Taubat Berkaitan Akrab Dengan Kelancaran Rezeki

Taubat Berkaitan Akrab Dengan Kelancaran Rezeki - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Taubat Berkaitan Akrab Dengan Kelancaran Rezeki, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Amalan, Artikel kisah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Taubat Berkaitan Akrab Dengan Kelancaran Rezeki
link : Taubat Berkaitan Akrab Dengan Kelancaran Rezeki

Baca juga


Taubat Berkaitan Akrab Dengan Kelancaran Rezeki

Taubat Melancarkan Rezeki.

juga bercerita sedikit wacana taubat tapi dikaitkan dengan shalat dhuha Taubat Berkaitan Erat Dengan Kelancaran Rezeki

  • Artikel kemudian juga bercerita sedikit wacana taubat tapi dikaitkan dengan shalat dhuha. Silakan dibaca kembali untuk menyegarkan ingatan.
  • Alquran menjelaskan bahwa barangsiapa yang memohon ampunan / taubat ia akan dimudahkan segala urusannya.
"Maka saya katakan kepada mereka, "Mohonlah ampunan pada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai (Q.S. Nuh : 10-12).
  • Menurut ulama tafsir hujan dalam ayat tersebut di atas ialah kata kiasan saja. Hujan intinya menyimpan kemakmuran. Daerah yang senantiasa menerima limpahan hujan tentu saja setiap flora akan tumbuh dengan gampang di sana. Buah-buahan dan hasil panen melimpah. Makanan yang diperoleh sebab limpahan hujan itu ialah rezeki kita. Kaprikornus hujan di sini diartikan sebagai limpahan rezeki.
  • Ditegaskan pula dari kalimat berikutnya :"Tuhan akan membanyakkan harta dan anak-anakmu." Betapa bahagianya kita jikalau kita mempunyai harta melimpah dan anak yang banyak. Kekayaan sanggup menciptakan hidup kita lebih gampang (Baca : 6 alasan mengapa kita harus kaya). Begitu juga dengan anak. Bukankah ada pameo yang menyampaikan banyak anak banyak rezeki? Bukankah anak merupakan hiasan mata yang menciptakan hidup jadi ceria? Hari-hari akan sepi bila dalam rumah tangga tidak dikaruniai anak. Pasangan suami isteri meskipun banyak harta tapi tak dikaruniai anak, bagi mereka hidup tidaklah sempurna.
  • Kemudian sungai-sungai yang juga dijelaskan di atas ialah sumber rezeki. Bukankah setiap kehidupan bergantung pada air? Tanpa air mahluk hidup sanggup mati atau menderita. Air merupakan sumber kehidupan. Betapa makmurnya sebuah kawasan jikalau dijumpai sungai-sungai yang mengairi kebun-kebun. Betapa bahagianya jikalau rezeki dari hasil panen kebun itu melimpah.

Taubat solusi untuk semua problem rezeki.

  • Sayidina Umar Ibn Khattab memakai ayat di atas untuk memohon turunnya hujan kala kemarau panjang. Muthrif meriwayatkan dari asy Sya'bi sebetulnya Sayidina Umar ra keluar untuk memohon hujan gotong royong rakyatnya. Beliau hanya mengucapkan istighfar (taubat) kemudian pulang. Seorang merasa ingin tau dan bertanya, " Aku tak mendengar Tuan Khalifah memohon hujan?" Umar menjawab, " Aku memohon diturunkannya hujan, kemudian membaca ayat yang artinya, Mohonlah ampunan pada Tuhanmu, sesungguhnya Dia ialah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat."
  • Ulama salaf terdahulu menganggap istighfar selain sebagai pertobatan juga ampuh untuk memohon rezeki. Contohnya Hasan Al Bashri, dia menganjurkan semoga istighfar digunakan untuk mengadukan kepada Allah wacana paceklik, kekeringan, kemarau panjang, kefakiran, sedikitnya keturunan dan kegersangan kebun-kebun mereka. Diriwayatkan suatu ketika ada orang yang mengeluh kepada Hasan Al Basri wacana kemarau panjang, dia menganjurkannya untuk istighfar. Pada kesempatan lain tiba lagi orang mengeluh pada dia sebab dililit kemiskinan. Beliau menganjurkan untuk beristigfar pada Allah. Yang lain mengeluh sebab bertahun-tahun telah menikah tapi belum dikaruniai anak. Beliau lagi-lagi menyampaikan solusinya ialah istighfar, mohon ampun pada Allah. Selain itu ada lagi yang mengeluh sebab kebunnya kurang subur, dia menyarankan hal yang sama juga.
  • Para nabi pun melaksanakan hal yang sama. Sebagaimana undangan istighfar pernah disampaikan Nabi Nuh as kepada kaumnya semoga mereka menerima rezeki yang melimpah, sebagimana yang digambarkan dalam Surah Nuh ayat 10 -12 di atas. Demikian juga Nabi Hud as menyerukan kepada pengikutnya untuk bertaubat hingga Allah membukakan rezeki baginya. dan itu dijelaskan dalam ayat ini,
Hendaknya engkau meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepadaNya. (Jika kau mengerjakan yang demikian), pasti Dia akan memberi kenikmatan yang  baik (secara terus menerus) kepadamu hingga pada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada setiap orang yang mempunyai keutamaan (sehingga diberi akhir dengan) keutamaannya. Jika kau berpaling maka saya khawatir kau akan ditimpa siksa (Q.S. Hud : 3)
  • Pada ayat tersebut di atas ditemukan kesepakatan Allah Pasti Dia akan memberi kenikmatan yang baik (secara terus menerus) kepadamu. Kenikmatan di sini maknanya sangat luas, sanggup jadi nikmat iman, nikmat kesehatan, nikmat harta benda, anak isteri, teman-teman yang bermanfaat dan lain sebagainya. Hal ini diberikan pada orang yang mempunyai keutamaan yaitu senantiasa memohon ampun / bertaubat atas kesalahannya. 
  • Imam Al Qurtubi menafsirkan ayat tersebut bahwa Allah akan memberikan kenikmatan kepada hambaNya dalam aneka macam bentuk, contohnya berupa fasilitas datangnya rezeki dan kemakmuran hidup. Dia tidak akan menjatuhkan siksa jikalau hambaNya melanggengkan taubat / istighfar.
Dan (dia berkata), Wahai kaumku, mohonkanlah ampun kepada Tuhanmu allau bertaubatlah kepadaNya, pasti Dia menurunkan hujan yang sangat lebat bagimu dan Dia akan menambah kekuatan pada kekuatanmu dan janganlah kau berpaling dengan berbuat dosa (Q.S. Hud : 52).
  • Allah SWT memberi pola dengan menggambarkan kondisi Kaum Hud ketika itu. Kaum Hud dikenal sebaga masyarakat yang gemar berbuat dosa. Sehingga Nabi Hud memerintahkan kepada mereka untuk memohon ampunan pada Allah. Jika ampunan itu diterima maka Allah akan melimpahkan fasilitas dan rezeki yang mensejahterakan hidup mereka lewat perjuangan cocok tanam yang berhasil. Bagi masyarakat agraris hujan ialah menandakan baik sebab menyirami flora mereka yang sedang butuh air untuk hidup dan memberi panen yang cukup pada mereka. Hujan ialah rezeki yang diberi Allah.
  • Berkaitan dengan hal ini Rasulullah SAW bersabda,
Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampunan Allah) maka setiap kesedihannya diberi jalan keluar, setiap kesempitannya diberi kelapangan dan Allah memberi rezeki halal dari arah yang tak disangka-sangka (H.R. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah dan Al Hakim)
  • Jadi jangan bosan-bosannya untuk melaksanakan taubat sebab insan juga tak pernah luput dari kesalahan dan kekhilafan. Tak pernah lepas dari dosa baik yang disengaja maupun tak disengaja. Jemput rezeki Allah lewat istighfar dan taubatan nasuha.
  • Semoga kita dijadikan orang-orang yang melanggengkan istighfar dan taubat.
  • Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Taubat Berkaitan Akrab Dengan Kelancaran Rezeki

Sekianlah artikel Taubat Berkaitan Akrab Dengan Kelancaran Rezeki kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Taubat Berkaitan Akrab Dengan Kelancaran Rezeki dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/06/taubat-berkaitan-akrab-dengan.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel