Seperti Apa Mata Uang Islam di Era Klasik?

Seperti Apa Mata Uang Islam di Era Klasik? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Seperti Apa Mata Uang Islam di Era Klasik?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Muamalah Madaniyah, Artikel Sejarah Peradaban, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Seperti Apa Mata Uang Islam di Era Klasik?
link : Seperti Apa Mata Uang Islam di Era Klasik?

Baca juga


Seperti Apa Mata Uang Islam di Era Klasik?

Sejak masa Rasulullah, mata uang telah dipergunakan kaum Muslimin sebagai salah satu bentuk pembayaran zakat. Tetapi, mereka masih menggunakan mata uang Romawi dan Persia: Dinar dan Dirham. 

Umar bin Khatab ketika menjabat Khalifah, mulai mencetak mata uang yang berciri khas Islam, tetapi bentuknya masih seperti uang Kisra(persia). 

Di dalam koin tersebut hanya ditambah lafaz alhamdu lillah Muhammad Rasulullah  atau laa ilaha illallah, bahkan tercantum namanya sendiri;Umar. 

Di Mekkah, Abdullah bin Zubair mencetak sendiri uang dirham bulat dengan lafaz Abdullah, Muhammad Rasulullah dan Amarallah bi'adl wal wafa.

Barulah pada masa dinasti Umayyah, tepatnya pada masa khalifah Abdul Malik bin Marwan (65-69H) dicetak mata uang resmi daulat Islam.

Mata Uang yang dicetak dengan bahan perak (disebut dirham) dan bahan emas(disebut dinar) bertuliskan  laa ilaha illallah wahdah laa syarikalah, atau surat al ikhlas dan ayat-ayat tertentu dari Al-Qur'an. Di sisi lain tertulis tempat dan tahun pencetakan.

Mata uang Islam segera disebarkan ke wilayah-wilayah Islam di berbagai pelosok. Sejak itu mata uang persia maupun Romawi tidak lagi digunakan. Khalifah Abdul Malik sangat ketat dalam mengawasi penggunaan mata uang Islam sebagai sarana jual-beli.

Pada masa Dinasti Abasyiah, Abbul Abbas As Saffah(132-136H) mengganti surat Al Ikhlas yang tercantum dalam mata uang Dinasti Umayyah dengan kalimat Syahadat. Dia juga menambah ayat-ayat lain tentang keesaan allah, basmallah, kalimat-kalimat pujian dan lainnya yang sama dengan mata uang dinasti Umayyah.

Baca juga: Neraca dan Timbangan Masa Rasul

(Badri Yatim, Sirajudin , Materi Pokok Sejarah Kebudayaan Islam Buku II Modul 4-6, Jakarta: DEPAG, 1993).



Demikianlah Artikel Seperti Apa Mata Uang Islam di Era Klasik?

Sekianlah artikel Seperti Apa Mata Uang Islam di Era Klasik? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Seperti Apa Mata Uang Islam di Era Klasik? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2019/09/seperti-apa-mata-uang-islam-di-era.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel