Menjadi Yang Terbaik Tanpa Terpuruk

Menjadi Yang Terbaik Tanpa Terpuruk - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Menjadi Yang Terbaik Tanpa Terpuruk, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel tips, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Menjadi Yang Terbaik Tanpa Terpuruk
link : Menjadi Yang Terbaik Tanpa Terpuruk

Baca juga


Menjadi Yang Terbaik Tanpa Terpuruk

Semua ingin jadi "the best".  

Jika anak kecil ditanya besarnya mau jadi apa, niscaya sudah disebutkan bermacam-macam profesi yang dianggap "the best" di mata mereka. Ada yang menyampaikan ingin menjadi dokter, pilot, bisnismen, desainer, pramugari, dosen dan uztaz pun ada. Di mata mereka semua profesi itu ialah profesi terbaik sehingga mereka mencita-citakan profesi itu.


Tapi bagi mereka yang sudah terjun di bidang ini, sudah jadi dokter yang buka praktek, pilot yang kerja di maskapai bergengsi, desainer di sebuah agen ternama, pramugari di airline kelas satu, dosen di universitas top serta uztaz di pesantren terkenal: apakah mereka yakin sudah menjadi yang terbaik di bidangnya? Sayangnya tidak. Ada juga dokter yang mendapatkan aborsi, ada pilot yang nyabu, ada desainer yang plagiat karya orang lain, ada pramugari yang konon bisa di"booking", ada dosen yang melaksanakan pemerkosaan pada mahasiswinya dan ada uztaz yang korupsi. 

Ya.. itulah kenyataan..
Hal itu menunjukkan ke kita kalo yang salah itu bukan profesinya tapi insan yang berlindung di balik profesi itu. Semua profesi itu mulia dan bisa menjadi the best di bidangnya dengan catatan manusianya betul-betul berusaha menunjukkan profesionalismenya.

Sebuah kisah

Ini sebuah kisah wacana bagaimana menjadi the best.
Diceritakan seorang guru bangun di depan papan tulis dan menciptakan garis lurus sepanjang 1 meter , kemudian berkata pada siswanya : "Coba kalian perpendek garis ini!"
Siswanya berpikir kalau hal itu praktis saja. Si A maju ke depan, ia menghapus 20 cm dari garis itu sehingga menjadi 80 cm. Semua bertepuk tangan. Selanjutnya Pak Guru mempersilakan Si B menunjukkan kemampuannya. Ia pun melaksanakan hal yang sama, menghapus garis 20 cm lagi, kini garisnya tinggal 60 cm. Si C dan si D pun tak mau kalah dan maju ke depan dan melaksanakan hal yang sama, sampai garis itu tinggal 20 cm.
Sekarang terlihat dengan terang bagaimana garis yang tadinya sepanjang 1 meter memendek menjadi 20 cm.
Sang guru mempersilakan seorang anak yang menyampaikan bisa memperpendek garis tanpa menghapusnya.
Itulah si E, anak yang bijak melangkah niscaya menuju papan tulis. Ia memang tidak menghapus garis yang sudah tinggal 20 cm, namun menciptakan garis gres sepanjang 120 cm, lebih panjang dari garis yang pertama. 
Sang Guru bertepuk tangan, "Kamu memang pandai, untuk menciptakan garis itu menjadi pendek, tak perlu menghapusnya, cukup menciptakan garis lain yang lebih panjang, maka garis pertama akan menjadi lebih pendek dengan sendirinya."


Pelajaran dari kisah ini adalah;

a. Konsisten membaikkan diri.
Untuk menjadi yang terbaik tak perlu menjatuhkan, menyingkirkan atau menjelekkan pihak lain. Cukup lakukan sesuatu yang lebih baik secara konsisten. Biarkan waktu yang akan mengambarkan kualitas kita. Permata akan tetap bersinar meskipun terendam lumpur yang hitam dan kotor. 
Ingin baik rezeki lakukan yang terbaik tanpa perlu menyingkirkan orang lain yang juga berjuang mencari rezekiNya.
Profesi apapun yang kita geluti selalulah konsisten untuk melaksanakan yang terbaik. Makara dokter yang baik dan peduli pada pasien itu lebih baik daripada jadi dokter yang pandai tapi tak peduli pada pasien. Setiap hari dokter berurusan dengan mati hidupnya pasien. Sebuah kutipan wacana profesi dokter dari film "Patch" yang dibintangi almarhum Robin Williams menyampaikan " You treat a disease, you win, you lose. You treat a person, I guarantee you'll win, no matter what the outcome." Jika dokter hanya peduli untuk mengobati sakitnya maka ia bisa menang atau pun bisa kalah. Tapi kalau dokter berusaha membantu pasien menikmati penyakitnya sehingga pasien merasa lebih nyaman maka ia niscaya selalu menang, meskipun jadinya pasiennya ditakdirkan meninggal.

b. Majulah tanpa menyingkirkan
Karena orang lain tak akan jadi halangan untuk maju sepanjang kita yakin akan kemampuan kita. Kondisi susah rezeki (miskin, sakit, gagal) tak menjadi halangan untuk tetap beribadah, berbuat baik dan meraih ridha Ilahi. Susah rezeki tak berarti kiamat. Karena selalu ada berkah dalam setiap kesusahan. Mungkin kita sedang susah tapi masih banyak orang yang jauh lebih susah dari kita. Jadikan orang yang sukses sebagai pandangan gres dan orang yang susah sebagai pelajaran.
Profesi apapun yang digeluti selalu ada peluang untuk maju sepanjang kita mengusahakannya. Contoh konkritnya ialah para pemain di olahraga golf. Mereka tidak saling bersaing satu sama lain dengan menyingkirkan lawan-lawannya dengan telak menyerupai pada bulutangkis, tennis, anggar, karate ataupun renang. Tapi setiap pemain berusaha untuk menghasilkan performa terbaik (fokus pada teknik permainannya) tanpa perlu ngerecokin permainan lawannya, sehingga bisa memenangkan pertandingan. Inilah satu-satunya olahraga yang mempunyai skor nilai minus sebagai pemenang. Yang paling tinggi nilai minusnya yang jadi juaranya.

c. Naiklah tanpa menjatuhkan. 
Karena yang kita perlukan ialah menaiki tangga yang tersedia untuk kita tanpa perlu menjatuhkan tangga milik orang lain. Bersaing secara sehat itu jauh lebih indah. Begitu juga dengan rezeki, kita tetap bisa mencarinya dan menciptakan dapur tetap ngebul apapun profesi kita tanpa perlu ngerusakin "dapur" milik orang lain. Rezeki kita udah dijatah Allah, gak kurang dan gak lebih, tapi pas. Baca bisakah rezeki digandakan?
Kalo udah jatah kita diusahakan sedikit aja niscaya dapet, tapi kalo bukan rezeki, dikejar ampe mampus pun gak bakalan dapet. Rezeki gak mungkin nyasar

d. Jadilah baik tanpa harus menjelekkan.
Menjelekkan orang lain takkan menciptakan kita jadi lebih baik. Orang akan menilai menurut apa yang terlihat dan terasa oleh mereka bukan atas apa yang kita katakan. Kita boleh menyebar seribu fitnah untuk menjatuhkan si A tapi kebenaran akan muncul.
Buat apa menjelekkan orang, sementara kita sendiri tak bebas dari kejelekan? Kita bisa kok menjadi yang terbaik dengan mengoptimalkan kelebihan kita. Kita bisa banget sukses dengan memanfaatkan potensi kita. Gak ada urusannya sama orang lain.
Jika ingin sukses dan jadi yang terbaik buatlah sebanyak mungkin mitra dan bukan sebaliknya. Baca 10 kunci abadi rezeki.

e. Jadilah benar tanpa harus menyalahkan orang lain.
Setiap orang butuh pengakuan, itu serpihan dari ego manusia. Kita boleh benar dengan memaparkan alasan dan bukti konkrit mengapa kita benar. Jangan mengukir kebenaran dengan menyalahkan orang lain. Meskipun ia memang salah, gak ada orang yang suka disalahkan, setidaknya ia akan membela dirinya dan mengakibatkan kita musuhnya. Itu sebabnya Allah memerintahkan kita untuk menghindari debat yang gak perlu. Debat gak bikin kau hebat
Menyalahkan orang lain untuk membenarkan tindakan kita tak menciptakan kita jadi mulia di mata siapapun. Untuk jadi the best di bidangmu, jadilah benar tanpa harus menyalahkan orang lain. Seperti pada kisah siswa E di atas, ia bisa andal dengan menemukan caranya sendiri tanpa menyalahkan metode siswa lain.

f. Menjadi versi terbaik diri.
Selalulah berusaha menjadi versi terbaik dari diri setiap hari sehingga kita hanya bersaing dengan diri sendiri saja dan bukan dengan orang lain. Kita selalu lebih baik dari yang kemarin lantaran kita mengusahakannya.

Jika semua orang Indonesia melaksanakan hal ini termasuk para pemimpin dan pembuat kebijakan maka insya Allah negara kita akan keluar dari keterpurukan.

Wallahu alam...



Demikianlah Artikel Menjadi Yang Terbaik Tanpa Terpuruk

Sekianlah artikel Menjadi Yang Terbaik Tanpa Terpuruk kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Menjadi Yang Terbaik Tanpa Terpuruk dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/menjadi-yang-terbaik-tanpa-terpuruk.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel