Haruskah Rezeki Dikejar?

Haruskah Rezeki Dikejar? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Haruskah Rezeki Dikejar?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cerita, Artikel tips, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Haruskah Rezeki Dikejar?
link : Haruskah Rezeki Dikejar?

Baca juga


Haruskah Rezeki Dikejar?

Rezeki sudah ditentukan Allah. Setiap insan yang lahir di bumi ini sudah ditentukan rezeki,ajal, amal, celaka atau bahagianya. Rezeki setiap insan  sudah ditakdirkan Allah. Oleh kesudahannya mustahil si A mengambil atau mendapatkan rezeki kecuali yang telah ditakdirkan untuknya. Tidak akan mungkin si A mengambil rezeki yang telah ditetapkan Allah untuk si B.  Rezeki setiap mahluk juga sudah dijamin oleh Allah menyerupai firmannya dalam surah Hud ayat 6 " tidak ada satu binatang melatapun di atas muka bumi kecuali Allah menjamin rezekinya." Lalu mengapa banyak orang yang masih susah? Bekerja siang dan malam untuk mencari rezeki Allah.
 Setiap insan yang lahir di bumi ini sudah ditentukan rezeki HARUSKAH REZEKI DIKEJAR?

Rezeki perlu usaha

Pertanyaannya kalau rezeki sudah dijamin Allah harusnya kita tidak perlu bersusah payah bekerja, toh nanti rezeki akan tiba dengan sendirinya. Benarkah begitu?
Tidak ! untuk memasukkan masakan yang terhidang di meja makan di depan kitapun kita harus perjuangan memakai tangan atau sendok untuk memasukkannya ke dalam mulut. Kita diminta oleh Allah untuk bertebaran di muka bumi mencari karunianya " Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kau di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kau beruntung." (Q.S Al Jumu'ah : 10). Sepanjang kita ikhlas dan mau bekerja keras rezeki niscaya tiba menyusul.

Rezeki yang diterima sesuai kebutuhan bukan keinginan.

Rezeki yang diberikan oleh Allah harus dinikmati secara wajar. Bersyukur ketika mendapatkan rezeki berlebih dan tidak mengeluh jikalau rezeki sedang kurang. Rezeki yang diberi Allah pada setiap orang ialah sesuai kebutuhannya bukan sesuai keinginannya. Keinginan insan tidak terbatas dan belum tentu yang kita inginkan itu lebih baik, sementara Allah mengetahui apa yang terbaik buat kita. Hidup itu sendiri ialah anugerah, kesehatan dan kebahagiaan ialah berkah. Dengan mempunyai kedua hal tersebut kita wajib bekerja keras dan bermanfaat bagi orang lain.

Rezeki harus dicari tapi bukan dikejar setengah mati

"Dan apa saja yang diberikan Allah kepada kau maka itu ialah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya sedang apa yang ada di sisi Allah ialah lebih baik dan lebih kekal." (Q.S. Al Qashash:60). Akhirat ialah tujuan utama kita. Jika mengejar rezeki dalam hal ini harta kekayaan tanpa rasa takut pada Allah  dan menghalalkan segala macam cara maka rezeki itu akan menjadi haram, tidak berkah dan berbalik menyerang pemiliknya lewat bencana, penyakit maupun dosa.

Rezeki boleh dikejar asal ....

Silakan mengejar rezeki dunia sebanyak-banyaknya kemudian pergunakan di jalan Allah. Semakin banyak rezeki yang kita dapatkan kesempatan untuk menyebarkan pada orang lain semakin besar. Ada hak orang lain dalam setiap rezeki kita. Kejar rezeki untuk kemaslahatan diri dan umat, semua itu akan lebih mulia di sisiNya. Rezeki yang berkah didapat melalui jalan yang diridhai Allah. Biar sedikit tapi berkah daripada melimpah tapi membawa kita ke neraka. 

Cintailah sekedarnya

Jika kita termasuk orang yang diberi rezeki berupa kekayaan yang melimpah dari Allah SWT, maka cintailah kekayaan itu sekedarnya. Karena semua itu hanya titipan dari Allah SWT, sehingga kita sanggup senantiasa bersyukur atas rezeki yang diperoleh dan sabar jikalau diambil oleh Pemiliknya. Adalah hal yang gampang bagi Allah untuk mengambil semua nikmat yang telah dianugerahkan kepada kita. Yang terang seorang insan tidak akan dicabut nyawanya melainkan sudah disempurnakan rezeki yang telah ditakdirkan untuknya.

Hasan Al Bashri rahimahumullah pernah ditanya wacana zuhudnya hidup di dunia. Ia berkata "Aku telah mengetahui  bahwa rezekiku tidak akan ada yang pernah mengambilnya selainku, maka tenanglah hatiku dan saya telah mengetahui bahwa ilmuku tidak akan ada yang melaksanakannya selainku maka saya menyibukkan diri dengannya, saya telah mengetahui bahwa Allah mengawasiku maka saya aib berhadapan denganNya dalam keadaan maksiat, saya telah mengetahui bahwa kematian menghadangku maka saya telah siapkan bekal untuk bertemu Allah SWT."  Semoga kita senantiasa sanggup menjadi insan yang diridhai olehNya dan memakai dunia untuk mencapai alam abadi yang abadi. Wallahu alam



Demikianlah Artikel Haruskah Rezeki Dikejar?

Sekianlah artikel Haruskah Rezeki Dikejar? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Haruskah Rezeki Dikejar? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/07/haruskah-rezeki-dikejar.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel