Adakah Kita Khawatir?
Sunday, June 14, 2009
Edit
Adakah Kita Khawatir? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Adakah Kita Khawatir?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Adakah Kita Khawatir?
link : Adakah Kita Khawatir?
Anda sekarang membaca artikel Adakah Kita Khawatir? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2009/06/adakah-kita-khawatir.html
Judul : Adakah Kita Khawatir?
link : Adakah Kita Khawatir?
Adakah Kita Khawatir?
828 ARTIKEL KE
*YANG AKU KUATIRKAN*
Pada saatnya belum dewasa akan pergi, meninggalkan kita, tuk mencari duniawi.
Mereka bertebaran di muka bumi untuk melakukan kiprah hidupnya, berpencar, berjauhan…
Sebagian di antara mereka mungkin ada yang menentukan untuk berkarya dan tinggal jauh dari kita.
Tapi diantara mereka ada yang merelakan terlepasnya sebagian kesempatan untuk meraih dunia, dan ingin meraih kemuliaan alam abadi dengan menemani dan melayani kita sebagai org tua.
*Tetapi pada saatnya, kita pun akan pergi meninggalkan mereka…*
Pergi dan tak pernah kembali lagi ke dunia ini…
Kematian yakni perpisahan yang sesungguhnya; berpisah dan tak pernah lagi berkumpul dalam kemesraan penuh cinta…
Orangtua dan anak hanya berjumpa nanti di hadapan Mahkamah Allah Ta’ala…
Bahkan Ada yang menjadi musuh satu sama lain & saling menjatuhkan…
Ada belum dewasa yang terjungkal ke dalam neraka dan tak mau mendapatkan dirinya tercampakkan, sehingga menuntut tanggung-jawab orangtua yang telah mengabaikan kewajibannya mengajarkan ?gama…
Adakah itu termasuk kita
Alangkah besar kerugian di hari itu…
Jika anak dan orangtua saling menuntut di hadapan Mahkamah Allah Ta’ala…
Inilah hari ketika kita tak sanggup dibela pengacara, dan para pengacarapun tak sanggup membela dirinya sendiri…
*Lalu apakah yang sudah kita persiapkan untuk mengantarkan belum dewasa pulang ke kampung akhirat? Dan dunia ini yakni ladangnya…
Kematian itu yakni perpisahan sesaat; amat panjang masa itu kita rasakan di dunia, tapi amat pendek bagi yang mati…
Anak-anak berpisah dengan kita untuk lalu dikumpulkan kembali oleh Allah Tabaraka wa Ta’ala…
Tingkatan amal kita dan belum dewasa boleh jadi tak sebanding…
Entah mana yang lebih tinggi…
Allah Ta’ala, saling susulkan di antara mereka kepada yang amalnya lebih tinggi…
Allah Ta’ala berfirman :
”والذين آمنوا واتبعتهم ذريتهم بإيمان ألحقنا بهم ذريتهم وما ألتناهم من عملهم من شيء كل امرئ بما كسب رهين“
_*“Dan orang-orang yang beriman dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap insan terikat dengan apa yang dikerjakannya.”*_
(QS. Ath-Thur 52:21)
Diam-diam bertanya, adakah kita termasuk yang demikian ini?
Saling susul kepada yang amalnya lebih tinggi…
Termasuk kitakah
Adakah kita benar-benar menyayangi anak kita?
Kita usap belum dewasa kita ketika mereka sakit…
Kita tangisi mereka ketika terluka…
Tapi adakah kita juga khawatir akan nasib mereka di akhirat…
Sebagaimana diantara kita mengkhawatirkan nasib mereka di dunia…
Adakah kita juga khawatir akan nasib mereka di akhirat…
Sebagaimana diantara kita mengkhawatir kan nasib kita “nanti” nya…
Kita sibuk menyiapkan masa depan mereka…
Bila perlu hingga letih tubuh kita…
Tapi disamping untuk diri kita sendiri…, adakah kita berlaku sama untuk *“masa depan”* mereka yang sebenarnya di kampung akhirat? Tengoklah sejenak anakmu.
Tataplah wajahnya…
Adakah engkau relakan wajahnya tersulut api neraka hingga melepuh kulitnya?
Ingatlah sejenak, ketika engkau merasa risau melihat mereka bertengkar dengan saudaranya…
Adakah engkau bayangkan ia bertengkar denganmu di hadapan Mahkamah Allah Ta’ala alasannya yakni lalai menanamkan tauhid dalam dirinya?
Ada hari yang niscaya ketika tak ada pilihan untuk kembali…
Adakah ketika itu kita saling susul ke dalam surga?
Ataukah saling bertikai?
*“Maka, mari cintai belum dewasa kita untuk selamanya! Dengan menyayangi mereka alasannya yakni Allah Azza wa Jalla…”*Bukan hanya untuk hidupnya di dunia…
Cintai mereka sepenuh hati…
Untuk suatu masa ketika tak ada sedikit pun dukungan yang sanggup kita harap, kecuali dukungan Allah Ta’ala…
Cintai mereka dengan pengharapan biar tak sekedar bersama ketika dunia saja, lebih dari itu sanggup berkumpul bersama kelak di surga…
Cintai mereka seraya berusaha mengantarkan mereka meraih kejayaan, bukan hanya untuk kariernya di dunia yang sesaat…
Lebih dari itu untuk kejayaannya di masa yang jauh lebih panjang…
Demikianlah Artikel Adakah Kita Khawatir?
Sekianlah artikel Adakah Kita Khawatir? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Adakah Kita Khawatir? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2009/06/adakah-kita-khawatir.html