Berkah Terhapus Alasannya Yaitu Ini

Berkah Terhapus Alasannya Yaitu Ini - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Berkah Terhapus Alasannya Yaitu Ini, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel penghalang, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Berkah Terhapus Alasannya Yaitu Ini
link : Berkah Terhapus Alasannya Yaitu Ini

Baca juga


Berkah Terhapus Alasannya Yaitu Ini

Penyakit Penghapus Berkah 

Bagi anda yang hidupnya selalu susah dan jauh dari keberkahan, barangkali anda mengidap penyakit ini. Penyakit yang bukan hanya sanggup menghapus keberkahan, bahkan di level berikutnya penyakit ini sanggup menutup santunan Allah dalam hidup kita. Apa jadinya hidup ini ketika santunan Allah sudah tertutup? Adakah selainNya yang sanggup menolong kita?


‘Warisan Setan…’, begitu mungkin nama penyakit ini. Sindrom yang betul-betul harus disadari, untuk kemudian kita buang jauh-jauh.
Allah menyebutkan penyakit ini dalam QS. Al Anfal (8) ayat 47.

“Dan janganlah kau ibarat orang-orang yang keluar dari kampung 
halamannya dengan rasa arogan dan ingin dipuji orang / riya….”

Zaman dulu ketika Rasulullah SAW harus berjuang keras menegakkan panji-panji Islam banyak tantangan yang dihadapi beliau. Termasuk tekanan dan perlawanan dari kaum Musyrikin Mekkah di Perang Badr yang terjadi pada 13 Maret 624 M atau tepatnya tanggal 17 Ramadhan tahun ke 2 Hijriah. Ketika kaum musyrikin Mekkah bergerak menuju lembah peperangan Badr, dengan kekuatan 1.300 pasukan disertai persenjataan lengkap dan persiapan sempurna. Berbicaralah Amr bin Hisyam alias Abu Jahal selaku komandan perang;
Kita tidak akan pulang sebelum mengambil alih Badr, membinasakan Muhammad dan para sahabatnya, menetap disana selama tiga hari sambil menyembelih unta, makan-makan, minum khamr, dan menikmati nyanyian dari para biduan, hingga bangsa Arab mendengar keberadaan dan dongeng wacana kita, sehabis itu untuk selamanya bangsa Arab akan segan terhadap kita.”
Ungkapan yang sangat arogan dan sombong.

Namun kita sudah tahu simpulan dongeng dari perang Badr yang merupakan perang besar pertama yang dihadapi oleh kaum Muslimin. Di perang ini Abu Jahal terbunuh, pasukan musyrikin Makkah harus mencicipi kekalahan telak, padahal dalam keadaan yang lebih siap, jumlah lebih banyak dan secara fisik lebih kuat.

Yang ingin saya bahas dalam goresan pena ini ialah dua penyakit yang menjadi sumber kerugian dan menutup keberkahan dalam hidup. Dan dua hal itu terbaca dengan terperinci dalam pidato Abu Jahal diatas.

PERTAMA
 Arogansi / Kesombongan
Sombong ialah penyakit yang akan menghilangkan berkah dalam hidup, satu hal yang akan menutup pertolonganNya.
Sombong itu bukan wacana berpakaian manis atau berkendaraan mahal, tapi kata Rasulullah ada 2 indikator yang menjadi paramater bahwa seseorang sedang terjangkiti penyakit ini; yaitu menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.
Gejala penyakit:
– merasa lebih dari yang lain
– memicingkan mata pada orang lain
– merendahkan sesama
– berat mendapatkan kritik
– malas mendengarkan orang lain, lebih-lebih kalau yang berbicara ialah orang levelnya lebih rendah dalam pandangannya.

Akhirnya  dia tak sanggup mencar ilmu dari orang lain, tak sanggup berhubungan dengan orang lain, tak punya banyak kawan, konsumen ataupun klien lari...akhirnya rezeki pun ngacir dengan sukses...
Dan turunan dari penyakit yang pertama ini ialah sindrom yang kedua;

KEDUA
Ingin dipuji orang lain
Niatnya sangat sempit, melaksanakan segala sesuatu hanya untuk mendapatkan kebanggaan manusia.
Berjuang untuk sanggup sukses dalam hidup, berkarya, berupaya untuk sanggup meraih pencapaian-pencapaian andal dalam karir atau usaha, hanya untuk menciptakan orang lain kagum. Hanya untuk mendapatkan kekaguman semu dari orang lain. Mengapa semu? Karena kekaguman orang lain belum tentu membuatmu sama hebatnya di depan Allah.. Kekaguman yang sia-sia belaka..
Jika sudah begitu, tak peduli sehebat apapun; nol besar nilainya disisi Allah.

Gejalanya praktis dikenali;
1. Peduli sekali dengan "apa kata orang"
Ketika yang betul-betul kita pedulikan ialah “Apa kata orang kalau saya melaksanakan ini?”
Khawatir sekali dengan “apa kata orang nantinya?”.
Memutuskan sesuatu dengan pertimbangan “apa kata orang”.
Rela bayar cicilan seumur hidup, demi “apa kata orang”.
Kita letakkan kebahagiaan di ekspresi orang lain.
Mati-matian melaksanakan apapun demi mengesankan orang lain.
Ada rasa puas yang luar biasa ketika berhasil menciptakan orang lain terkesan.
Seakan sudah tak penting dan tak perlu dihiraukan bagaimana Allah melihat, yang penting bagaimana orang lain melihat.
Akirnya ibadahnya ya...bisa ditebak khusyu ketika diliat orang saja..
Ternyata kita bertuhan yang salah!

2. Gampang terprovokasi.
Praktis tersinggung, praktis sakit hati dengan kata dan kelakuan orang.
Mudah sekali merasa diremehkan..
Betapa haus sekali akan penghargaan & ratifikasi dari orang lain.
Ingin selalu terlihat,
ingin selalu tampil,
ingin selalu dikenal,
ingin selalu disebut,
ingin selalu diketahui,
Ingin selalu dihargai.
Ini saya, ini saya…hargai saya!
Mudah kecewa,
Mudah marah,
Memang selalu begitulah simpulan ceritanya bagi siapa saja yang menaruh keinginan pada selain Allah.

3. Kompetitif.
Menjadi kompetitif itu manis artinya kita berjuang untuk mengalahkan diri sendiri bukan bersaing untuk mengalahkan orang lain dan sanggup kebanggaan darinya. Penyakit ingin dipuji ini juga mempunyai perasaan kompetitif tapi arahnya salah..
Gejalanya ialah kondisi perasaan yang amat bergemuruh untuk bersaing dengan orang lain dalam urusan dunia. 
Seolah-olah hidup ini fokusnya hanya wacana persaingan, untuk saling mengalahkan satu sama lain dan menjadi juara.
Hidup yang dipenuhi dengan ambisi-ambisi sempit.
Yang menjadi hobinya ialah membandingkan-bandingkan. 
Jika tidak segera disadariakan memberi penyakit hati akut yaitu Dengki dan IRI. Bukan hanya menghilangkan keberkahan malah sanggup memberangus rezeki.
Susah melihat orang lain senang, senang melihat orang lain susah.
Tidak lelah kah hidup ibarat ini?

Mengapa saya bilang penyakit ini warisan setan/iblis? Tahukah anda bahwa Setan / iblis itu tadinya ialah penghuni nirwana dan tinggal dengan tenang di dalamnya? Bersama dengan Bapak para Manusia yaitu Nabi Adam as. Apa yang membuatnya terusir dari surga yang nyaman? Jawabannya ialah kesombongan. Dia mengabaikan perintah Allah untuk bersujud(menghormati) Adam alasannya ialah merasa dirinya jauh lebih baik. Dia terbuat dari api yang powerful sementara Adam terbuat dari tanah yang rendah dan kotor.
Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah." (QS.Al-A'raf : 12)

Karena rasa sombong itu dia berani menantang perintah Allah dan teruslah penyakit sombong itu menguasainya hingga jadinya dengki dan iri membuatnya merencanakan sesuatu untuk mencelakakan Adam dan isterinya. Setan membujuk Adam untuk memakan buah khuldi yang tidak boleh Allah dengan segala bujuk rayu dengan alasan supaya dia infinit di surga. Rencan ini berhasil, Adam as terbujuk sehingga harus terusir dari nirwana yang nyaman menuju bumi yang keras..

Alhasil anda lihat bagaiman kesombongan menciptakan hidup tak berkah dan merana? Jika sudah disertai iri dan dengki bukan hanya kita yang jadi korban tapi orang lain pun celaka karenanya...Untuk meraih limpahan berkah anda sanggup baca di sini.
Semoga menjadi materi renungan kita bersama.

Wallahu alam...


Demikianlah Artikel Berkah Terhapus Alasannya Yaitu Ini

Sekianlah artikel Berkah Terhapus Alasannya Yaitu Ini kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Berkah Terhapus Alasannya Yaitu Ini dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2006/05/berkah-terhapus-alasannya-yaitu-ini.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel