Mengapa Rezeki Aku Pergi, Hilang Atau Diambil Kembali?

Mengapa Rezeki Aku Pergi, Hilang Atau Diambil Kembali? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Mengapa Rezeki Aku Pergi, Hilang Atau Diambil Kembali?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel tips, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Mengapa Rezeki Aku Pergi, Hilang Atau Diambil Kembali?
link : Mengapa Rezeki Aku Pergi, Hilang Atau Diambil Kembali?

Baca juga


Mengapa Rezeki Aku Pergi, Hilang Atau Diambil Kembali?

SAAT MUSIBAH DATANG...

  • Beberapa hari terakhir ini kita dikejutkan dengan petaka jatuhnya pesawat Aviastar rute Masamba - Makassar yang jatuh di pegunungan Latimojong, Luwu yang menewaskan 7 orang penumpangnya plus 3 orang awak pesawat. Setelah melalui pencarian di medan yang berat selama 4 hari, hasilnya pesawat naas itu ditemukan meskipun telah menjadi cuilan dan meninggalkan sedih yang mendalam bagi keluarga penumpang dan awak pesawat.
  • Saya langsung sangat concern dengan gosip ini alasannya selain terjadi di Sulawesi Selatan, tempat di mana aku tinggal, juga kebetulan aku mengenal secara langsung orang renta dari salah satu korban pesawat dan turut berduka dengan kehilangan yang dirasakannya. Bukan hal yang gampang bagi kolega aku tersebut untuk mendapatkan kenyataan anak kesayangan plus 2 orang cucu terkasih direnggut darinya justru ketika mereka berniat untuk mengunjunginya di Makassar.
  • Duka tak harus menciptakan kita jadi lumpuh. Musibah ialah anugerah, ialah pengingat dari Yang Maha Kasih. Anak dan cucu itu rezeki yang dititipkan Allah pada kita. Mereka milik Allah, dan ketika Pemiliknya memintanya kembali kita harus ikhlas.
Beberapa hari terakhir ini kita dikejutkan dengan petaka jatuhnya pesawat Aviastar rute M Mengapa Rezeki Saya Pergi, Hilang atau Diambil Kembali?


Rezeki itu titipan

  • Mungkin anda dan juga aku kadang bertanya, mengapa milik aku yang notabene telah menjadi rezeki aku diambil kembali oleh Allah? Keluarga tercinta yang direnggut dari kita oleh kematian, menciptakan kita hancur alasannya rasa kehilangan. Rumah yang ditempati sebagai tempat bernaung dan dibangun dengan tetesan keringat tiba-tiba habis terbakar, menyisakan puing-puing kedukaan bagi kita. Uang yang kita simpan baik-baik untuk memenuhi kebutuhan tak terduga ternyata hilang digondol maling atau ditipu orang.
  • Rezeki yang telah diberi Allah tidak mutlak akan bersama kita selamanya. Karena bukan kita pemilik sejatinya. Kita hanya dititipi. Apakah itu keluarga, harta benda, uang, kesehatan, bahkan nyawa kita sendiri pun di luar kuasa kita. Lalu jika semua itu bukan milik kita, kemudian mengapa kita tidak ridha dan susah mengikhlaskannya ketika lepas dari genggaman?
  • Seperti insiden yang dialami jamaah haji tahun 2015 baru-baru ini, dimana ribuan nyawa melayang ketika melaksanakan ibadah haji justru di tanah haram, tempat rumah Allah bermukim. Karena nyawa itu titipan, dan sanggup diambil di mana saja dan kapan saja oleh Pemiliknya.

Berkaca dari sebuah musibah

  • Musibah yang dialami, kehilangan orang tercinta dan harta benda bagaimana menyikapinya? Apa yang sanggup dipetik dari semua itu?
(1) Tidak semua milik kita akan terus tinggal bersama kita
  • Begitu juga rezeki. Tidak semua rezeki yang diberi Allah dan sudah kita klaim sebagai milik kita akan terus menemani kita. Jika semua yang kita kehendaki terus kita miliki darimana kita berguru IKHLAS?
(2) Tidak semua harapan dan keinginan kita harus terwujud
  • Kita memimpikan peningkatan hidup, kebahagiaan yang terus menerus dengan limpahan rezeki dari Allah SWT terus terwujud. Kenyataannya tidak demikian. Karena hari-hari kelam dan kegagalan pun sanggup mengisi kehidupan kita. Jika semua yang kita impikan terus terwujud darimana kita berguru SABAR?
(3) Tidak semua doa kita dikabulkan
  • Kita menginginkan rezeki terus bertambah dan terus mengupayakan doa di setiap sujud, tapi kenyataannya doa itu tak selalu dikabulkan bukan? Jika setiap doa kita dikabulkan Allah bagaimana kita sanggup berguru IKHTIAR?
(4) Tidak semua orang yang kita sayangi membalas perasaan kita
  • Kita menginginkan orang terkasih terus menjadi rezeki penawar rindu dan pemberi kebahagiaan bagi kita. Tapi kenyataannya hati itu dibolak-balik dan beliau berubah perasaannya pada kita, menciptakan kita meras sedih dan tidak diinginkan. Jika semua orang yang kita sayangi membalas perasaan kita bagaimana kita berguru MENERIMA KENYATAAN?
(5) Tidak semua tindakan kita itu benar
  • Kita menginginkan semua tindakan kita benar, tapi kenyataannya tindakan kitapun banyak yang salah. Dan kesalahan itu berakibat pada hilangnya rezeki, harta benda, pertemanan dan sebagainya, menciptakan kita seolah terpuruk. Jika semua tindakan kita benar darimana kita berguru wacana KESALAHAN?
(6) Tidak selalu kita diperlibatkan dengan hal yang benar dan orang yang benar
  • Kenyataannya seringkali kita terlibat dengan hal-hal yang salah, mengambil keputusan yang salah dan bergaul dengan orang-orang yang salah yang merugikan kita. Jika kita tidak pernah mencicipi terlibat dengan hal-hal yang salah, menciptakan keputusan yang salah, bergaul dengan orang yang salah darimana kita berguru MENGHADAPI ketika kita diperhadapkan dengan situasi yang berat dan MENGHARGAI ketika semuanya berjalan lancar dan baik-baik saja?
  • Saat rezeki kita diambil kita sanggup BERSYUKUR dan menghargai ketika kita diberi rezeki banyak.
(7) Tidak selalu kita berurusan dengan orang yang jujur
  • Saat kebohongan sudah menjadi hal yang lumrah, kita menjadi begitu sulit mepercayai siapapun. Jika kita terus diperhadapkan dengan orang yang jujur bagaimana kita sanggup berguru WASPADA pada para pembohong dan mulai MEMPERCAYAI diri sendiri ketimbang kata-kata orang lain?


KESIMPULAN

  • Ada pesan yang tersirat di balik semua kejadian, bahkan dibalik petaka yang terus mendera dan menciptakan kita menderita. Inilah Universitas Kehidupan, tempat kita berguru dan bertahan hidup dari segala problem dan keluar sebagai pemenang.
  • Hanya pemenang yang sanggup mengalahkan problem dan mendapatkan semua ketentuan yang diberi Allah padanya. Masalah tidak melemahkannya, malah membuatnya makin berpengaruh dan makin erat pada Allah.
  • Apakah kita sudah termasuk orang yang demikian? Mari terus berupaya memperbaiki diri.
  • Wallahu alam


Demikianlah Artikel Mengapa Rezeki Aku Pergi, Hilang Atau Diambil Kembali?

Sekianlah artikel Mengapa Rezeki Aku Pergi, Hilang Atau Diambil Kembali? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Mengapa Rezeki Aku Pergi, Hilang Atau Diambil Kembali? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/07/mengapa-rezeki-aku-pergi-hilang-atau.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel