Jatuh Cinta Sama Isteri Justru Sehabis Tiada

Jatuh Cinta Sama Isteri Justru Sehabis Tiada - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Jatuh Cinta Sama Isteri Justru Sehabis Tiada, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel kisah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Jatuh Cinta Sama Isteri Justru Sehabis Tiada
link : Jatuh Cinta Sama Isteri Justru Sehabis Tiada

Baca juga


Jatuh Cinta Sama Isteri Justru Sehabis Tiada

ARTIKEL KE 829  

*Sayangi Istrimu sebelum menjadi sesal bagimu*  

Sebuah cerita konkret yang mengharukan dan dapat jadi pelajaran buat para suami.
Kisah ini dimulai dengan....
Rumah masih ramai sehabis pulang dari pemakaman, kepalaku masih pusing karna tak dapat menahan tangis melihat jasad terakhir istriku dimasukkan ke liang lahat. Aku makin tak dapat menahan airmata ketika melihat belum dewasa menangis memandangi orang-orang yang menimbun badan ibu mereka. Lama saya membisu di pemakaman, mengingat kembali ketika istriku masih ada. Aku ingat semua dosaku, kesalahanku, verbal kasarku, ketidakpedulianku, bahkan yang paling saya ingat membiarkan ia berpikir sendiri perihal keuangan keluarga.


Aku pikir ketika dipemakaman yaitu momen tersedih yang saya alami sepanjang hidupku, ternyata itu belum apa-apa. Banyak kepiluan-kepiluan lain yang membuatku serasa hancur. Mulai ketika malam sehabis rumah ini kosong dari pelayat, belum dewasa ibarat tidak mau tidur tanpa ibunya. Mereka masih menangis sesengukan. Aku hanya dapat memeluk mereka tanpa dapat menyembunyikan kesedihan diwajahku.

Putriku yang berusia 5 tahun beberapa kali berlari ke kamar sambil memanggil ibunya. Sepertinya ia lupa bahwa ibunya telah tiada. Kemudian ia keluar lagi dengan raut wajah kecewa.
Malam berlalu tanpa saya dapat melelapkan mata sedetikpun. Aku memandangi belum dewasa yg tidur dg gelisah. Sebentar-sebentar terbangun dan putra pertama kami yang berusia 9 tahun ternyata menangis sambil melekatkan wajahnya dibantal. Adiknya pria berusia 7 tahun sudah tertidur, namun sesekali ngigau memanggil ibunya. Sungguh saya tak damai malam itu. Rasanya rumah ini hampa.


Beberapa hari masih dengan suasana yang sama, masih ada kerabat yang membantu masak dan menyapu rumah hingga hari ketiga. Masih banyak tetangga yang memeluk dan menguatkan anak-anak.
Hingga tibalah hari yang menciptakan saya amat sedih. Yaitu hari ketika mereka mulai masuk sekolah. Pagi itu mereka semua sudah bangun, saya kebingungan, anak-anakku juga ibarat galau mau berbuat apa. Biasanya pagi kami selalu dibangunkan, disuruh mandi dan sholat, di siapkan pakaian, dibuatkan sarapan dan kami berangkat dalam keadaan rapi dan perut yang sudah kenyang. Hari ini semua kami hanya diam. Aku menyuruh belum dewasa melihat masakan dikulkas tapi yang ada hanya materi mentah. Rumah yang biasanya rapi nampak berantakan. Aku pergi membeli sarapan untuk kami berempat. Saat membayar saya kaget uang 50 ribu tanpa kembalian. Padahal selama ini saya memberi uang 50 ribu kepada istriku cukup untuk makan kami hingga malam. Kadang-kadang saya marah-marah jikalau ia minta tambahan. 

Aku bawa sarapan pulang dan belum dewasa sudah menunggu dimeja makan. Sudah jam 7.30 biasanya mereka sudah diantar kesekolah semuanya diantar istriku berbarengan, sementara saya gres pulang beli sarapan. Dalam hati jikalau terlambat semoga dimaklumi alasannya habis kemalangan. Saat mau makan saya tidak tau dimana piring dan sendok, mengambilkan air dan dimana letak gelas. Selama ini saya yang selalu dilayani sama istri. Aku makin merasa kacau ketika jam sudah menuju jam 8 dan belum dewasa belum terantar semua. Aku benar-benar kehilangan seorang dewi dalam rumah kami. Inikah yang selama ini dilakukan istriku? Mengapa saya selalu menganggap ia tak ada kerjaan. Selalu menganggap sepele pekerjaan seorang ibu? 


Aku masih linglung ditempat kerja. Masih banyak teman-teman yg menghampiri mengucapkan belasungkawa. Hingga saya ditelpon oleh wali kelas anak ku yang masih Taman Kanak-kanak katanya belum dewasa sudah pulang tapi belum ada yang jemput, saya minta ijin pergi menjemput anak dan jam 12 anakku yang no 2 juga menelpon minta dijemput karna udah pulang. Selama ini saya tak tau satupun jadwal mereka. Aku hanya bekerja dan tak peduli dengan itu semua. Anakku yang besar pulang jam 2 artinya saya tak dapat kembali ketempat kerja. Sampai di sekolah anakku, saya masih melihat di depan sekolah masih ada bekas darah istriku yang kecelakaan 3 hari lalu, kecelakaan yg serta merta merenggut nyawanya ketika menjemput anak sulungku.

Sampai dirumah belum dewasa nampak kelaparan, biasanya dibekali makan dan yang Taman Kanak-kanak biasanya dijemput dan lansung makan dirumah. Baru kembali jemput abangnya sehabis makan. Ternyata saya tak tau administrasi waktu sehebat almarhumah istriku. Aku harus ke warung makan lagi untuk pergi membeli makan siang. Begitupun nantinya makan malam. Sehingga tidak kurang dari 200 ribu uangku keluar hingga malam. Aku berpikir ini gres 1 hari, bagaimana jikalau 1 bulan. Gajiku tidak akan cukup untuk kami berempat.
Malam ini belum dewasa juga mengingatkanku tadi mereka tidak ada yg ngaji karna tidak ada yg mengantarkan ketempat ngaji mereka. 

Ya Allah
Indah sekali caramu menegurku,
Begitu kacaunya hidupku tanpa istriku, keuangan makin amburadul, belum dewasa tak terurus, masakan favoritku tidak ada lagi. Rumah dan tanaman ibarat hilang aura karna tak ada yang merawat dan membersihkan. Aku masih sempat merasa perempuan di luaran lebih manis dari istriku. Andai saya dapat menebus apapun yang telah saya lakukan kepada istriku selama ini saya ingin memperbaikinya. Aku ingin membantunya, menyayanginya sepenuh hati dan tak akan pernah berkata bernafsu kepadanya. Dia begitu lelah setiap hari, tapi sepulang kerja saya masih sering membentaknya. Saat ia minta pelengkap belanja saya berkata bernafsu kepadanya. Dia ketika saya jadikan istri rela berpisah dengan anggota keluarga besarnya, hidup susah payah dan sederhana denganku.

Maafkan saya istriku, andai saya dapat menebus semua kesalahanku, satu hari saja tanpamu kami ibarat anak ayam kehilangan induknya. Berserakan.
Saat sholat saya kembali menangis sejadi-jadinya
Andai dapat kutebus, saya ingin menebus meski dengan nyawaku. Aku mau ia yang hidup menjaga belum dewasa dan biarlah saya yg menghadap-Mu. Ini sangat berat bagiku apalagi bagi anak-anakku. Demikian do'a tengah malamku.
Aku tak tega melihat pakaian belum dewasa yang kusut tak terurus, makan yang tak teratur alasannya tak ada yg masak dan saya tak tega melihat mereka kekurangan kasih sayang.


Jujur selama ini saya tak bersahabat dengan anak-anak. Mereka selalu sama ibunya. Aku hanyalah kerja, pulang, tidur dan kerja lagi. Aku tak tau apa-apa perihal urusan anak dan rumah.
Istriku, saya berdoa semoga lelah mu jadi ibadah, semoga semua yang kamu lakukan untuk kami membawamu ke syurga, semoga engkau senang di alammu. Kali ini saya benar-benar menangis tersedu-sedu sambil membayangkan wajahmu. Kau tak pernah mengeluh dengan pekerjaanmu, kamu tak pernah meminta sesuatu yang saya tak mampu membelinya. Kau jalani semua dengan sabar dan saya merasa belakangan jarang memperhatikanmu. Jarang bertanya bagaimana belum dewasa kita, jarang bertanya bagaimana hari-harimu.


Engkau ibu yang luar biasa bagi belum dewasa kita. Semuanya terlihat ketika engkau tleah tiada kemurungan selalu menyelimuti wajah mereka. Mereka sering menangis, mereka sering salah memanggilmu sepulang sekolah. Mereka sering berlari ke kamar kita seperti engkau masih ada.
Kekasih hatiku...
Mengapa saya jatuh cinta padamu justru sehabis engkau tiada. Tidak akan ada yang menggantikan dirimu di hatiku. Mengapa rasa cinta ku padamu menggebu-gebu ketika dirimu sudah menjadi pusara.
Maafkan saya istriku.
Aku terlambat jatuh cinta padamu..

Wallahu alam


Demikianlah Artikel Jatuh Cinta Sama Isteri Justru Sehabis Tiada

Sekianlah artikel Jatuh Cinta Sama Isteri Justru Sehabis Tiada kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Jatuh Cinta Sama Isteri Justru Sehabis Tiada dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2009/06/jatuh-cinta-sama-isteri-justru-sehabis.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel