Wes Ewes Ewees... Bablas Rezeki Haramnya.....!!! - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Wes Ewes Ewees... Bablas Rezeki Haramnya.....!!!, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Amalan, Artikel cerita, Artikel kisah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Wes Ewes Ewees... Bablas Rezeki Haramnya.....!!!
link : Wes Ewes Ewees... Bablas Rezeki Haramnya.....!!!

Wes Ewes Ewees... Bablas Rezeki Haramnya.....!!!

Masih ingat iklan sebuah obat masuk angin yang dibintangi almarhum pelawak Basuki?.... "wes ewes ewes bablas angine"... kira-kira begitu bunyinya. Saya bukan orang Jawa tapi pengertian saya ihwal iklan itu bahwa sesudah minum obat masuk angin tersebut maka anginnya pribadi bablas alias hilang (kalau kurang sempurna mohon dibenarkan). Masuk angin itu rasanya tidak enak. Badan meriang, panas dingin, kadang disertai pilek dan batuk. Orang yang masuk angin niscaya berusaha supaya angin yang terperangkap dalam badannya itu bisa ketemu pintu keluar dan segera minggat, semoga badannya bisa kembali normal. Entah itu kerokan, minum air hangat, atau minum obat anti masuk angin.

Lalu apa hubungannya masuk angin dan rezeki haram?

Apa itu rezeki haram? Rezeki haram itu ialah rezeki yang diperoleh dari melaksanakan pekerjaan haram, rezeki yang sumbernya haram, rezeki yang sumbernya halal tapi dibelanjakan di jalan yang haram.
Pada goresan pena kali ini saya mengibaratkan orang yang makan rezeki haram itu dengan masuk angin. Rezeki haram yang masuk ke dalam tubuhnya akan terperangkap dan pelan-pelan mulai menyerang tubuhnya dari dalam. Maka timbullah bermacam-macam penyakit fisik, entah itu jantung, kolesterol, darah tinggi, diabetes, bahkan yang jadi momok yaitu kanker. Makanan yang harusnya jadi berkah untuk kelangsungan hidup tubuh malah pelan-pelan menjadi racun yang mematikan tubuh secara pelan-pelan.
Disamping itu rezeki haram juga menjadi racun bagi jiwa yaitu tertutupnya hati dari mendapatkan kebenaran dan menganggap baik keburukan yang dilakukannya.

Orang yang setiap harinya mengkonsumsi rezeki haram dan sudah menjadi kepingan dari gaya hidupnya mungkin belum mencicipi dampak tindakannya sebab setan menutup matanya dan memandang baik perbuatan buruknya.

Dunia mengajari kita untuk menjadi materialistis

Dunia gres seolah mengajari insan menjadi mahluk materialis. Kini orang lebih mementingkan dunia ketimbang nilai-nilai kebaikan. Akhirnya kejujuran menjadi barang langka. Kredibilitas pun banyak dicampakkan dan dianggap tidak penting lagi. Hampir setiap hari media menampilkan drama ketidakjujuran dengan sangat transparan. Tersangka koruptor masih bisa senyum-senyum melambaikan tangan kepada awak media dan penonton yang menyaksikan tingkahnya tanpa rasa malu. Manusia modern dirundung penyakit tamak akut. Keserakahan dan ketamakan pada materi memgakibatkan insan semakin jauh dari nilai-nilai kejujuran. Mereka lebih cenderung menikmati rayuan dunia hedonis yang menghalalkan segala cara.

Yah, dunia terus berputar, bergerak dan entah mengapa grafik perubahan dunia cenderung memerosotkan grafik kejujuran. Mungkin sebab ketatnya persaingan mengakibatkan insan tidak lagi memperdulikan jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuannya. Ketika berhadapan dengan perebutan harta, jabatan dan kekuasaan, insan tidak perduli lagi batas halal-haram. Akhirnya keluarlah ungkapan-ungkapan sesat dari kaum materialistis, " mencari yang haram saja sulit, apalagi yang halal. Yang jujur akan terbujur, yang lurus akan kurus, yang nrimo yang tergilas.

Hal ini sudah diprediksikan Rasulullah SAW belasana era lalu, bahwa akan tiba suatu zaman di mana insan dalam mencari harta tidak lagi memperdulikan halal haramnya. Penipu, koruptor, pencuri, perampok, begal motor, pengedar narkoba, bandar judi dijadikan profesi haram yang ditekuninya dengan bangga. Manusia berlomba-lomba mengejar kejayaan dan kemewahan dunia tanpa memoerdulikan aturan-aturan syariah dan moral.

Banyak yang pesimis dan menyampaikan bahwa menanamkan kejujuran di era materialisme mirip kini ini ialah hanya angan-angan kosong belaka, mengingat ketidakjujuran sudah berurat berakar dalam diri bangsa ini. Benarkah demikian? Tidak ! Pesimis itu memandang setiap peluang sabagai masalah, jadinya tidak berbuat apa-apa !

Puasa ialah solusi yang paling ampuh "membablaskan" kesukaan akan rezeki haram

Agar sanggup mengatasi kerusakan moral yang sedemikian parah ini diharapkan satu metode khusus yang ampuh dan efektif. Salah satunya ialah puasa. Mumpung ketika ini kita semua dalam kondisi berpuasa di bulan ramadhan, mari kita bahas bagaimana puasa bisa menjadi solusi memberantas kesukaan menengguk rezeki haram. 

• Berbeda sifat dengan ibadah lainnya, puasa itu ialah ibadah sirriyah (rahasia) sebab hanya orang itu dan Allah yan tahu kalau beliau berpuasa atau tidak. Kita bisa saja makan dan minum seenaknya di tempat sunyi tanpa seorang pun melihat, namun kita tidak melakukannya, sebab satu keyakinan tertanam dalam diri bahwa  Allah Maha Melihat.
• Puasa melatih kita untuk senantiasa menyadari kehadiran Allah dalam setiap detik kehidupan kita. 
• Dengan puasa kita dilatih untuk menyadari bahwa segala acara yang kita lakukan selalu diawasi oleh Allah.
• Idealnya orang yang berpuasa ialah orang yang bisa menahan diri. Bukankah telur, daging, tahu tempe itu halal dimakan, bukankah nasi itu bukanlah masakan haram, bukankah bercinta dengan pasangan yang sah itu halal dan dianjurkan, tetapi orang yang berpuasa bersedia menjauhinya sampai tiba waktu berbuka. Hikmahnya menjauhi yang halal saja bisa apalagi yang diharamkan oleh Allah? Pasti orang berpuasa jauh lebih bisa melakukannya.
• Orang yang terbiasa berpuasa punya rasa aib yang lebih besar untuk melaksanakan tindakan yang merugikan orang lain. Melaksanakan puasa dengan sungguh-sungguh akan mempersempit ruang untuk berbuat maksiat. Bahkan sesudah ramadhan berlalu, membiasakan diri berpuasa akan menciptakan kita hati-hati dalam berbuat, selain sebab takut dosa juga merasa sayang kalau puasa kita tidak diterima.
• As Suyuti pernah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Pada hari final zaman akan didatangkan orang-orang yang membawa kebaikan laksana gunung Tihamah. Tapi Allah menjadikannya bagai bubuk yang beterbangan kemudian mereka dilemparkan ke dalam neraka." Seseorang bertanya, "Wahai Rasulullah bagaimana sesuatu itu bisa terjadi?" Rasulullah menjawab, "Mereka dahulu ialah orang-orang yang rajin mengerjakan shalat, berpuasa, mengeluarkan zakat, menunaikan ibadah haji dan lain-lain dari amal kebajikan. Namun demikian, ketika disodorkan kepada mereka harta haram, mereka mau megambilnya, maka Allah pun menghapus amal mereka." 
• Jadi bagi yang ingin tobat dari godaan rezeki haram, sering-seringlah berpuasa. Seperti cuplikan kisah berikut ini. Seorang anggota dewan sebut saja namanya Paijo, setahun lagi bakalan mengakhiri masa tugasnya di parlemen. Sebelumnya ia berulangkali terpilih dan sudah puluhan tahun memegang jabatan sebagai anggota dewan yang terhormat, meski perilakunya tercela. Paijo menjual hektaran tanah orangtuanya untuk menyuap parpol semoga diterima sebagai caleg di parpol tersebut dan membagi-bagi uang untuk membeli bunyi masyarakat di tempat pemilihannya. Setelah terpilih Paijo berusaha mengembalikan modal yang telah dikeluarkannya dulu dengan mendapatkan suap, korupsi, titip bolos rapat, tidur ketika rapat bahkan ngelayap cari proyek di luar, proyek yang bisa di mark up dan ditilep dananya. Bahkan beliau tidak perduli rumah tangganya hancur sebab tertangkap tangan selalu kencan dengan perempuan anggun yang merupakan upeti orang-orang yang dibantunya memuluskan tawaran di parlemen. Tapi di final masa jabatannya Paijo insyaf dan konsultasi dengan seorang uztaz beliau diminta untuk rajin-rajin puasa. Singkat kisah Paijo pun mulai berpuasa dan kembali berkantor di parlemen. Saat ada orang tiba menyetor amplop berisi suap dari PT Rejeki Nomplok yang ingin proposalnya diluluskan tapi ditolak oleh Paijo sebab merasa lagi puasa dna tidak ingin membatalkan puasanya. Begitu juga ketika diajaknya rekannya untuk party-party sambil ditemani cewek-cewek cakep, Paijo juga menolak sebab lagi puasa dan sayang kalo sampe batal.

Memang kenyataan tidak sesimpel kisah Paijo di atas, tapi bukan mustahil sepanjang ada kemauan. Begitu besar efek puasa pada tingkah laris seseorang, termasuk dalam menyikapi rezeki haram yang terpampang di depan matanya. Mari kita biasakan berpuasa bahkan sesudah ramadhan ini berakhir. Bisa puasa senin kamis atau puasa Nabi Daud juga boleh. Selain bernilai ibadah dan menyehatkan, semoga puasa bisa bisa menjaga kita dari godaan untuk berlaku maksiat di manapun kita berada. Wallahu alam.

Demikianlah Artikel Wes Ewes Ewees... Bablas Rezeki Haramnya.....!!!

Sekianlah artikel Wes Ewes Ewees... Bablas Rezeki Haramnya.....!!! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Wes Ewes Ewees... Bablas Rezeki Haramnya.....!!! dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/07/wes-ewes-ewees-bablas-rezeki-haramnya.html

Share this post