Rezeki Ngacir Sebab Doyan Minta Gratisan.

Rezeki Ngacir Sebab Doyan Minta Gratisan. - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Rezeki Ngacir Sebab Doyan Minta Gratisan., kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel penghalang, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Rezeki Ngacir Sebab Doyan Minta Gratisan.
link : Rezeki Ngacir Sebab Doyan Minta Gratisan.

Baca juga


Related

Rezeki Ngacir Sebab Doyan Minta Gratisan.

Siapa yang tidak suka barang gratisan. Hampir semua orang senang dan senang kalau ada yang memberinya sesuatu, entah itu uang, barang, oleh-oleh, hadiah, traktiran makan, apapun yang asalnya dari orang lain. Tapi adakala kita suka terlena, keenakan diberi karenanya kebiasaan. Kalau ketemu orang kita suka minta (malah pake maksa kalo perlu jurus rayuan gombal atau merengek pun dilakukan demi sekadar sanggup gratisan).

Memberi itu baik.
Diberi juga baik.
Minta-minta itu buruk.

Orang ngasih gratis kita terima. Orang nggak ngasih kita jangan minta.


Mengapa dihentikan minta?

  • Minta-minta itu mental orang miskin. Begitu kita minta-minta, pikiran bawah sadar merekam kuat-kuat. "Saya memang miskin dan pantas dikasihani. Saya tidak layak kaya." Itulah yang tertanam dalam alam bawah sadar kita. Terkadang yang kita minta itu barang remeh temeh yang bergotong-royong sanggup kita beli. Tapi kita sukanya gratisan dan tidak ingin keluarin duit makanya kita minta. Perasaan perlu minta itulah yang membuat diri kita yakin kalau "Saya ini miskin, uang saya kurang banyak, jadi untuk menghemat uang yang kurang itu mending minta aja deh, tidak mengecewakan kan duit yang sanggup disimpan." Bagi anda yang doyan minta-minta, selamat ! Anda mengakui kalau anda bermental miskin. (baca : rahasia bagaimana menjadi magnet rezeki)
  • Allah itu sesuai persangkaan hambaNya. Kalau kita menyangka diri kita miskin dan merasa perlu berharap dari belas kasihan orang lain biar sanggup gratisan, maka itulah yang kita dapat. Kita menyangka rezeki kita kurang sehingga perlu minta sama orang yang berezeki lebih. Kita menyangka Allah memberi kita rezeki sejumlah ini saja dan untuk mencukupkannya kita perlu minta ke orang lain. Kita menyangkakan Allah begitu, maka begitulah yang kita terima. Bukankah Allah sesuai persangkaan hambaNya. (baca : sebenarnya rezeki gampang dicari gampang didapat).
  • Tak perlu minta sama manusia. Orang yang merasa kekurangan harusnya minta kepada Zat yang Maha Kaya, Allah SWT. Tidak perlu menghinakan diri meminta kepada sesama manusia, meskipun itu keluarga atau teman dekat. Apa yang membuat anda begitu yakin bahwa insan mempunyai apa yang anda inginkan ketimbang Allah yang menciptakannya?
  • Nilai kita turun di mata insan lainnya. Tangan di atas lebih mulia dibanding tangan di bawah. Artinya orang yang memberi itu jauh lebih mulia dibanding orang yang selalu diberi. Siapapun jadi memandang rendah kepada anda bila setiap ketika anda selalu minta sama orang lain. Harga diri anda jadi turun, anda jadi tidak berharga di mata orang lain. Sebaliknya bila kita minta pada Allah maka Dia akan senang, lantaran kita menggantungkan diri hanya padaNya. Tapi dengan catatan, sehabis minta kita diharuskan tetap berusaha dan jangan lupa bersyukur.
  • Minta-minta tandanya tidak sanggup bersyukur. Orang yang suka minta-minta yaitu orang yang tidak sanggup mensyukuri apa yang dimilikinya. Bukankah Allah sudah berjanji bahwa bagi yang bersyukur maka rezeki atau nikmat untuknya akan ditambah. Bagaimana Allah mau menambah nikmat bila apa yang diberinya tak pernah kita syukuri? (baca : ciri-ciri orang yang mengkufuri rezeki)
And tahu teman Rasulullah Bilal dan Abu Dzar? Mereka yaitu teman yang miskin namun mental mereka tidak miskin. Mereka tidak mau dikasihani dan menjaga diri dari minta-minta. Sungguh mereka sangat menjaga harga diri. 

Bagaimana dengan kita?
Masih punya ponsel keluaran terbaru, naik motor atau kendaraan beroda empat ber AC yang nyaman, punya rumah meski sederhana tapi milik sendiri, eh sukanya minta-minta. Ketemu teman usang minta ditraktir. Ketemu teman yang jadi bos sebuah toko minta gratisan atau voucher. Ketemu teman yang gres pulang haji, umroh atau jalan-jalan dari luar kota, niscaya minta oleh-oleh. Tidak aib apa? (baca : pada pengemis yang mengais rezeki, haruskah selalu memberi)

Sebaliknya, begitu kita yang memberi maka pikiran bawah sadar kita akan merekam kuat-kuat, "saya berkelimpahan, saya mempunyai cukup uang untuk dibagikan.". Dan tak terbantahkan lagi bahwa contoh pikir ini sangat mengayakan, sangat membuat kaya.
Itulah sebabnya sedekah itu bukan untuk orang yang membutuhkan. Tapi kitalah yang membutuhkan sedekah. Kita butuh untuk mempunyai perasaan berkelimpahan. Kita butuh persangkaan yang baik wacana rezeki kita pada Allah, biar persangkaan itu menjadi nyata.

Lalu bagaimana dengan mereka yang miskin?
  • kalau ada teman kita yang betul-betul miskin lebih baik dimotivasi untuk kaya ketimbang dihibur-hibur untuk tetap miskin.
  • Jangan biarkan yang miskin tetap jadi miskin apalagi miskin yang suka meminta-minta. Karena bagi mereka yang sudah terbiasa mendapat uang dengan gampang (melalui meminta) susah untuk memandirikannya. Biar sedikit yang penting gampang daripada mau mencari yang banyak tapi susah dan harus kerja keras. Mentalnya sudah susah dibentuk, susah berubah.
  • Secara agama orang miskin memang mempunyai keutamaan tersendiri. Begitu juga orang kaya. Banyak mesjid, pesantren, rumah ibadah dibangun oleh orang kaya bukan?
Lebih baik menjadi kaya, tapi kaya yang bermanfaat. Orang kaya yang berkelimpahan rezeki dan berberkah. Keluarga anda dan bangsa ini membutuhkan orang kaya yang saleh, ketimbang orang miskn yang saleh bukan? Hanya orang yang berharta dan kaya yang sanggup membuat perubahan. Bisa mensugesti keputusan politik penguasa dan mensugesti ekonomi. 

Stop meminta gratisan ! Jangan biarkan rezeki ngacir lantaran suka minta-minta. Kalu dikasi sih tak apa-apa. Punyailah rasa aib sedikit saja. (baca : mau rezeki lancar dan berkah, perliharalah rasa malu). Malulah jadi muslim yang miskin, doyan minta-minta lagi. Muslim itu wajib kaya. Caranya baca amalan 40 hari menuju kaya dan rezeki berberkah. Jangan lupa tetap perjuangan dan maju terus, pantang mundur oleh kegagalan (baca juga : bagaimana menjalankan perjuangan biar terus mendatangkan rezeki)

Wallahu alam


Demikianlah Artikel Rezeki Ngacir Sebab Doyan Minta Gratisan.

Sekianlah artikel Rezeki Ngacir Sebab Doyan Minta Gratisan. kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Rezeki Ngacir Sebab Doyan Minta Gratisan. dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/07/rezeki-ngacir-sebab-doyan-minta-gratisan.html

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel