Syukur Yang Luar Biasa.
Thursday, April 30, 2009
Edit
Syukur Yang Luar Biasa. - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Syukur Yang Luar Biasa., kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel kisah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Syukur Yang Luar Biasa.
link : Syukur Yang Luar Biasa.
Maka wahai engkau yang sehat sejahtera!
Apa yang kau tunggu untuk bersyukur?
Apa yang kau nanti untuk berdzikir pada-Nya?
Apa yang tunggu untuk mengeja ayat-ayat-Nya?
Anda sekarang membaca artikel Syukur Yang Luar Biasa. dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2009/04/syukur-yang-luar-biasa.html
Judul : Syukur Yang Luar Biasa.
link : Syukur Yang Luar Biasa.
Syukur Yang Luar Biasa.
ARTIKEL KE 873
BERSYUKUR MESKI KONDISI PAYAH...
Syaikh Sa'ad bin 'Atiq al-'Atiq suatu ketika menceritakan:
Kasihan sangat ia melihat seorang cowok yang tadinya tampan, tegap dan cerdas sekarang menyerupai mayit hidup yang terbaring lemah tak berdaya alasannya ialah dilumpuhkan oleh penyakit
Usianya masih 27 tahun, tapi tubuhnya terjangkit stroke.
Usianya masih 27 tahun, tapi tubuhnya terjangkit stroke.
Lumpuh dari atas ke bawah..
Tubuh tegapnya kita terbaring lemah di rumah sakit.
Tubuh tegapnya kita terbaring lemah di rumah sakit.
Tak ada yang sanggup digerakkan lagi.
Kakinya.
Kedua tangannya.
Kepalanya pun susah untuk ditegakkan.
Kakinya.
Kedua tangannya.
Kepalanya pun susah untuk ditegakkan.
Betul-betul penyakit stroke telah melumpuhkan syaraf-syarafnya, mengkerangkeng jiwa mudanya untuk pasrah berbaring di ranjang rumah sakit.
Hanya kedua mata yang masih menerawang, dan bibir yang agak kaku, tapi selalu menyungging senyum.
Hanya kedua mata yang masih menerawang, dan bibir yang agak kaku, tapi selalu menyungging senyum.
Mata itulah yang menjadi penanda bahwa maut belum lah tiba menjemput..
Tapi yang menakjubkan adalah:
Ia mengkhatamkan Al Alquran setiap 3 hari.
Dengan kedua bibirnya yang kaku, ia menggigit sebuah sendok kayu, demi membuka lembar-lembar al-Qur'an untuk dieja dan dibacanya...
Ia mengkhatamkan Al Alquran setiap 3 hari.
Dengan kedua bibirnya yang kaku, ia menggigit sebuah sendok kayu, demi membuka lembar-lembar al-Qur'an untuk dieja dan dibacanya...
Dan itulah yang terjadi:
Dengan cara tilawah sepayah dan sekeras itu, cowok itu pun mengkhatamkan al-Qur'an setiap 3 hari sekali!
Dengan cara tilawah sepayah dan sekeras itu, cowok itu pun mengkhatamkan al-Qur'an setiap 3 hari sekali!
Seorang penjenguk mendatanginya.
"Mengapa kau selalu tersenyum?"
Ia menjawab: "Aku bersyukur dan memuji Allah tanpa batas."
"Mengapa kau selalu tersenyum?"
Ia menjawab: "Aku bersyukur dan memuji Allah tanpa batas."
"Apa yang kau syukuri? Kau bahkan tak punya nikmat apa-apa lagi! Selain mata yang masih melihat dan lisan yang sedikit bisa bertutur! Kalo pun masih punya rezeki kau tak bisa menikmatinya alasannya ialah tubuhmu terbaring kaku disini"
Pemuda itu tersenyum lagi.
"Aku bersyukur pada-Nya: alasannya ialah Ia masih membiarkanku bersyukur pada-Nya, alasannya ialah Ia telah melumpuhkanku sampai bisa selalu berdzikir pada-Nya. Dulu ketika saya sehat, demi Allah, saya bahkan tak pernah berdzikir pada-Nya sedikit pun...Inilah rezeki terbesarki kemampuan mensyukuri nikmat yang diberiNYA"
"Aku bersyukur pada-Nya: alasannya ialah Ia masih membiarkanku bersyukur pada-Nya, alasannya ialah Ia telah melumpuhkanku sampai bisa selalu berdzikir pada-Nya. Dulu ketika saya sehat, demi Allah, saya bahkan tak pernah berdzikir pada-Nya sedikit pun...Inilah rezeki terbesarki kemampuan mensyukuri nikmat yang diberiNYA"
Wow..bukankah itu luar biasa?
Seorang cowok yang begitu kepayahan untuk bertahan hidup bukannya menentukan pasrah dan menunggu kematian tiba menjemput tapi malah menyempurnakan ibadah yang bisa dilakukannya..
Kalo sebelumnya shalatnya selalu di simpulan waktu atau kalopun dikerjakan niscaya teburu-buru, sekarang bisa ia sempurnakan meskipun tanpa ruku, sujud dan berdiri. Makannya saja susah tapi ia masih sempatkan berpuasa..
Sedekah pun ia rajin meski sebetulnya butuh duit banyak untuk ongkos perawatan rumah sakit...dia selalu berusaha menyisihkan sebagian uangnya bagi panti asuhan dan anak yatim...
Dia mengerjakan apa yang bisa dikerjakan oleh otak dan pikirannya.
Karena ia tahu maut itu niscaya dan rezeki tetap bisa ditarik meskipun badan tak bisa lagi untuk bekerja dan beribadah dengan sempurna.
Maka wahai engkau yang sehat sejahtera!
Apa yang kau tunggu untuk bersyukur?
Apa yang kau nanti untuk berdzikir pada-Nya?
Apa yang tunggu untuk mengeja ayat-ayat-Nya?
Jangan katakan:
Kau menunggu kematian tiba!
Karena kalau ia benar-benar hadir, semuanya tak lagi berarti.
Kau menunggu kematian tiba!
Karena kalau ia benar-benar hadir, semuanya tak lagi berarti.
Wallahu alam..
Demikianlah Artikel Syukur Yang Luar Biasa.
Sekianlah artikel Syukur Yang Luar Biasa. kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Syukur Yang Luar Biasa. dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2009/04/syukur-yang-luar-biasa.html