Manusia Yang Ribut Soal Rezeki Ialah Insan Yang Tak Tahu Diri

Manusia Yang Ribut Soal Rezeki Ialah Insan Yang Tak Tahu Diri - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Manusia Yang Ribut Soal Rezeki Ialah Insan Yang Tak Tahu Diri, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cerita, Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Manusia Yang Ribut Soal Rezeki Ialah Insan Yang Tak Tahu Diri
link : Manusia Yang Ribut Soal Rezeki Ialah Insan Yang Tak Tahu Diri

Baca juga


Manusia Yang Ribut Soal Rezeki Ialah Insan Yang Tak Tahu Diri

Ribut-ribut soal rezeki

  • Kondisi ekonomi lagi sulit, harga-harga pada naik sementara honor tetap, daya beli jadi menurun, kebutuhan makin banyak, itulah keluhan insan modern dikala ini. Mereka meributkan soal rezeki yang seret, rezeki yang kayaknya macet, rezeki yang makin menurun. Mereka mulai merasa frustasi dan gundah harus melaksanakan apa. Sampai ada yang bikin statement, "rezeki haram aja susah dicari apalagi yang halal ?" (baca : kenaikan harga dan kepastian akan rezeki Allah)
  • Betulkah rezeki kita terus menurun? Apa Allah sudah tak sayang sama kita lagi? Apa Allah menghukum kita? Apa Allah terus menerus memberi cobaan pada kita? Kok hidup tiap hari makin sulit? Kebutuhan makin banyak, anak istri banyak tuntutan, pekerjaan yang melelahkan tapi upahnya tak sepadan, harga materi pokok meroket, jangankan sempat menikmati hiburan dan rekreasi beli sembako saja harus nyicil atau malah ngutang. Kapan sumbangan Allah datang?
  • Itulah ribut-ribut soal rezeki yang melanda insan modern.
  • Pernah tidak anda memperhatikan banyaknya binatang melata yang kecil ibarat ulat bulu pada gambar di bawah ini? Apa pernah ia meributkan rezekinya? Tidak bukan? Karena ia tahu bahwa fokusnya bukan meributkan rezeki sebab semua itu sudah dijamin Allah. Dia hanya fokus pada tugasnya untuk selalu bertasbih padaNya.


Manusia terlalu banyak mengeluh.

  • Manusia yang ribut dengan rezeki ialah insan yang tak tahu diri dan takk bersyukur. Kalau mereka meributkan soal rezeki artinya mereka meributkan biaya operasional kehidupannya. Sama ibarat seorang bawahan yang diperintahkan oleh atasannya untuk melaksanakan kiprah perjalanan dinas ke luar daerah. Bukannya memikirkan jenis tugas, lokasi penugasan, taktik melaksanakan tugas, mengirganisir personil, mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, tapi ia malah sibuk dengan perhitungan dan upaya mendapatkan perjalanan dinas yang lebih banyak, kemudahan plus bonus liburan dan oleh-oleh. Bagaimana bila kita yang menjadi atasannya? Jangankan menawarkan biaya perjalanan, penugasannya mungkin akan kita batalkan.
  • Sama dengan kita insan ciptaan Allah. Sudah terang kiprah insan di bumi ialah untuk mengabdi kepada Allah. Lalu bukannya sibuk beribadah kita malah meributkan rezekiNya? Tidak cukup lah, kurang lah, macet lah, terhambat lah ! Seolah-olah kita hidup hanya untuk mencari rezekiNya, mendapatkan rezeki itu, kemudian mati, selesai !
  • Allah ialah Tuhan semesta alam. Alam manusia, alam semesta, alam fana dan alam alam abadi yang kekal. Penciptaan mahluk tadinya tidak ada menjadi ada. Allah yang membuat kita, menetapkan jaminan pemeliharaan atas semua ciptaanNya (sama ibarat kita memberi barang elektronik, niscaya ada garansi dari pembuatnya, bukan?). Bentuk jaminan pemeliharaan ini ialah pasokan rezeki yang kontinu dan terus menerus. Sepanjang insan berada dalam kontrak kehidupan dunia, sepanjang itu pula pasokan rezeki dariNya terus mengalir, sehingga rezeki itu built in package (paket yang sudah ada) dengan penciptaan manusia.


Bumi dan langit serta isinya ialah rezeki manusia.

  • Langit dengan segala acara kosmosnya, bumi dengan bentang alam dan segala isinya, diciptakan Allah SWT sebagai alt produksi rezeki untuk umat manusia. Dengan demikian, langit, bumi dan isinya juga ialah rezeki kita. 
  • Coba perhatikan bagaimana terbentuknya hujan. Awalnya terjadi penguapan sumber-sumber air di atas permukaan bumi yang dipanaskan oleh sinar matahari. Lalu air berubah wujud menjadi gas dengan kandungan hidrogen dan oksigen kemudian di bawa ke angkasa. Karena perbedaan suhu di ketinggian terjadilah proses kondensasi yaitu perubahan wujud dari gas menjadi titik-titik air. Pada ketinggian tertentu malah membeku, kemudian kembali ke bumi dalam bentuk tetesan air hujan atau hujan es. Sesampainya di bumi air diserap oleh oase di padang pasir, ada yang mengalir di permukaan, ada yang menggenang menjadi danau, menyirami hutan, kebun, sawah dan ladang, mengaliri sungai hingga ke laut. 
  • Kemudian air ini dimanfaatkan oleh mahluk, mulai dari mahluk bersel satu hingga yang bertubuh raksasa, dari semut di daratan hingga plankton di lautan. Siklus ini terus terjadi dan menghidupkan bumi dan segala isinya. Di sanalah kita insan memperoleh rezekinya, lewat buah-buahan, padi, palawija, serealia hingga binatang ternak untuk jadi masakan kita. Semua sudah tersedia bahkan sebelum kita lahir. (baca : mau rezeki berkah, bersyukurlah atas masakan kita)
  • Lalu nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan? (Q.S. Ar Rahman : 13). Hitunglah rezekimu dan berhentilah mengeluh !
  • Bumi ini ialah mahakarya Sang pencipta, sebab itu sudah selayaknya kita bersyukur dan berterima kasih padaNya. Bukannya malah jadi hamba yang tak tahu diri dan terus meributkan rezekinya. Syukur akan mengakibatkan kita sadar akan kelemahan dan ketidakberdayaan kita sebagai hamba. Kita bukanlah apa-apa dibanding kekuasanNya, kita bukanlah siapa-siapa di hadapanNya, kita yang butuh Dia, bukan sebaliknya. Mestinya kesadaran ini menundukkan jiwa kita untuk melakukan sebuah penyerahan diri kepada Sang pencipta dan mewujudkan taqwa sebenar-benarnya padaNya.
Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Manusia Yang Ribut Soal Rezeki Ialah Insan Yang Tak Tahu Diri

Sekianlah artikel Manusia Yang Ribut Soal Rezeki Ialah Insan Yang Tak Tahu Diri kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Manusia Yang Ribut Soal Rezeki Ialah Insan Yang Tak Tahu Diri dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/05/manusia-yang-ribut-soal-rezeki-ialah.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel