Bagaimana Mengakibatkan Waktu Sebagai Rezeki ?

Bagaimana Mengakibatkan Waktu Sebagai Rezeki ? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Bagaimana Mengakibatkan Waktu Sebagai Rezeki ?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Amalan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Bagaimana Mengakibatkan Waktu Sebagai Rezeki ?
link : Bagaimana Mengakibatkan Waktu Sebagai Rezeki ?

Baca juga


Bagaimana Mengakibatkan Waktu Sebagai Rezeki ?

WAKTU BERLALU DENGAN CEPAT

  • Sadarkah kita kalau waktu berlalu begitu cepat. Semenit seolah sedetik, sejam seolah semenit, sehari seolah sejam, seminggu seolah sehari, sebulan seolah seminggu dan setahun seolah sebulan. 
  • Padahal waktu tetap sama lamanya, semenjak dulu hingga kini tetap 24 jam. Yang menciptakan kita tak merasa kalau waktu berjalan begitu cepat alasannya terllau sibuknya kita dengan kegiatan dunia ini. Sibuk mengejar rezeki, menggapai karir, mengurus keluarga, msayarakat dan bangsa, sehingga tau-tau tahun terus berganti tanpa ada peningkatan ketakwaan hanya "pertambahan" usang hidup di dunia yang kita sebut umur.
Sadarkah kita kalau waktu berlalu begitu cepat Bagaimana Menjadikan Waktu Sebagai Rezeki ?


Apakah kita sudah memakai waktu dengan baik?

  • Tanyalah diri anda : Apakah anda sudah memanfaatkan waktu untuk melaksanakan hal-hal yang positif? Berpa banyak waktu yang telah anda habiskan untuk berbuat kebaikan-kebaikan,  amal saleh, menghiasinya dengan ibadah baik yang wajib maupun yang sunat?
  • Pikir baik-baik, berapa banyak waktu yang sia-sia begitu saja tanpa ada kegiatan ibadah di dalamnya, yang diisi dengan melongo atau malah berbuat maskiat dna dosa?
  • Bagaimana kalo Allah memanggil ketika kita lalai dari ibadah, hidup dipenuhi maksiat padaNya, berbuat dosa sudah menjadi makanan sehari-hari? Naudzubillah.

Pemakaian waktu kita akan ditanya

  • Waktu yang diberi Allah selama 24 jam itu nantinya akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah. Maka sia-sialah mereka yang membiarkan waktu berlalu tanpa mengakibatkan rezeki / kemanfaatan bagi dirinya.
  • Tidak akan bergeser kedua kaki anak adam pada hari simpulan zaman sebelum ditanya ihwal 4 perkara : (1) umurnya untuk apa ia habiskan, (2) masa mudanya untuk apa ia gunakan, (3) hartanya dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakan? (4) Ilmunya untuk apa diamalkannya? (H.R. Tirmidzi).

Bagaimana mengakibatkan waktu sebagai rezeki

  • Daripada membiarkan waktu berlalu tanpa sanggup apa-apa, mari jadikan waktu sebagai rezeki. Caranya?
(1) Manfaatkan umur dengan sebaik-baiknya.
  • Umur itu hakikatnya yaitu pengurangan jatah hidup dari Allah. Semakin banyak umur, maka jatah hidup pun semakin berkurang. Jika masa bayi hingga dengan berakal balig boleh dibilang kita belum paham ilmu agama, sehabis balig dan cukup umur pun masih enggan beribadah dengan benar. Kaprikornus kapan kita mau beribadah hanya untuk Allah?
  • Pergunakan jatah hidup yang masih bersisa untuk berbuat kebaikan, amal saleh dan memberi manfaat bagi banyak orang. (baca : manfaatkan rezeki umur dengan baik)
(2) Menggunakan masa muda sebak-baiknya.
  • Masa muda yaitu masa yang indah, yang dipenuhi dengan energi, semangat dan gejolak hormon khas orang muda. Jika masa muda sanggup dimanfaatkan baik-baik dengan menjadi pejuang di jalan Allah. 
  • Tidak ada yang plaing disukai Allah dengan anak muda yang memakmurkan mesjid, mengisi majelis zikir dan ilmu, menahan pandangan / memelihara kehormatannya serta menghabiskan energi berlebih yang dimilikinya untuk kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya dan umat.
  • Begitu banyaknya godaan bagi orang muda di kurun ini. Internet, media yang bebas, hiburan ala duniawi, eksploitasi insan seolah barang dagangan menjadi tantangan tersendiri bagi para muslim / muslimah muda.
(3) Menggunakan waktu mencari rezeki yang halal.
  • Ada yang menyampaikan bahwa mencari yang haram saja susahnya bukan main apalagi mencari yang halal? Ini pikiran orang yang berprasangka jelek pada Allah. Allah begitu luas karuniaNYa dan kita diperkenankan untuk mencari karunianya hingga kemanapun. Jika tak mendapat di suatu tempat, bergeraklah, hijrah ke bumi Allah yang lain. 
  • Saat rezeki sudah ditangan, hati-hatilah untuk memanfaatkannya. Jangan pakai untuk membeli barang haram, membiayai kegiatan yang haram, memodali bisnis haram bahkan memfasilitasi apapun yang menuju kemungkaran dan dosa. Rezeki itu menjadi tak bermanfaat malah menciptakan kita berdosa.
(4) Memanfaatkan waktu dengan menuntut dan mengembangkan ilmu yang bermanfaat.
  • Tiada yang lebih andal dari penuntut ilmu yang tidak menyimpan ilmunya untuk dirinya sendiri tapi juga membaginya dengan orang banyak, sehingga kemanfaatan ilmunya bukan hanya dirinya sendiri yang mencicipi tapi juga orang lain.
  • Ilmu itu nanti dikatakan memberi manfaat kalau sudah dibagi. Semakin banyak yang memanfaatkan ilmu itu semakin besar pahalanya. Bahkan sanggup menjadi amal jariyah yang tak putus amalnya, bahkan sehabis pemiliknya meninggal dunia. 
  • Demikian juga ilmu yang salah. Semakin banyak orang yang tersesat alasannya memanfaatkan ilmu yang salah itu maka dosanya akan terus mengalir pada pemiliknya.


Allah pun bersumpah dgn waktu

  • Begitu pentingnya waktu maka Allah pun bersumpah dengan waktu; dalam Surah Al Asri ayat 1 - 3.
    Sadarkah kita kalau waktu berlalu begitu cepat Bagaimana Menjadikan Waktu Sebagai Rezeki ?
  • Setiap ibadah pun sudah ditentukan waktunya shalat, puasa ramadhan, zakat fitrah, ibadah haji, wukuf di arafah, berkurban, semua terikat waktu.
  • Bahkan hidup kita di dunia inipun tolong-menolong memanfaatkan waktu. Dari waktu shalat ke waktu shalat berikutnya, hingga datang waktu kematian menjemput.

Diam itu emas?

  • Jadi kenapa mesti membisu dan melongo ketika menunggu, ketika tidak ada kerjaan? Jangan bengong, nanti kesambet ! Diam dan melongo ga ngasilin apa-apa. Bukankah malaikat selalu mencatat setiap saat. Bahkan membisu itu ngabisin umur tanpa nambah amal.
  • Boleh membisu dalam konteks.. berkatalah yg benar ato diam. Karena setiap yang kita omongin itu akan dicatat. Kaprikornus kalau sanggup menghindarkan diri dari perkataan buruk, yang akan menjerumuskan diri ke dalam dosa, lebih baik membisu saja.

Kata Imam Al Ghazali ihwal waktu

  • Aku tak punya barang dagangan kecuali umur. Apabila ia habis maka habislah modalku sehingga putuslah impian untuk berniaga dan mencari laba lagi. Allah telah memberiku tempo pd hari ini, memperpanjang usiaku dan memberi nikmat.
  • Mudah-mudahan kita diberi kemudahan oleh Allah untuk selalu memanfaatkan waktu.
  • Wallahu alam


Demikianlah Artikel Bagaimana Mengakibatkan Waktu Sebagai Rezeki ?

Sekianlah artikel Bagaimana Mengakibatkan Waktu Sebagai Rezeki ? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Bagaimana Mengakibatkan Waktu Sebagai Rezeki ? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/07/bagaimana-mengakibatkan-waktu-sebagai.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel