Ayah, Ingatlah Ini!
Wednesday, December 23, 2020
Edit
Ayah, Ingatlah Ini! - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ayah, Ingatlah Ini!, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Amalan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Ayah, Ingatlah Ini!
link : Ayah, Ingatlah Ini!
Keimanan yg bagaimana yg harus tertanam di jiwa anak?
1. Keimanan utk selalu memeluk Islam hingga selesai hayat.
Dasar :
QS. Al Baqarah [2] : 132
"Hai anak-anakku! Sesungguhnya ALLAH telah menentukan agama ini bagimu, maka janganlah kau mati kecuali dlm keadaan memeluk agama Islam"
Bagaimana caranya? Bagaimana metodenya?
Bagaimana langkah-langkahnya?
Saat anak meminta sesuatu :
'Ayah, belikan saya sepeda baru'
Anda sekarang membaca artikel Ayah, Ingatlah Ini! dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/ayah-ingatlah-ini.html
Judul : Ayah, Ingatlah Ini!
link : Ayah, Ingatlah Ini!
Ayah, Ingatlah Ini!
ARTIKEL KE 692
Pesan buat para ayah..
Akhir-akhir ini saya sangat suka sekali menulis wacana ayah. Karena ayah bisa menjadi rezeki dan bisa menjadi peristiwa bagi keluarganya. Banyak hal yang harus ayah renungkan, banyak hal yang harus ayah pelajari, kalo keluarga tidak butuh ayah kalau hanya berfungsi untuk mencari rezeki/nafkah. Fungsi ayah jauh lebih penting dari itu. Allah membagikan rezeki keluarga lewat rezeki para ayah.
Dan ayah harus mendayagunakan rezeki itu semoga bermanfaat bagi diri dan keluarganya...
Sesungguhnya, hanya ada 2 agama di dunia ini :
1. AGAMA ALLAH : Fitrah insan dalam penciptaannya untuk selalu mencari Tuhan. Ingat bagaimana dongeng nabi Ibrahim as yang tak kunjung lelah mencari Tuhan? Karena itu fitrah manusia, sudah ada dalam sel yang merupakan unit terkecil dari badan manusia.
2. AGAMA ORANG TUA : Agama yg diajarkan oleh orang renta kepada anaknya.
2. AGAMA ORANG TUA : Agama yg diajarkan oleh orang renta kepada anaknya.
Hati-hati dengan hal ini. Boleh jadi, orang renta yaitu 'penjahat' pertama bagi anak manusia, alasannya kepercayaan 'agamanya' telah merusak 'agama ALLAH' yg telah menjadi fitrah smua manusia.
Contoh :
Ortu berkata "dahulu nenek moyangmu melaksanakan A... dan B..... padahal hal itu bertentangan dengan 'agama ALLAH', atas nama tradisi dan budaya semua itu dilakukan tapi gotong royong mencederai keimanan dan berpotensi pada syirik, dosa yang tak terampunkan.
Orang renta bertanggung jawab dalam menjaga fitrah keimanan anak-anaknya, terutama para ayah.
Ortu berkata "dahulu nenek moyangmu melaksanakan A... dan B..... padahal hal itu bertentangan dengan 'agama ALLAH', atas nama tradisi dan budaya semua itu dilakukan tapi gotong royong mencederai keimanan dan berpotensi pada syirik, dosa yang tak terampunkan.
Orang renta bertanggung jawab dalam menjaga fitrah keimanan anak-anaknya, terutama para ayah.
AYAH yaitu ORANG PERTAMA YANG BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP KEIMANAN ANAKNYA. Karena ayah yaitu pemimpin dalam rumah tangganya yang nantinya akan ditanya wacana tanggung jawab itu.
Maka ayah,
Jangan bosan menasehati istrimu.
Buatlah isteri menjadi rezeki bagimu.
Jangan pernah lelah membimbing anak-anakmu.
Buat belum dewasa itu menjadi rezeki bagimu, menjadi investasi dunia alam abadi dan ladang amal yang takkan putus meskipun engkau telah berpulang...
Jangan bosan menasehati istrimu.
Buatlah isteri menjadi rezeki bagimu.
Jangan pernah lelah membimbing anak-anakmu.
Buat belum dewasa itu menjadi rezeki bagimu, menjadi investasi dunia alam abadi dan ladang amal yang takkan putus meskipun engkau telah berpulang...
Keimanan yg bagaimana yg harus tertanam di jiwa anak?
1. Keimanan utk selalu memeluk Islam hingga selesai hayat.
Dasar :
QS. Al Baqarah [2] : 132
"Hai anak-anakku! Sesungguhnya ALLAH telah menentukan agama ini bagimu, maka janganlah kau mati kecuali dlm keadaan memeluk agama Islam"
2. Keimanan terhadap Tuhan Yang Esa, tidak menyekutukan ALLAH (tidak syirik), taat dan patuh hanya kepada ALLAH.
Dasar :
QS Al Baqarah [2] : 131
"Apa yang kau sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab "Kami akan menyembah Tuhanmu & Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim,Ismail, dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa & kami hanya tunduk dan patuh kepada-Nya"
Dasar :
QS Al Baqarah [2] : 131
"Apa yang kau sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab "Kami akan menyembah Tuhanmu & Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim,Ismail, dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa & kami hanya tunduk dan patuh kepada-Nya"
Bagaimana caranya? Bagaimana metodenya?
Bagaimana langkah-langkahnya?
Perhatikan prinsip-prinsip dasar menanamkan tauhid kepada anak dengan metode dan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Ajarkan kepercayaan terlebih dahulu sebelum mengenalkan Al Qur'an
Abdullah bin Umar ra, yang merupakan salah satu sobat berkata : "Dahulu, kami mempelajari keimanan sebelum berguru Qur'an"
Jundub Albajaly salah seorang perawi hadits berkata: "Dahulu, ketika kami menjelang usia baligh bersama Rasulullah, kami mempelajari keimanan sebelum mempelajari Qur'an. Setelah itu, gres mempelajari Qur'an, jadinya bertambahlah keimanan kami."
Coba simak tanya jawab berikut ini dengan uztaz berikut ini.
Coba simak tanya jawab berikut ini dengan uztaz berikut ini.
Tanya : Bolehkah anak usia dini mempelajari Al Qur'an / menjada hafidz atau hafidzah?
Jawab : Boleh, asalkan jangan lupa pada esensi keimanannya maksudnya jangan hingga mengejar sasaran untuk menjadi hafidz semenjak usia dini, namun lupa mengajarkan keimanan kepada ALLAH (menanamkan tauhid) dalam jiwa anak. Caranya bisa baca di goresan pena ini, mau selalu ketiban rezeki?
Bagaimana menanamkan tauhid dalam jiwa anak?
A. Perhatikan kaedah 'Mencintai ALLAH karena ALLAH baik'
Contoh :
'Maha besar ALLAH yang membuat buah-buahan yang majemuk bentuk & rasanya'
'Maha besar ALLAH yang membuat buah-buahan yang majemuk bentuk & rasanya'
'Betapa ALLAH sayang kepada kita sehingga kita diberi kemampuan utk bergerak'
'Maha besar ALLAH yg beri kita kemampuan untuk mempelajari Al Qur'an'
dsb...
dsb...
Jangan takut-takuti anak dengan murka ALLAH alasannya otak anak belum siap untuk mendapatkan itu. Bisa jadi kalau ditanamkan ibarat itu sang anak malah melihat Allah sebagai Tuhan yang pemarah dan suka menghukum.
Contoh :
'Kalau adek gak mau sholat,nanti adek dimasukkan ALLAH ke dalam neraka, dibakar penuh dengan api yang menyala-nyata...'
'Kalau adek gak mau sholat,nanti adek dimasukkan ALLAH ke dalam neraka, dibakar penuh dengan api yang menyala-nyata...'
'Ayo murajaah, kalau kau gak mau murajaah nanti ALLAH marah'
'ALLAH gak suka lo sama anak nakal, nanti ALLAH murka kalau adek nakal'
(sebenernya yg gak suka itu ALLAH ato ortunya? Hati2 mengatasnamakan ALLAH)
(sebenernya yg gak suka itu ALLAH ato ortunya? Hati2 mengatasnamakan ALLAH)
B. Anak2 akan gampang menyayangi ALLAH kalau banyak dikenalkan dgn ihsan (kebaikan2) ALLAH kpd hamba hamba-Nya, perbanyak menyebut nama ALLAH di indera pendengaran anak, baik dgn deskripsi maupun dlm diskusi / tanya jawab.
Bacakan ayat-ayat ALLAH yang terdapat pada ciptaan-ciptaan Allah di sekitar anak.
Kaitkan semua insiden sehari-hari di sekitar anak dengan kebesaran ALLAH.
(Stay connecting with ALLAH)
Bacakan ayat-ayat ALLAH yang terdapat pada ciptaan-ciptaan Allah di sekitar anak.
Kaitkan semua insiden sehari-hari di sekitar anak dengan kebesaran ALLAH.
(Stay connecting with ALLAH)
Contoh :
Anak sakit, JANGAN katakan:
'Ayo minum obatnya supaya sembuh'
Tapi KATAKAN :
'Berdoalah kepada ALLAH supaya sembuh, tapi juga harus minum obatnya alasannya ALLAH suruh kita untuk berusaha. Kesembuhan hanya dari ALLAH'
Anak sakit, JANGAN katakan:
'Ayo minum obatnya supaya sembuh'
Tapi KATAKAN :
'Berdoalah kepada ALLAH supaya sembuh, tapi juga harus minum obatnya alasannya ALLAH suruh kita untuk berusaha. Kesembuhan hanya dari ALLAH'
Saat anak bertanya :
'Ayah, kok burung bisa terbang?'
'Ayah, kok burung bisa terbang?'
Jangan hanya katakan :
'Iya, burung bisa terbang karn punya sayap'
Tapi KATAKAN :
'Iya, ALLAH yg berkehendak dan menggerakkan burung itu (->tanamkan tauhid), ALLAH berikan sayap dan beri petunjuk untuk terbang (-> tauhid & ilmiah) sehingga burung itu bisa terbang.
'Iya, burung bisa terbang karn punya sayap'
Tapi KATAKAN :
'Iya, ALLAH yg berkehendak dan menggerakkan burung itu (->tanamkan tauhid), ALLAH berikan sayap dan beri petunjuk untuk terbang (-> tauhid & ilmiah) sehingga burung itu bisa terbang.
Saat anak meminta sesuatu :
'Ayah, belikan saya sepeda baru'
Jangan hanya katakan :
'Iya, nanti kalau ayah ada rezeki, ayah belikan'
'Iya, nanti kalau ayah ada rezeki, ayah belikan'
Tapi KATAKAN :
'Iya, kita berdoa ya semoga ALLAH berikan rezeki kepada kita sehingga adek bisa sanggup sepeda baru'
'Iya, kita berdoa ya semoga ALLAH berikan rezeki kepada kita sehingga adek bisa sanggup sepeda baru'
Antar anak tidur dengan nama ALLAH, doakan anak sesaat ketika tidur dan bangunkan anak dengan penuh syukur sambil memuji nama ALLAH.
2. Setelah itu eksklusif tanamkan 'Islam yaitu Din yg Allah ridhoi'
Tujuan utama menanamkan tauhid kepada anak yaitu semoga anak TAAT kepada Allah & Rosulnya.
Iman bukan hanya mengakui keberadaan Allah, namun jg TAAT pada perintahNYA.
Syetan mengakui keberadaan Allah, tapi tidak taat pada perintah Allah, maka tidak bisa disebut beriman.
Syetan mengakui keberadaan Allah, tapi tidak taat pada perintah Allah, maka tidak bisa disebut beriman.
▶ Ajarkan Adab dalam islam.
Contoh :
' ALLAH perintahkan kita untuk sholat'
'Sebelum makan kita berdoa'
'Rosul mengajarkan untuk bicara santun'
'Rosul ajarkan kita untuk sholat di awal waktu'
dsb..
' ALLAH perintahkan kita untuk sholat'
'Sebelum makan kita berdoa'
'Rosul mengajarkan untuk bicara santun'
'Rosul ajarkan kita untuk sholat di awal waktu'
dsb..
Tingkatkan ketaatan anak hingga pada perilaku wala' & bara' -> Takut dan hanya bergantung kepada ALLAH
Landasan : Al-An'am : 78, Al-Mumtahanah : 4, Yunus : 41, Hud : 54, dll
Landasan : Al-An'am : 78, Al-Mumtahanah : 4, Yunus : 41, Hud : 54, dll
Sehingga anak menyadari bahwa ia beribadah dan melaksanakan semua aktifitasnya hanya karana ALLAH.
Jika sudah pada tingkatan tersebut, anak akan dengan sukarela berguru Al Qur'an dan beribadah sesuai perintah ALLAH.
Mengajarkan Al Qur'an, mengajarkan adab, mengajarkan ibadah bisa dilakukan bersama2, namun tetap menanamkan Tauhid dihentikan dikesampingkan bahkan ketika anak masih dalam kandungan.
▶Mahabbah & Ittiba' Rasulullah
Tujuan :
Anak belum tepat imannya sebelum kecintaannya kepada ALLAH dan Rasul-Nya melebihi kecintaannya pada ortu & orang lain yg ia cintai.
Anak belum tepat imannya sebelum kecintaannya kepada ALLAH dan Rasul-Nya melebihi kecintaannya pada ortu & orang lain yg ia cintai.
Ittiba' Rasulullah :
Ali Imran : 31
Ali Imran : 31
Metode :
- Bimbing bershalawat sebanyak-banyaknya
- Membaca doa sesudah adzan & doa sehari-hari sesuai kebutuhan anak.
- Kisahkan wacana kehidupan pribadi Rasulullah, bacakan shiroh wacana Rasulullah.
- Bimbing bershalawat sebanyak-banyaknya
- Membaca doa sesudah adzan & doa sehari-hari sesuai kebutuhan anak.
- Kisahkan wacana kehidupan pribadi Rasulullah, bacakan shiroh wacana Rasulullah.
"Rabbana hab lana min azwajina wa dzuriyatina qurrata a'yunin waj 'alna lil muttaqina imaman"
"Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati dan jadikan kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa'
(QS. Al Furqan : 74)
(QS. Al Furqan : 74)
Semoga bermanfaat
Wallahu a'lam
Wallahu a'lam
Demikianlah Artikel Ayah, Ingatlah Ini!
Sekianlah artikel Ayah, Ingatlah Ini! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Ayah, Ingatlah Ini! dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/ayah-ingatlah-ini.html