Penghambat Utama Rezeki Dalam Rumah Tangga
Wednesday, April 15, 2020
Edit
Penghambat Utama Rezeki Dalam Rumah Tangga - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Penghambat Utama Rezeki Dalam Rumah Tangga, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel penghalang, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Penghambat Utama Rezeki Dalam Rumah Tangga
link : Penghambat Utama Rezeki Dalam Rumah Tangga
Anda sekarang membaca artikel Penghambat Utama Rezeki Dalam Rumah Tangga dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/04/penghambat-utama-rezeki-dalam-rumah.html
Judul : Penghambat Utama Rezeki Dalam Rumah Tangga
Penghambat Utama Rezeki Dalam Rumah Tangga
Berumah tangga yaitu pembuka pintu rezeki.
- Dalam artikel 8 pintu masuk rezeki, udah dibahas kalo salah satu pintu masuk rezeki yaitu lewat berumah tangga / menikah. Rezeki seorang lelaki akan disempurnakan Allah begitu beliau menikah, sebab rezeki isteri dan anak-anaknya kelak diikutkan Allah dalam rezekinya.
- Menikah atau berumah tangga itu gak main-main.... itu teken kontrak ama Allah lho. Kalo istilah kerennya di pemerintahan kini ini yaitu teken pakta integritas antara pemberi mandat sama yang diberi mandat. Isi pakta integritasnya bakalan menjalankan mandat yang diberikan padanya dengan penuh integritas. Kalo gak bisa menuhin itu bakalan ada konsekuensinya juga. Apalagi teken kontraknya ama Allah. Suami dititipin seorang perempuan yang jadi isteri dan bawah umur keturunan yang nantinya bakal di pertanggung jawabkan di pengadilan Allah kelak.
- Karena menikah itu pembuka pintu rezeki, makanya kalo dijalanin dengan baik bakalan menarik rezeki. Tapi kalo rumah tangganya kacau ya sebaliknya, bakal menghambat rezeki.
- Penghambat utama rezeki dalam rumah tangga yaitu jikalau suami isteri itu gak kompak. Isteri merasa bener sendiri, suami juga begitu merasa pinter dan bener sendiri. Tiap hari bukannya saling sayang, malah saling tuding. Apa-apa dipertengkarkan. Gak ada kasih sayang, gak ada cinta, gak ada rasa hormat dan menghargai satu sama lain. Ini penghambat rezeki paling utama.
- Menikah yaitu salah satu pintu pembuka rezeki. Nikah bisa jadi pintu rezeki kalo suami isteri menyatukan hati dan pikirannya menjadi satu visi, satu tujuan, yaitu menggapai ridha Allah. Kalo gak menyatukan visi, jalan sendiri-sendiri malah menutup rezeki. Pintunya ada tapi gak kebuka. Pintunya tersedia tapi kuncinya macet, ya gak kebuka juga. Maka jangan heran rumah tangga yang diwarnai pertengkaran dan keributan rezekinya jadi terhambat.
Baca : mengapa membahagiakan isteri melancarkan rezeki?, atau mengapa membahagiakan suami memudahkan suami?
Rumah tangga ladang pahala.
- Rumah tangga dalam Islam yaitu daerah mendapatkan pahala yang paling besar. Gak ada yang pahalanya terus menerus mengalir dan dipanen setiap ketika selain menikah / berumah tangga. Karena mulai ijab kabul hingga ada keturunan cucu cicit turun temurun semuanya bisa menuai pahala. Syaratnya jadikan pernikahan itu sebagai ibadah.
- Saat ijab kabul seorang lelaki sudah berjanji kepada Allah untuk mengarungi perahu yang namanya rumah tangga bersama seorang perempuan. Apapun yang dilakukannya bersama isteri dan keturunannya ketika mengarungi perahu ini yaitu ibadah. Karena menikah itu perintah agama. Jika ingin rezekimu lancar, jadikan rumah tangga sebagai ladang pahala, bukannya ladang dosa dan kemungkaran.
Rumah tanggamu yaitu ibadahmu
- Mau rumah tanggamu dilancarkan rezekinya, kuncinya hanya satu ikhlaskan niatmu berumah tangga sebab Allah Taala. Mulai dari memperbaiki niat, perjelas alasan menikah dulu. Alasan menikah jangan sebab disuruh orangtua, sebab terdesak waktu, sebab suka dan cinta banget sama calon, sebab semua teman-teman udah nikah, gak lezat kalo jomblo sendiri atau sebab umur yang makin menanjak. Karena kalo niatnya mirip itu gak bakal dinilai sebagai ibadah, sia-sia kan?
- Awali pernikahan dengan niat yang bener, nikah sebab itu perintah Allah dan rasulNya. Sama halnya mirip sholat, puasa, zakat, haji dan umrah, semua kita laksanakan sebab itu perintah Allah, bukan? Jangan dicampur niat ibadah dengan niat lain yang ada kaitannya dunia, alhasil ibadahnya gak tepat dan gak bisa dinikmati. Ada kan yang niat nikah biar bisa morotin hartanya, ada yang niat nikah biar gak dibilang perawan renta yang gak laku. Kalo niatnya aja udah gak bener, gimana mo bener rezeki rumah tangganya???
- Kalo kita niatnya ibadah maka semuanya jadi mudah. Misalnya kek haji. Ibadah ini bahwasanya susah dan bikin lelah lho. Naik pesawatnya lama, prosesi ibadahnya berat, di bawah kondisi iklim yang ekstrim, berdesak-desakan ama jamaah lainnya pula. Tapi kalo niatnya ibadah, semuanya mudah, prosesi dijalani dengan lancar, iklim gak jadi halangan dan kalo udah pulang beliau mau lagi pergi ibadah ke Mekkah. Terlupakan lah semua kesusahan dan kelelahannya. Karena udah kerasa nikmatnya gitu.
- Nikah juga begitu. Menyatukan dua orang dengan latar belakang yang beda, kebiasaan yang bertolak belakang, gak praktis dan butuh pembiasaan sepanjang usia pernikahan. Tapi kalo niatnya ibadah, semuanya dibawa praktis dan mudah. Kalo begini kondisinya rezeki juga jadi praktis dan mudah..
- Kuncinya sih gini. Semua yang ada di muka bumi ini yaitu sesuatu yang sedang Allah titipkan ke kita. Isteri yaitu titipan Allah pada suaminya. Didik dia, lindungi dia, berikan nafkahnya maka Allah akan berikan pahala padanya. Begitu juga suami. Isteri harus menganggap suami yaitu titipan Allah padanya. Layani dia, cuciin bajunya, bikinin kopi, kenyangkan perutnya, penuhi kebutuhan biologisnya, asuh anaknya, jaga rumah dan hartanya, supaya dikasi pahala nirwana dari Allah. Inilah yang namanya ibadah, kita gak akan pernah jenuh melaksanakannya. (baca : ciri-ciri perempuan yang membawa rezeki bagi suaminya).
- Karena kalo gak mikir nikah ini sebagai ibadah maka yang ada dalam pikiran kita itu mirip ini. Isteri itu gak pernah kita kenal sebelumnya, setengah mati banting tulang di luar sana, hasilnya tinggal kasi ke istri. Dia yang makan, beliau yang beli baju, beliau yang menikmatinya. Kalo bukan sebab niat ibadah, bisa saja seorang pria bilang, siapa perempuan ini? Enak bener, hasil keringat saya tiba-tiba diambil saja, dipake dan dihabisin seenak udelnya?
- Isteri juga bisa begitu. Saat belum menikah mungkin di rumah orangtuanya gak pernah kerja dapur, diurusin sama ortu atau sama orang lain (pembantu). Tapi begitu nikah, pria yang gak dikenalnya dengan baik harus beliau masakin, cuciin bajunya, layani biologisnya, hamil anaknya. Kalo bukan sebab ibadah niscaya mikir, siapa pria ini? Enak bener dilayanin sedemikian rupa? Akhirnya terjadi pertengkaran-pertengkaran dalam rumah tangga, sebab niatnya bukan ibadah.
- Kita tahu makin berat sesuatu di jalaninya, balasannya juga bakal sepadan. " Allah akan memperlihatkan tanggapan sesuai kadar beban yang diberikan." Beda pahalanya orang yang pergi shalat di animo dingin, menantang cuaca yang menusuk tulang dengan orang yang pergi sholat dengan cuaca yang adem dan hangat. Kadar cobaannya beda jadi nilai pahalanya juga beda.
- Saat menikah juga begitu, ada cobaannya. Ada mertua, ipar, tetangga, mungkin ada cobaan-cobaan dari mereka. Tapi kalo niatnya ibadah niscaya bisa dilaluin. Karena sadar nikah itu bukan hanya dengan pasangannya tapi juga keluarganya. Gak mungkin kita hapus status orang renta dan saudara dari pasangan kita. Gak ada mantan orang renta atau mantan saudara. Mereka udah ada sebelum kita masuk dalam kehidupannya. Kitalah yang harus menyesuaikan diri.
- Mertua atau ipar banyak cincong itu cobaan. Dalam agama kita dianjurkan untuk sabar, layani mereka dengan baik sesuai apa yang kita mampu, niatkan ibadah aja. Kalo terus dicerewetin, ya kalo perlu dijawab silakan, kalo gak perlu, ya..gak usah. Perlu itu maksudnya kalo kata-kata kita dianggap memberi manfaat, silakan, kalo bisa memicu kesalahpahaman mending membisu dan sabar. Allah lagi nguji kita lho !
- Sabar itu mendapatkan takdir. Misalnya bangkit tidur trus sakit kepala, pertama terima dulu sakit itu sebagai takdir Allah gres ikhtiar, nyari obat kek, minum air hangat, atau kembali istirahat sejenak, itu yang namanya sabar. Bersabar itu bukan berarti gak ikhtiar. Punya mertua atau ipar yang banyak cincong terima itu sebagai takdir dulu kemudian ikhtiar, layani dengan baik, perbaiki komunikasi. Yang jadi fokusnya itu bukan mertua atau ipar yang banyak cincong itu tadi, tapi kitanya, gimana bisa menyikapi dan menghadapi mereka dengan santun. Kalo niatnya ibadah semua bakalan praktis kita lalui, bakalan praktis dijalanin. Bakal ngundang rezeki yang banyak, yakin deh !
- Kalo namanya ibadah pastilah akan ada gangguan-gangguan, sebab setan musuh kita gak mau ibadah itu berjalan. Setan gak rela kalo kita ibadahnya bagus. Pasti akan digoda. Kata Rasul " Iblis pemimpin setan mempunyai singgasana di lautan, setiap hari anak cucunya melapor, saya gres menciptakan orang bertengkar, gres menciptakan orang berzina, minum khamar dan sebagainya semua itu dianggap laporan biasa oleh iblis. Sampe ada yang tiba laporan padanya kalo beliau berhasil menciptakan suami isteri bercerai, beliau ambil cucunya tersebut, didudukkan di sampingnya dan diberhentikan dari tugasnya. Artinya ini prestasi tertinggi yang dicapai oleh setan.
- Kata ulama, Kalo di luar rumah tangga setan yang goda cuma 10, dalam rumah tangga bisa jadi digoda dengan 1000 setan. Saking banyaknya setan yang ngerecokin, hal-hal kecil bisa jadi besar. Misalnya isteri terlambat buatin minuman buat suami, kan udah capek tuh seharian ngurus rumah tangga, mana ada bayi lagi, tapi itu udah cukup bikin suaminya murka dan gak ngomong sama isterinya. Udah capek-capek kerja tapi gak ada penghargaan, minum aja gak sempat dibuatin? Batin suami. Itu bisik-bisik setan tuh yang nohok-nohok perasaan suami. Sebaliknya bisa saja suami lupa ulang tahun isterinya, bikin isteri jadi jengkel dan gak ngomong sama suaminya sampe 2 hari, bahkan bisa mendorong beliau ngucapin kata cerai. Dibisikin sama setan kalo suaminya gak cinta dan gak perhatian ama dia, buktinya ulang tahun aja bisa lupa? Padahal banyak sudah kebaikan suami tapi gak diingat. Karena godaan setan itu begitu besar dalam rumah tangga.
- Setan itu menyerupai marketing yang nawarin produknya, yaitu tinggalkan ibadah. Bagaimana cara beliau supaya kita gak deket ama Allah tapi deketnya ama setan. Rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah paling dibenci setan. Karena rumah tangga yang isinya penuh kasih sayang itu susah diceraikan. Tapi namanya setan gak ada kata nyerah. Pokoknya semua cara ditempuh buat bikin suami isteri bertengkar dan ribut melulu.
- Kalo mau rumah tangga cantik rezekinya, ya.. buat rumah tangga adem, jauh dari keributan dengan berhubungan menjadikannya sebagai ibadah demi mencapai ridha Allah. Gampang kan..???
Wallahu alam..
Demikianlah Artikel Penghambat Utama Rezeki Dalam Rumah Tangga
Sekianlah artikel Penghambat Utama Rezeki Dalam Rumah Tangga kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Penghambat Utama Rezeki Dalam Rumah Tangga dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/04/penghambat-utama-rezeki-dalam-rumah.html