Rezeki Itu Mengejar, Bukan Dikejar

Rezeki Itu Mengejar, Bukan Dikejar - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Rezeki Itu Mengejar, Bukan Dikejar, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Amalan, Artikel cerita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Rezeki Itu Mengejar, Bukan Dikejar
link : Rezeki Itu Mengejar, Bukan Dikejar

Baca juga


Related

Rezeki Itu Mengejar, Bukan Dikejar

Kejar-kejaran dengan rezeki  

Saya pernah menulis artikel di blog ini mengenai "haruskah rezeki di kejar?" Karena kenyataannya banyak orang yang melaksanakan perjuangan mengejar rezeki ini. Ada yang melalui cara yang legal, halal dan proporsional ada juga yang menghalalkan segala cara, meskipun itu ilegal, haram dan maruk (serakah). Orang yang berprinsip kalo gak ngambil gak bakal kebagian. Akhirnya tak pernah menyia-nyiakan kesempatan, semua disikat dan tak menyisakan apapun untuk orang lain. Bagaimana dengan anda, apa yang anda kejar? Atau ingin dikejar rezeki dan uang? 
Katanya rezeki itu mengejar, bukan sebaliknya.
Coba perhatikan fenomena ini...
Yang kerja keras belum tentu sanggup banyak.
Yang kerja sedikit belum tentu sanggup sedikit.

Pernah punya pengalaman dengan hal ini bukan?
Karena sesungguhnya sifat rezeki ialah mengejar, bukan dikejar.
Rezeki akan mendatangi, bahkan akan mengejar, hanya pada orang yang PANTAS didatangi....sesuai jumlah yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan lewat jalan-jalan tertentu. Karena yang kita inginkan belum tentu kita butuhkan. Kita tak tahu itu tapi Allah tahu.
Anda melihat kata PANTAS di sana? Ya...
Karenanya pantaskan dan patutkan diri semoga pantas di datangi bahkan dikejar rezeki. Baca caranya di sini.


Setiap kita telah ditetapkan rezekinya sendiri-sendiri. 
Tapi untuk mendapatkan rezeki itu kita tak boleh hanya menunggu, kudu ikhtiar.
Karena ikhtiar ialah kuasa manusia, namun rezeki ialah kuasa Allah Azza Wajalla. Memantaskan diri untuk diberi ialah hakikat dari sebuah ikhtiar.
Dan tak perlu frustasi jikalau ikhtiarnya belum membuahkan hasil, ingatlah...manusia tidak akan dimatikan, sampai ketetapan rezekinya telah ia terima, seluruhnya.
Kondisi yang nampak pun beragam..
Rezeki yang diberiNya muncul dalam kondisi yang berbeda-beda.
Sebagian diluaskan rezekinya dalam bentuk harta,
Yang lain diluaskan dalam bentuk kesehatan,
Ada juga diluaskan dalam bentuk ketenangan, keamanan,
Ada yang diluaskan dalam akomodasi mendapatkan ilmu,
Setengah yang lain diluaskan dengan diberi keluarga dan anak keturunan yang saleh/salehah,
Sementara ada juga yang dimudahkan dalam amalan dan ibadahnya...
Dan yang paling indah, ialah diteguhkan dalam hidayah Islam...
Jadi jangan menganggap rezeki itu hanya materi, harta, uang, ataupun yang punya nilai nominal yang sanggup diukur..karena rezeki jauh lebih luas dari itu.


Hakikat Rezeki bukanlah hanya harta,

Rezeki ialah seluruh rahmat Allah SWT yang diberikan pada hamba-hambaNya semoga sanggup menjamin kelangsungan hidupnya di bumi ini. 
Rezeki itu sanggup berupa hal-hal ini di bawah ini :

1.REZEKI YANG TELAH DIJAMIN.
‎"Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya."(Surah Hud : 6).
Rezeki ini ialah rezeki yang didapatkan semua mahluk Allah. Saat mereka diciptakan telah ikut pula rezekinya. Sehingga tak ada satupun mahluk yang terlantar alasannya ialah tak punya rezeki, bahkan ular buta sekalipun. Takkan tiba ajal seseorang sehabis semua rezeki yang dijamin ini ia terima. Kaprikornus rezeki ini tak dikejarpun akan datang pada kita dan sanggup jatah sesuai ketetapan Allah SWT. Pernah kah berpikir ihwal oksigen yang disediakan Allah secara bebas bagi kita? Bayangkan kalo oksigen yang sangat krusial bagi kelangsungan hidup kita ini diputus sejam saja? Berapa banyak diantara kita yang bakal megap-megap mati kehabisan nafas? Oksigen itu diharapkan bagi semua mahluk, hewan dan tumbuhan pun membutuhkannya.
Pernahkah kita menganggap ini sebagai penggalan dari rezeki kita? Sebagai bentuk kasih sayang Allah? Mungkin alasannya ialah saking biasanya jadi gak pernah dipikirkan..

2. REZEKI KARENA USAHA.
"Tidaklah insan mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya."
(Surah An-Najm : 39).

Rezeki jenis ini tergantung dari perjuangan kita. Jika melaksanakan segala sesuatu sungguh-sungguh dan Allah ridha pada usahanya maka rezekipun akan tiba sejumlah yang dikerjakannya. Para pemalas tentu jumlah rezekinya berbeda dengan mereka yang rajin. Fenomena burung yang keluar berpagi-pagi untuk menemukan rezekinya di dahan-dahan pohon menjelaskan hal ini.
(baca : tips melapangkan rezeki dengan bekerja). 
Karena itu jangan suka berdiri siang...ntar rezekinya dipatok ayam !
Bangun pagi dan bertebaranlah menemukan rezekiNya di bumi ini...
Karena rezeki kita bekerjsama sudah tersedia di luar sana cuma butuh perjuangan untuk menemukan dan memanfaatkannya.

3. REZEKI KARENA BERSYUKUR.
"Sesungguhnya jikalau kau bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu."(Surah Ibrahim : 7).
Syukur ialah salah satu dimensi yang sangat krusial terkait dengan rezeki. Jika diibaratkan rezeki ialah mesin penggerak, maka syukur ialah minyak pelumasnya yang akan menciptakan gir (roda) berputar lebih cepat dan lancar. Defenisi syukur itu banyak banget, tapi pada dasarnya syukur ialah mendapatkan ketetapan Allah atas kita. Kalo kita mendapatkan pasti sanggup menghargai apa yang kita dapatkan. Kalo yang ditangan tak sanggup kita hargai apakah pantas jikalau ditambah dengan sesuatu yang baru? Saya pikir itu inti dari ayat indah di atas.. 

4. REZEKI TAK TERDUGA.
"Barangsiapa yang bertakwa kepada ALLAH pasti Dia akan menyebabkan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya." (Surah At-Thalaq : 2-3).
Saya pernah menulis ihwal ini di "kapan rezeki tak disangka datang?" klarifikasi di artikel ini udah terperinci ihwal apa itu rezeki yang tak terduga dan bagaimana kondisi yang harus kita siapkan untuk mendapatkannya.

5. REZEKI KARENA ISTIGHFAR.
"Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia ialah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta.”(Surah Nuh : 10-11).
Istighfar itu permohonan ampun pada Allah atas dosa yang kita perbuat. Yang namanya insan kan tak pernah luput dari khilaf tapi persoalannya bukan di situ, tapi bagaimana langkah kita sehabis melaksanakan dosa? Ada yang terus melakukannya tapi ada juga yang tobat (istighfar) dan berhenti melaksanakan dosa.
Lalu apa kaitannya dengan rezeki? Tahukah anda kalo dosa ialah penghalang utama rezeki? Ibaratnya rezeki mau masuk dan ada palang yang menghalangi, semoga sanggup masuk dengan leluasa tentu penghalangnya harus disingkirkan dulu. Penghalangnya ialah dosa dan menyingkirkannya harus lewat istighfar (mohon ampun) kemudian taubat. (baca : keutamaan istighfar bagi rezeki dan Tips melapangkan rezeki dengan istighfar)

6. REZEKI KARENA MENIKAH.
"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik pria dan perempuan. Jika mereka miskin, maka ALLAH akan menawarkan kecukupan kepada mereka dengan karunia-Nya." (Surah An-Nur : 32).
Ini ialah ayat buat para lelaki yang takut menikah alasannya ialah merasa belum mapan, belum punya cukup rezeki untuk menanggung isteri dan anak-anak. Padahal menikah itu gak perlu tunggu mapan dulu alasannya ialah Allah akan mencukupkannya. Isteri dan bawah umur bekerjsama rezekinya gak bergantung pada kepala keluarga. Mereka tiba membawa rezekinya sendiri dan dititipkan lewat suami / ayah. Kaprikornus bagi jomblo di luar sana, jikalau ingin rezeki berlipat segeralah menikah..

7. REZEKI  KARENA ANAK.
"Dan janganlah kau membunuh anak-anakmu alasannya ialah takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.”(Surah Al-Israa' : 31).
Anak-anak itu pembawa rezeki sehingga kita dilarang membunuh anak alasannya ialah kemiskinan. Pernah dengar ungkapan banyak anak banyak rezeki? Ya..karena setiap anak lahir dengan membawa rezekinya sendiri dan anak ini diamanahkan Allah pada kita bukan tanpa maksud. Agar ada pelanjut penebar kebaikan di bumi ini. Anak lahir melengkapi hidup kita dan ketika kita meninggal anak menjadi investasi alam abadi yang akan terus mendoakan kita.

8. REZEKI KARENA SEDEKAH
Siapakah yang mau memberi derma kepada ALLAH, derma yang baik (infak & sedekah), maka ALLAH akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak.” (Surah Al-Baqarah : 245).
Sedekah itu penderas rezeki bahkan Allah mengumpamakan sedekah sebagai derma yang baik. Kalo orang yang minjam ke kita palingan dibalikin sejumlah uang yang ia pinjam alasannya ialah ngasi bunga kan gak boleh, tapi kalo Allah yang minjem..? Dia Maha Kaya dan sanggup ngasi jauuuuuuuh lebih banyak dari yang kita pinjamkan (sedekahkan). Kalo punya hajat (apalagi yang gede) beli hajat itu dengan sedekah.

Jadi rezeki itu mengejar kita lewat jalan-jalan tertentu. Bukan kejar-kejaran membabi buta...Jadi usahalah melalui jalan-jalan itu semoga kita hidup jadi magnet rezeki.
Mudah-mudahan bermanfaat.

Wallahu alam....


Demikianlah Artikel Rezeki Itu Mengejar, Bukan Dikejar

Sekianlah artikel Rezeki Itu Mengejar, Bukan Dikejar kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Rezeki Itu Mengejar, Bukan Dikejar dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/03/rezeki-itu-mengejar-bukan-dikejar.html

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel