Sudah Rutin Dhuha Kok Rezeki Masih Macet?

Sudah Rutin Dhuha Kok Rezeki Masih Macet? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Sudah Rutin Dhuha Kok Rezeki Masih Macet?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Amalan, Artikel penghalang, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sudah Rutin Dhuha Kok Rezeki Masih Macet?
link : Sudah Rutin Dhuha Kok Rezeki Masih Macet?

Baca juga


Sudah Rutin Dhuha Kok Rezeki Masih Macet?

Dhuha itu memperlancar rezeki.

Anda mungkin sudah tahu bahwa salah satu  Sudah Rutin Dhuha Kok Rezeki Masih Macet?


  • Anda mungkin sudah tahu bahwa salah satu amalan pembuka pintu rezeki adalah dengan merutinkan shalat dhuha. Shalat dhuha yaitu shalat rezeki, silakan baca kembali artikel terkait dhuha di Mengapa dhuha melancarkan rezeki? Juga di inilah amalan 40 hari menjadi kaya atau artikel 5 pendobrak pintu rezeki.
  • Bagi anda yang belum mempraktekkannya barangkali masih belum yakin kekuatan energi dari shalat dhuha. Namun bagi mereka yang sudah rutin mengamalkannya sanggup berkata bahwa shalat dhuha memang memperlancar rezeki, menolak kemiskinan dan memudahkan urusan. 
  • Bukan bermaksud riya atau ujub diri tapi saya berani menuliskannya di sini alasannya yaitu saya pun mengamalkannya sebagai salah satu ibadah rutin setiap hari kecuali jikalau saya sanggup keringanan alasannya yaitu kedatangan "tamu bulanan" atau sakit. Sebagai insan biasa yang imannya naik turun kadang saya juga lupa melaksanakannya alasannya yaitu kesibukan dunia melenakan saya, tapi sedapat mungkin saya berusaha untuk mengerjakannya. Meskipun tidak kaya, dalam artian harta berlimpah tapi alhmadulillah kami selalu cukup dan tak pernah merasa kekurangan. Urusan pun senantiasa dimudahkan dan rezeki tiba dari mana saja bahkan dari arah yang tak disangka-sangka. Rahasia di balik shalat dhuha memang luar biasa. 
  • Tapi banyak juga orang yang merutinkan dhuha tapi rezekinya tetap saja macet, apa ada yang salah?

Menarik rezeki tak cukup hanya dengan sekedar dhuha.

# 1. MULAI DENGAN NIAT YANG BENAR.
  • Rezeki yaitu sebuah misteri besar yang siapapun tak sanggup mengetahuinya. Yang patut digaris bawahi bahwa rezeki yaitu hak prerogatif Allah, diberikan pada siapapun yang dikehendakiNya. Banyak amalan untuk memperlancar rezeki (baca : 55 cara membuka pintu rezeki). Tapi amalan itu harus dimulai dengan niat yang benar. Jangan melaksanakan amalan alasannya yaitu niatnya ingin rezeki. Berniatlah melakukannya alasannya yaitu Allah, rezeki yang tiba selanjutnya yaitu bonus. (baca : bolehkah niat bederma alasannya yaitu ingin sanggup rezeki?)
  • Kesalahan pertama yaitu niat yang sudah melenceng. Berniatlah selalu alasannya yaitu Allah dan untuk mendapatkan keridhaanNya.

# 2. LANJUT DENGAN PRASANGKA BAIK.
  • Setelah meluruskan niat, lanjutkan dengan berprasangka baik padaNya. Dengan berprasangka baik maka kita mempunyai cita-cita bahwa Allah akan mempermudah urusan dan memperlancar rezeki kita hari ini. Bukankah Allah sesuai persangkaan hambaNya?
  • Setelah shalat subuh jangan tidur lagi / bermalas-malasan. Namun dengan semangat tinggi dan cita-cita baik untuk mengupayakan ikhtiar. Manakala matahari bergerak naik sepenggalan, segera ambil air wudhu dan sempatkan untuk shalat dhuha. 
  • Mulailah ikhtiar / pekerjaan hari itu dengan prasangka (harapan) baik pada Allah bahwa rezeki akan dibukakanNya. Langkah menuju kesuksesan diawali dengan keadaan lahiriah dan batiniah yang bersih. Dengan demikian pikiran menjadi jernih dan dibukakan jalan / solusi memperoleh rezeki hari itu.

#3. SERTAI DENGAN TAUBAT
  • Terkait dengan dhuha Rasulullah SAW mengingatkan, 
Shalat dhuha itu mendatangkan rezeki dan menolak kemiskinan dan tidak ada yang memelihara shalat kecuali hanya orang-orang yang bertaubat. (H.R. Tirmidzi)
  • Jadi shalat dhuha harus dilaksanakan secara istiqamah dan digandengkan dengan taubat. Mengapa taubat? Ibarat seseorang yang ingin melihat bayangan yang terang pada cermin, maka ia harus membersihkan cermin itu dari segala macam kotoran dan debu. Begitu pula jikalau ingin mencicipi pencerahan hati dan ide-ide cemerlang dalam meraih rezeki, perlulah membersihkan debu yang melekat pada hati. Caranya dengan bertaubat.
  • Karena itu untuk menjemput rezeki Allah lakukan taubat dan beristighfar (baca : keutamaan istighfar kaitannya dengan rezeki). Jika kita merasa melaksanakan banyak kesalahan (yang sudah pasti, alasannya yaitu kita insan yang sanggup khilaf) segeralah mohon ampun pada Allah. Kemudian kembali pada Allah, lakukan perintahNya dan jauhi yang dilarangNya. Lakukan dengan tulus hati tanpa merasa terpaksa. Istighfar harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, menghadirkan kesadaran yang tinggi dari lubuk hati yang terdalam. Merasa meratapi semua sikap jelek kepada Sang Pemilik Rezeki.
  • Karena itu istighfar belum dianggap memenuhi syarat jikalau hanya dilakukan secara mulut saja. Meskipun kita membaca istighfar hingga ribuan kali setiap harinya tidak ada artinya bagi Allah jikalau tidak disertai sikap dan tindakan.
  • Mula-mula taubat harus (1) dimulai dengan niat di dalam hati. Untuk tetapkan kesungguhan dan kemantapan hati, (2) perlu dilahirkan secara lisan. Kemudian (3) berjanji tidak mengulangi perbuatan jelek itu, menyesal sepenuhnya kemudian (4) memperbaiki perilaku. Lakukan setiap selesai shalat dhuha.
  • Orang yang enggan bersitighar (bertaubat) akan mengalami kesulitan dalam menjalani hidup termasuk menjemput rezeki Allah SWT. Walau pada kenyataannya kita melihat banyak pendosa yang rezekinya justru makin lancar, itu hanya cara memandang kita yang keliru (baca : ahli maksiat tapi kok rezekinya makin lancar?). Sesungguhnya rezeki yang sepertinya melimpah itu menyimpan kemudharatan-kemudharatan. Masuklah dalam kehidupan mereka tentu kita akan tahu meskipun kelihatan hartanya melimpah tapi jiwanya menderita. Tak sedikit orang kaya tapi terkena penyakit yang mematikan (tak kunjung sembuh), atau mempunyai banyak duduk masalah yang membuatnya tak nyenyak tidur.
  • Mereka inilah yang sejatinya menjauh dari Allah. Taubatlah obatnya, peluang untuk merebut rahmat Allah. Jika Allah mendapatkan taubat kita tentu Dia akan memberi rahmatNya (kasih sayangNya). Jika Allah menyayangi maka bukan hal yang sulit bagiNya mengabulkan keinginan kita.
Maka saya katakan kepada mereka, "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, bergotong-royong Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai (Q.S.Nuh : 10-12).

KESIMPULAN 

  • Apakah anda sudah memahami mengapa rezeki anda masih macet padahal merasa sudah mengamalkan amalan pembuka rezeki termasuk diantaranya shalat dhuha?
  • Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri. Mulailah hari ini dengan meluruskan niat ketika melaksanakan ibadah, murni alasannya yaitu Allah taala, kemudian jangan lupa berprasangka baik padaNya dan beristighfar atau bertaubatlah setiap hari.
  • Mudah-mudahan upaya kita diperhitungkan Allah, bukan hanya di dunia tapi juga di alam abadi nanti. Amin..
  • Wallahu alam


Demikianlah Artikel Sudah Rutin Dhuha Kok Rezeki Masih Macet?

Sekianlah artikel Sudah Rutin Dhuha Kok Rezeki Masih Macet? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Sudah Rutin Dhuha Kok Rezeki Masih Macet? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/06/sudah-rutin-dhuha-kok-rezeki-masih-macet.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel