Al Hujurat Sebagai Pengingat

Al Hujurat Sebagai Pengingat - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Al Hujurat Sebagai Pengingat, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Amalan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Al Hujurat Sebagai Pengingat
link : Al Hujurat Sebagai Pengingat

Baca juga


Al Hujurat Sebagai Pengingat

ARTIKEL KE 707

Pelajaran dari Surat Al-Hujurat  

Masih terkait dengan tulisan hoax kemarin goresan pena ini berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya berkata yang baik atau memberikan informasi yang benar.. Curhat sedikit ya..Ini yaitu artikel ke 707 yang saya tulis di blog lancarrezeki.blogspot.com ini. Tidaklah gampang untuk menulis satu artikel setiap hari dengan topik yang fokus ke rezeki, tapi saya sudah meniatkan untuk menyebarkan ilmu, meskipun sebuah goresan pena sederhana setiap harinya, saya harap memberi dampak yang nyata bagi pembaca..



Kita lanjut soal Al Hujurat..
Al Hujurat merupakan surah ke 49 dan terdiri dari 18 ayat.. Surah ini mengajarkan prinsip kehati-hatian..
"Ketika beling pecah, bunyi pecahnya segera hilang, sedangkan potongan kacanya tersebar dimana-mana, menyakitkan siapa pun yang menginjaknya".
Demikian pula bila Anda menyampaikan sesuatu yang menyakitkan hati dan perasaan seseorang, kata-kata anda hilang, tapi di dalam hati rasa sakit akan berbekas lama."
Oleh sebab itu, jangan katakan apapun kecuali yang baik dan selalu ingat sembilan saran dan larangan yang telah diberikan Allah dalam Surah Al Hujurat (Surah Tabir, surat ihwal Tatakrama) sebelum anda menyampaikan sesuatu kepada siapapun:


1.Fa Tabayyanu (Selidiki)

Hai orang-orang yang beriman, kalau tiba kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti biar kau tidak menimpakan suatu petaka kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang mengakibatkan kau menyesal atas perbuatanmu itu. (Al Hujurat : 6)
Kapan saja Anda mendapatkan informasi, jangan hingga anda merugikan orang lain sebab ketidaktahuan.

2."Fa Aslihu"( Lakukan penyelesaian masalah/perdamaian antar sesama saudara (berimanmu) 
karena sesama orang beriman itu bersaudara.

3."Wa Aqsitu": Bertindaklah adil. 

Setiap kali ada perselisihan, cobalah lakukan penyelesaian masalah/perdamaian dan bertindak adillah diantara kedua belah pihak sebab Allah menyukai orang-orang yang bertindak adil.
Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kau damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kau perangi hingga surut kembali pada perintah Allah. Kalau beliau telah surut, damaikanlah antara keduanya berdasarkan keadilan, dan hendaklah kau berlaku adil; bergotong-royong Allah menyayangi orang-orang yang berlaku adil. (Al Hujurat : 9) 

4."La Yaskhar": Jangan menertawakan orang, mungkin mereka sanggup jadi lebih baik daripada engkau di mata Allah.


5 "Wa La Talmizu": Jangan saling menghina.

6.-"Wa La Tanabazu": Jangan panggil satu sama lain dengan julukan yang menyinggung/merendahkan.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang pria merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan wanita merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan yaitu (panggilan) yang jelek sehabis kepercayaan dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim (Al Hujurat : 11)

7."Ijtanibu Kathiiran min Aldhan": Hindari berprasangka buruk, sungguh beberapa prasangka itu dosa.

8."Wa La Tajassasu": Jangan memata-matai satu sama lain.


9.
"Wa La Yaghtab": Jangan saling menggunjing (ghibah) satu sama lain. Ghibah itu dosa besar yang setara dengan memakan daging saudaramu yang meninggal.

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), sebab sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kau yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kau merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang (Al Hujurat : 12)


KESIMPULAN

Apa yang disampaikan ini dalam ayat ini yaitu prinsip kehati-hatian yang harus kita pakai biar sanggup jadi manusia yang menjadi rezeki bagi orang lain yaitu insan yang bermanfaat pada sesamanya.
Bukan mereka yang hobinya makan daging sesamanya..istilah yang dipake oleh Al Alquran buat mereka yang suka ghibah/menggunjing alias gosipin orang. Hal ini perlu dicermati sebab Allah menurunkan ayat khusus untuk melarang sikap tercela ini. Tahukah anda kalo ghibah sanggup menutup rezeki? Jika rezeki anda bermasalah padahal anda sudah kerja keras, periksa keseharian anda. Mungkin anda termasuk orang yang doyan ghibah..

Bukan hanya menggunjing tapi perlu memeriksa kebenaran sebuah info sebelum menerimanya dan menyebarluaskannya.. Karena imbas dari info yang salah apalagi info bohong sanggup sangat besar. 
Jika ada orang yang berselisih baiknya didamaikan bukan malah diprovokasi. Kemudian penyelesaian masalahnya harus dengan jalan adil, gak memihak salah satu pihak, meskipun itu saudara kandung atau keluarga dekat.

Jangan suka menertawakan dan menghina orang sebab sanggup jadi kita tak lebih baik dari mereka yang kita hina dan tertawakan. Menertawakan dan menghina mahlukNya berarti menghina Penciptanya..
Termasuk panggil memanggil dengan gelaran buruk, "si gendut, si monyong, si kere, si item dan banyak lagi, panggilan yang bahkan mereka sendiripun gak suka. Bukankah nama/panggilan yaitu doa dan sebaiknya kita mendoakan orang yang baik-baik? Hati-hati dengan lidah yang tak bertulang !

Gak perlu sibuk memata-matai orang sebab kita bukan biro rahasia. Biarkan orang lain melaksanakan urusannya, kecuali kalau beliau melaksanakan kemaksiatan yang berefek jelek bagi dirinya dan orang lain. Jika kita sanggup mencegahnya maka wajib untuk dilakukan, menyelamatkan seseorang dari jeratan dosa dan mencegah dampak kemaksiatan merajalela. Jadilah penyeru kebaikan dan pencegah kemasiatan
Jika tidak, kenapa kita sok sibuk ngurusin orang, bukankah ada yang lebih penting untuk diurusi yaitu amal perbuatan kita? Sudah berapa banyak amal dan kebaikan yang dilakukan hari ini? 
Al Hujurat hanya sebagai pengingat...
Kitalah pelaksananya...

Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Al Hujurat Sebagai Pengingat

Sekianlah artikel Al Hujurat Sebagai Pengingat kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Al Hujurat Sebagai Pengingat dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/al-hujurat-sebagai-pengingat.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel