Mengapa Kita Selalu Merasa Kurang Rezeki?
Thursday, April 16, 2020
Edit
Mengapa Kita Selalu Merasa Kurang Rezeki? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Mengapa Kita Selalu Merasa Kurang Rezeki?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel alasan,
Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Mengapa Kita Selalu Merasa Kurang Rezeki?
link : Mengapa Kita Selalu Merasa Kurang Rezeki?
Anda sekarang membaca artikel Mengapa Kita Selalu Merasa Kurang Rezeki? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/04/mengapa-kita-selalu-merasa-kurang-rezeki.html
Judul : Mengapa Kita Selalu Merasa Kurang Rezeki?
Mengapa Kita Selalu Merasa Kurang Rezeki?
Gak pernah merasa cukup.
- Itulah sifat dasar kebanyakan manusia, selalu merasa kurang, merasa tak cukup, merasa rezekinya tak sepadan dengan usahanya. Apakah salah? Sebenarnya tidak juga. Bagus jikalau punya perilaku gak simpel berpuas diri, kalo terkait dengan prestasi, tapi jikalau terkait dengan rezeki, itu bisa bikin stres lho..
- Terima dikit kesal, kalo terima dikit banget...merana. Karena kita seneng kalo diberi banyak. Banyak rezeki bikin happy, bikin senang dan bikin hati melonjak. Sementara kalo kita ngukur pake kuantitas ukuran banyak itu sangat relatif. Karena ada keserakahan dalam diri setiap manusia. Udah punya tapi masih pengen yang lebih lagi, begitu terus menerus. Akhirnya gak pernah ngerasa cukup, selalu merasa kurang..
Kurang apa coba Allah sama kita?
- Coba kita hitung dulu rezeki Allah yang satu ini.
- Bisa melihat. Coba kalo mata kita diambil, dunia bakal terasa gelap suram dan gak bisa melihat warna warni dunia yang indah.
- Bisa mendengar. Coba kalo telinga kita bermasalah, gak bisa dengar apa-apa. Dunia yang indah ini jadi terasa sunyi..
- Bisa menyentuh. Kita bisa ngebedain mana yang panas, mana yang dingin, mana bahaya, mana yang nyaman.. biar bisa melindungi diri.
- Bisa mencicipi aneka rasa makanan. Bayangkan kalau indera lidah kita diambil tak bisa mencicipi apa-apa, nikmatnya masakan jadi hilang, semua terasa hambar bahkan mungkin pahit.
- Bisa berjalan dan bangun tegap. Bayangkan jikalau kita mesti berjalan menyerupai halnya binatang yang tertopang dengan 4 kaki, betapa gak nyamannya..
- Kurang apa coba Allah sama kita, mengapa kita selalu merasa kurang? Apa sih yang bahwasanya kita cari? Tinggal di desa pengennya hidup di kota. Sesak dengan kehidupan kota pengen banget suasana desa. Saat panas pengennya hujan, biar adem. Saat hujan melulu pengennya panas, soalnya kelabu dan banjir dimana-mana. Saat sunyi pengennya rame, ketika rame pengennya sendiri... Masih jomblo pengennya nikah, ketika punya problem rumah tangga pengen jadi jomblo lagi.
- Sesuatu keliatan asik dan yummy kalo kita gak miliki. Sesuatu yang gak ada dan gak kita punya rasanya pengen banget. Sibuk menginginkan rezeki yang gak kita punyai, yang bukan milik kita, yang gak ditakdirkan buat kita miliki, sementara yang jelas-jelas milik kita gak disyukurin bahkan cenderung diabaikan...
Apapun jadi nikmat jikalau disyukuri.
- Percaya gak kalo daun mangga bisa nutupin dunia dan seluruh isinya? Gimana ceritanya selembar daun bisa nutupin dunia yang luas ini? Ya.. kalo daunnya jatuh ke atas mata, nyolokin mata kita dan lembarannya nutupin penglihatan kita..
- Begitu juga dengan rezeki. Mata kita ditutupin oleh harapan dan keserakahan sehingga gak nyadar kalo kita bahwasanya kaya. Kita kurang bersyukur dengan apa yang kita punya. Belum lagi kalo hati dipenuhi dengan kelicikan ingin meraih rezeki dengan cara yang salah, nyolong, korupsi padahal waktu kita tuh bentar banget... kita berlomba dengan ajal..
- Hidup yaitu waktu yang dipinjamkan Allah pada kita. Apakah kita ingin mengisi waktu itu dengan dosa dan kedurhakaan?
- Hidup yaitu kekayaan, berisi rezeki yang tak terbatas jikalau kita mensyukurinya.
- Mengapa mesti pelit dan enggan membuatkan jikalau semua yang kita miliki ini hanya pemberian? Panca indera, kehidupan, bahkan rezeki yang kita bangga-banggakan pun alasannya yaitu diberi Allah...
- Kurang rezeki hati merasa lemah, padahal justru lewat kelemahan itu kita memperoleh kekuatan. Hanya alasannya yaitu diberi kekurangan lah kita bisa berguru menghargai ketika kita diberi kelebihan. Hanya rasa kurang lah yang mengajari kita untuk sabar, rendah hati dan mendapatkan ketentuan Allah.
- Gak perlu takut rugi..karena jikalau kita mendekati Allah hanya untung yang akan kita dapatkan. Jika kita bersyukur maka pelengkap rezekilah yang akan kita dapatkan.
- Syukuri nikmat kehidupan, banyak orang di kuburan sana sudah berhenti merasakannya, kesempatan mereka sudah habis. Sementara kita masih punya kesempatan.
- Kadang-kadang senang itu bukan alasannya yaitu banyaknya rezeki, berlimpahnya harta benda, tapi pada kemampuan mendapatkan apa yang diberi, mensyukuri apa yang ada dan berprasangka baik pada Allah..
- Mengapa kita harus selalu merasa kurang..??
Wallahu alam...
Demikianlah Artikel Mengapa Kita Selalu Merasa Kurang Rezeki?
Sekianlah artikel Mengapa Kita Selalu Merasa Kurang Rezeki? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Mengapa Kita Selalu Merasa Kurang Rezeki? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/04/mengapa-kita-selalu-merasa-kurang-rezeki.html