Bedanya Saya Sama Ibuku - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Bedanya Saya Sama Ibuku, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cerita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Bedanya Saya Sama Ibuku
link : Bedanya Saya Sama Ibuku

Bedanya Saya Sama Ibuku

ARTIKEL KE 855  

Beda : "AKU" dan "IBUku"  

Sepeninggal ayahku yang berpulang ke haribaan Ilahi Rabbi, September tahun kemarin, ibuku berusaha tabah dan tegar. Meski ku tahu perasaannya jadi hampa tanpa kekasih sejatinya...

Ngomong-ngomong soal ibu, dia itu sangat luar biasa, dia sangat berbeda denganku. Setiap jumpa dan kemudian berpisah lagi entah alasannya kembali ke Makassar atau balik ke Taiwan, dia selalu berkata "maaf ibu tidak dapat memberi apa-apa kecuali doa."

Ucapan ini terkadang menamparku. Ibuku yang sudah begitu banyak memberi pengorbanan, perhatian dan rasa cinta yang tiada tara semenjak kecilku hingga sekarang, masih berkata "maaf ibu tidak dapat memberi apa-apa."

baca: tak ada kata pensiun menjadi orang tua

Sementara saya hanya cium tangan, memberi rupiah yang tak lebih dari 10 persen penghasilanku sudah merasa menjadi anak yang berbakti. Ibuku tak merasa berbuat banyak untukku padahal kebaikannya padaku amat sulit untuk dihitung. Siapa dapat menghitung berapa banyak kebaikan dari tetesan air susunya?

Sementara aku  merasa sudah menjadi anak yang taat dan jago hanya dengan sekelumit kebaikanku. Oh, betapa mulianya ibuku dan betapa naifnya diriku.

baca : doa ibu, jalan tersingkat senang dunia akhirat

Bila saya sakit, ibuku rela menempuh perjalanan ratusan kilometer dari kampung hanya sekedar ingin menciumku, memijitku dan menaruh balsem di punggungku.
Sementara kalau ibuku sakit, saya hanya mengangkat telepon untuk berkata "banyakin istirahat, jangan lupa ke dokter dan minum obat serta maaf, saya tak dapat menemani ibu." Oh betapa bedanya saya dengan ibuku. Ia segera meninggalkan semua kesibukannya hanya untuk jumpa dengan anaknya.
Sementara saya selalu beralasan sibuk untuk dapat menemaninya ketika ia berbaring lemah alasannya rasa sakitnya.

Aku dan ibuku ketika lebaran idul Adha kemarin

Saat saya sekolah dan kuliah, ibuku rela berhutang walau utangnya di bank yang bikin orang tdak tahu kalo dia punya derma demi biaya kuliahku. Tetapi kini saya tega-teganya berkata "maaf ibu, saya belum dapat banyak membantu, masih banyak keperluan keluarga yang lain."

Saat menyerupai ini ibuku hanya berkata "ibu senang kalau melihat kau dan keluargamu bahagia."

Oh ibu, ..... saya semakin malu.

Tadi malam, sebelum tidur saya menangis, betapa baktiku kepada ibuku belum seberapa. Dalam gelisahku, kukirimkan doa untuk ibuku..
"Ya Allah, .......jaga ibuku, muliakan ibuku, beri ia kawasan terhormat di dunia dan berikan ia mahkota terindah di surga-Mu kelak."

Ah,.... betapa hinanya aku....
Karena hanya dapat menangis dan mengirimkan doa di usiaku yang semakin menanjak ini....

Itu beda saya dengan ibuku.
Apa bedamu dengan ibumu???

Yuk kita doakan ibu kita dan memperbaiki bakti padanya...

baca juga: Ibuku MSI, Master Segala Ilmu

Wallahu alam...

Demikianlah Artikel Bedanya Saya Sama Ibuku

Sekianlah artikel Bedanya Saya Sama Ibuku kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Bedanya Saya Sama Ibuku dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2009/05/bedanya-saya-sama-ibuku.html

Share this post