Rajin Ikut Pembinaan Dan Seminar Kekayaan, Kok Gak Kaya-Kaya?

Rajin Ikut Pembinaan Dan Seminar Kekayaan, Kok Gak Kaya-Kaya? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Rajin Ikut Pembinaan Dan Seminar Kekayaan, Kok Gak Kaya-Kaya?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel alasan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Rajin Ikut Pembinaan Dan Seminar Kekayaan, Kok Gak Kaya-Kaya?
link : Rajin Ikut Pembinaan Dan Seminar Kekayaan, Kok Gak Kaya-Kaya?

Baca juga


Related

Rajin Ikut Pembinaan Dan Seminar Kekayaan, Kok Gak Kaya-Kaya?

Seminar... oh.. seminar

  • Banyak orang yang memimpikan jadi orang kaya, hidup mewah, berkelimpahan harta. Mau apa aja tinggal sebut, mau kemana aja tinggal perintah. Hidup nampak gampang dan indah. Tapi jadi kaya itu gak mudah, butuh kerja keras, butuh kemampuan yang mumpuni. Andai kaya itu mudah, anda dan saya niscaya sudah kaya. Nyatanya gak begitu kan?
Banyak orang yang memimpikan jadi orang kaya Rajin Ikut Training dan Seminar Kekayaan, Kok Gak Kaya-Kaya?

  • Jadi pegawai yang hidupnya bergantung dari gaji, gak bisa bikin kaya. Mana ada pegawai yang kaya dengan mengandalkan gaji? Wong gajinya sudah diadaptasi dengan standar yang sialnya ditentukan oleh negara atau perusahaan. Standar yang dianggap cukup untuk bertahan hidup sekedar biar gak kelaparan dan bisa bertahan hidup dari himpitan ekonomi. Kalo ada pegawai yang kaya raya, perlu dicurigai kalo ia sanggup warisan, punya perjuangan sampingan yang manfaatnya besar ato ia akil menilep uang negara / perusahaan.
  • Salah satu upaya yang dianggap bisa mempercepat seseorang menjadi kaya yakni berdagang alias jadi enterpreneur ato wiraswasta. Ato bahasa sederhananya, jualan. Kaprikornus penjual itu gak ada sekolahnya. Memang sih ada sekolah marketing, bisnis, administrasi usaha, tapi tamat dari sekolah ini gak menjamin seseorang bisa jadi penjual yang sukses bikin ia kaya!
  • Karena sekolah gak menjamin seseorang sukses jadi orang kaya, ada lagi trik biar bisa jadi penjual yang sukses meraih kekayaan, yaitu ikut seminar, training, dengerin celotehan para motivator, gimana caranya biar cepet kaya. Ato berguru pribadi dari pakarnya, mereka yang sudah kaya duluan, trik-trik apa yang mereka lakukan sehingga bisa kaya? Bayar biaya seminar ato trainingnya gak murah lho, mulai dari ratusan ribu sampe jutaan. Mereka gak menyebut biaya seminar tapi investasi...Bener gak sih itu investasi ato malah buang-buang duit? Buktinya berapa banyak alumni seminar atau pembinaan kekayaan yang tetap kere? Meski gak menutup kemungkinan beberapa diantaranya ada juga yang berhasil, tapi hanya segelintir alias sebagian kecil saja.

Seminar dan pembinaan gak bikin kaya !

  • Ya.. iyyalah. Tau gak para motivator kekayaan mencari uang dengan cara memungut dari orang lain yang bermimpi untuk kaya? Sang motivator atau trainer menjadi kaya dengan menjual mimpi. Tips dan trik memang mereka berikan tapi apakah tips dan trik itu mudah menciptakan seseorang menjadi kaya? Kalo memang begitu sang motivator / trainer niscaya menentukan pensiun dan mengaplikasikan sendiri tips dan trik yang diajarkannya. Biar ia cepat kaya dan kekayaannya terus bertambah. Tapi sang trainer malah menentukan profesi sebagai seorang motivator kekayaan (apakah ia sudah kaya? Masih perlu dipertanyakan). Orang yang kaya beneran waktunya habis buat urusan usahanya, bisnisnya, investasinya, ato malah asik berlibur di tempat-tempat eksotis, menikmati hasil usahanya. Mereka gak ada waktu buat berkoar-koar di depan banyak pemimpi yang memimpikan jadi kaya hanya lewat seminar/training. Anehnya akseptor seminar dan pembinaan kekayaan tetap membludak..!
  • Coba deh anda cermati, kebanyakan mereka ngajarin hal-hal yang sifatnya duniawi saja. Materinya selalu perihal uang, pengembangan usaha, investasi A yang potensial dan sebagainya. Prinsipnya waktu yakni uang. Kaprikornus waktu kita yang sangat berharga ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya biar bisa menghasilkan lebih banyak uang. Tujuan utamanya yakni uang. Tiada hari tanpa rencana menghasilkan uang. Padahal uang itu hanya ALAT TUKAR. ALAT...yang artinya sesuatu yang dipakai insan untuk menunjang hidupnya. Sama ibarat ponsel, ALAT komunikasi, juga ibarat mobil/motor, ALAT transportasi, yang sifatnya membantu kita, bukan tujuan akhir. Kaprikornus uang juga harusnya membantu kita mencapai tujuan yaitu ridhanya Allah.
  • Sangat jarang seminar kekayaan membicarakan perihal pengembangan diri biar menjadi hamba yang paling dicintai Allah, peningkatan amal saleh untuk investasi akhirat, bagaimana meningkatkan saldo kebajikan sebagai bekal masa depan di hari pembalasan nanti. Padahal inilah kekayaan yang abadi, yang akan terus menemani di kuburan hingga di alam abadi nanti.
  • Pernahkah anda membaca dongeng para sobat yang kaya raya, yang tetap berniaga untuk menghidupi dirinya, tapi mereka tak mengakibatkan kekayaan itu tujuan akhir, tapi malah memanfaatkannya sebagai sarana meraih investasi alam abadi yang kekal lewat zakat, sedekah, amal jariyah. Raga mereka bekerja tapi hati mereka selalu merindukan kebersamaan dengan Allah. Mereka inilah yang dimaksud dalam surah An Nur ayat 36 berikut ini :
  • Kembali ke duduk perkara mengapa pembinaan dan seminar gak bikin kaya. Karena kekayaan itu bukan teori tapi action. Melakukan tindakan yang menuntun kita semakin erat menuju kekayaan. Jangan lupa siapa Pemilik Kekayaan, yaitu Allah SWT. Libatkan Allah dalam perjuangan anda. Usaha dagang, lakukan dengan jujur, jangan lupa sedekah, lengkapnya silakan baca artikel ini, bagaimana menjalankan perjuangan biar terus mendatangkan rezeki. Sekali lagi ini cuma teori, silakan dipraktekkan. Cari ridha Allah, lantaran kekayaan dan rezeki yang banyak hanya bisa diperoleh lewat keridhaanNya.


Mencari ridha Ilahi.

  • Diberi rezeki kesehatan. Jadikanlah kesehatan yang Allah beri menjadi lantaran semakin dekatnya kita padaNya. Pakai badan yang sehat dan tegap untuk banyak-banyak beribadah dan melaksanakan amal saleh.
  • Diberi rezeki harta. Jadikanlah harta yang diberi itu semakin menciptakan kita bersyukur kepadaNya. Rasa kebersyukuran kita itu ditunjukkan lewat menggunakannya di jalan Allah.
  • Diberi rezeki keluarga yang harmonis. Jadikan pasangan hidup dan anak kita sebagai sarana untuk menggapai ridha Allah, beribadah bersama dan menjalani kehidupan rumah tangga sesuai tuntunan agama.
  • Diberi rezeki wajah yang menawan dan badan aduhai. Jadikanlah wajah dan badan itu sebagai jalan menggapai ketaatan padaNya dengan cara menjaga diri dari yang bukan mahram, menjaga kesucian perkawinan dan sarana cinta dan setia pada pasangan.
  • Diberi rezeki ilmu. Jadikanlah ilmu itu bermanfaat bagi diri dan orang banyak. Sebarkan kebaikan lewat ilmu, bukan sebaliknya.
  • Diberi rezeki jabatan tinggi. Jadikan jabatan itu sebagai amanah, untuk menjalankannya dengan baik, memberi kemanfaatan bagi banyak orang, dan tidak menyalahgunakannya untuk kepentingan pribadi.
  • Diberi rezeki kepercayaan Islam. Jadikanlah hidayah yang Allah beri biar tetap istiqomah hingga final hayat, meninggal dalam keadaan Islam dan khusnul khotimah.
  • Yakin dan percayalah bahwa :
SETIAP NIKMAT YANG TIDAK MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH , MAKA NIKMAT ITU SIA-SIA BELAKA, ATAU MENJADI PETAKA BAGI KITA.
Wallahu alam.. 


Demikianlah Artikel Rajin Ikut Pembinaan Dan Seminar Kekayaan, Kok Gak Kaya-Kaya?

Sekianlah artikel Rajin Ikut Pembinaan Dan Seminar Kekayaan, Kok Gak Kaya-Kaya? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Rajin Ikut Pembinaan Dan Seminar Kekayaan, Kok Gak Kaya-Kaya? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/04/rajin-ikut-pembinaan-dan-seminar.html

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel