Bagaimana Para Nabi Mensyukuri Rezeki?

Bagaimana Para Nabi Mensyukuri Rezeki? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Bagaimana Para Nabi Mensyukuri Rezeki?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Amalan, Artikel kisah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Bagaimana Para Nabi Mensyukuri Rezeki?
link : Bagaimana Para Nabi Mensyukuri Rezeki?

Baca juga


Bagaimana Para Nabi Mensyukuri Rezeki?

Belajar dari para nabi

  • Soal mensyukuri rezeki hendaknya kita berguru dari para nabi-nabi Allah, Rasulullah maupun para ulama salaf. Mereka ini ialah insan yang paling mensyukuri nikmat Allah.

  • Soal mensyukuri rezeki hendaknya kita berguru dari para nabi Bagaimana Para Nabi Mensyukuri Rezeki?

# Nabi Adam as
  • Disebutkan dalam sebuah kisah, bahwa suatu dikala Nabi Musa bertanya kepada Allah, "Wahai Allah, bagaimana Adam berilmu mensyukuri nikmatmu? Kau jadikan dia dengan kekuasaanMu, kemudian Engkau berinya ruh, ditempatkan di nirwana hingga para malaikat patuh dikala Engkau perintah sujud padanya.
  • Allah menjawab, "Wahai Musa ia mengerti bahwa semua itu dariKu, kemudian ia memujiKu, itulah bentuk syukurnya padaKu.

# Nabi Nuh as
  • Allah menjelaskan bahwa Nabi Nuh ialah orang yang paling bersyukur padaNya,
Yaitu anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama Nuh. Sesungguhnya Nuh ialah hamba yang banyak bersyukur (Q.S. Al Isra : 3).
  • Sesungguhnya Nabi Nuh ialah Nabi yang paling panjang umurnya dibanding dengan nabi-nabi yang lain, sehingga dia sanggup mendakwahkan agama lebih lama. Hal itu ditegaskan firman Allah dalam surah Al Ankabut ayat 14, " Dan sebenarnya kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal diantara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun."
  • Meskipun demikian gangguan dan kendala yang dialami dia dalam berbagi ajarannya tetap banyak tapi tak menyurutkan langkah beliau. Sampai suatu dikala banjir bandang melanda negerinya dan dia sanggup selamat bersama kaumnya yang beriman. 

# Nabi Musa as
  • Disebutkan pula Nabi Musa pernah bertanya pada Allah, "Wahai Rabbku, bagaimana caranya saya bersyukur kepadaMu?" Allah SWT menjawab, " Berdzikirlah (ingatlah) engkau selalu kepadaKu, jangan engkau lalai (lupa) dalam mengingatKu."

# Nabi Daud as
  • Dari sekian banyak doa nabi Daud, ada satu doa yang memohon semoga dirinya tetap sanggup bersyukur pada Allah. " Wahai Allah saya memohon 4 kasus padaMu yaitu bibir yang selau berdzikir padaMu, hati yang selalu bersyukur, tubuh yang bersabar dan isteri yang membantu urusanku di dunia maupun untuk jalan akhirat."
  • Nabi Daud juga memohon proteksi kepada Allah dari 4 kasus yang ditakutinya, " Wahai Allah, saya berlindung kepadaMu dari 4 perkara, yaitu anak yang memperdayaiku, isteri yang mengakibatkan saya beruban sebelum waktunya (karena tak taat), harta yang mencelakakanku dan tetangga yang menyebarluaskan belakang layar keburukanku."

# Nabi Ibrahim as
  • Nabi Ibrahim ialah nabi yang sangat besar lengan berkuasa tauhidnya pada Allah. Nabi Ibrahim sangat bersyukur atas semua rezeki yang telah dianugerahkan Allah padanya dengan mentaati semua perintah Allah padanya, mulai dari meninggalkan anak dan isteri terkasih di gurun tandus hingga perintah menyembelih anak kandungnya sendiri pun dituruti.
  • Saat diperintahkan meninggalkan isterinya Siti Hajar dan bayinya Ismail as di gurun tandus, dia bukannya su'udzan atau berprasangka jelek pada Allah, tapi dia malah berdoa semoga anak keturunannya dijadikan orang yang senantiasa mendirikan shalat dan bersyukur. Dalam doa ini dia tidak mendikte Allah tapi memohon jalan keluar dengan meminta semoga hati orang cenderung pada keluarganya dan mereka diberi  rezeki berupa buah-buahan. Inilah doa beliau, " Ya, Tuhan kami, sebenarnya Engkau telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tak mempunyai tanam-tanaman di akrab rumah engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Allah (yang demikian itu) semoga mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian insan cenderung pada mereka, dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur." (Q.S. Ibrahim : 37). Doa ini dikabulkan Allah dan menjadi daerah yang ramai dikunjungi untuk ibadah haji dan umrah, itulah Mekkah.
  • Beliau juga senantiasa memuji Allah dan bersyukur atas rezeki putra yang dianugerahkan Allah padanya. " Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari bau tanah (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Mendengar (Memperkenankan) doa." (Q.S. Ibrahim : 39).
  • Dan Allah mengakui dia sebagai orang yang berilmu bersyukur sebagaimana dijelaskan dalam firmanNya berikut ini :
Sesungguhnya Ibrahim seorang imam yang sanggup dijadikan pola lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik. Dan ia senantiasa mensyukuri nikmat-nikmat Allah, Allah telah memilihnya dan menunjukinya jalan yang lurus (Q.S. An Nahl : 120-121)

# Nabi Isa as
  • Diterangkan dalam sahibul hikayat bahwa Nabi Isa as, pernah berpidato kepada umatnya, Bani Israil, " Akulah yang menurunkan dunia ini di tempatnya dengan ijin Allah. Karenanya saya tak besar hati atau heran sedikitpun . Wahai Bani Israil pandanglah dunia ini sebagai sesuatu yang tak berarti semoga ringan bagimu. Tapi engkau jangan sekali-kali meremehkan akhirat. Sebab dunia bukanlah daerah kemuliaan tapi daerah fitnah. Di dunia seringkali timbul kerugian bagi yang mencintainya."
  • Kata Nabi Isa lagi. " Jika kalian mengaku sebagai mitra dan sahabatku, tetapkanlah hatimu membenci dan memusuhi dunia. Jika tidak kau bukanlah sahabatku wahai Bani Israil. Jadikanlah rumah ibadah sebagai tempatmu dan kuburan sebagai kediamanmu. Jadilah kau sebagai tamu di dunia ini. Berlaku baiklah. Coba bayangkan, burung-burung tidak bercocok tanam dan tidak pula mengetam tapi Allah memeberi rezeki secara tetap kepada mereka. Wahai Bani Israil, makanlah roti tepung jagung dan rempah-rempah atau buah-buahan. Dengan itu saja kau tak sanggup mensyukurinya, bagaimana terhadap nikmat yang melebihi itu?"


# Nabi Muhammad SAW
  • Rasulullah ialah orang yang dijamin masuk syurga tapi dia malah makin memperbagus ibadah dan memperbanyak syukurnya. Hadits yang diriwayatkan oleh Sayidina Aisyah ra, 
  • " Rasulullah SAW biasanya bila dia shalat, dia bangun sangat usang hingga kulit kakinya menjadi keras. Aisyah bertanya, " mengapa hingga demikian, bukankah dosa-dosamu telah diampuni baik yang telah kemudian maupun yang akan datang?" Rasulullah menjawab, " Wahai Aisyah, bukankah semestinya saya menjadi hamba yang bersyukur?" (H.R. Bukhari).
Cerita perihal Nabi Sulaiman dan Nabi Yunus pun sanggup di baca di artikel lain dalam blog ini.


Kesimpulan

  • Para Nabiyullah dan Rasulullah saja bersyukur, masa' kita yang insan biasa yang belum dijamin masuk nirwana masih suka mengeluh dengan keadaan rezekinya?
  • Jadilah orang yang tahu diri. Ciri-ciri orang yang tahu diri ialah dikala mendapatkan rezeki ia segera memuji Allah dengan sepenuh hati dan tulus ikhlas. Dia sadar betul bahwa kenikmatan yang diberi Allah itu PINJAMAN dariNya sebagai tanda kemurahanNya, tanda rahmatNya dan tanda kebesaranNya.
  • Disamping itu dia mendapatkan dukungan rezeki itu dengan hati puas (qanaah). Dia tak melihat besar kecilnya rezeki tapi Dzat yang memberi. Karena ia qanaah dan mensyukuri dukungan maka Allah justru menambah rezekinya.
Ingatlah kepadaKu maka Aku akan mengingat kalian. Bersyukurah padaKu dan janganlah ingkar (Q.S. Al Baqarah : 152).
Wallahu alam 


Demikianlah Artikel Bagaimana Para Nabi Mensyukuri Rezeki?

Sekianlah artikel Bagaimana Para Nabi Mensyukuri Rezeki? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Bagaimana Para Nabi Mensyukuri Rezeki? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/06/bagaimana-para-nabi-mensyukuri-rezeki.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel