6 Alasan Mengapa Rezekimu Jauh

6 Alasan Mengapa Rezekimu Jauh - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 6 Alasan Mengapa Rezekimu Jauh, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel alasan, Artikel penghalang, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : 6 Alasan Mengapa Rezekimu Jauh
link : 6 Alasan Mengapa Rezekimu Jauh

Baca juga


6 Alasan Mengapa Rezekimu Jauh

Rezeki mengapa tak mau dekat-dekat?

  • Jika rezeki seolah menjauh dan ogah mendekat, harusnya kita introspeksi diri. Mungkinkah alasannya 6 alasan ini ?
Jika rezeki seolah menjauh dan ogah mendekat 6 Alasan Mengapa Rezekimu Jauh

(1) Hidup dihiasi dengan negativitas
  • Apapun yang terjadi dalam hidupnya disikapi dengan prasangka negatif pada Allah SWT. Mengapa rezekinya kurang? Dia merasa alasannya Allah tidak sayang padanya. Mengapa rezekinya seolah terhambat? Dia merasa Allah tidak adil padanya. Mengapa ia tak bisa kaya-kaya? Karena orang lain menjegalnya. Orang lain sengaja berdoa biar Allah menghambat rezekinya. Begitu terus yang ada dalam pikirannya.
  • Akhirnya hidupnya selalu tak senang alasannya pikiran negatif yang mendominasi kepalanya. Pikirannya didominasi oleh prasangka jelek pada Sang Pemberi Rezeki. Sehingga semua nikmat dan rezeki sekecil apapun luput dari matanya. Rezekipun menjauh tak bisa hadir dalam pikiran mereka yang tak tahu berterima kasih pada Allah.
  • "dan supaya Dia mengazab orang munafik pria dan wanita dan orang musyrik pria dan wanita yang mereka itu berprasangka jelek pada Allah. Mereka akan sanggup giliran (kebinasaan) yang amat jelek dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka jahanam. Dan neraka jahanam itu ialah seburuk-buruknya kawasan kembali. (Q.S. Al Fath : 6)


(2) Selalu merasa menjadi korban.


  • Setiap kali mempunyai problem selalu menuduh orang lain sebagai penyebabnya. Termasuk kondisi rezekinya yang sedikit tak menyerupai rezeki orang lain, dianggapnya sebagai akhir perbuatan orang lain padanya. Entah ia merasa dijegal, dijatuhkan, ditelikung, pokoknya merasa dizalimi saja. Tanpa pernah sedikitpun berpikir bahwa mungkin dirinyalah penyebab kesusahannya itu.
  • Hidupnya tak bisa senang alasannya pikirannya didominasi prasangka buruk pada orang lain. Bagaimana rezekinya tidak menjauh, ia fokus pada prasangka buruknya terhadap orang lain, bukan fokus mencari rezeki dengan memperbaiki dirinya.
  • Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, bahwasanya sebagian prasangka itu ialah dosa. Dan janganlah kau mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kau menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah sebagaian kau memakan daging saudaranya yang sudah mati? 


(3) Terlalu sensitif terhadap semua hal.

  • Sensitif di sini maknanya negatif. Segala hal menjadi urusannya. Dia merasa apapun yang terjadi di sekitarnya selalu terkait dengan dirinya. Orang bergerombol berbincang, ia meragukan mereka memperbincangkannya. Jika kondisi rezekinya sulit ia meragukan ada orang yang mensantet atau mengguna-gunainya. Jika hidupnya dihiasi kesulitan ia merasa alasannya dirinya sengaja dimiskinkan oleh keadaan. Dia selalu kesal pada mereka yang kaya, yang mempunyai rezeki yang banyak, yang menjadi pejabat atau duduk di pemerintahan. Dia merasa mereka semua berkontribusi dan berhubungan mengakibatkan rezekinya susah.
  • Bagaimana rezekinya mau mendekat kalau hidupnya dihiasi dengan ketidakpuasan pada kondisi yang dialaminya dan menuduh hal-hal di luar dirinya sebagai penyebabnya. 


(4) Suka menyakiti orang lain

  • Merasa berhak untuk menyakiti orang lain alasannya menganggap rezeki orang lain itu ialah miliknya. Dia akan melaksanakan segala macam cara untuk mengambil hak orang lain yang diyakini sebagai haknya.
  • Bagaimana bisa rezekinya mendekat kalau selalu menciptakan orang lain menangis? Jika hidup bangkit di atas penderitaan orang lain? Jika orang yang teraniaya, berdoa, bukankah doanya diijabah oleh Allah?


(5) Suka bereaksi berlebihan


  • Jika sesuatu tak sesuai kehendaknya ia akan mengamuk dan memprotes bukan hanya kepada pihak-pihak yang dirasakan merugikannya, bahkan kepada Allah pun ia bereaksi berlebihan. 
  • Dia tak segan-segan murka dan meluapkan kebencian pada Penciptanya. Kesulitan bukannya makin mendekatkan ia pada Allah malah makin menjauhiNYA. Dia pikir menjauhi Sang Pemberi Rezeki akan menciptakan perubahan dalam hidupnya? Langkah yang kurang bakir dan salah.


(6) Terlalu bergantung pada sesama mahluk.

  • Jika punya problem dan kesulitan yang dicari ialah manusia. Punya utang yang dicari dukungan uang, meski harus mengemis dan merendahkan diri, meski harus dicekik oleh bunga tinggi. Jika punya keluhan, manusialah yang dicari yaitu para dukun sesat, paranormal sakti, kuburan atau pohon besar pun tak luput didatangi. Jika sakit yang didatangi para hebat menyerupai dokter, psikiater, hebat saraf.
  • Boleh mendatangi insan asalkan masih sesuai dalam koridor agama. Jangan hingga terjerumus pada syirik yang tak terampunkan. Jangan pula terlalu berlebihan mengharap pada manusia. Sampai melupakan Allah yang Maha Ahli dan bisa menuntaskan semua problem manusia, cukup dengan istighfar. Lebih jelasnya bisa dibaca di keutamaan istighfar kaitannya dengan rezeki.


KESIMPULAN

  • Jika hidupmu terasa susah, rezeki menjauh dan enggan menghampiri, jangan keburu protes dan berparasangka jelek pada Allah dan sesama manusia. Introspeksi dirilah. 
  • Allah tidak akan menyusahkan hambanya. Hamba sendirilah yang merusak dan menciptakan hidupnya menderita.
  • Wallahu alam.


Demikianlah Artikel 6 Alasan Mengapa Rezekimu Jauh

Sekianlah artikel 6 Alasan Mengapa Rezekimu Jauh kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel 6 Alasan Mengapa Rezekimu Jauh dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/07/6-alasan-mengapa-rezekimu-jauh.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel