Sakit Mendatangkan Sejuta Kebaikan

Sakit Mendatangkan Sejuta Kebaikan - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Sakit Mendatangkan Sejuta Kebaikan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel alasan, Artikel Amalan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sakit Mendatangkan Sejuta Kebaikan
link : Sakit Mendatangkan Sejuta Kebaikan

Baca juga


Sakit Mendatangkan Sejuta Kebaikan

CERITA TENTANG SAKIT...  

Jika dikala membaca goresan pena ini anda lagi terbaring sakit, doa saya semoga anda diberikan kesembuhan. Jangan pernah memaki penyakit! Selain alasannya yaitu memaki gak akan menyembuhkannya, juga alasannya yaitu sakit itu mendatangkan kebaikan..Percaya deh !
Sebelum anda protes, baca dulu goresan pena ini..

Sungguh luar biasa makna dari sakit, ternyata dengan datangnya penyakit pada diri kita bisa mendatangkan aneka macam kebaikan. Seribu, sejuta, semilyar??? Itu hanya angka nominal..Kesehatan tak bisa diukur dengan uang. Karena gak ada jumlah uang cukup untuk membeli kesehatan..



Bahkan sebagian ulama menyampaikan orang yang sedang sakit dipastikan orang tersebut sedang dicintai Allah... Bayangkan dari bermilyar insan di bumi ini, pilhan Allah jatuh pada anda. Mengapa kok saya??? Begitu mungkin tanya anda.. Percayalah Allah menentukan anda alasannya yaitu tahu bahwa penyakit itu akan menciptakan anda lebih baik... Allah punya cara sendiri untuk mendidik kita.

Saya pernah menulis kalo penyakit itu kita yang "ciptain", bukan Allah yang bikin kita sakit. Meskipun semua itu kepingan dari takdirNya, penyembuhan penyakit juga alasannya yaitu kehendakNya. Karena saya sangat percaya bahwa Allah selalu ngasi kita yang baik-baik..Dan Allah gak akan menganiaya hamba-hambaNya..


By the way kita lanjut  tentang pembahasan sakit itu mendatangkan sejuta kebaikan. Apa gerangan alasannya???
Sakit kalau kita sikapi dengan positif:

Sakit itu "Zikrullah"
Orang yang sedang sakit akan lebih sering menyebut asma Allah dibandingkan ketika dalam sehatnya. Bayangkan dikala anda sedang terbaring lemah tak berdaya alasannya yaitu penyakit. Kemana anda menggantungkan diri? Pada keluarga dan tenaga kesehatan (perawat dan dokter). Dan, of course... Allah SWT!! Kita jadi punya banyak waktu untuk mengingatNya, mengagungkan namaNya, which is good, alasannya yaitu pada dikala sehat dan besar lengan berkuasa kita jarang melakukannya..


Bukan hanya dikala bertemu dengan musuh di medan perang kita perlu berzikir semoga beruntung, juga pun dikala badan dilumpuhkan penyakit. 
baca : zikir yang teruji memperlancar rezeki

Sakit itu "Istighfar"
Orang yang sedang sakit akan teringat dosa-dosa yang pernah diperbuat, sehingga ekspresi akan terbimbing untuk selalu beristigfar dan memohon ampunan kepada Allah. Kita menjadi sadar diri akan semua dosa yang pernah terbuat dalam sejarah kehidupan kita justru pada dikala sakit. Mengapa? Kita selalu merasa bahwa kita gak pantas sanggup belas kasihNya alasannya yaitu terlalu banyaknya dosa yang kita lakukan. Sakit menciptakan kita terus menerus memohon ampun atas dosa di masa lalu.
baca : keutamaan istighfar kaitannya dengan rezeki.

Sakit itu "Tauhid"
Bukankah dikala sedang hebat rasa sakit, kalimat thoyyibah yang akan terus digetarkan oleh pengecap kita? Sakitlah yang menciptakan kita menyadari betapa lemah diri ini dan betapa kuatnya Allah. Jika Allah menakdirkan kita untuk sakit maka itulah yang akan terjadi dan kita gak punya pilihan kecuali menerimanya. Menolaknya pun gak akan menciptakan penyakit itu pergi, malah bisa jadi membuatnya makin parah..
baca : sakitpun bisa terus menarik rezeki.

Sakit itu "Muhasabah"
Orang yang sedang sakit akan punya lebih banyak waktu untuk merenungi diri, menghitung-hitung bekal apa yang telah dikumpulkan untuk kembali menghadap Illahi. Sakit menciptakan kita melihat kembali ke dalam diri, berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk mengejar dunia. Berapa banyak waktu berlalu yang ternyata kita habiskan untuk maksiat menumpuk dosa? Betapa harta yang kita kumpulkan dengan susah payah gak bisa menyelamatkan kita dari penderitaan alasannya yaitu penyakit ini.
baca : bagaimana mendulang rezeki dikala sakit?

Sakit itu "Jihad"
Orang yang sedang sakit tidak diperbolehkan hanya pasrah akan tetapi diwajibkan terus berusaha dan berikhtiar untuk mencapai kesembuhan. Orang yang sakit dilarang merasa lemah dan mengalah dengan penyakitnya. Dia harus terus berjuang melawan penderitaan itu dan menyandarkan diri pada ikhtiarnya sebagai insan dan berserah akan ketentuan Allah padanya.
baca : bagaimana berjihad dengan rezeki?

Sakit itu "Ilmu"
Bukankah ketika sakit, kita akan memeriksa, berkonsultasi dan pada alhasil merawat diri semoga berikutnya punya ilmu untuk tidak simpel kena sakit lagi. Sakit menciptakan kita sadar diri bahwa banyak faktor yang bisa melumpuhkan badan ini. Banyak basil di luar sana, banyak penyebab penyakit yang harus diwaspadai. Sakit menciptakan kita mencari pengetahuan tentangnya, apa ikhtiar yang harus dilakukan untuk menghadapinya dan bagaimana semoga terhindar dari kondisi yang sama lagi di waktu mendatang.

Sakit itu "Nasihat"
Orang sakit mengingatkan yang sehat untuk jaga diri. Yang sehat menghibur yang sakit semoga mau bersabar.
Allah cinta dan sayang keduanya. Kita gak akan bisa mempunyai tenggang rasa bagi si sakit bila kita gak pernah sakit. Kita jadi paham bagaimana penyakit melumpuhkan hidup seseorang sehingga kita bisa merawat diri lebih baik.


Sakit itu "Silaturrahim"
Saat menjenguk, bukankah keluarga yang jarang bertemu alhasil tiba membesuk, penuh senyum dan rindu mesra? Karena itu pula sakit yaitu perekat ukhuwah. Agama memerintahkan kita untuk menjenguk mereka yang sakit, sehingga mempererat tali silaturahim. Menjenguk yaitu sarana di mana kita menawarkan tenggang rasa dan kasih sayang pada orang lain di dikala dia sangat membutuhkannya. Mereka yang sedang sakit biasanya mempunyai kepercayaan diri yang rendah dan sangat menghargai mereka yang masih mau melihat dan mengunjunginya di dikala dirinya ringkih dan lemah.

Sakit itu "Penggugur Dosa"
Orang yang sedang sakit bekerjsama dia sedang dicintai sang Pencipta sekaligus sedang diberi ujian..tentu kalau diterima dengan sabar dan tawakkal akan merontokan dosa-dosa. Allah tak akan membiarkan kita berkata sudah beriman tanpa dicoba terlebih dahulu. Sakit itu ujian atau cobaan bagi kita. Bagi mereka yang lolos maka bergembiralah dengan ampunan dari Rabbmu. Bukankah harusnya kita merasa beruntung karenanya? Dari milyaran manusia, toh kita yang dipilih olehNya?
baca : 6 langkah menarik rezeki kesembuhan.

Sakit itu "Mustajab Do'a"
Sesungguhnya doa orang yang sedang sakit mustajab, maka dikala kita menengok yang sakit disamping kita mendoakan maka mintalah doanya.
Imam As-Suyuthi  selalu keliling kota mencari orang sakit kemudian dia minta dido'akan. Orang yang sakit berada dalam kondisi terendah dan betul betul mengandalkan Allah. Sehingga doa doanya bisa menembus langit dengan cepat.


Sakit itu salah satu keadaan yang "Menyulitkan Syaitan"
Orang yang sedang sakit diajak maksiat tak bisa dan tak mau. Bahkan dosa yang kemudian disesali dengan mohon ampunan. Orang yang sakit tahu betul bahwa dirinya sudah banyak dosa dan takut bila suatu waktu janjkematian akan menjemputnya sementara dirinya belum siap, amalan masih apa adanya. Sehingga waktu yang masih dimilikinya betul betul digunakan untuk meraih ridha Ilahi.

Sakit itu menciptakan "Sedikit tertawa dan banyak menangis"
Satu perilaku ke-Insyaf-an yang disukai Nabi dan para makhluk langit. Saat sakit yang kita rasakan hanyalah merenung, mengakui kealpaan, mengingat dosa-dosa yang terbuat sehingga sangat sulit untuk tertawa. Karena menyadari dengan bekerjsama bahwa ajak bisa saja menjemput esok hari.

Sakit meningkatkan kualitas "Ibadah"
Rukuk - Sujud lebih khusyuk,
Tasbih - Istighfar lebih sering,
Bermunajat - Do'a jadi lebih lama.

Pokoknya sakit menciptakan kita memperbaiki ibadah ke arah yang lebih baik. Tentunya berharap bila ibadah itu yang terakhir diterima Allah SWT. 

Sakit itu memperbaiki "Akhlak"
Kesombongan terkikis, sifat tamak dipaksa tunduk, langsung dibiasakan santun, lembut dan tawadhu' menjadi ahlak pribadi. Sakit menyebabkan kita bisa merendah dengan meninggikan sang Pencipta, melupakan dunia dengan mengingat bencana selesai kita di alam sana. 

Dan pada alhasil *"SAKIT"* membawa kita untuk selalu ingat akan *"KEMATIAN"*

Wallahu alam...


Demikianlah Artikel Sakit Mendatangkan Sejuta Kebaikan

Sekianlah artikel Sakit Mendatangkan Sejuta Kebaikan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Sakit Mendatangkan Sejuta Kebaikan dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2021/04/sakit-mendatangkan-sejuta-kebaikan.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel