Pengemis, Profesi Bergengsi

Pengemis, Profesi Bergengsi - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pengemis, Profesi Bergengsi, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cerita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pengemis, Profesi Bergengsi
link : Pengemis, Profesi Bergengsi

Baca juga


Pengemis, Profesi Bergengsi

ARTIKEL KE 709  

POLISI  vs  PENGEMIS  

Bukan pemandangan absurd lagi kalo di lampu merah, perempatan jalan, di sudut pasar, depan mesjid bahkan kini depan mall para pengemis berjejer menadahkan tangan, mencari selembar rupiah demi menyambung hidup.
Apalagi menjelang puasa ibarat ini, nemu pengemis simpel banget, alasannya yakni mereka juga menganalisa trend. Mereka udah paham kalo orang kebanyakan jadi murah hati di bulan puasa, bahkan mereka yang sebelumnya pelit sanggup sedikit gemar memberi di bulan suci ini. Alasannya jelas, ngejar pahala berkali-kali lipat. 


So kalo dari ilmu ekonomi sih boleh dibilang pengemis yakni profesi bergengsi. Karena mereka sanggup menganalisa usul pasar (market demand). Di bulan suci ramadhan usul akan orang yang perlu disedekahi (baca : pengemis) melonjak drastis, maka supply(ketersediaan stock/penawaran) harus menyesuaikan. Dengan bertambahnya jumlah pengemis maka akan terjadi keseimbangan antara usul dan penawaran....
Mereka juga paham akan marketing..mencari lokasi yang strategis buat beroperasi (di tempat yang simpel terlihat dan banyak orang kemudian lalang). Mereka juga paham psikologi konsumen (pemberi sedekah), kalo orang cenderung iba dengan mereka yang nampak kumuh dan menderita (dipakelah kostum yang meyakinkan dan raut muka yang mengundang iba). 

Sebuah obrolan menarik terjadi di sudut perempatan jalan antara dua profesi bergengsi, pengemis dan polisi.
Pak polisi yang sedang rehat melihat pengemis lusuh lagi beroperasi dan berniat memulai percakapan..
POLISI : Capek ya pak seharian ngemis? Laper gak....? (niatnya buat membuatkan makanan, tapi tanggapan pengemis bikin polisinya shock).
Pengemis : Biasa aja tuh, hari ini aku udah makan 3 kali kok. (dengan ekspresi dingin luar biasa)
Polisinya jadi ingin tau dan batal membuatkan makanan...kemudian beliau nanya lagi.
POLISI : Lho......uang hasil ngemis buat dibeliin masakan doank, trus keluarga di rumah makan apa?
Pengemis: Ah, Bapak kek orang susah aja..!Tadi pagi aku sekeluarga habis ngerayain ultah anak aku yang kelima di Ka eF Ce bareng guru dan teman-teman sekolahnya. Makanya agak telat ngemis..
Siang ini istri dan anak aku barusan WA saya, mereka lagi makan di Pizza HUT sesudah itu belanja di mall
!
POLISI: (sedikit kebingungan dan berkata) : Emang bapak ngemis sehari  dapet berapa duit ......?   
Pengemis : (dengan ogah-ogahan) Nih ya.. Saya kasih tau..!!
Saya ngemis itu jam kerjanya dari jam 07.00 - 17.00
Lampu merah waktunya sekitar 60 detik. Setiap 60 detik paling nggak aku sanggup dapet 2.000 perak.
1 jam = 60 kali lampu merah/hijau
60 x 2.000 = 120.000 /jam
1 hari aku kerja 10 jam, 1 jam buat istirahat jadi 9 jam.
9 jam x 120.000 = 1.080.000/hari.
1 bulan aku kerja 26 hari.
26 hari x  1.080.000  total 1 bulan dapetnya rata-rata  28.080.000,  kadang sanggup dapet 30 juta lebih.
POLISI hingga kaget dan termangu mendengar analisa pendapatan yang luar biasa...!!
Akhirnya pengemis memecah keheningan dan nanya
Pengemis: Emang Bapak jadi POLISI, honor per bulannya berapa ......?
POLISI : Rp 3.500.000 + Remun Rp. 1.800.000,- Kalo di total sekitar  Rp. 5.300.00,-  
Pengemis: Ijazah Bapak.....?
POLISI: S1 + DIK POL
Pengemis: Saya jadi prihatin dech lihat penderitaan Bapak ......!!! 
Pasti abis banyak duit ya buat sekolah ......???
Blom lagi kerja suka kena murka komandan, kepala Bapak isinya niscaya penuh dilema kerjaan mulu.  Mending Bapak ngemis aja, kek saya.
Saya ngemis udah 20 tahun, udah punya 2 mobil, Kartu Kredit Platinum, punya Apartemen, rumah di daerah elite cluster.
POLISI:  ????????

Wah, kalo begini ceritanya pengemis bohongan ini gak perlu disedekahi, betulkah begitu? Karena sejatinya kita ngebantu mereka jadi kaya meski gak betul-betul bekerja. Pekerjaan apaan itu mengemis? Gak melaksanakan apa-apa buat orang lain, gak ngejual produk, gak juga nawarin jasa tapi dibayar dengan rupiah??? Tapi uztad Khalid Basalamah punya pendapat lain, silakan baca artikelnya di sini.

Tulisan di atas sanggup jadi fiktif, tapi analisa pendapatan ibarat itu sanggup saja benar meski jumlahnya mungkin gak sama persis. Tapi sedekah tetaplah amalan pemancing rezeki yang diyakini banyak orang berdasarkan Al Quran. Sehingga keputusan memberi atau tidak pada pengemis yakni tergantung doktrin masing-masing..
Sebenarnya sedekah gak mesti lewat pengemis saja, tapi sanggup menyedekahi janda miskin, anak yatim, panti asuhan, mesjid yang sedang dibangun dan orang yang butuh tunjangan tapi enggan meminta...
Saking hebatnya pahala sedekah ini sampe Surah Al Munafiqun ayat 10 menceritakan ada  ahlul kubur yang minta dikembalikan ke dunia biar sanggup bersedekah..???
Apapun keputusan anda, ngasi ato tidak ke pengemis yang "bergengsi" itu, sedekah tetaplah perniagaan yang selalu menguntungkan karena berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan jiwa..

Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Pengemis, Profesi Bergengsi

Sekianlah artikel Pengemis, Profesi Bergengsi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pengemis, Profesi Bergengsi dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/pengemis-profesi-bergengsi.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel