Fungsi Primer Suami

Fungsi Primer Suami - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Fungsi Primer Suami, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cerita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Fungsi Primer Suami
link : Fungsi Primer Suami

Baca juga


Fungsi Primer Suami

KERIDHAAN SUAMI  

Kita mengenal kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer itu yaitu kebutuhan utama yang harus segera terpenuhi lantaran terkait dengan kelangsungan hidup manusia, mirip pangan (makanan), sandang (pakaian) dan papan (tempat tinggal). Kalo gak makan sanggup mati dong. Kalo gak pake baju sanggup kedinginan dan sanggup disangka edan dan gak punya daerah tinggal sanggup jadi gelandangan, binatang piaraan aja punya kandang. Sedangkan kebutuhan sekunder yaitu kebutuhan yang melengkapi kebutuhan primer, nanti sanggup terpenuhi sehabis kebutuhan primer dipenuhi lebih dulu.
Kalo fungsi primer suami yaitu fungsi utama dalam rumah tangga. Simak percakapan yang menarik berikut ini.


Ada seorang ibu, gak tahan dengan suaminya dan mau cerai. Lalu ia diskusi panjang lebar dengan Uztaz Nasrullah....
+ Pak Nas, saya udah ga berpengaruh sama suami saya. Saya mau cerai saja...
-: Emangnya suami ibu kenapa?
+ Ya suami saya udah gak punya kerja, ia jadi gak kreatif, gak sanggup jadi panutan buat anak-anaknya. Ntar gimana nasib bawah umur saya jikalau ayahnya kek begitu? Saya yang harus nyari nafkah dan nyari rezeki sampe capek dan ia malah nyantai aja di rumah. Suami macam apa tuh yang begitu?
-: Oh gitu, cuma itu aja masalahnya?
+ Sebenarnya banyak sih, tapi ya itu mungkin alasannya yaitu yang paling utama.
-: Oooh... iya... mau tahu pendapat saya gak bu?
+ Iya, boleh deh pak Nas.
-: Gini... menyerupai orang punya kulkas, tapi difungsikan untuk lemari pakaian, ya kesudahannya gak bakal puas dengan produk kulkas tersebut. Sudahlah raknya terbatas, gak ada gantungan pakaiannya, gak ada lacinya, gak sanggup dikunci, malah bisa-bisa boros listrik...
Nah... itulah jikalau kita pakai produk gak sesuai fungsi. Sebagus apapun produknya jikalau digunakan tidak sesuai peruntukannya ya gak akan puas.
+ Mmm... trus apa hubungannya sama suami saya? (Penasaran si ibunya)
-: Ya...hubungannya terang bu. Ibu berharap banget suami ibu jalankan fungsi yang sekunder, bahkan tersier barangkali. Tapi fungsi primernya gak dipakai.
+ Saya gak minta banyak koq pak Nas. Saya cuma pengen ia nafkahi keluarga dengan baik. Saya cuma pengen ia jadi pemimpin dan pola yang baik buat anak-anak.
-: Iya... ngerti bu, tapi itu mah cuma fungsi sampingan dari suami. Sayang atuh suami cuma dibutuhkan jadi begitu aja. Fungsi primernya yang paling utama malah gak ibu harapkan dan kejar.
+ mmm... emang suami punya fungsi primer?
-: Fungsi primer suami ibu itu yaitu untuk jadi tameng bagi dosa-dosa ibu di neraka. 
Saat ibu sanggup ridha dari suami, maka... semua dosa-dosa ibu eksklusif dimaafkan sama Allah atas keridhaan suami ibu.
Jadi, seorang suami duduk diem aja, itu sangat manfaat untuk ibu, tinggal ibu aja gunakan fungsinya dengan maksimal. Lakukan apapun yang terbaik yang ibu sanggup lakukan untuk dapatkan ridha suami.
Dalam sebuah hadits shohih disebutkan “Seorang istri meninggal dunia dan suaminya ridho sepenuhnya kepadanya, maka eksklusif masuk surga
Selebihnya, itu cuma fungsi-fungsi sekunder dari suami. Kejar dulu yang utama ini.
Suami gak kerja ya gak apa-apa... yang penting sudah jadi suami ibu. Jangan lepaskan, jangan dicerai. Biarkan ia jadi tameng saja bagi neraka.
Kalau cerai, nanti ibu eksklusif berhadapan dengan api neraka. Dosa-dosa ibu gak ada yang menghapusnya, kecuali amalan ibu sangat Istimewa dan udah gak ada dosa sama sekali. Yakin gak ibu gak ada dosa?
Ibu tinggal cari ridhanya suami. Kalau memang ibu yang cari nafkah ya gak apa apa. Artinya rezeki rumah tangga diberi Allah lewat ibu. Semua harta yang ibu berikan ke anak dan rumah tangga itu semuanya terhitung sedekah yang sangat mulia. Jauh lebih mulia daripada sedekah ke anak yatim.
(baca : rumah tangga seret rezeki mungkin ini penyebabnya)

+ koq sanggup lebih mulia dari anak yatim sih?
-: Ya, lantaran anak yatim ini bukan potongan dari hidup ibu. Memberikannya yaitu sedekah yang hukumnya sunnah. Sementara suami, sudah terikat dengan janji nikah, sudah menjadi potongan dari ibu.
Silahkan dibagi sedekah untuk orang lain dengan sedekah untuk keluarga, tapi yang paling utama yaitu untuk keluarga.
+ Tapi... jikalau suami zalim gimana tuh? Bahkan KDRT ke keluarga?
-: ya gak apa apa juga... tetap pertahankan. Karena semua perbuatan zalim akan kembali kepada yang melakukannya. Suami akan menanggung akhir KDRT yang dilakukannya. Siksaan Allah sangat pedih bagi suami yang tega menyakiti keluarganya.
Sementara... Ibu fokus aja terus cari ridhanya suami.
Pernah dengar gak kisah-kisah orang zaman dulu? Istrinya Fir’aun masuk surga? Apa kurangnya coba Fir’aun melaksanakan KDRT? Bukan hanya kepada istrinya, Fir’aun bahkan tega membunuh bayi-bayi.
Ke istrinya Asiyah, Fir’aun menyiksanya dan bahkan membunuhnya. Doa terakhir Asiyah diabadikan oleh Allah di dalam Al-Qur’an.
Dia tidak meminta Fir’aun di adzab. Dia hanya meminta imbalan atas kesabarannya “Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam syurga dan selamatkanlah saya dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkan saya dari kaum yang zalim” (Q. S. At Tahrim : 11)
(baca : menjadi pasangan yang sempurna)

+ Masya Allah... pak Nas... terima kasih atas diskusinya. Lalu apa yang harus saya lakukan?
-: ibu mau ikuti games dari saya?
+ Apa itu Pak Nas?
-: Lakukan ini selama 7 hari saja... setiap malam, tanyakan ke suami, “abang, berapa persen ridhanya kakak sama saya hari ini?”
Kalau ia jawab 95%... jangan tidur. Lakukan apapun untuk membuatnya menjawab hingga 100%. Mungkin dipijitin, mungkin dibuatkan makanan, teh, hidangkan buah, apapun... hingga ia mau jawab 100%. Baru sehabis ia jawab “Iya, saya ridho sama kau 100%” nah silahkan tidur....
Lakukan selama 7 hari dan rasakan kenikmatan dan kebahagiaan yang akan ibu dapatkan.
+ Siap pak Nas
-: Semoga Allah muliakan ibu dan suami.
+ Aaaamiin ya Rabb... makasih pak Nas...
*****
BARU 5 HARI BERLALU
Uztaz Nasrullah bertemu dengan ibu yang sama.
+ Pak Nas.... ya Allah... makasih banyak... saya ga tahu mau ngomong apa sama pak Nas... makasih sudah merubah hidup saya... hanya Allah yang sanggup memuliakan pak Nas dan keluarga...
-: Alhamdulillah... gimana, gamesnya dijalankan?
+ Iya pak Nas... dan saya rasakan saya lebih senang sekarang. Ini suami juga sudah mulai inisiatif cari kerjaan... walaupun belum dapat, saya sudah cukup senang pak Nas, ia mau bantuin saya nganter ke mana-mana.... ya Allah... yummy banget pak Nas...
-: Alhamdulillah...
+ Saya mau terusin gamesnya, ga 7 hari... mau selama-lamanya boleh pak Nas...?
-: Buoleh banget... lakukan hingga salah satu dari ibu atau suami, dijemput malaikat dengan husnul Khotimah...
+ Huhuhu... makasiiiiih pak Naas... (terharu)
-: Sama-sama.



Terserah para pembaca untuk mengambil pesan yang tersirat dari percakapan di atas. Mungkin ada yang gak sepaham itu sah-sah saja. Yang ingin ditekankan oleh Uztaz Nas bahwa rumah tangga senang itu mudah, asal suami isteri saling memposisikan diri dengan benar, menjalankan fungsinya dengan benar. Tak ada lagi keegoan, saya atau kau tapi yang ada yaitu KITA yang saling berhubungan menuju tujuan bersama, yaitu surganya Allah. Dan goresan pena ini saya tutup dengan hadits yang menekankan bahwa jalan bagi perempuan masuk nirwana itu gampang asal....shalat, puasa, menjaga diri serta TAAT pada SUAMI. Makara suami yaitu salah satu kunci masuk nirwana buat wanita.


Wallahu alam..



Demikianlah Artikel Fungsi Primer Suami

Sekianlah artikel Fungsi Primer Suami kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Fungsi Primer Suami dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/fungsi-primer-suami.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel