Ciri-Ciri Orang Yang Banyak Rezeki.

Ciri-Ciri Orang Yang Banyak Rezeki. - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ciri-Ciri Orang Yang Banyak Rezeki., kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel ciri-ciri, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ciri-Ciri Orang Yang Banyak Rezeki.
link : Ciri-Ciri Orang Yang Banyak Rezeki.

Baca juga


Related

Ciri-Ciri Orang Yang Banyak Rezeki.

Banyak rezeki ialah impian.

  • Pasti semua orang impiannya pengen hidup di dunia ini dengan nyaman, banyak rezeki, dimudahkan ibadah dan mati masuk surga. Tapi apakah mereka yang hartanya banyak otomatis rezekinya niscaya banyak? 
  • Rezeki itu tak melulu soal harta (baca ; rezeki itu hakikatnya apa?). Makara kalau ukurannya bukan banyaknya harta, kemudian orang yang banyak rezeki itu yang bagaimana ?

Ciri-ciri orang yang banyak rezeki.

(1) Sederhana meski hartanya banyak.
  • Jika mengusut arti sederhana dari kamus, maka defenisi sederhana ialah :
    • bersahaja, tidak berlebih-lebihan.
    • sedang (dalam artian pertengahan tidak tinggi, tidak rendah, dan sebagainya).
    • tidak banyak seluk beluknya, tidak banyak pernik, lugas...
  • Orang yang banyak rezeki ialah orang yang sederhana, bersahaja meski dirinya banyak harta dan bisa untuk hidup wah, berlebih-lebihan dan mewah. Mengapa? Karena kekayaan yang bahu-membahu bukan dari harta yang berlimpah tapi dari kekayaan hati.

  • Hidup sederhana itu pilihan. Jika bisa untuk hidup glamor dan glamour mengapa menentukan hidup sederhana? Karena dalam kesederhanaan itu beliau merasa kaya, merasa cukup atau merasa nyaman, mengapa harus dikuasai nafsu pamer dengan hidup berlebih-lebihan?
  • Orang yang suka pamer bukanlah orang yang kaya. Karena beliau perlu pengukuhan orang lain akan kekayaanya. Orang yang kaya tak butuh pengukuhan orang lain sebab yang paling penting ialah pengakuannya terhadap diri sendiri. Yang terpenting ialah dirinya bukan orang lain. 
  • Yang paling penting ialah apa yang dilakukannya dengan kekayaan itu bukan dengan cara hidupnya. Yang penting juga ialah bagaimana beliau tampak di hadapan Yang Maha Kaya, apakah kekayaan itu bermanfaat dan diridhai Allah bukan bagaimana beliau tampak megah dan elegan di mata manusia.
  • Mereka inilah yang banyak rezekinya, sebab fokus pada kualitas dan kebermanfaatan rezekinya demi ridha Ilahi daripada sekedar kebanggaan palsu manusia.

(2) Olahraganya rajin meski tubuhnya sehat-sehat saja.
  • Tubuh yang sehat ialah karunia Ilahi. Orang yang banyak rezekinya mensyukuri karunia badan yang sehat itu dengan menjaganya sebaik-baiknya. Dia sangat paham bahwa ibadah hanya bisa dilakukan secara baik kalau ditopang oleh badan yang sehat, baik ibadah yang bersifat ritual menyerupai shalat, puasa dan haji, maupun ibadah kemasyarakatan, termasuk ikhtiar mencari rezeki hanya bisa dilakukan secara baik kalau ditopang badan yang sehat.
  • Tak perlu menunggu sakit ataupun sebab pengen kurus gres mau olahraga. Karena kesehatan itu investasi yang harus terus dijaga, justru pada dikala kondisi primalah badan perlu terus dijaga, bukan dikala bermasalah. Jika anda merasa banyak rezeki tapi tak menjaga badan dan kesehatan anda artinya rezeki anda belum paripurna. Tubuh ialah aset, investasi, rezeki sehingga menjaganya dengan baik artinya menghargai PemberiNya. (baca : bagaimana memberdayakan badan untuk menarik rezeki).


(3) Tak pernah berhenti berguru meski beliau akil luar biasa.

  • Tak ada orang yang tahu semuanya sebab otak dan kemampuan insan terbatas. Tapi tak berarti tak bisa dipelajari. Orang yang banyak rezekinya mensyukuri kemampuan otak yang diberi Allah padanya dengan memakai otak itu untuk berpikir dan merenungkan kebesaran Ilahi Rabbi. Menggunakan otak itu untuk sebesar besar manfaat bagi diri dan orang lain.
  • Orang yang banyak rezeki tak henti hentinya belajar, meski gelarnya sudah banyak, punya pencapaian di bidang akademis yang bagus, diakui sebagai orang pandai. Karena beliau tahu betul kalau banyak hal yang masih perlu dipelajari. Makin banyak yang dipelajari, makin banyak yang membuka wawasan dan makin haus akan ilmunya. Menggunakan otak secara teratur juga bisa mencegah kepikunan..


(4) Pekerja keras meski hidup cukup dan tak kekurangan.

  • Hidup berkecukupan dan tak kekurangan tapi tetap bekerja keras ialah ciri orang yang banyak rezeki. Mengapa? Karena muslim itu wajib kaya. Muslim yang kaya bisa lebih berdaya untuk menyebarkan agama dan umat ini. (baca : 6 alasan mengapa hidup harus kaya).
  • Hidup berkecukupan tak membuatnya malas-malasan, sebagai tanda syukur justru beliau bekerja lebih keras semoga hartanya bisa dipergunakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk agama Allah. Karena semua itu nantinya akan ditanya dan dipertanggung jawabkan. Nabi Sulaiman saja yang banyak harta dan berkuasa tapi lidahnya terus berair oleh syukur pada Allah.


(5) Praktis ibadah meskipun sibuknya luar biasa.

  • Sibuk ialah penjara insan modern yang diperbudak dunia. Atas nama kesibukan seringkali Allah dinomorduakan. Rapat tak boleh telat tapi sholat boleh di simpulan waktu. Plesir keliling dunia untuk bisnis dan jalan-jalan bisa tapi ibadah haji terus ditunda, katanya tak ada waktu. Tubuh sehat dan tak kurang suatu apapun tapi enggan berpuasa dengan tak bisa sebab harus menjamu klien.
  • Mereka yang banyak rezekinya tahu bahwa tujuan penciptaannya ialah untuk sibuk menyembah Allah, bukan menyembah dunia. Sehingga sesibuk apapun dunia tak akan melenakannya sedikitpun dari mengingat Allah. Kerja, rekreasi, bisnis hanyalah selingan diantara waktu-waktu ibadah. 
  • Jadi bagi mereka yang dilenakan oleh dunia dan sangat susah meluangkan waktunya untuk ibadah, belumlah banyak rezeki. Orang yang banyak rezei menyerahkan dunia pada Allah dan menghadirkanNya dalam setiap aktivitasnya. Apapun yang dilakukannya ialah dalam koridor ibadah.
  • Orang yang sibuk ibadah diantara kesibukannya di dunia ini merekalah penguasa bumi sesungguhnya. Tak heran kalau rezekinya banyak.



(6) Banyak syukur tak terpengaruh oleh kondisi ekonominya.

  • Saat rezekinya lagi banyak, lancar dan gampang beliau bersyukur atas kondisi ekonomi yang menyenangkan. Saat rezekinya lagi sedikit dan seret pun beliau bersyukur, sebab rezeki itulah yang dianggap pantas diterimanya, sebab Allah tahu apa yang terbaik baginya.
  • Karena rasa syukur yang ada dalam dadanya jadinya beliau selalu merasa cukup, berapapun rezeki yang diterimanya. Mereka inilah yang nantinya akan menjadi muslim yang beruntung, menyerupai hadits Rasulullah berikut ini.


  • Bukan kuantitas rezeki yang dipikirkannya tapi bagaimana menyikapi rezeki yang diberi Ilahi padanya. Rezeki sedikit kalau dimanfaatkan dengan baik akan mencukupi bahkan bisa berlebih, sebab Allah Maha Mencukupkan. Rezeki yang banyak bisa jadi tak pernah cukup sebab ada keserakahan dan ketidakpuasan di dalamnya. Pernahkah anda menghitung penghasilan dengan pengeluaran anda setiap bulan? Dengan uang yang pas-pasan pun kita tetap bisa hidup layak dan cukup? Itulah misteri rezeki yang telah diatur Allah untuk kita.

(7) Tetap rendah hati meski bisa untuk sombong.
  • Kesombongan ialah sifat setan yang seringkali membelenggu manusia. sifat inilah yang menjadi penyebab utama mengapa setan/iblis terusir dari surga. Dia merasa lebih mulia dari Adam, sehingga berani menentang perintah Allah yang menyuruhnya semoga sujud padanya. Iblis berani sebab kesombongan memenuhi relung hatinya.
  • Saat insan berada di puncak kekuasaan dan dikaruniai harta benda dan anak yang banyak seringkali terpengaruhi untuk sombong, untuk merasa lebih dari orang lain. Bukan hanya pada sesama insan beliau sombong bahkan kepada Allah pun sombong. Karena sibuk mengurus harta benda dan mempertahankan kekuasaannya maka beliau jadi lalai, meninggalkan Allah jauh ke belakang. Apa simpulan insan menyerupai ini? Berkacalah dari dongeng Firaun yang ditenggelamkan..
  • Orang yang banyak rezeki terlalu aib untuk sombong pada Allah, sebab dirinya hanyalah setitik bubuk di padang pasir yang luas. Kekayaannya hanya seujung kuku dibanding Sang Pemilik Jagat Raya. kekayaan yang diklaim miliknya itupun bahu-membahu hanya titipan dari Sang Maha. Kekuasaan yang sedang dipegangnya ialah amanah dariNya untuk dipergunakan mensejahterakan umat dan membaikkan kehidupan. Meski bisa untuk sombong itu tak dilakukannya. Karena beliau tak ingin menyerupai iblis yang dilaknat. Tadinya mempunyai begitu banyak keutamaan, kemudian menjadi terhina sebab kesombongannya.



(8) Ingat mati meski masih hidup dan baik-baik saja.
  • Orang yang banyak rezeki tahu kalau dirinya akan berakhir di mana. Tahu bahwa rezeki yang dipercayakan Allah akan ditanya. Tahu bahwa pemanfaatan umurnya akan dipertanggungjawabkan. Sehingga tak sedetikpun dirinya melalaikan ibadah, sebab janjkematian bisa tiba kapan saja. 
  • Ingat mati ialah kontrol yang paling baik bagi diri, sehingga kelakuan pun bisa terjaga. Maksiat dan dosa bisa dengan gampang dilakukan tapi pilihan tetap ada di tangan. Tak perlu menunggu renta gres mau mulai beramal. Tak perlu menunggu sakit keras gres mau mengingat mati. Karena malaikat Izrail tak menentukan mereka yang tua, uzur dan sakit saja untuk dijemput. Tapi siapa saja yang diperintahkan Allah.
  • Jadi banyak rezeki menciptakan banyak ingat mati. Karena janjkematian bisa tiba menjemput justru dikala kita tak menyangkanya.. dikala berada di puncak kekuasaan dan di atas gelimangan harta dan kesenangan dunia.

Wallahu alam...


Demikianlah Artikel Ciri-Ciri Orang Yang Banyak Rezeki.

Sekianlah artikel Ciri-Ciri Orang Yang Banyak Rezeki. kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Ciri-Ciri Orang Yang Banyak Rezeki. dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/04/ciri-ciri-orang-yang-banyak-rezeki.html

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel