papa, gak apa-apa. Aku sayang ama Papa.”
“Anakku, saya mencintaimu juga. Aku benar-benar mencintaimu, maafkan saya anakku” Dan kupeluk anakku. Kuciumi pipi dan keningnya.
Lalu kulihat istriku tertidur, istriku yang sapaannya sering kuacuhkan, ajakannya bicara sering kali saya sengaja berpura-pura tidak mendengarnya, bahkan pesan-pesan darinya sering saya anggap tak bermakna, maafkan saya istriku, maafkan aku.
Air mataku tak dapat ku bendung lagi.
Apakah kita menyadari bahwa jikalau kita mati besok pagi? Ada yang dapat menjamin dirinya masih dapat melihat mentari esok hari?
Apakah kita menyadari bahwa jikalau kita mati besok pagi? Ada yang dapat menjamin dirinya masih dapat melihat mentari esok hari?
Perusahaan di mana kita bekerja akan dengan mudahnya mencari pengganti kita dalam hitungan hari? Teman-teman akan melupakan kita sebagai dongeng yang sudah kisahnya sudah berakhir, hanya tinggal kenangan dalam album foto. Bahkan beberapa masih menceritakan aib-aib dan keburukan kita baik yang sengaja maupun yang tidak sengaja kita lakukan.
Teman-teman dunia maya yang waktu kita habis mengurusinya demi likes, comment dan status wow...pun tak pernah membahas lagi seolah, saya tidak pernah mengisi hari-hari mereka sebagai badut di grup.
Lalu saya rebahkan diri disamping istriku, ponselku masih terus bergetar, berpuluh puluh notifikasi masuk menyapaku, menggelitik untuk saya buka, tapi tidak.. tidak..
Aku matikan ponselku dan saya pejamkan mata, maaf.. Bukan kalian yang akan membawaku ke surga, bukan kalian yang akan menolongku dari api neraka, tapi ini dia.. Keluargaku..
keluarga yang jikalau kita tinggalkan akan mencicipi kehilangan sekali..
keluarga yang jikalau kita tinggalkan akan mencicipi kehilangan sekali..
Keluargamu rezekimu.
Perlakukan rezeki yang diberikan Allah kepadamu dengan sebaik-baiknya.
Doa mereka ialah doa yang menembus langit.
Karena dipanjatkan dengan penuh cinta.
Jika mereka berdoa untuk kesuksesan dan kelancaran rezekimu, maka doa itu akan didengar Allah SWT..
Jika ingin berbuat baik, berbuat oke terlebih dahulu pada mereka..
Jika ingin membahagiakan orang lain merekalah yang paling layak untuk dibahagiakan..
Jika ingin bermanis muka dan bersopan santun, merekalah yang paling pantas diperlakukan bagus dan santun..
Wallahu alam...
Demikianlah Artikel Baiki Keluargamu Maka Rezekimu Pun Akan Baik..
Sekianlah artikel Baiki Keluargamu Maka Rezekimu Pun Akan Baik.. kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Baiki Keluargamu Maka Rezekimu Pun Akan Baik.. dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/baiki-keluargamu-maka-rezekimu-pun-akan.html