Renungan Buat Yang Lagi Kesusahan Rezeki

Renungan Buat Yang Lagi Kesusahan Rezeki - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Renungan Buat Yang Lagi Kesusahan Rezeki, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Renungan Buat Yang Lagi Kesusahan Rezeki
link : Renungan Buat Yang Lagi Kesusahan Rezeki

Baca juga


Renungan Buat Yang Lagi Kesusahan Rezeki

ARTIKEL KE 885  

RENUNGAN HARIAN  

Buat kau yang ngerasa rezekinya lagi susah pake banget, coba deh sejenak renungi goresan pena ini...
Seorang laki-laki kaya, yang kebetulan salah satu usahanya terancam bangkrut memandang keluar jendela dan melihat seorang laki-laki mengambil sisa-sisa makanan dari tong sampah dan memakannya.
Ia menyampaikan pada dirinya, syukurlah saya gak miskin dan gak pernah kekurangan makan.
Si miskin habis makan makanan sisa tersebut kemudian memandang sekelilingnya dan melihat seorang pengemis menadahkan tangan demi sebungkus nasi.
Ia bilang, syukurlah saya miskin tapi gak jadi menghinakan diri dengan mengemis.
Si pengemis tadi memandang ke depan dan melihat ambulans yang membawa pasien yang keliatan lemah gak berdaya beliau berkata, syukurlah saya gak sakit.
Kemudian orang sakit tadi, sesampai di rumah sakit melihat suster mendorong troli jenazah ke kamar mayat. Ia mengatakan, syukurlah saya masih  hidup...


Ternyata, memang hanya orang mati saja yang gak sanggup bersyukur.
Terlepas dari kemalangan dan kesusahan yang dialami selalu saja ada orang yang kurang beruntung dari kita. Karena itu agama ngajarin kita selalu melihat ke bawah agar kita selalu sanggup mensyukuri apa yang kita miliki. Bisa jadi yang kita miliki itu yakni harapan buat orang lain.

Mungkin ada yang bilang...emang lezat klo cuma ngomong, habis gak ngalamin sih! Rezeki dari ke hari makin susah dicarinya, udah perjuangan maksimal tapi tetap aja susah, mo nyuri tapi takut dosa..
Coba tanyain sama diri, apa bener usahanya sudah maksimal? Terus kalo memang sudah maksimal apa dikawal dengan doa kepada Sang Pemberi Rezeki? Kalo memang sudah perjuangan maksimal dan sudah dikawal dengan doa apa semua itu sudah diakhiri dengan tawakkal? Tawakkal itu menyerahkan pada Allah hasil kesudahannya dan lapang dada mendapatkan ketentuannya, elok ataupun jelek. Jangan hanya lapang dada mendapatkan ketentuan yang elok yang buruk ogah, itu mah bukan tawakkal. Setelah ketentuannya lapang dada diterima masihkan bersyukur...??

Daripada ngabisin umur buat ngeluh dan protes kenapa gak mulai bersyukur sebab hari ini Allah masih memperlihatkan kesempatan untuk hidup?
Kalo masih hidup artinya masih belum tuntas rezekimu dibagi. Masih ada esok atau lusa rezeki akan datang..
Kalo rezeki gak tiba dalam bentuk materi, mungkinkah rezeki tiba dalam bentuk keselamatan dari kecelakaan, terbebas dari peristiwa atau diangkat kegalauannya..? Coba renungkan...kamu mungkin gak nyadar aja bahwa bersama-sama rezekimu banyak...
Trus syukur apakah hanya di lisan saja? Ngucapin alhamdulillah trus selesai..??Nggak..
Berbagilah syukur dengan orang lain dan biarkan mereka tahu bahwa Allah juga mencintai mereka. Bukan dalam bentuk syukuran, nyiapin makanan dan ngundang orang buat makan-makan... Tapi lebih patut bila yang diundang makan yakni orang miskin, gelandangan, anak yatim ataupun orang jompo pokoknya yang jarang makan layak (bukan lezat ya..) sebab gak punya duit buat beli...

Untuk mengaktifkan rasa syukur, sesekali kita perlu berkunjung ke 3 lokasi:
1. Rumah Sakit,
2. Penjara
3. Kuburan

Di Rumah Sakit, kita akan memahami bahwa tidak ada yang lebih indah daripada KESEHATANOrang sakit siap membayar jutaan bahkan milyaran dengan jaminan kesembuhan. Karena uang sanggup dicari kembali sepanjang badan sehat. 
Di dalam Penjara, kita akan melihat bahwa FREEDOM / KEBEBASAN yakni hal yang paling berharga. Kalo tak sanggup mampu putusan bebas mereka pun bersedia membayar kalo perlu menyuap sipir atau kepala penjara demi sedikit kenyamanan hidup di balik jeruji besi.
Di Kuburan, kita akan menyadari bahwa hidup ini tidak berarti apa-apa.. Karena Tanah yang kita pijak hari ini akan menjadi atap kita di esok hari.

Karena itu, lupakan kesedihan dan bangkitlah. Jangan berputus asa dari rahmat Allah. Hidup ini memang butuh masalah, bukan untuk menjatuhkan tapi untuk menguatkan. Mari kita tetap rendah hati, jangan sombong, dan selalu bersyukur atas KaruniaNYA.
Untuk itulah saudaraku, selagi kita masih diberi waktu dan kesempatan, perbanyaklah BERBUAT BAIK,
jangan SUKA MENYAKITI dan
jangan SUKA MENGHINA orang lain.
Hendaknya selalu bersyukur apapun keadaan Kita.
Selalu RUKUN dengan keluarga, tetangga, sobat dan teman sebab kita tidak tahu kapan kita akan kembali ke asal yang abadi..

Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Renungan Buat Yang Lagi Kesusahan Rezeki

Sekianlah artikel Renungan Buat Yang Lagi Kesusahan Rezeki kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Renungan Buat Yang Lagi Kesusahan Rezeki dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2009/04/renungan-buat-yang-lagi-kesusahan-rezeki.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel