Ahli Maksiat Tapi Kok Rezekinya Makin Lancar?

Ahli Maksiat Tapi Kok Rezekinya Makin Lancar? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ahli Maksiat Tapi Kok Rezekinya Makin Lancar?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cerita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ahli Maksiat Tapi Kok Rezekinya Makin Lancar?
link : Ahli Maksiat Tapi Kok Rezekinya Makin Lancar?

Baca juga


Ahli Maksiat Tapi Kok Rezekinya Makin Lancar?

Maksiat dan dosa menghalangi rezeki

  • Maksiat dan dosa itu menghalangi rezeki. Mengapa? Karena yang membagi rezeki itu Allah SWT. Sementara dosa dan maksiat mengakibatkan terhalangnya seorang hamba dari TuhanNYA. Dosa dan maksiat yaitu bentuk pembangkangan seorang hamba pada Allah SWT.
  • Harusnya orang yang hidupnya dipenuhi dengan dosa rezekinya pun susah. Tapi mengapa banyak orang yang bergelimang dosa dan maksiat tapi rezekinya lancar-lancar saja. Begitu pula ada yang kelihatannya andal ibadah tapi rezekinya kok susah dan tetap aja miskin?
  • Itulah pertanyaan orang awam ibarat kita.


Ahli ibadah tapi rezekinya seret

  • Mungkin banyak orang di sekitar kita bahkan mungkin kita sendiri yang menghabiskan hidupnya untuk ibadah tapi kok rezekinya tetap susah?
  • Banyak hal yang harus diperhatikan di sini. 
(1) Ahli ibadah di depan manusia
  • Ahli ibadah, siapa yang menyebutnya demikian. Manusia bukan? Seseorang yang kelihatannya andal ibadah di hadapan insan belum tentu sama di hadapan Allah. Karena Allah Maha Tahu apa yang ada di dalam hati hambaNYA. Bisa saja ibadah yang dilakukannya tujuannya bukan untuk Allah, tapi biar dilihat saleh oleh manusia, biar dianggap insan terpuji, atau untuk mengejar tujuan atau gelar tertentu. 
  • Niat ibadahnya bukan sebab Allah Taala, tapi sebab yang lain.
(2) Rezeki susah itu ujian
  • Bisa saja rezeki susah yang diberikan Allh padanya tujuannya untuk menguji sejauhmana keimanannya? Apakah kondisi itu tetap membuatnya istiqamah dan sabar atau membuatnya berpaling?
  • Ujian ini akan memilih sejauhmana tingkat keimanannya. Apakah beliau lulus dan naik tingkat ataukah beliau gagal.
(3) Rezeki susah itu pelajaran
  • Bisa saja rezeki susah diberi pada mereka yang andal ibadah untuk melihat bagaimana beliau menyikapi kondisi itu? Apakah beliau memperoleh pembelajaran dari sana dan mensyukuri kondisi apapun yang diberi Allah?
  • Apakah beliau introspeksi diri dan mulai merenung, mengapa Allah memberinya kondisi yang tak mengenakkan? Apakah sebab perbuatannya di masa lalu? Lalu bagaimana memperbaiki diri?
(4) Rezeki susah itu azab
  • Mungkin beliau punya kesalahan yang besar di masa lalu, kemudian Allah mengazabnya dengan menciptakan rezekinya susah.
(5) Rezeki susah itu bentuk sayangnya Allah
  • Dunia itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan akhirat. Allah memberi rezeki yang sedikit sebab tak ingin hambaNya yang saleh / salehah lebih mementingkan dunia yang fana dibanding alam abadi yang abadi.
  • Allah ingin menyelamatkan hamba dari efek harta dunia yang tak berharga dibanding kenyamanan nirwana firdaus.


Ahli maksiat tapi rezekinya lancar

  • Kita melihat di sekitar kita ada orang yang kerjanya maksiat melulu tapi kok rezekinya tetap lancar? Jangan eksklusif berprasangka pada Allah, dapat saja :
(1) Rezeki lancar itu istidraj
  • Istidraj artinya Allah membiarkan seseorang tetap berbuat maksiat sesukanya tanpa mengazabnya, malah diberi bonus rezeki yang melimpah.
  • Tapi hukumannya ditangguhkan hingga Hari Penghisaban kelak dan beliau eksklusif dilempar ke neraka.
(2) Allah memberinya dunia
  • Allah memberinya dunia tapi tidak ada cuilan untuknya di alam abadi sana. Semua nikmat dan pinjaman Allah sudah diberi baginya di dunia sehingga tak ada lagi yang tersisa di alam abadi nanti. Kecuali jikalau ia taubat mengakui kesalahannya.
(3) Allah memalingkan wajah darinya
  • Bisa saja Allah memberinya rezeki melimpah dan nikmat yang tak putus, sementara ia terus berbuat naksiat tapi Allah memalingkan wajah darinya. Apalah arti kita hidup di dunia jikalau Allah memutus kasih sayangNYA ke kita. Ibarat kita ini anak manja yang hanya diberi bahan dan akomodasi dari orang renta tapi tidak diberi perhatian dan kasih sayang. Apakah hal ini yang kita inginkan? Putusnya kemesraan dengan Allah SWT.
(4) Bentuk kasih sayang Allah
  • Lho kok? Jika semua orang berdosa dan maksiat eksklusif diputus rezekinya oleh Allah maka pastilah semua insan di bumi ini sudah habis.  Bukankah tak ada insan yang bebas dari dosa?
  • Dunia amat tidak berharga di mata Allah, hasilnya Dia tetap melimpahkannya bahkan pada mereka yang kafir padaNya.


Ingatlah, boleh maksiat asal...

  1. Jangan makan dari rezeki Allah. Bisakah? Sementara semua yang ada di muka bumi yaitu rezeki dariNya? Apakah pantas kita mendurhakai Allah sementara kita makan dari rezekiNya.
  2. Jangan tinggal di bumi Allah. Bisakah? Di mana kita akan tinggal, semua bumi dan isinya berikut langit dan angkasa yang luas itu juga milik Allah? Apakah pantas kita bermaksiat pada Allah sedangkan kita numpang hidup di bumiNya?
  3. Carilah daerah untuk bermaksiat yang tak dilihat dari Allah. Apa mungkin? Semua yang kita lakukan Allah niscaya lihat, bahkan masih terbersit dalam hati pun Allah sudah tahu. Apa patut kita tinggal di bumiNya kemudian melaksanakan maksiat dalam pengawasanNya?
  4. Jangan tinggal di wilayah kekuasaan Allah. Bisakah? Bukankah bumi dan negeri manapun yang kita pijak itu berada dalam wilayah kekuasaan Allah? Apakah layak kita tinggal dan bermaksiat di negeri yang dikuasai Allah?
  5. Jika malaikat maut tiba menjemputmu, mintalah beliau untuk menangguhkannya. Sanggupkah kau menolak ajal? Jika tak mampu mengapa kau masih bermaksiat sedangkan janjkematian tak tahu kapan datangnya?
  6. Jika malaikat Zabaniah (malaikat penjaga neraka) mendatangimu di hari tamat zaman tolaklah dia. Bagaimana mungkin? Kamu niscaya tak dilepaskannya. Jika kau tak dapat menolong dirimu sendiri dari api neraka lalu mengapa masih berbuat dosa dan makisiat?
  • Masihkah pantas kita berbuat maksiat dan masih berharap Allah terus memberi rezekiNya? Sadarlah.. tidakkah kita aib padaNya yang telah begitu baik pada kita? Lalu jawaban kita yaitu dosa dan maksiat? Betaa kita termasuk hamba yang tak tahu diri.
  • Wallahu alam..



Demikianlah Artikel Ahli Maksiat Tapi Kok Rezekinya Makin Lancar?

Sekianlah artikel Ahli Maksiat Tapi Kok Rezekinya Makin Lancar? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Ahli Maksiat Tapi Kok Rezekinya Makin Lancar? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/07/ahli-maksiat-tapi-kok-rezekinya-makin.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel