Ada Di Manakah Rezeki Itu?

Ada Di Manakah Rezeki Itu? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ada Di Manakah Rezeki Itu?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cerita, Artikel ciri-ciri, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ada Di Manakah Rezeki Itu?
link : Ada Di Manakah Rezeki Itu?

Baca juga


Ada Di Manakah Rezeki Itu?

Semua orang sibuk mencari rezeki.

  • Lihat saja insan modern ini, setiap hari bersibuk ria mencari rezeki Allah. Pergi pagi pulang sore, bekerja membanting tulang hanya untuk mendapatkan rezeki Ilahi. Kadang sanggup banyak, kadang juga sedikit bahkan tak jarang tak sanggup apa-apa, pulang ke rumah dengan tangan kosong. Sebenarnya rezeki itu ada di mana sih? Kok semua orang sibuk mencarinya? Bahkan kecederungan akhir-akhir ini manusia malah meributkan rezekinya.
 setiap hari bersibuk ria mencari rezeki Allah Ada Di Manakah Rezeki Itu?


Rezeki, ada di manakah dirimu?

  • Kalau ada yang bertanya menyerupai itu, jawabannya praktis sekali rezeki itu DI TANGAN ALLAH. Bukankah Dia Pembagi Rezeki? Silakan baca kembali artikel ini kalo rezeki sudah dijamin kenapa masih ada yang miskin, kekurangan dan kelaparan? Ya.. rezeki ada di tangan Allah.
  • Supaya sanggup penggalan ya.. kita harus minta. Kalau kita ingin mendapatkan rezeki yang berlimpah, mintalah kepada Allah. Jangan kepada setan, gunung, pohon besar atau dukun! Sebab hanya Allah yang bisa memperlihatkan rezeki itu untuk manusia. (baca : cara semoga doa bisa jadi senjata efektif penarik rezeki)
  • Meminta rezeki kepada Allah bukan berarti cukup hanya dengan berdoa dan berdiam diri di mesjid, tapi kita harus bangun berdiri, menyingsingkan lengan baju, mengencangkan ikat pinggang untuk bekerja dan berikhtiar mencari rezeki, singkatnya rezeki itu wajib dicari dan jemput lewat ikhtiar, lantaran rezeki tidak begitu saja turun dari langit.

Bentuk-bentuk rezeki Allah.

  • Kadang kita tak menyadari kalau bekerjsama kita sudah banyak rezeki tapi kita sendiri tak tahu kalau itulah rezeki kita. Kita terlalu sering mempersempit rezeki dengan uang. "Wah lagi banyak rezeki nih" (artinya lagi banyak duit). "Bagi rezeki dong !" (maksudnya bagi duit). Itulah percakapan kita sehari-hari. Kita membatasi rezeki hanya berbentuk duit atau uang. Padahal uang hanya alat tukar ciptaan manusia. Uang itu nanti ada belakangan. Sebelum nya insan melaksanakan kegiatan ekonomi dengan sistem tukar barang alias tukar menukar. Petani menukar hasil taninya dengan binatang ternak pada peternak. Peternak menukar binatang ternaknya dengan pakaian pada penjahit. Begitu seterusnya.
  • Agar nyadar bahwa bekerjsama kita sudah banyak rezeki, silahkan perhatikan bentuk-bentuk rezeki Allah yang dijelaskan dalam Al Quran. Rezeki Allah itu bisa berupa :


1) PEMBERIAN
Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu, sebelum maut tiba pada salah seorang diantara kamu, kemudian ia berkata (menyesali). "Ya Tuhanku, jikalau saja sekiranya Engkau bersedia menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka saya sanggup bederma dan saya akan termasuk orang-orang yang saleh. (Q.S. Al Munafiqun : 10).
  • Dalam ayat di atas terperinci sekali bahwa apa saja yang diberikan Allah pada kita ialah rezeki. Kita diberi penglihatan, pendengaran, ekspresi untuk mengecap dan merasa makanan, kaki untuk berjalan dan tangan untuk beraktivitas, semua itu rezeki. Masih belum merasa punya banyak rezeki, sementara kita mempunyai badan yang sempurna?
  • Allah memberi kita harta dan perbedaharaan yang banyak bukan untuk ditumpuk tapi untuk dibagi dan diinfakkan sebagian bagi keluarga dan saudara yang membutuhkan. Infak ialah sebagai bentuk rasa syukur pada Allah yang telah memperlihatkan rezeki dan bentuk amal saleh. 

2) MAKANAN
Mereka tak mendengar perkataan yang tak berkhasiat di dalam surga, kecuali ucapan salam. Bagi mereka rezekinya di nirwana itu tiap-tiap pagi dan petang (Q.S. Maryam : 60).
  • Ahli tafsir Qatadah menjelaskan bahwa di nirwana ada saat-saat menyerupai pagi dan petang tapi tidak ada hitungan siang dan malam. Sebab selalu bersinar dan bercahaya. Kata Mujahid, di sana tidak ada yang kita namai pagi dan petang menyerupai di dunia, tapi kepada mereka dibawakan apa saja yang mereka ingini di dunia ini. Menurut keterangan Hasan Al Bishri dna Qatadah pula, lantaran kebiasaan orang Arab hidup bersenang-senang dengan masakan pagi dan masakan malam, maka diturunkanlah Al Alquran memperlihatkan klarifikasi  mengenai apa yang mereka kenangkan, perihal nikmat dalam nirwana itu.
  • Jadi semua masakan yang anda makan setiap hari itu ialah rezeki dari Allah, meski anda hanya makan satu kali saja, itu tetaplah rezeki. Soal cukup atau tidak itu hanya perasaan insan saja, lantaran Allah selalu memberi rezeki yang cukup dan pas untuk hambaNya. Bayangkan jikalau Allah tak menyertakan rezeki masakan maka tak ada insan yang bisa bertahan hidup, lantaran makananlah sumber energinya untuk bergerak dan beraktivitas.

3) HUJAN.
Di langit ada (sebab-sebab) rezekimu (hujan) dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu (Q.S. Az Zariyat : 22).
  • Apakah hujan itu rezeki? Tentu saja, lantaran dengan hujan itu menumbuhkan masakan manusia, menyerupai padi, palawija, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan. Hujan juga mengairi sawah, sungai, lautan. Sebagai sumber air minum, mandi, mencuci. (baca : apa hujan membuktikan limpahan rezeki?).

4) BUAH-BUAHAN.
Setiap Zakaria masuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati rezeki (buah-buahan) di sisinya. Zakaria bertanya, "Hai Maryam dari manakah kau memperoleh (buah-buahan/makanan) ini?". Maryam menjawab, "makanan itu dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendakiNya tanpa hisab (Q.S. Al Imran : 37).
  •  Nabi Zakaria as ialah pemelihara Siti Maryam, ibunda Nabi Isa as yang memang telah diniatkan ibunya untuk bermihrab di Baitul Maqdis. Anehnya setiap kali Nabi Zakaria as masuk mengantarkan masakan untuk Maryam ia selalu menemukan buah-buahan, bahkan buah-buahan isu terkini panas didapati di isu terkini masbodoh dan buah-buahan isu terkini masbodoh didapati di isu terkini panas. Akhirya Nabi Zakaria bertanya sumber buah-buahan itu dan dijawab oleh Maryam kalau itu dari Allah SWT.
  • Buah-buahan yang beraneka rasanya mulai dari apel, rambutan, semangka, sawo, nangka, lengkeng, mangga, pisang ialah rezeki yang diberikan Allah untuk kita. Kita bisa mencicipi nikmatnya buah-buahan yang beraneka tersebut.

5) NAFKAH SUAMI
.....Dan kewajiban ayah memberi rezeki (nafkah pada para ibu) dengan cara yang baik (Q.S.Al Baqarah : 233).
  • Jika anda ialah para isteri yang setiap bulan mendapatkan jatah honor suami, atau diberikan uang belanja oleh suami untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, itu ialah rezeki anda dari Allah yang diberikan lewat tangan suami, sebagai bentuk pertanggung jawabannya pada diri anda, isterinya.
  • Karena itu menjadi kewajiban anda untuk bersyukur pada Allah dan berterima kasih atas semua santunan / nafkah suami. Besar atau sedikit yang diberinya setiap bulan, hargailah, lantaran itulah kesanggupannya. Jangan membebani suami dengan meminta nafkah di luar kesanggupannya.
 setiap hari bersibuk ria mencari rezeki Allah Ada Di Manakah Rezeki Itu?

6) SURGA
....Dan barangsiapa mengerjakan amal saleh pasti Dia akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka abadi di dalamnya selama-lamanya. Sungguh Allah memperlihatkan rezeki yang baik padanya.
  • Rezeki nirwana memang belum dirasakan di dunia, tapi inilah rezeki yang nilainya paling tinggi, lantaran akan dinikmati di alam abadi nantinya di akhirat. Tapi untuk memperolehnya butuh perjuangan dan amal saleh yang terus menerus. (baca : inilah rezeki dan nikmat terbesar manusia)

KESIMPULAN

  • Rezeki ada di tangan Allah. Manusia tidak bisa memilih banyak sedikitnya dan cepat atau lambatnya rezekinya diterima. Karena hal itu hak prerogatif Allah.
  • Hendaknya kita tidak menyempitkan arti rezeki Allah hanya sebatas uang dan harta. Hakikatnya rezeki itu ialah segala sesuatu yang diberikan Allah untuk memelihara kehidupan manusia, baik berupa uang, nafkah, makanan, laba dan sebagainya. 
  • Rezeki juga ialah semua yang kita dapatkan dan kita miliki, baik sedikit atau banyak. Dalam arti luas rezeki ialah segala kehidupan yang kita rasakan. Segala santunan Allah SWT yang sanggup dimanfaatkan baik material maupun spiritual.
  • Wallahu alam.


Demikianlah Artikel Ada Di Manakah Rezeki Itu?

Sekianlah artikel Ada Di Manakah Rezeki Itu? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Ada Di Manakah Rezeki Itu? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/05/ada-di-manakah-rezeki-itu.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel