Tak Mati Kita Sebelum Rezeki Habis Diterima

Tak Mati Kita Sebelum Rezeki Habis Diterima - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Tak Mati Kita Sebelum Rezeki Habis Diterima, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cerita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tak Mati Kita Sebelum Rezeki Habis Diterima
link : Tak Mati Kita Sebelum Rezeki Habis Diterima

Baca juga


Tak Mati Kita Sebelum Rezeki Habis Diterima

Abu Umamah meriwayatan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, "Sesungguhnya Ruhul Qudus (Jibril as.) mewahyukan kepadaku, bahwa seorang insan tak akan mati kecuali sesudah ajalnya tepat dan rezekinya terpenuhi, maka bertakwalah kepada Allah dan baguskanlah dalam mencari rezeki. Dan janganlah menjadikan tertahannya rezeki lantaran kemaksiatan yang kalian kerjakan. Karena seseorang tidak akan memperoleh rezeki kecuali dengan ketaatan kepadaNya."
Abu Umamah meriwayatan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda Tak Mati Kita Sebelum Rezeki Habis Diterima


3 hal yang sanggup dipahami dari hadis ini : 


PERTAMA
Seseorang tak akan mati sebelum seluruh jatah rezekinya habis.
  • Dari hadits di atas kita sanggup memahami bahwa jatah hidup seseorang akan berakhir jikalau ajalnya telah tiba dan rezeki yang sudah ditetapkan baginya juga habis, telah diterima semuanya.
  • Apa yang telah ditakdirkan oleh Allah untuk diterimanya, akan diterima seluruhnya, dan kalau sudah diterima seluruhnya, gres dia"diperbolehkan" untuk mati. Makara tak ada istilah "umur berlanjut rezeki terputus". 
  • Jadi tak perlu khawatir akan rezeki, lantaran semua akan kita terima hingga tiba janjkematian menjemput. Makara kematian bergotong-royong tidak memutus rezeki, tetapi memang rezekinya sudah habis dan sudah diberikan semuanya, sehingga tinggal menghadap Allah untuk mempertanggung jawabkan rezeki yang telah diterimanya tersebut. Ada 2 poin wacana rezeki (harta) yang akan ditanyakan pada kita di alam abadi nanti, sumbernya dan pemanfaatannya. Darimana harta itu diperoleh dan kemana dibelanjakan?

KEDUA
Sempurnakan ikhtiar
  • Allah sudah memutuskan rezeki seorang hamba dan berjanji akan menurunkan semua rezeki yang sudah ditetapkan itu. Rezeki seseorang tak mungkin nyasar, menyerupai rezeki anda tak mungkin diambil oleh saya, demikian juga rezeki saya niscaya akan saya terima dan tak mungkin lari ke tangan anda, para pembaca....., lantaran rezeki tahu niscaya di mana letak keberadaan kita.
  • Kalau rezeki kita sudah ditentukan, bolehkah bersantai dan berleha-leha sambil menunggu rezeki datang? Tentu tidak ! Dari hadits di atas kita diperintahkan untuk mencari rezeki dengan membaguskannya. Jangan asal comot, yang penting rezekinya sanggup sehingga sudah tidak perduli pada caranya. Halal dan haram sudah tak penting lagi. Orientasinya hanya hasil, kuantitas, bukan kualitas rezeki yang diperolehnya. (baca : efek rezeki haram). Yang mana yang dimaksud rezeki yang berkualitas? Yaitu rezeki yang berkah. Bagaimana bentuk rezeki yang berkah itu, silakan baca di sini.
  • Jadi kewajiban seorang hamba hanyalah bertakwa dan menyempurnakan ikhtiarnya. Rezeki yang menjadi milik kita bagaimana pun niscaya akan diterima lantaran sudah ditentukan dan dijanjikan oleh Allah, tapi apa keuntungannya bagi kita jikalau kita tidak bertakwa dan menyempurnakan ikhtiar? Karena bertakwa dan menyempurnakan ikhtiar inilah yang akan memilih nilai kita, memilih nilai rezeki kita di alam abadi nanti.
  • Kita diberi rezeki banyak, tapi rezeki itu dimanfaatkan untuk bermaksiat di jalan Allah, maka rezeki kita meski banyak dari segi jumlah tapi kualitas (nilainya) tidak ada. Sementara nilai inilah yang kita kejar, berharap sanggup menjadi pemberat amalan kita di hari dimana hanya amal yang akan menyelamatkan kita dari neraka.

KETIGA
Rezeki tertahan lantaran maksiat.
  • Tertahannya rezeki sanggup terjadi lantaran kemaksiatan yang dilakukan oleh si hamba, dan lancarnya rezeki terjadi lantaran kita melaksanakan ketaatan dan amal saleh. 
  • Jadi seret tidaknya, atau lancar tidaknya rezeki, antara lain berafiliasi dengan "perilaku" seseorang. Bisa saja seseorang rezeki miliknya belum sanggup dinikmati lantaran dirinya tidak memantaskan diri untuk mendapatkan rezeki tersebut. Rezekinya tertahan lantaran hidupnya dihiasi maksiat. (baca : 10 dosa besar penghalang rezeki)
  • Belum lagi jikalau perilakunya mencari rezeki lewat jalan yang haram. Konsekuensi rezeki haram niscaya mengikutinya. Kemaksiatan merupakan sesuatu yang sangat besar spektrumnya. Pada ketika kita yakin bahwa obat dan dokterlah yang menyembuhkan kita, secara tidak sadar kita telah bermaksiat pada Allah SWT alasannya sudah menduakanNya. Pada ketika kita lebih percaya pada honor tetap dan pekerjaan tetap sebagai sumber rezeki daripada jaminan Allah SWT sebagai satu-satunya pemberi rezeki, kita sedang bermaksiat padaNya. Hal menyerupai ini mungkin tidak kita sadari atau sduah dianggap "biasa". Padahal mengecilkan kemaksiatan-kemaksiatan kecil jadi pemberat dosa kita di alam abadi nanti. (baca : Ini ia 3 alasan mengapa rezeki kita susah)
  • Jika kemaksiatan menghalangi rezeki, maka hanya ketaatan kepada Allah SWT yang sanggup melancarkannya kembali. Apa yang dimaksud taat? Menaati apa yang diperintahkanNya dan menjauhi apa yang dilarangNya. Dan itu harus dilakukan bersamaan. Jangan hingga kita hanya menaati apa yang diperintahkan Allah, tapi kita tetap mengerjakan apa yang dilarangNya. Atau kita hanya mengerjakan seperuh saja, separuh yang lainnya kita langgar. (baca : 3 hal terdahsyat penarik rezeki).
  • Tapi ada jago maksiat tapi rezekinya lancar-lancar saja? Ulasannya sanggup dibaca di sini.
Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Tak Mati Kita Sebelum Rezeki Habis Diterima

Sekianlah artikel Tak Mati Kita Sebelum Rezeki Habis Diterima kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Tak Mati Kita Sebelum Rezeki Habis Diterima dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/05/tak-mati-kita-sebelum-rezeki-habis.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel