Jangan Melihat Seberapa Kecil Rezekimu, Lihatlah Seberapa Besar Dzat Yang Memberi
Wednesday, June 8, 2016
Edit
Jangan Melihat Seberapa Kecil Rezekimu, Lihatlah Seberapa Besar Dzat Yang Memberi - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Jangan Melihat Seberapa Kecil Rezekimu, Lihatlah Seberapa Besar Dzat Yang Memberi, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Jangan Melihat Seberapa Kecil Rezekimu, Lihatlah Seberapa Besar Dzat Yang Memberi
link : Jangan Melihat Seberapa Kecil Rezekimu, Lihatlah Seberapa Besar Dzat Yang Memberi
Anda sekarang membaca artikel Jangan Melihat Seberapa Kecil Rezekimu, Lihatlah Seberapa Besar Dzat Yang Memberi dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/06/jangan-melihat-seberapa-kecil-rezekimu.html
Judul : Jangan Melihat Seberapa Kecil Rezekimu, Lihatlah Seberapa Besar Dzat Yang Memberi
Jangan Melihat Seberapa Kecil Rezekimu, Lihatlah Seberapa Besar Dzat Yang Memberi
Besar kecilnya rezeki bukan ukuran kebahagiaan.
- Banyak orang yang merasa senang karena rezekinya banyak. Banyak juga yang resah alasannya yaitu rezekinya sedikit. Padahal ukuran kebahagiaan itu bukan ditentukan dari besar kecilnya rezeki yang diterima. Karena kebahagiaan itu bukan ditentukan dari luar diri tapi dari dalam diri sendiri. Dari dalam hati yang akrab dengan cahaya Ilahi. (baca : jangan sombong kalau rezekimu banyak dan jangan resah kala rezekimu sedikit)
Rezeki sedikit tak perlu galau, lihatlah Sang Pemberi.
- Bagi anda yang merasa resah alasannya yaitu rezekinya sedikit janganlah bersedih. Janganlah melihat sedikitnya rezeki yang anda terima tapi lihatlah besarnya Dzat yang Memberi. Kita niscaya pernah diperlakukan spesial, bukan alasannya yaitu besarnya pertolongan yang diberikan tapi siapa "dia" yang memberi. (baca : Rezeki baik itu kaya berlimpah harta, tapi...)
- Anda mungkin pernah dibelikan baju oleh ibunda, meskipun baju itu sangatlah sederhana tapi anda sangat menghargainya alasannya yaitu yang memberi yaitu ibunda tercinta.
- Mungkin sang suami pernah membelikan anda sebuah cincin sebagai tanda cinta. Meskipun cincin itu tidak terbuat dari emas tapi alasannya yaitu yang memberi yaitu suami terkasih maka pertolongan itu kita terima dengan senang hati, kita jaga dan kita rawat dengan sepenuh hati.
- Saat anak anda yang sedang berguru menulis dan menunjukkan anda secarik kertas yang bertuliskan "aku sayang mama" niscaya anda akan sangat terharu. Meski itu hanya secarik kertas yang kusut dengan goresan pena tangan yang awut-awutan, tapi alasannya yaitu yang memberi anak anda dan itu goresan pena pertamanya, anda sangat menghargainya.
- Apalagi dengan rezeki. Jangan melihat besar kecilnya rezeki yang anda terima. Tapi lihatlah DIA yang memberi, Allah Azza Wa Jalla. Rasakan kasih sayangNya melalui rezeki yang diberikanNya. Yakinlah bahwa dia memberi sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Cuma kita saja yang kurang bersyukur atas rezeki yang kita terima. Kita kadang menuntut terlalu banyak. Kita lebih banyak menutup mata dengan nikmat Allah yang telah kita terima. Jika saja kita sanggup menghitung harga sepasang mata yang diberi atau oksigen yang kita hirup maka tak sanggup kita membayar harganya. Itu gres mata dan oksigen saja, belum rezeki hidung, telinga, anggota tubuhyang lengkap, sehat, sempurna, matahari yang menghangatkan, air yang meredakan haus dan masakan pereda rasa lapar.
- Manusia memang sangat jarang bersyukur. Menerima rezekinya kontan tapi bersyukurnya dicicil. Padahal kufur nikmat itu berbahaya, alasannya yaitu sanggup menghambat rezeki. (baca : jangan sekali-kali mengkufuri rezeki).
- Bukankah Allah menjanjikan penambahan rezeki bagi mereka yang bersyukur?
KESIMPULAN
- Diberi rezeki yang banyak belum tentu berarti Allah mencintai kita. Bisa jadi rezeki banyak itu yaitu ujian (baca : kasian, ujian kok dijadikan impian). Jangan juga remehkan mereka sedikit rezekinya. Bisa saja mereka jauh lebih baik dan jauh lebih di sayang Allah. (baca : rezekimu susah itu tandanya Allah menyayangimu).
- Jadi jangan pernah menerka Allah meninggalkan hambaNya ketika diuji dengan rezeki yang sedikit. Karena intinya Allah itu dekat.
"Apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu wacana Aku, maka (jawablah) sebenarnya Aku yaitu dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu (memenuhi segala perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu supaya mereka selalu berada dalam kebenaran." (Q.S. Al Baqarah : 186)
"Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu maka tak ada yang sanggup menghilangkannya kecuali Dia. Dan jikalau Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang sanggup menolak karuniaNya. Dia menunjukkan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendakiNya diantara hamba-hambaNya dan Dialah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.S. Al An'am : 17).
- Wallahu alam bis shawab
Demikianlah Artikel Jangan Melihat Seberapa Kecil Rezekimu, Lihatlah Seberapa Besar Dzat Yang Memberi
Sekianlah artikel Jangan Melihat Seberapa Kecil Rezekimu, Lihatlah Seberapa Besar Dzat Yang Memberi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Jangan Melihat Seberapa Kecil Rezekimu, Lihatlah Seberapa Besar Dzat Yang Memberi dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/06/jangan-melihat-seberapa-kecil-rezekimu.html