Duit Bukan Segalanya Tapi Hampir Segalanya Perlu Duit
Wednesday, April 19, 2006
Edit
Duit Bukan Segalanya Tapi Hampir Segalanya Perlu Duit - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Duit Bukan Segalanya Tapi Hampir Segalanya Perlu Duit, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Duit Bukan Segalanya Tapi Hampir Segalanya Perlu Duit
link : Duit Bukan Segalanya Tapi Hampir Segalanya Perlu Duit
Jika punya duit, gunakanlah duit dengan bijaksana. Tanyakan mengapa Allah menitipiku sesuatu (duit)?
Jika tak punya duit, carilah di jalan yang benar meski itu susah dan butuh kerja keras.
Jika tak kunjung sanggup duit, sabarlah mungkin itu ujian bagimu..
Duit itu hanya angka-angka, jadinya tak pernah bikin puas..
Duit bukannya tidak penting tapi bukan yang terpenting.
Duit bukanlah tujuan tapi alat untuk mencapai tujuan yaitu ridhanya Allah SWT.
(baca juga : mengapa mesti matre sih?).
Wallahu alam..
Anda sekarang membaca artikel Duit Bukan Segalanya Tapi Hampir Segalanya Perlu Duit dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2006/04/duit-bukan-segalanya-tapi-hampir.html
Judul : Duit Bukan Segalanya Tapi Hampir Segalanya Perlu Duit
link : Duit Bukan Segalanya Tapi Hampir Segalanya Perlu Duit
Duit Bukan Segalanya Tapi Hampir Segalanya Perlu Duit
ARTIKEL KE 726
PELIT MEMBAWA SENGSARA
Cerita ini bisa jadi fiktif tapi bolehlah dibaca sekedar buat pengingat..
Mengapa mesti pelit, padahal rezeki itu cuma titipan?
Ada satu pasangan suami-isteri, Pak Faiz dan Bu Faizah. Pada dikala menikah Pak Faiz umurnya 25 dan Bu Faizah umurnya 23.Mengapa mesti pelit, padahal rezeki itu cuma titipan?
Suami istri ini pekerja keras dan nyari rezekinya sangat giat sehingga hidupnya dibentuk sehemat mungkin. Mereka punya toko dan dibuka sepagi mungkin sekitar jam 7 dan ditutup paling malam di banding toko lainnya.
10 tahun kemudian, lantaran keterampilan istrinya mengelola keuangan, mereka sudah mempunyai deposito 50 milyar di bank, tapi hidup mereka tetaplah super sederhana. Kesederhanaan yang menghebatkan rezeki.
Si isteri sangatlah hemat, bahkan beli baju barupun cuma 3 potong dalam setahun, itupun cuma sekali di waktu tahun baru, nunggu dikala diskonnya gede. Tas tidak pernah yang bermerek dan tidak pernah ikut arisan atau kongkow alias nongki-nongki anggun bergaul macam ibu sosialita lainnya.
Suami istri ini juga tidak pernah rekreasi, tak pernah pesiar apalagi jalan-jalan ke luar negeri. Mereka hanya fokus buat kerja, kerja, dan kerja mencari rezeki.
Pulang kerja hanya buat istirahat sejenak. Begitu setiap harinya. Bahkan untuk makan di restaurant pun dalam setahun bisa dihitung dengan jari. Karena aktivitasnya hanya bekerja, mereka tidak punya banyak teman. Bersedekah juga tidak pernah. Karena rezeki itu susah nyarinya sehingga kalo mo dikeluarkan buat sesuatu yang tidak produktif gak masuk dalam perhitungan mereka. Sedekah yaitu sesuatu yang gak produktif bagi mereka lantaran gak menghasilkan komplemen laba layaknya investasi keuangan di kawasan lain.
Pulang kerja hanya buat istirahat sejenak. Begitu setiap harinya. Bahkan untuk makan di restaurant pun dalam setahun bisa dihitung dengan jari. Karena aktivitasnya hanya bekerja, mereka tidak punya banyak teman. Bersedekah juga tidak pernah. Karena rezeki itu susah nyarinya sehingga kalo mo dikeluarkan buat sesuatu yang tidak produktif gak masuk dalam perhitungan mereka. Sedekah yaitu sesuatu yang gak produktif bagi mereka lantaran gak menghasilkan komplemen laba layaknya investasi keuangan di kawasan lain.
Usia 45 tahun Bu Yuni kena serangan jantung kemudian meninggal dunia. Uang mereka pada dikala Bu Yuni meninggal sudah mencapai 75 milyar.
Belum hingga setahun, si suami kawin lagi sama pelayan tokonya yang masih muda berjulukan Sari dan mulailah ia menikmati hidup santai dengan istri barunya yang masih ranum itu.
Mbak Sari, mantan pelayan toko itu, berujar sambil tersenyum bahagia, "Pak, selama ini aku pikir kalo aku kerja buat Bu Faizah, ternyata ia yang kerja buat saya..." Begitulah kalo bukan rezeki, sudah capek-capek mencarinya ternyata yang menikmati orang lain.
Nah, sebelum anda mirip Bu Faizah, ingatlah untuk:
1. Jaga kesehatan anda dengan olahraga dan makan nutrisi yang baik.
Memang simpulan hidup itu di tangan Allah SWT tapi tampaknya halnya rezeki yang sudah dijamin Allah kita tetap harus berusaha untuk mendapatkannya. Ajal kita gak pernah tahu kapan datangnya dan bagaimana kita mati nantinya, tapi perjuangan untuk menghindari penyakit mematikan dan menjaga diri itu serpihan dari ikhtiar untuk mendapat kualitas hidup yang lebih baik. Dengan kualitas hidup yang lebih baik kita bisa menjemput rezeki dan menyempurnakan ibadah dengan lebih baik pula.
Sesungguhnya Allah swt. Itu baik, Dia menyukai kebaikan. Allah itu bersih, Dia menyukai kebersihan. Allah itu mulia, Dia menyukai kemuliaan. Allah itu gemar memberi ia menyukai kedermawanan maka bersihkanlah olehmu tempat-tempatmu. (H.R. at –Tirmizi: 2723)
Memang simpulan hidup itu di tangan Allah SWT tapi tampaknya halnya rezeki yang sudah dijamin Allah kita tetap harus berusaha untuk mendapatkannya. Ajal kita gak pernah tahu kapan datangnya dan bagaimana kita mati nantinya, tapi perjuangan untuk menghindari penyakit mematikan dan menjaga diri itu serpihan dari ikhtiar untuk mendapat kualitas hidup yang lebih baik. Dengan kualitas hidup yang lebih baik kita bisa menjemput rezeki dan menyempurnakan ibadah dengan lebih baik pula.
Sesungguhnya Allah swt. Itu baik, Dia menyukai kebaikan. Allah itu bersih, Dia menyukai kebersihan. Allah itu mulia, Dia menyukai kemuliaan. Allah itu gemar memberi ia menyukai kedermawanan maka bersihkanlah olehmu tempat-tempatmu. (H.R. at –Tirmizi: 2723)
2. Percantik diri anda supaya baka muda.
Tidak ada yang salah dengan berhias dan mempercantik diri selama itu tidak berlebihan dan tak ada niat untuk mengubah ciptaan Allah (operasi plastik). Apalagi kalau tujuannya biar pasangan makin cinta. Karena rasa sayang itu mirip tanaman, harus selalu dipupuk dan dipangkas daun-daun keringnya. Mempercantik diri untuk suami itu dianjurkan, biar ia selalu rindu akan isterinya perempuan yang halal baginya dan tidak plarak plirik yang haram.
“Sebaik-baik isteri yaitu yang menyenangkan kalau engkau melihatnya, taat kalau engkau menyuruhnya, serta menjaga dirinya dan hartamu di dikala engkau pergi (H.R. Thabrani)
3. Pakailah pakaian yang pantas.
Tidak ada yang salah dengan berhias dan mempercantik diri selama itu tidak berlebihan dan tak ada niat untuk mengubah ciptaan Allah (operasi plastik). Apalagi kalau tujuannya biar pasangan makin cinta. Karena rasa sayang itu mirip tanaman, harus selalu dipupuk dan dipangkas daun-daun keringnya. Mempercantik diri untuk suami itu dianjurkan, biar ia selalu rindu akan isterinya perempuan yang halal baginya dan tidak plarak plirik yang haram.
“Sebaik-baik isteri yaitu yang menyenangkan kalau engkau melihatnya, taat kalau engkau menyuruhnya, serta menjaga dirinya dan hartamu di dikala engkau pergi (H.R. Thabrani)
3. Pakailah pakaian yang pantas.
Belilah baju seperlunya kalau baju yang lama sudah gak muat, sudah lama atau sudah tidak layak pakai. Agar pakaian tak makin menumpuk dalam lemari. sedekahkan. Jangan hingga pakaian yang banyak itu menjadi koleksi yang mencelakakan.
Barangsiapa yang meninggalkan pakaian (yang bagus) disebabkan tawadhu’ (merendahkan diri) di hadapan Allah, sedangkan ia sebetulnya mampu, pasti Allah memanggilnya pada hari simpulan zaman di hadapan segenap makhluk dan ia disuruh menentukan jenis pakaian mana saja yang ia kehendaki untuk dikenakan.” (HR. Tirmidzi no. 2481)
Barangsiapa yang meninggalkan pakaian (yang bagus) disebabkan tawadhu’ (merendahkan diri) di hadapan Allah, sedangkan ia sebetulnya mampu, pasti Allah memanggilnya pada hari simpulan zaman di hadapan segenap makhluk dan ia disuruh menentukan jenis pakaian mana saja yang ia kehendaki untuk dikenakan.” (HR. Tirmidzi no. 2481)
4. Gunakanlah barang yang baik.
Jika bisa untuk membeli barang yang baik mengapa harus ngotot membeli barang murahan yang kualitasnya buruk? Lebih baik kalah harga tapi menang di pemakaian, begitu kata ibu saya. Barang yang baik bisa meningkatkan kualitas hidup lebih baik juga.
Jika bisa untuk membeli barang yang baik mengapa harus ngotot membeli barang murahan yang kualitasnya buruk? Lebih baik kalah harga tapi menang di pemakaian, begitu kata ibu saya. Barang yang baik bisa meningkatkan kualitas hidup lebih baik juga.
5. Rekreasilah setiap tahun beberapa kali dengan keluarga.
Ini salah satu cara melepaskan diri dari rutinitas pekerjaan dan mempererat korelasi keluarga. Rekreasi berdasarkan penelitian bisa melepas stres/tekanan hidup dan meningkatkan imunitas / kekebalan tubuh.
Ini salah satu cara melepaskan diri dari rutinitas pekerjaan dan mempererat korelasi keluarga. Rekreasi berdasarkan penelitian bisa melepas stres/tekanan hidup dan meningkatkan imunitas / kekebalan tubuh.
6. Bertemanlah dengan banyak sahabat yang baik dan jangan terlalu pelit.
Carilah teman-teman yang menguatkan dan membawa rezeki. Sesekali undanglah mereka, jadilah tuan rumah yang baik, bukankah rumah yang sering kedatangan tamu yaitu rumah yang mendatangkan rezeki?
Carilah teman-teman yang menguatkan dan membawa rezeki. Sesekali undanglah mereka, jadilah tuan rumah yang baik, bukankah rumah yang sering kedatangan tamu yaitu rumah yang mendatangkan rezeki?
7. Bersedekahlah dan gunakanlah duit anda dengan cara yang benar dengan tujuan-tujuan yang baik namun tidak berlebihan. Pancing rezeki lebih banyak dengan sedekah.
Jangan mirip Bu Faizah yang banting tulang dan ngirit kebangetan, hingga tidak menikmati hidup, tapi hasil jerih payahnya itu malah dinikmati oleh orang lain, karena:
Duit... tak bisa dibawa mati, tapi tak ada duit memang rasanya mau mati.
Duit... tak bisa beli kasih sayang, tapi kasih sayang bisa melayang bila tak ada duit.
Duit... tak bisa beli tidur nyenyak, tapi tak ada duit tidur pun tak nyenyak.
Duit... tak bisa beli kesehatan, tapi untuk sehat pun dibutuhkan duit.
Duit... tak bisa beli kebijaksanaan, tapi untuk mendapat ilmu yang baik juga dibutuhkan duit.
Duit... orang ndeso nampak berakal bila ada duit, tapi orang berakal nampak ndeso bila tak ada duit.
Duit... bukan segalanya, *tapi hampir segalanya perlu duit*
Jika punya duit, gunakanlah duit dengan bijaksana. Tanyakan mengapa Allah menitipiku sesuatu (duit)?
Jika tak punya duit, carilah di jalan yang benar meski itu susah dan butuh kerja keras.
Jika tak kunjung sanggup duit, sabarlah mungkin itu ujian bagimu..
Duit itu hanya angka-angka, jadinya tak pernah bikin puas..
Duit bukannya tidak penting tapi bukan yang terpenting.
Duit bukanlah tujuan tapi alat untuk mencapai tujuan yaitu ridhanya Allah SWT.
(baca juga : mengapa mesti matre sih?).
Wallahu alam..
Demikianlah Artikel Duit Bukan Segalanya Tapi Hampir Segalanya Perlu Duit
Sekianlah artikel Duit Bukan Segalanya Tapi Hampir Segalanya Perlu Duit kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Duit Bukan Segalanya Tapi Hampir Segalanya Perlu Duit dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2006/04/duit-bukan-segalanya-tapi-hampir.html