Kaya, Bukanlah Satu-Satunya Pembenaran.
Thursday, April 16, 2020
Edit
Kaya, Bukanlah Satu-Satunya Pembenaran. - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kaya, Bukanlah Satu-Satunya Pembenaran., kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel cerita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Kaya, Bukanlah Satu-Satunya Pembenaran.
link : Kaya, Bukanlah Satu-Satunya Pembenaran.
Anda sekarang membaca artikel Kaya, Bukanlah Satu-Satunya Pembenaran. dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/04/kaya-bukanlah-satu-satunya-pembenaran.html
Judul : Kaya, Bukanlah Satu-Satunya Pembenaran.
Kaya, Bukanlah Satu-Satunya Pembenaran.
Muslim itu wajib kaya.
- Betul, di bab lain dari blog ini admin memang menulis bahwa muslim itu wajib kaya. Karena muslim yang kaya dan saleh mempunyai manfaat yang jauh lebih banyak dibanding muslim yang saleh tapi kere. Karena kaya itu pilihan, maka pilihlah untuk kaya. Kekayaan kalau disalurkan dengan benar akan memberi dampak yang besar bagi kemanusiaan. Bagaimana memberdayakan fakir miskin, anak yatim dan orang terlantar yang sesungguhnya menurut Undang-Undang Dasar 45 harus dilakukan oleh negara. Tapi alasannya terlalu repotnya para pemimpin negeri ini mengurus urusan yang "lebih penting" menciptakan mereka terpinggirkan.
- Kekayaan sanggup menolong yang lemah, menolong memberdayakan mereka. Bukan hanya sekedar memberi sedekah setahun sekali di momen puasa atau menjelang lebaran menyerupai kini ini. Dengan cara-cara yang kurang patut, yaitu menjejerkan mereka, mempertontonkan mereka di depan orang lain (termasuk umat agama lain) untuk diberi sekedar uang Rp. 20.000 per orang. Tak peduli apakah mereka kepanasan, saling berdesakan bahkan banyak yang sudah renta pun ikut antri. Belum lagi belum dewasa kecil yang menangis terjepit diantara orang dewasa. Mudah-mudahan tahun ini para orang kaya lebih bijak menyalurkan sedekahnya.
- Memberdayakan yang lemah maksudnya bukan hanya memberi mereka uang tapi yang paling penting ialah training keterampilan, membimbing mereka biar sanggup mampu bangkit diatas kaki sendiri secara finansial. Jangan gembira tinggal di negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, tapi sebagian besar berada di bawah garis kemiskinan?
- Jika saja prosedur zakat, infaq dan sedekah berjalan dengan baik dan muslim di negara kita menyadari bahwa ada hak orang lain di dalam hartanya maka insya Allah tak ada lagi muslim yang miskin...
- Oke.. kita lanjut pembahasan wacana kekayaan.
Kaya, bukanlah satu-satunya pembenaran.
- Abad kini ialah era dimana virus materialisme yang mendewakan harta benda menjalar ke semua sendi-sendi masyarakat yang hedonis (yang fokus pada pencapaian kenikmatan dalam segala bentuk). Masyarakat yang sudah sangat kapitalis yang tak lagi memperdulikan halal haram, yang penting beroleh keuntungan.
- Jadi ada 3 yang diinginkan insan modern era ini yaitu :
- HARTA
- KENIKMATAN
- KEUNTUNGAN.
- Semua acara yang dilakukannya dalam rangka memperoleh harta benda yang banyak, dalam rangka memuaskan hawa nafsunya mereguk kenikmatan duniawi serta mencari laba yang sebesar-besarnya. Apakah anda juga demikian adanya?
- Mengapa ada koruptor? Karena korupsi mempermudahnya memperoleh harta yang lebih dari yang seharusnya didapatkan. Mengapa ada narkoba dan minuman keras? Karena benda terlarang itu memperlihatkan kenikmatan sesaat baginya. Mengapa ada kong kali kong bisnis? Karena semua orang ingin mendapatkan laba meski dengan jalan yang menyimpang, menyuap, menyalahgunakan jabatan, mendapatkan gratifikasi dan sebagainya.
- Karena begitu pentingnya harta, kenikmatan dan laba itu tadi makanya semua orang berlomba-lomba mengejar kekayaan. Karena kekayaanlah yang memungkinkan mereka memenuhi 3 impian itu. Orang kaya niscaya punya harta, niscaya sanggup membeli kenikmatan dengan hartanya itu dan niscaya selalu mendapatkan keuntungan.
- Itu yang perlu diluruskan, menjadi kaya boleh sekali, tapi kaya yang bagaimana dulu? Hidup di dunia haruslah kaya, bukanlah satu-satunya pembenaran yang harus diagungkan. Tapi kualitas hidupnya sebagai manusia. Apakah kekayaan itu membantunya menjadi insan yang BERKUALITAS DI MATA ALLAH?
- Berkaitan dengan harta, Rasulullah SAW telah berpesan kepada Hakim bin Hizaam :
- Ambillah harta dengan jiwa yang higienis yaitu :
- KONSUMSI SECUKUPNYA.
- DISTRIBUSIKAN SEBANYAK-BANYAKNYA.
- Yang terjadi dalam masyarakat kita malah sebaliknya, konsumsi secukupnya dan distribusikan sesedikit mungkin. Akhirnya yang didapat ialah ketidakberkahan alasannya ia mengambilnya dengan jiwa yang tamak. Akhirnya terjadilah ketimpangan sosial di mana yang kaya tambah kaya dan yang miskin semakin miskin.
- Yang paling penting itu bukan KAYAnya tapi BERKAHnya (silakan baca lagi bagaimana rezeki yang berkah itu di sini).
Luruskan niat!
- Perbaikan pertama ialah luruskan niat. Jangan sekedar hanya mau kaya, tapi hidup kaya yang berberkah. Kaprikornus niat untuk mendapatkan keberkahan dalam mencari rezeki ialah :
- BEKERJA MENCARI NAFKAH (bukan ngemis, bukan maling, tapi yang halal).
- DILANDASI MARDATHILLAH (jiwa yang baik).
- MENCARI RIDHA ALLAH (bukan mencari laba sebesar-besarnya).
- DIWUJUDKAN DENGAN SIKAP YANG BENAR (profesional tapi amanah, berintegritas/jujur dan tidak melanggar hukum Allah dan hukum normatif masyarakat).
- Sehingga risikonya ialah manusia-manusia yang KAYA, bukan alasannya hartanya melimpah tapi alasannya SELALU MERASA CUKUP dengan hasil yang diperolehnya, dengan rezeki yang diterimanya (qanaah), lapang dada, puas dengan ketentuan Allah padanya dan tak lupa selalu bersyukur atas semua nikmat yang diberi Allah untuknya.
- Sudah siap menjadi orang kaya?? Tapi, ingatlah hadits Rasulullah SAW berikut ini.
Gunakan kekayaan secara bijaksana.
Wallahu alam....
Demikianlah Artikel Kaya, Bukanlah Satu-Satunya Pembenaran.
Sekianlah artikel Kaya, Bukanlah Satu-Satunya Pembenaran. kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kaya, Bukanlah Satu-Satunya Pembenaran. dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/04/kaya-bukanlah-satu-satunya-pembenaran.html