Sikap Hidup Ini Melapangkan Rezeki

Sikap Hidup Ini Melapangkan Rezeki - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Sikap Hidup Ini Melapangkan Rezeki, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Amalan, Artikel kisah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sikap Hidup Ini Melapangkan Rezeki
link : Sikap Hidup Ini Melapangkan Rezeki

Baca juga


Related

Sikap Hidup Ini Melapangkan Rezeki

Semangkuk soto jadi kebaikan !

  • Kisah ini terjadi di warung sebuah penjual soto di Jakarta Timur. Penulis dongeng ini lagi nyantai menyantap semangkuk soto ayam yang populer lezat. Dia duduk sambil baca koran menunggu kemacetan Jakarta berkurang.
  • Tiba-tiba masuklah seorang ibu dengan 2 balitanya, penampilannya sangat sederhana. Dia bertanya harga semangkok soto. Dijawab oleh tukang sotonya kalo harga seporsinya 10.000 rupiah. Ibu itu menyampaikan kalo uangnya hanya 7.000 perak sementara kedua buah hatinya sangat ingin makan soto di daerah tersebut. Akhirnya ibu itu meminta soto dua porsi meski cuma berisi kuah dan sedikit soun yang penting buah hatinya sanggup makan soto hari itu.

  • Tukang soto itu mempersilakan ibu yang tampak lelah dan kedua anaknya duduk dan tak usang kembali dengan 3 mangkuk soto terhidang di depan mereka. Ibu itu ragu-ragu dan mengulang pernyataannya kalo uangnya cuma 7.000 perak tak sanggup membayar 3 porsi soto berukuran besar yang ada di depannya. 
  • Tukang soto tersenyum dan mempersilakan ibu itu untuk makan yang lahap dan beliau juga meminta semoga menyimpan kembali uangnya yang 7.000 perak itu. Mereka kemudian makan dengan lahap, sesudah habis ludes soto itu mereka pun pergi, tak lupa mengucapkan terima kasih pada tukang soto yang baik hati itu.
  • Belum hilang rasa takjub atas insiden yang tampak di depan matanya, penulis itu dikejutkan dengan insiden berikutnya, tiba-tiba dari pojokan berjalan seorang cowok tampaknya keturunan Tionghoa yang dari tadi hanya hambar duduk makan di tempatnya di sudut sana, membayar makanannya dengan uang 100.000 rupiah, kemudian berlalu pergi. Tukang soto pun mengejarnya dan mengangsurkan uang kembalian pada cowok itu. Tapi dijawab olehnya kalo beliau makan semangkuk soto, plus kerupuk dan teh bagus dan sisanya untuk membayar 3 mangkuk soto yang dimakan ibu tadi. Kemudian beliau segera pergi mengendarai motor maticnya membelah jalanan Jakarta.
  • Tukang soto hanya melamun menatap cowok itu dan uang kembalian yang ada di tangannya secara bergantian. Si penulis dongeng pun ikut-ikutan melamun melihat insiden yang ada di depannya.

KESIMPULAN

  • Apa yang sanggup disimpulkan dari dongeng di atas? 
(1) Kebaikan berbalas kebaikan.
  • Tukang soto melaksanakan kebaikan dengan menyedekahkan 3 mangkuk soto kepada seorang ibu miskin dan 2 anaknya. Keikhlasannya segera dibalas Allah lewat seorang cowok yang membayar 3 mangkok soto ibu tadi plus sisa uangnya kembaliannya.
  • Yakinlah kalau kita melaksanakan kebaikan maka kebaikan pula yang akan kita dapatkan. Bisa jadi balasan dari Allah gak nunggu lama.. . Karena kebaikan niscaya menarik kebaikan, termasuk rezeki.

(2) Gak usah hitung-hitungan.
  • Tukang soto itu gak ngitung kalo 3 mangkok sotonya yang diberikan secara gratis pada ibu itu dan anaknya yakni kerugian. Malah laba baginya alasannya sanggup bersedekah. Begitu juga dengan cowok yang membayar seratus ribu itu gak ngitung kalo beliau bayarin ibu tadi dan gak ngambil kembalian uangnya yakni kerugian baginya. Dia setuju dengan bapak tukang soto kalo bederma itu gak ada ruginya. Yang ada yakni laba saja, alasannya yang ngebalas itu Allah.
  • Allah aja ngasi kita rezeki gak pernah pake itung-itungan untung rugi. Allah juga gak minta apa-apa sama kita. Bandel, gak taat padaNya pun kita tetap dikasi rezekiNya, kita dikasi apa yang kita butuhin, oksigen buat kita nafas gak pernah ditahan.. Kok kita insan yang miskin dan gak sekaya Allah ogah bederma dan sukanya itung-itungan???

(3) Miskin juga harus punya harga diri.
  • Si ibu tadi tiba gak ingin mengemis makanan, beliau bersedia membayar makanannya meskipun sesuai dengan kesanggupannya. Dia tahu meskipun miskin beliau masih punya harga diri untuk tak meminta-minta. Meminta-minta itu buruk.
  • Kebanyakan orang zaman kini gak peduli lagi dengan namanya harga diri yang penting sanggup uang. Mau dapetnya pake minta, pake nyuri, pake nipu, korupsi pun gak ada masalah. Yang penting pundi-pundi uang bertambah. Rezeki gak halal alias haram pun jadi trend.. 

(4) Jadikan memberi itu gaya hidup.
  • Yang namanya gaya hidup artinya udah jadi kebiasaan, udah bab dari keseharian.. Jadikan memberi sebagai sebuah kebiasaan. Pilihlah untuk memberi daripada meminta. Minta gratisan itu sanggup bikin rezeki ngacir lho !
  • Yang ada kini ini orang doyannya minta. Apa aja diminta. Ada yang pergi ke luar kota, kitanya ngeyel minta oleh-oleh, padahal belum tentu orangnya punya waktu dan punya uang buat sekedar nyariin kita oleh-oleh. Ada yang sanggup honor, kita nyelonong minta bagian. Belum lagi yang namanya minta traktir, minta dibayarin, minta ini, minta itu. Pokoknya apa aja diminta. Bahkan ada yang suka nyunat uang milik orang lain, katanya uang terima kasih. Dia ngasi uang terima kasih untuk dirinya sendiri untuk sesuatu yang memang menjadi tugasnya. 
  • Prinsipnya kalo sanggup gratis ngapain bayar? Itu kan mental miskin namanya. Mental peminta yakni mental kekurangan, mental yang selalu pengen lebih, serakah dan gak sanggup bersyukur.
Pengingat buat kita semua. Jadikan 4 perilaku hidup di atas sebagai gaya hidup alasannya perilaku hidup itu sanggup melapangkan rezeki. 
  1. Hiasi hidup dengan kebaikan-kebaikan kecil alasannya kebaikan kecil kalau dikumpulin akan jadi besar. Kebaikan kecil sanggup berdampak besar kalau dilakukan dari hati yang ikhlas. Kebaikan menarik rezeki.
  2. Gak usah banyak itung-itungan untung rugi alasannya hidup ini bukan bisnis tapi saling memberi manfaat satu sama lain. Lakukan apa yang anda yakini baik tanpa perlu ngitung itu untung atau rugi. Jangan pernah menyesal melaksanakan sedekah alasannya sedekah itu niscaya untung, alasannya yang balas Allah yang Maha Kaya.
  3. Miliki harga diri, alasannya itulah yang membedakan seorang insan berkelas dengan insan rendahan. Meski gak punya banyak duit dan harta gak berarti harus menghinakan diri di hadapan orang lain. Milikilah ketergantungan pada Allah bukan pada manusia. Karena Allah yang membagi rezeki, bukan bos, atasan atau malah perusahaan.
  4. Jadikan memberi sebagai gaya hidup. Kemanapun anda pergi tebarkan kebaikan lewat memberi apa yang anda miliki. Beri masakan mereka yang lapar, beri minum mereka yang kehausan, beri pakaian mereka yang telanjang, beri kehangatan mereka yang kedinginan, beri senyum mereka yang kesepian. Apa aja sanggup anda berikan. Gak punya harta? Tenaga dan pikiran pun sanggup anda sumbangkan.. 
  5. Wallahu alam 


Demikianlah Artikel Sikap Hidup Ini Melapangkan Rezeki

Sekianlah artikel Sikap Hidup Ini Melapangkan Rezeki kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Sikap Hidup Ini Melapangkan Rezeki dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/04/sikap-hidup-ini-melapangkan-rezeki.html

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel