Kebanyakan Kita Gak Peduli Sumber Rezeki Kita.
Thursday, April 16, 2020
Edit
Kebanyakan Kita Gak Peduli Sumber Rezeki Kita. - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kebanyakan Kita Gak Peduli Sumber Rezeki Kita., kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel cerita,
Artikel kisah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Kebanyakan Kita Gak Peduli Sumber Rezeki Kita.
link : Kebanyakan Kita Gak Peduli Sumber Rezeki Kita.
Anda sekarang membaca artikel Kebanyakan Kita Gak Peduli Sumber Rezeki Kita. dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/04/kebanyakan-kita-gak-peduli-sumber.html
Judul : Kebanyakan Kita Gak Peduli Sumber Rezeki Kita.
Kebanyakan Kita Gak Peduli Sumber Rezeki Kita.
Nebar uang.
- Konon kemarin dikala hari terakhir ramadhan ini ada orang yang nebar uang dengan cueknya. Lembaran lembaran rupiah belahan 20 ribu, 50 ribu bahkan 100 ribu, melayang dengan mesranya di udara. Hal itu memancing orang di sekitarnya buat menghentikan kegiatan dan mulai ngejar ngejar atau mungut uang tersebut. Yang naik kendaraan pun serta merta menghentikan kendaraannya dan ikut berburu uang. Hingga memacetkan jalan raya hingga berpuluh puluh kilo. Kemacetan bukan disebabkan arus pulang kampung tapi oleh gemar memberi yang nebar uang.
- Meski banyak yang penasaran, siapa gerangan pelaku penyebar uang itu tapi itu gak lebih penting lagi, yang penting yaitu ngejar ngejar uang sampe dapat. Kapan lagi ada orang khilaf yang bagi bagi duit gratis, kan? Ini kejadian langka yang perlu dimanfaatkan sesegera mungkin. Persoalan siapa insan yang demikian baik hatinya, menjadi gak penting lagi.
Nebar kerikil.
- Andai kan suatu ketika orang tersebut tiba lagi, tapi kali ini bukan uang yang ditebarkannya tapi batu kecil dan itu mengenai kepala setiap orang yang kebetulan ada di bawahnya. Yang terjadi niscaya kekacauan juga, bedanya kekacauan ini disertai amarah dari setiap orang yang terkena kerikil. Mereka niscaya mencari siapa biang keroknya, untuk dihadapkan depan umum dan mempertanggungjawabkan kelakuannya.
- Kalo dalam soal gemar memberi yang nebar uang kita sama sekali gak peduli siapa pelakunya, tapi dalam soal batu kita merasa perlu mencari biang keladinya. Kenapa? Karena nebar batu ke udara itu gak pantas dan bisa menyakiti orang yang tak sengaja terkena lemparannya.
Sikap kebanyakan kita.
- Itulah perilaku kebanyakan kita. Gak pernah pusing dengan sumber rezekinya. Yang penting rezekinya bukan sumbernya. Yang penting uangnya dapat, mau lewat nyolong, lewat nemu atau lewat kerja itu gak penting. Dapat rezeki yang banyak itulah tujuan setiap orang. Suami pulang bawa amplop tebel diterima dengan bahagia hati tanpa sekalipun menanyakan itu amplop dari mana?
- Itulah perilaku kebanyakan kita, dikala hal yang menyenangkan datang, semua sibuk bersukacita tanpa peduli siapa yang memberi rasa suka cita itu. Lupa kalau Allahlah yang memungkinkan rasa suka cita itu tiba pada kita. Hanya sedikit pula yang bisa berterimakasih dan mengucap syukur atas pertolongan tersebut.
- Kita mendapatkan begitu banyak rezeki dari Allah tapi kita menganggap itu memang kiprah Allah, tanpa pernah sekalipun berpikir apa saya pantas menerimanya ? Mungkin juga jarang jarang bersyukur atas pertolongan Nya. Bahkan rezeki itu kita manfaatkan untuk membangkang padaNya..
- Tapi bila yang terjadi sebaliknya, kesulitan yang datang, niscaya kita buru buru mencari sumbernya. Saat susah rezeki kita eksklusif nyari Allah minta rezekinya dilancarkan. Bahkan ada yang protes sama Allah menganggap Allah gak adil. Ngerasa gak pantas diberi cobaan dan kesulitan hidup, tapi gak pernah ngecek diri, mengapa diberi banyak kesusahan. Apa dirinya banyak dosa, banyak ingkar, banyak maksiat, gak pernah dicek. Pokoknya yang diliat hanya susah nya aja..
- Kita ini hasilnya hanya pengen nerima kenyamanan dan ogah kalo dikasi kesusahan. Seolah kita pengen ngatur Allah. Kita pengen dikasi kesenangan terus, lantaran kesusahan itu gak enak. Tapi dikala diberi kita lupa Sang Pemberi Kesenangan. Lupa bersujud dan mengucap syukur. Nanti ingat Dia lagi dikala kesusahan tiba menyerang hidup kita. Kita nganggap Allah itu bemper, alias cadangan solusi dikala susah..
Hidup satu paket.
- Padahal hidup kita kan udah satu paket. Selain bahagia juga ada susah. Itu satu kesatuan yang saling melengkapi dan gak bisa dipisahkan. Allah punya tujuan mengapa kita diberi kesusahan. Agar kita bisa lebih menghargai dan mensyukuri rezeki dan kenyamanan yang diberiNya. Kita gak akan pernah ngerti nikmatnya sehat kalo gak pernah sakit. Kita gak akan pernah bisa bersyukur jadi kaya bila gak pernah ngerasain miskin. Allah ingin disaat bahagia kita tetap mengingatNya, bila kita susah, tetap sabar dan mensyukuriNya. Kita tiba mencari Nya bukan buat protes melainkan buat mohon ampun, mohon ditunjukkan jalan buat kembali kepadaNya, mohon supaya bisa diberi kemampuan buat sabar.
- Kudu terang rezeki sumbernya dari mana? Ya dari Allah, meski kita mencapainya lewat ikhtiar terlebih dahulu. Jangan lantaran ngerasa sanggup mencari rezeki yang banyak, hantam kromo aja. Yang halal dan haram dicampur adukkan.
- Intinya yaitu carilah rezeki yang halal demi mendapatkan ridhaNya. Gunakan rezeki yang ada di jalanNya. Saat diberi kesusahan, bersabarlah dan tetap mengingatNya ! Karena banyak misteri di balik rezekiNya..
Wallahu alam..
Demikianlah Artikel Kebanyakan Kita Gak Peduli Sumber Rezeki Kita.
Sekianlah artikel Kebanyakan Kita Gak Peduli Sumber Rezeki Kita. kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kebanyakan Kita Gak Peduli Sumber Rezeki Kita. dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/04/kebanyakan-kita-gak-peduli-sumber.html