Rezeki Tiba Tiba Tiba

Rezeki Tiba Tiba Tiba - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Rezeki Tiba Tiba Tiba, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Amalan, Artikel kisah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Rezeki Tiba Tiba Tiba
link : Rezeki Tiba Tiba Tiba

Baca juga


Related

Rezeki Tiba Tiba Tiba

Tawakkal memudahkan urusan  

Cerita di bawah ini memperlihatkan bagaimana rezeki tiba tiba-tiba alasannya yaitu tawakkal. Di artikel lain saya pernah menulis bagaimana tawakkal jadi jalan tol meraih rezeki Ilahi. Bayangkan jalan tol itu sebagai jalan bebas kendala (teorinya), tapi di setiap tol gate (pintu tol) kita dibebani pembayaran. Kenapa kita bersedia membayar di pintu tol gate? Karena kita yakin itulah kunci memasukinya dan kita percaya bahwa sesudah membayar maka pintu akan terbuka dengan sendirinya. Sistem akan mengenali kalo jumlah pembayaran kita pas, tidak kurang dan tak lebih sehingga kita dapat melenggang masuk dengan leluasa

Begitu juga hidup ini, kalau ingin mendapat rezeki melalui jalan tol ya kudu bayar di setiap pintu tol dengan ibadah dan ikhtiar yang pantas. Jika pembayarannya kurang ya gak dapat masuk. Jika pembayarannya pas, pintunya akan terbuka dengan sendirinya.Sistem tol saja dapat mengenali pembayaran kita apalagi sistemnya Allah ang sangat senpurna jauh dari kekurangan?
Kalo ibadah dan ikhtiarnya kurang ya...harus sabar... kamu menuai apa yang kamu tanam.. Kebaikan akan berbuah, kejahatan dan maksiat pun akan berbuah yang sama...
Rezeki nomplok alias rezeki yang tak disangka-sangka datangnya itupun salah satu buah dari tawakkal ini..
Jangan pernah hilangkan rasa tawakkal dalam dada, siapa tau Allah berkenan memberi rezeki yang tak disangka-sangka hari ini,
Dikisahkan..Hatim Al Ashom rahimahullah, ulama besar muslim di zamannya, dia referensi kesederhanaan dan tawakal, suatu hari berkata kepada istri dan 9 putrinya bahwa ia akan pergi untuk menuntut ilmu.


Istri dan putri-putrinya keberatan. Karena kalo dia pergi siapa yang akan mencari rezeki buat mereka? Bukankah suami dan ayah yaitu tulang punggung keluarga.
Namun salah seorang putrinya yang kala itu berusia 10 tahun dan hapal Al Quran menenangkan semua saudara dan ibunya dengan berkata: "Biarkan ayah pergi menuntut ilmu. Beliau tahu bahwa Allah gak akan menyengsarakan kita dan ayah telah menyerahkan kita kepada Dzat Yang Maha Hidup, Maha Memberi rezeki dan terus menerus mengurusi mahlukNya!"
Meskipun dibayangi keraguan akan nasib mereka sepeninggalan sang ayah mereka hasilnya rela melepas sang kepala keluarga untuk pergi menimba ilmu.
Hatim pun pergi.
Siang telah berlalu dan malam pun tiba menjelang ...
Mereka mulai lapar. Tapi tidak ada makanan. Tak ada juga materi kuliner untuk dimasak alasannya yaitu tak punya uang untuk membelinya. Semua mulai memandang protes kepada adik mereka yang berumur 10 tahun yang telah mendorong kepergian Ayah mereka.

Si adik kecil yang hapal Al Alquran itu kembali meyakinkan mereka: "Beliau menyerahkan kita kepada Dzat Yang Maha Hidup, Maha Memberi rezeki dan Tidak Pernah mati!" Saudara-saudaranya yang lain terlalu lemah untuk memprotes  dan berdebat dengan apa yang dikemukakan adiknya. Mereka udah pasrah bakal puasa hari itu.
Dalam suasana menyerupai itu, pintu rumah mereka diketuk. Segeralah pintu dibuka. Terlihat beberapa penunggang kuda berada di luar pintu rumah mereka.
Salah satu penunggang kuda itu bertanya:
"Adakah air di rumah kalian?"
Mereka menjawab:
"Ya, kami memang tidak punya apa-apa kecuali air".
Air putih pun dihidangkan. Menghilangkan dahaga para penunggang kuda yang entah dari mana datangnya.
Berkatalah seseorang yang merupakan pemimpin rombongan:
"Rumah siapa ini?"
Penghuni rumah menjawab: "Hatim al Ashom".
Penunggang kuda terkejut: "Hatim, ulama besar muslimin..???" Seolah tak percaya kemudiansi penunggang kuda itu mengeluarkan sebuah kantong berisi uang dan dilemparkan ke dalam rumah dan berkata kepada para pengikutnya: 
"Siapa yang menyayangi saya, lakukan menyerupai yang saya lakukan.."
Para penunggang kuda lainnya pun melemparkan kantong-kantong mereka yang berisi uang. Sampai pintu rumah sulit ditutup, alasannya yaitu banyaknya kantong-kantong uang.
Mereka kemudian pergi sesudah mengucapkan terima kasih.

Kagetlah para penghuni rumah akan insiden yang gres mereka alami. Siapa gerangan para penunggang kuda yang murah hati itu?

Ternyata dia Abu Ja'far Al Manshur, Amirul Mukminin kala itu.
Si putri yang berusia 10 tahun namun bijak dikarenakan telah hapal Al Alquran itu memandangi ibu dan saudari-saudarinya. Dia memperlihatkan PELAJARAN AQIDAH yang sangat mahal sambil menangis, dia berkata:
" JIKA SATU PANDANGAN MAKHLUK BISA MENCUKUPI KITA, MAKA BAGAIMANA JIKA YANG MEMANDANG KITA ADALAH  SANG KHALIQ ..!! "
(baca juga : mau selalu ketiban rezeki?)


Pelajaran dari cerita ini

Pertama kali mereka sangat kuatir melepas sang ayah untuk pergi alasannya yaitu membayangkan hidup akan sengsara karenanya. Tapi nyatanya rezeki tiba tiba-tiba dikirim Allah pada mereka justru di dikala sudah pasrah akan nasibnya..
Pelajaran yang sangat berharga bahwa terkadang kita sangat menggantungkan nasib pada manusia
hingga lupa ada Al Hayyu Ar Razzaq ... Dialah pemberi rezeki yang tak pernah habis stoknya.
Kita sangat frustasi kala di PHK, kala dipecat, dikala perjuangan bangkrut, dikala hidup dalam keterpurukan, dikala honor kecil banyak kepingan pula, insentif gak pernah naik selama 3 tahun terakhir... Karena kita mikir kalo semua itulah yang menciptakan kita dapat makan..
Kita kira pekerjaan lah atau bos lah sumber rezeki kita, padahal bukan.
Kita lupa bahwa selama dalam perut ibu kita tak bekerja tapi nutrisi bergizi selalu dikirim Allah lewat kuliner ibu kita.
Kita terlalu bergantung pada jaminan mahluk yang terbatas
Hingga lupa jaminan- Nya bahwa....
"dan di LANGIT ada RIZKI kalian ..."
Bukan di pekerjaan ...
bukan di bank ...
bukan di kebun ...
bukan di toko ... 

bukan di tangan kepala keluarga..
tapi ...
DI LANGIT !!

Karena itu dekatilah sang Pemilik Langit
Melalui ibadah dan jangan lupa sebarkan kebaikan serta jangan menciptakan kerusakan di muka bumi..
Manusia itu dijadikan cinta dunia sehingga sedikit saja dilema dapat bikin baper. Dunia yaitu kegundahan terbesar manusia.
Padahal bersama Allah semua dapat mudah..
Termasuk dikirimi rezeki yang tiba tiba-tiba.."
Wallahu alam




Demikianlah Artikel Rezeki Tiba Tiba Tiba

Sekianlah artikel Rezeki Tiba Tiba Tiba kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Rezeki Tiba Tiba Tiba dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/03/rezeki-tiba-tiba-tiba.html

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel