Rawatlah Jiwamu

Rawatlah Jiwamu - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Rawatlah Jiwamu, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Rawatlah Jiwamu
link : Rawatlah Jiwamu

Baca juga


Rawatlah Jiwamu

Merawat Jiwa

Orang disebut insan / insan alasannya ialah mempunyai jiwa. Badan yang berwujud ini secara rutin diberi nutrisi, dirawat bila sakit, dan menerima perhatian. Apakah jiwa sudah menerima pemeliharaan yang semestinya, ibarat halnya ketika kita memperlakukan tubuh ?
Jiwalah yg mendorong perbuatan, dan secara kolektif menjadi motor pencetus peradaban.



Abu Lahab mempunyai postur yg menawan, pengaruh, kekayaan dan sumberdaya lainnya. Tapi jiwanya tertutup, terbelenggu oleh arogansi dan kesewenang-wenangan.
Bilal, dari kalangan orang-orang lemah, tapi mempunyai jiwa yang hidup, bisa menangkap pesan-pesan ilahiah. Derajat jiwanya mulia, sebagaimana para sahabat, yg mendapatkan seruan-seruan iman.

Allah menyebut dalam Surat Asy Syams ayat 9 -10:
Qod aflaha man zakkaha (beruntunglah orang-orang yang membersihkan jiwanya). Wa qod khoba man dassaha (dan celakalah orang-orang yang mengotori jiwanya)
Jiwa perlu diperhatikan dan dirawat, bebaskan dia dari benih-benih: kedengkian, kesombongan, kelalaian.
Tumbuhkan benih-benih rindu dan cinta kepada yg Maha Cinta. Jangan biarkan dia menderita dan terlantar.

"Nafs (jiwa) dalam jasad itu bagaikan burung yang terkurung dalam sangkar, merindukan kebebasannya di alam lepas, menyatu kembali dengan alam rohani, yaitu alam asalnya. Setiap kali dia mengingat alam asalnya, dia pun menangis alasannya ialah rindu ingin kembali.”Ibn Sina.
Kelak, ketika agenda pulang sudah tiba, yang dipanggil ialah jiwa yg tenang.
"Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan rasa puas, dengan segala nikmat yang diberikan, lagi diridhaiNya. Masuklah ke dalam jamaah hamba-hambaKu. Masuklah ke dalam surgaKu”–(Qs. Fajr: 27-30)
Bangunlah jiwanya, bangunlahlah badannya, itu salah satu lirik dari lagu kebangsaan kita Indonesia Raya. Merawat jiwa, bukan dengan meninggalkan dunia, sehingga dunia dikepung berbagai  ketidakberesan. Jiwa yg menyala terus berikhtiar secara sadar, biar dunia dipenuhi taman-taman kebajikan, keutamaan, dan keadilan. Bukan ketamakan, kedengkian, keburukan dan kejahatan.

MENCARI JALAN PULANG 

Kawan. !!!!
Kita bukan penduduk bumi...
Kita ialah penduduk surga...
Kita tidak berasal dari bumi...
Tapi kita berasal dari surga...
Maka carilah bekal untuk kembali ke rumah...
Kembali ke kampung halaman...
Dunia bukan rumah kita...
Maka jangan cari kesenangan yg berlebih di dunia...
Kita hanya pejalan kaki dalam perjalanan kembali ke rumahNya.
Bukankah mereka yang sedang dalam perjalanan pulang selalu mengingat rumahnya dan mereka mencari oleh-oleh untuk kekasih hatinya yang menunggu di rumah?


Kawan, lantas....
Apa yang kita bawa untuk penghuni rumah kita, Rabb yang mulia?
Dia hanya meminta amal sholeh dan keimanan, serta rasa rindu padaNya yang menanti di rumah.
Begitu beratkah memenuhi harapanNya?


Kawan. !!!!
Kita tidak berasal dari bumi...
Kita ialah penduduk surga...
Rumah kita jauh lebih indah di sana.
Kenikmatannya tiada terlukiskan...
Dihuni oleh orang-orang yang menyayangi kita...
Serta tetangga dan kerabat yang menyejukkan hati.
Mereka rindu kehadiran kita...
Setiap ketika menatap menanti kedatangan kita...
Mereka menanti kabar baik dari Malaikat Izrail...
Kapan keluarga mereka akan pulang?


Kawan!!!!
Ikutilah peta (Al-Qur'an) yang Allah titipkan sebagai anutan perjalanan., kita kaji, baik; segi bacanya  telaah isi dan juga hafalannya.
Jangan hingga salah arah dan berbelok ke rumahnya Iblis Laknatullah yaitu jalan ke Neraka Jahannam.

Kawan!!!
Kita bukan penduduk bumi...
Kita penduduk surga..
Bumi hanyalah dalam perjalanan...
Kembalilah ke rumah.
Selamat berikhtiar kawan, carilah rezekimu di dunia untuk mengantarmu kembali ke rumahmu di nirwana yang abadi.
Bismillah...

Baca juga : ciri-ciri orang cerdas (dan murah rezeki)

Wallahu alam...


Demikianlah Artikel Rawatlah Jiwamu

Sekianlah artikel Rawatlah Jiwamu kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Rawatlah Jiwamu dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2021/05/rawatlah-jiwamu.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel