Mengapa Kebaikan Tak Kunjung Mendatangkan Rezeki?

Mengapa Kebaikan Tak Kunjung Mendatangkan Rezeki? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Mengapa Kebaikan Tak Kunjung Mendatangkan Rezeki?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel alasan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Mengapa Kebaikan Tak Kunjung Mendatangkan Rezeki?
link : Mengapa Kebaikan Tak Kunjung Mendatangkan Rezeki?

Baca juga


Related

Mengapa Kebaikan Tak Kunjung Mendatangkan Rezeki?

Kebaikan menarik rezeki.

  • Kita sudah terlalu sering membahas duduk kasus ini, mengapa kebaikan menarik rezeki, jawabannya bisa anda temukan di sini. Bahkan dalam artikel 10 alasan mengapa orang baik rezekinya lancar pun sudah jelas, betapa berpengaruhnya tindakan baik terhadap rezeki seorang insan. Orang baik rezekinya pun baik alasannya yaitu kebaikan itu akan dikembalikan padanya dalam jumlah berlipat. 

  • Orang baik yaitu orang yang senantiasa menghiasi hidupnya dengan berbuat baik. Motivasinya untuk mendapat keridhaan Allah. Karena ketakwaan yang memancar dalam dadanya bersumber dari Al Alquran dan hadits.
  • Ayat di atas ditujukan kepada para mahir kitab, Yahudi dan Kristen yang tak menjalankan kitab mereka, sehingga kehidupannya dilaknat. Harusnya ini juga menjadi pelajaran bagi kita, kaum muslimin untuk menjalankan apa yang betul-betul tertulis dalam Al Quran.
  • Dalam artikel petunjuk mudah menarik rezeki, semoga bisa menarik rezeki kita disarankan untuk latihan melaksanakan kebaikan kecil selama 30 hari. Untuk membiasakan diri memang perlu latihan, semoga bisa terus melanjutkannya sehabis 30 hari.
  • Tapi ada juga yang merasa telah melaksanakan kebaikan tapi kok rezeki tak kunjung datang? Kalaupun tiba tak sesuai dengan harapannya.

Mengapa kebaikan tak mendatangkan rezeki?

  • Ya.. kebaikan tak melulu mendatangkan rezeki jikalau kita mengumpulkannya dalam tas berlubang. Maksudnya? Kita melaksanakan kebaikan, tapi kebaikan itu jadi cacat alasannya yaitu tetap dibumbui dengan dosa dan maksiat. Simak klarifikasi di bawah ini.
  • Berbuat baik pada tetangga yaitu sesuatu yang sering anda lakukan. Mengirimkan makanan, menghadiri undangannya, bahkan samai mendoakannya. Itu kebaikan yang tentu saja anda harapkan bisa menarik dan memudahkan rezeki anda. Tapi apa juga suka menggibah, menceritakan kejelekan tetangga anda juga. Tak ada hari tanpa gosip, tanpa kisah tetangga yang keluar dari verbal anda. Rasulullah mengingatkan tetangga jenis ini tak punya kebaikan dan bakal jadi penghuni neraka.
  • Anda rajin shalat, bukan hanya yang wajib tapi juga sunat, belum lagi puasa dan sudah berkali kali umrah dan haji. Tapi anda malah memutuskan silaturahmi, padahal silaturahmi itu memudahkan rezeki

  • Anda rajin bersedekah, tapi anda merendahkan dan menyakiti orang yang anda beri, mengungkit-ungkit pertolongan bahkan ada yang meminta kembali sedekahnya. Allah mengingatkan kita dalam surah Al Baqarah ayat 264 berikut ini :
  • Anda melaksanakan wudhu yang tepat tapi anda boros dalam menggunakan air, membiarkan keran air terus mengalir meski anda tak menggunakannya. Tahukah anda kalau pemboros dan mubazir itu temannya syaitan dan bisa menghalangi masuknya rezeki?

  • Anda bisa bersabar ketika puasa ramadhan dan puasa sunat tapi tak bisa sabar menghadapi orang lain, anda begitu mudahnya marah, memaki dan mengumpat orang lain. Padahal sebaik-baik muslim yaitu yang saudaranya sesama muslim kondusif dari perbuatan dan lisannya. Bisa jadi alasannya yaitu keseringan mengumpat kita malah balik disumpahi orang biar rezeki mandek. Rezeki menjauh alasannya yaitu makan sumpahan orang.
  • Anda menutup aurat dengan benar, menggunakan pakaian longgar, anda menjaga pandangan terhadap lawan jenis, tapi anda tak bisa menahan diri untuk tidak menggerutu dan kesal. Padahal kebanyakan menggerutu bisa menolak rezeki.
  • Anda yaitu orang yang sangat memuliakan tamu, anda melayani mereka yang tiba ke rumah anda dengan baik, memberinya makan dan pelayanan yang pantas, tapi anda tak pernah bisa menahan diri untuk mengkritik dan mencelanya. Padahal tukang kritik itu jauh rezekinya.
  • Anda yaitu orang yang sangat rajin shalat berjamaah, baca quran setiap hari tak pernah lupa, bahkan bisa khatam setiap bulan. Belum lagi hafalan surah-surah yang bisa anda lakukan dengan mudah. Tapi anda selalu merasa dengki dan sirik dengan rezeki orang lain. Selalu membanding-bandingkan rezeki anda dengan orang lain. Padahal dengki itu bisa menghambat masuknya rezeki.

KESIMPULAN.

  • Berbuat baik itu bagus. Allah juga menyukai hambanya yang selalu berbuat baik dan menghiasi hidupnya dengan kebaikan. Tapi jangan mengumpulkan kebaikan itu dalam kantung yang berlubang. Setengah mati mengumpulkannya namun kebaikan itu dengan mudahnya berguguran alasannya yaitu perbuatan kita sendiri.
  • Akhirnya pahala dari kebaikan-kebaikan yang kita buat, yang kita harapkan bisa mendulang rezeki, ternyata habis, hilang tak berbekas, alasannya yaitu membayar dosa yang kita lakukan. Wajar jikalau kebaikan kita tak kunjung mendatangkan rezeki yang kita harapkan. Karena Allah Sang Pemberi Rezeki menganggap kita tak serius melaksanakan kebaikan. 
  • Memang insan tidaklah sempurna, tapi insan tetap bisa berupaya untuk menjadi insan terbaik.
Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Mengapa Kebaikan Tak Kunjung Mendatangkan Rezeki?

Sekianlah artikel Mengapa Kebaikan Tak Kunjung Mendatangkan Rezeki? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Mengapa Kebaikan Tak Kunjung Mendatangkan Rezeki? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/04/mengapa-kebaikan-tak-kunjung.html

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel