Rezeki Tak Mungkin Nyasar, Ia Tahu Niscaya Letak Keberadaanmu

Rezeki Tak Mungkin Nyasar, Ia Tahu Niscaya Letak Keberadaanmu - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Rezeki Tak Mungkin Nyasar, Ia Tahu Niscaya Letak Keberadaanmu, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Rezeki Tak Mungkin Nyasar, Ia Tahu Niscaya Letak Keberadaanmu
link : Rezeki Tak Mungkin Nyasar, Ia Tahu Niscaya Letak Keberadaanmu

Baca juga


Rezeki Tak Mungkin Nyasar, Ia Tahu Niscaya Letak Keberadaanmu

Tidak ada Rezeki yang Nyasar

Setiap hari kau berusaha sekuat tenaga. Mengisi usia produktifmu dengan bekerja, mencari rezeki Ilahi yang terserak di bumi. Mungkin kau tak tahu di mana rezekimu. Tapi jangan takut, rezekimu tahu dengan niscaya di mana kau berada. Dia mustahil nyasar di pangkuan orang lain. Karena Allah yang memerintahkannya menuju kamu. Meski harus berjalan jauh dari langit, mengarungi lautan, menyusuri lembah dan turun gunung beliau niscaya menemukanmu. Allah telah menakdirkanmu bertemu dengan rezekimu.


Apa yang harus dimaknai dari paragraf di atas?


# ALLAH MENJAMIN REZEKIMU
  • Allah telah berjanji untuk menjamin rezekimu. Pantaskah kau melalaikan ketaatan padaNya demi alasan mencari dan mengejar apa yang telah dijanjikanNya? Melalaikan ketaatan dan kiprah utama sebagai Khalifah di muka bumi demi mengkhawatirkan apa yang telah dijaminNya bukankah itu kekeliruan yang besar?

# ALLAH SENANG DENGAN USAHAMU
  • Sesungguhnya Allah Taala bahagia melihat hambaNya bersusah payah (lelah) dalam mencari rezeki yang halal (H.R.Ad Dailami). Mengapa kau membiarakn dirimu digerogoti kemalasan mencari rezekiNya? Mengapa kau bersusah-susah mencari rezek yang haram sementara yang halal jauh lebih disukaiNya? Meski yang haram menarik hatimu tapi dibenci olehNya, itukah yang kau mau?

# REZEKI HANYA BISA DIRAIH DENGAN KETAATAN
  • Rasul bersabda, "Sesungguhnya Ruhul Qudus (malaikat Jibril as) membisikkan ke dalam benakku bahwa jiwa tidak akan wafat sebelum lengkap dan tepat rezekinya. Karena itu hendaknya engkau bertakwa kepada Allah SWT dan memperbaiki mata pencaharianmu (carau mencari rezeki). Apabila rezeki itu datangnya terlambat janganlah kau mengejarnya dengan jalan bermaksiat kepada Allah, alasannya ialah apa yang ada di sisiNya hanya sanggup diraih dengan ketaatan (H.R.Abu Zar dan Al Hakim)

# TUGAS KITA MENYIAPKAN JAWABAN
  • Tak perlu resah dan susah hati mengkhawatirkan rezeki yang tak niscaya datangnya atau berusaha sangat keras menggapainya dengan menghalalkan segala cara yang penting rezeki yang diinginkannya sanggup diraih dan miliki.
  • Karena kiprah utama kita bukan khawatir dan mengejar mati-matian rezeki Allah tapi menyiapkan balasan " dari mana sumbernya dan digunakan untuk apa rezeki tersebut?". Kelak di alam abadi nanti balasan itu akan memilih nasib kita. Apakah menjadi penghuni nirwana yang nyaman atau di lempar ke dalam neraka yang berisi api menyala-nyala.
  • Agar jawabannya benar maka prakteknya pun harus benar.

# HAKIKAT REZEKI ITU BUKAN JUMLAH TAPI KEMANFAATANNYA
  • Banyak orang yang tertipu oleh dunia. Mencari rezeki, membanting tulang, menghabiskan umur produktif (umur yang efektif untuk beribadah) hanya untuk berlomba-lomba mengumpulkan harta benda yang ditumpuk dan dihitung-hitung jumlahnya. Tapi mereka lupa bahwa hakikat rezeki itu bukan dari jumlahnya, bukan nominalnya, bukan dari hitung-hitungannya tapi sejauh mana rezeki itu memberi manfaat bagi diri, bagi keluarga, bagi umat, bagi masyarakat. Seberapa banyak rezeki yang sanggup dinikmatinya? Kalau uang banyak dan sanggup membeli dunia dan isinya tapi tidak sanggup menikmatinya itu sial namanya. Bisa beli makanan lezat tapi tidak sanggup memakannya alasannya ialah badan digerogoti penyakit yang mengharuskannya mengurangi atau berpantang makanan enak. Kasihan bukan?
  • Buat apa hidup berlimpah rezeki tapi tidak sanggup menikmatinya?
  • Buat apa bekerja keras, menghabiskan umur hanya untuk mencari simpanan uang (gaji/harta) yang nantinya akan ditinggal mati?

# REZEKI ITU URUSAN ALLAH
  • Keliru jikalau bekerja dimaknai semata-mata sebagai upaya mencari rezeki / uang saja. Bekerja itu ialah bab dari ibadah. Mencari rezeki dari sumber yang halal, memanfaatkan sumberdaya yang halal dalam bekerja serta memanfaatkan akibatnya ke jalan yang diridhoiNya. Bekerja saja dengan baik, serahkan rezeki  /hasilnya pada Allah, alasannya ialah rezeki itu memang urusan Allah.

# BEKERJA UNTUK BERSYUKUR
  • Bekerja untuk bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikanNya kepada kita. Hidup senantiasa berbgai manfaat dan menegakkan ketaatan padaNya.

# REZEKI TAK SELALU TERLETAK DI PEKERJAAN KITA
  • Jangan pernah menyangka alasannya ialah kita disuruh untuk ikhtiar, berupaya keras maka rezeki niscaya didapat sebagai upah atas kerja keras kita. Belum tentu rezeki itu terletak di pekerjaan kita, Allah taruh sekehendakNya.
  • Bukankah St Hajar harus berlari bolak balik Shafa dan Marwa hingga 7 kali tapi rezeki zam-zam yang dicarinya justru diberiNya di bawah kaki Ismail kecil, bayi yang tak berdaya?

# REZEKI ITU KEJUTAN BAGI HAMBA
  • Ikhtiar itu sekedar perbuatan menjemput rezeki. Menempuh jalan halal meskipun itu penuh onak dan berliku.Tapi barang yang dijemput itu diam-diam Allah. Seringnya tiba dari arah yang tak terduga dan tak disangka-sangka. Itulah mengapa dikatakan rezeki itu kejutan bagi hamba. Agar hamba bersyukur atas kemurahan Rabbnya.

# REZEKI ITU HANYA TITIPAN
  • Apa yang Allah karuniakan pada kita termasuk rezeki ialah titipan. Yang namanya barang titipan Pemiliknya mau biar barang titipan itu dijaga dengan baik dan dimanfaatkan sebesar-besarnya. Dan kalau yang punya minta kita harus nrimo menyerahkan. Makara jangan duka kalau rezekimu hilang, melayang, diambil orang atau lenyap tak berbekas tersapu bencana.
  • Rezeki yang diberi Allah statusnya hanya "HAK PAKAI" yang halalnya akan dihisab dan haramnya akan diazab, entah di dunia tapi pastinya di alam abadi nanti.

# DOA ADALAH BENTENG REZEKI YANG AMPUH
  • Doa ialah komunikasi yang intens antara hamba dan Tuhannya. Melaui doa yang dipanjatkan stiap hari hamba memohon ditunjukkan jalan yang benar, diberi bimbingan dan petunjuk kelimpahan rezeki dan pemanfaatannya.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmatNya lah maka kesempurnaan hidup menjadi paripurna.
Wallahu alam


Demikianlah Artikel Rezeki Tak Mungkin Nyasar, Ia Tahu Niscaya Letak Keberadaanmu

Sekianlah artikel Rezeki Tak Mungkin Nyasar, Ia Tahu Niscaya Letak Keberadaanmu kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Rezeki Tak Mungkin Nyasar, Ia Tahu Niscaya Letak Keberadaanmu dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/08/rezeki-tak-mungkin-nyasar-ia-tahu.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel