Kehidupan Merana Akhir Rezeki Yang Tidak Berkah

Kehidupan Merana Akhir Rezeki Yang Tidak Berkah - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kehidupan Merana Akhir Rezeki Yang Tidak Berkah, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel kisah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kehidupan Merana Akhir Rezeki Yang Tidak Berkah
link : Kehidupan Merana Akhir Rezeki Yang Tidak Berkah

Baca juga


Kehidupan Merana Akhir Rezeki Yang Tidak Berkah

Pak Samson yang "sempat" kaya raya itu termenung. Di usianya yang menginjak paruh baya, kejayaannya sirna. Satu demi satu hartanya pergi meninggalkannya. Rumah tangga anak pertamanya terancam hancur alasannya yaitu suami puterinya selingkuh. Masih segar dalam ingatan Pak Samson jikalau di masa mudanya beliau juga gemar main perempuan. Tidak ada kata bolos mengunjungi rumah bordil atau "memesan" wanita dari rekannya ketika kantongnya lagi penuh uang. Dia tidak pernah memperdulikan perasaan istrinya. Asal ia mencukupi nafkah dan memberi uang baginya sudah lebih dari cukup. Tidak disangka ternyata anak perempuannya mengalami nasib yang sama dengan ibunya. Anak wanita inipun dulunya terpaksa dikawinkan alasannya yaitu hamil duluan.

Anak keduanya meninggal ketika balapan motor di jalan raya. Hal ini sangat menyesakkan dada bagi Pak Samson alasannya yaitu beliau ingat bahwa motor itu dulu dibelinya dengan uang hasil mark up proyek yang didapatkannya. Uang yang diperoleh dari menyalahgunakan jabatannya itu digunakan membeli motor balap yang sudah usang diimpikan anaknya. Ia menyesal telah "menukar" nyawa anaknya dengan ketamakan.

Lain lagi dengan anak bungsunya, sekarang sedang berjuang melawan ketergantungannya pada obat-obatan terlarang. Badannya sudah menyerupai tengkorak hidup hanya tulang berbalut kulit. Matanya buram tak bercahaya. Pak Samson menyesal sedalam-dalamnya karena telah memberi makan anaknya dari rezeki yang haram yang menyebabkan anak-anaknya gampang erat dengan hal-hal yang diharamkan Allah. Selain dari mark up proyek, juga mendapatkan suap, mengambil uang yang bukan haknya yaitu rezeki yang selalu di bawa pulang untuk keluarganya. Karena tidak pernah tertangkap dan selalu berhasil lolos dari investigasi Pak Samson menjadi semakin ketagihan dan terus menjalankan aksinya. Pikirnya dengan uang yang banyak ia sanggup membahagiakan keluarganya. Ternyata yang ia bawa pulang selama ini bukan rezeki tetapi materi bakar kesusahan yang sudah mulai ia tuai satu demi satu.

Sedangkan istrinya alasannya yaitu tidak sanggup menghadapi semua duduk kasus yang menghadangnya harus menjadi pasien rumah sakit jiwa. Di sini ia menemukan ketenangan dalam kegilaannya. Melepaskan diri dari duduk kasus yang terasa menghimpitnya. Tinggal Pak Samson dengan segala kegundahan dan kesepian merunduk menyesal. Tetapi penyesalan memang selalu tiba belakangan. Kehidupannya berserakan sementara beliau aib bertanya pada Allah apa gerangan dosa-dosa yang menciptakan kehidupannya dirundung masalah. Dia malu, alasannya yaitu beliau tahu jawabannya. Karena itu hidupnya tiada keberkahan. Dia yakin jikalau saja menjalankan kehidupan sebagaimana layaknya mukmin dan muttaqin, tentu Alah akan pakaikan kepadanya pakaian kebaikan dan pakaian keberkahan.

Carilah penghidupan dan cara-cara yang membawa pada keberkahan. Karena sebetulnya yang harus dicari bukan sekedar kekuasaan dan kemewahan tapi juga ketenangan dan kebahagiaan. Segeralah bertaubat sebelum semuanya terlambat. Sebelum kematian tiba menjemput. Wallahu alam.



Demikianlah Artikel Kehidupan Merana Akhir Rezeki Yang Tidak Berkah

Sekianlah artikel Kehidupan Merana Akhir Rezeki Yang Tidak Berkah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kehidupan Merana Akhir Rezeki Yang Tidak Berkah dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/07/kehidupan-merana-akhir-rezeki-yang.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel