Adukanlah Problem Rezeki Pada Allah
Wednesday, July 6, 2016
Edit
Adukanlah Problem Rezeki Pada Allah - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Adukanlah Problem Rezeki Pada Allah, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Amalan,
Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Adukanlah Problem Rezeki Pada Allah
link : Adukanlah Problem Rezeki Pada Allah
Anda sekarang membaca artikel Adukanlah Problem Rezeki Pada Allah dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/07/adukanlah-problem-rezeki-pada-allah.html
Judul : Adukanlah Problem Rezeki Pada Allah
Adukanlah Problem Rezeki Pada Allah
Manusia itu suka curhat
- Manusia yaitu mahluk berperasaan. Kadang galau, senang, sedih, senang semua dipergilirkan dalam hidupnya. Mereka sukanya curhat pada teman, pasangan hidup, keluarga, tapi kadang kala aja curhatnya pada Allah. Padahal Allah itu hebat dari segala hebat dan sanggup menuntaskan duduk kasus apapun.
- Apa yang menciptakan insan berubah-berubah perasaannya? Kondisi sekelilingnya lah yang membuatnya sedih susah senang gembira.
- Termasuk dalam urusan rezeki. Rezeki banyak atau sedikit mensugesti perasaan manusia. Rezeki banyak membuatnya merasa gembira. Rezeki sedikit membuatnya merasa sedih. Semua itu manusiawi. Tapi adakah insan mengadukan kondisi rezekinya pada Allah? (baca : jangan sombong kalau rezekimu banyak dan jangan bingung kalau rezekimu sedikit)
Saat susah rezeki
- Manusia biasanya mengadukan kondisi hidupnya yang susah rezeki pada Allah. Doa yang panjang-panjang dipanjatkan. Bermacam ragam zikir dibaca dan amalan didhawamkan, biar curhatannya menerima perhatian Allah dan Dia berkenan merubah nasibnya.
- Seperti halnya kisah seorang lelaki berjulukan Qarun yang sangat miskin kemudian berdoa kepada Allah biar nasibnya berubah. Dan doanya diperkenankan Allah. Qarun menjadi kaya raya, tapi seiring dengan bertambahnya rezekinya maka beliau mulai disibukkan mengurus hartanya yang banyak itu. Akhirnya beliau lalai mengingat Allah dan didera penyakit sombong lantaran kekayaannya yang banyak itu. Ia ingkar dan tak pernah bersyukur atas semua rezeki yang diberi Allah padanya.
- Kemudian Allah menghukumnya dengan menenggelamkan Qarun dan seluruh harta yang disombongkannya itu. Itu sebabnya kalau ketika ini kita menemukan harta terpendam dalam tanah disebut menemukan harta karun.
Saat murah rezeki
- Jika banyak yang mengangkat tangan berdoa ketika susah rezekinya, dan mengadukan kondisi tersebut pada Allah, curhat pada Sang Pemberi Rezeki. Tapi sangat jarang yang mengangkat tangan bersyukur atas rezeki berlimpah yang diberi Allah padanya.
- Jarang yang curhat mengadukan kepada Allah perasaan senangnya lantaran rezekinya mudah, lancar dan berkah. Bukankah Allah berkata "
- Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka ceritakanlah" (Q.S. Ad Dhuha : 11)
KESIMPULAN
- Lalu mengapa kita malas mengangkat tangan, curhat pada Allah, mengadukan kondisi hidup nyaman kita? Memohon bimbingan Allah biar senantiasa menciptakan kita ingat padaNYA. Jangan hingga rezeki yang berlimpah itu malah membuat kita kufur nikmat, melupakan ibadah dan tujuan penciptaan kita.
- Jangan hanya mencari Allah dan curhat bercucuran air mata ketika rezeki susah dan butuh Allah untuk memperbaikinya. Cari Allah juga dong ketika hidup terasa begitu nyaman dan melenakan !
- Untuk apa? Agar kita selalu ditarik ke jalan yang benar, diingatkan kalau dunia ini hanya kawasan transit, rezeki sanggup jadi ujian, cobaan bahkan azab. Makara tak perlu berbangga dan bersedih dengan kondisi rezeki kita. Karena mencari rezeki itu bukan tujuan hidup. Rezeki itu hanya alat untuk mencapai tujuan, RIDHA ALLAH SWT.
- Ibaratnya kita berniat menuju rumah ibu kita di luar kota, itulah tujuan kita keluar dari rumah, bertemu dengan orang renta yang kita rindukan. Dan alat untuk menuju rumah itu yaitu kendaraan beroda empat eksklusif milik kita. Jadilah kita berangkat menuju tujuan dengan alat itu dan berharap hingga di tujuan dengan selamat dan bertemu dengan orang renta kita.
- Begitu juga halnya rezeki. Banyak sedikitnya hanya alat untuk mengantar kita mencapai tujuan, menuju kampung darul abadi yang abadi, bertemu dengan Allah SWT. Apakah alat itu sanggup menciptakan kita celaka? Mengapa tidak menyerupai halnya kendaraan beroda empat sanggup kecelakaan, rezeki juga sanggup menciptakan kita celaka, terjerumus ke jurang maksiat. Mencari rezeki haram, makan dan hidup dari rezeki haram itu, membelanjakannya di jalan yang haram, maka sia-sialah semua amalan kita.
- Masihkah kita menyebabkan rezeki sebagai tujuan hidup, impian, cita-cita? Apakah nalar yang diberi Allah tidak sanggup membantu kita berpikir? Bahkan para hewan dan ulat kecil masbodoh aja dengan rezekinya, lantaran yakin bakal diberi oleh Allah. Kok kita yang pintar dan katanya cerdas ini sibuk menghabiskan umur untuk mengejar rezeki dan mengurus rezeki itu disela-sela ibadah.
- Silakan kaya, banyak harta tapi jadilah orang kaya yang bermanfaat.
- Curhatlah pada Allah lantaran beliau selalu ada setiap ketika hamba membutuhkannya, tak pernah sibuk dan tak pernah meminta tanggapan dari semua pemberianNYA. Kitalah yang harus tahu diri.
- Wallahu alam.
Demikianlah Artikel Adukanlah Problem Rezeki Pada Allah
Sekianlah artikel Adukanlah Problem Rezeki Pada Allah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Adukanlah Problem Rezeki Pada Allah dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/07/adukanlah-problem-rezeki-pada-allah.html