Bisnis Yang Takkan Merugi
Wednesday, April 29, 2009
Edit
Bisnis Yang Takkan Merugi - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Bisnis Yang Takkan Merugi, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel tips, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Bisnis Yang Takkan Merugi
link : Bisnis Yang Takkan Merugi
Anda sekarang membaca artikel Bisnis Yang Takkan Merugi dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2009/04/bisnis-yang-takkan-merugi.html
Judul : Bisnis Yang Takkan Merugi
link : Bisnis Yang Takkan Merugi
Bisnis Yang Takkan Merugi
ARTIKEL KE 874
Membangun Bisnis yang Takkan Merugi
Sebuah perusahaan teh ternama yang kita kenal dengan merek Sari Wangi dinyatakan gulung tikar oleh pengadilan baru-baru ini. Perusahaan yang telah terbangun sekian usang ini tenyata terjerat hutang trilyunan rupiah sehingga tak sanggup lagi beroperasi. Haruskah kita berhenti minum teh Sari Wangi karenanya? Tidak...karena ternyata merek teh ini masih sanggup ditemukan di pasaran..
Kenapa? alasannya merek ini sudah dibeli oleh perusahaan raksasa yang berkantor sentra di Rotterdam dan London, Unilever. Yang dibeli ialah merek (brand), perusahaannya tidak. Kaprikornus alasannya yang dibeli ialah merek maka perusahaan hanya memproduksi teh Sari Wangi dan mengirimnya ke Unilever untuk di pasarkan. Kaprikornus perusahaan hanya berfungsi sebagai pabrik bukan lagi pemilik utama merek.
Setelah sekian usang berafiliasi alhasil Unilever tetapkan kontrak, sehingga perusahaan tak lagi mensuplai teh merek tersebut ke Unilever. Tapi nyatanya teh merek ini tetap ada di pasaran, berarti Unilever menemukan perusahaan lain untuk memproduksi teh dengan merek Sari Wangi dan memasarkannya..
Konsumen mungkin tak menemukan bedanya alasannya merek dan desain produk tak ada yang berubah. Perusahaan boleh gulung tikar dan boleh berhenti berafiliasi tapi merek belum tentu ikut mati bersamanya.. Merek akan tetap ada...
Pelajaran berharga
Seperti biasa dari setiap kisah saya selalu menuliskan pelajaran berharga yang sanggup kita petik darinya. Pelajaran dari bangkrutnya perusahaan ini adalah:
1. Fokus pada merek (brand)
Karena sanggup jadi merek jauh lebih mahal dari perusahaannya. Ingat orang yang begitu loyal pada notebook Mac, Iphone, Ipad, Ipod yang diproduksi oleh perusahaan miliki mendiang Steve Job, Apple? Atau merek tas Luis Vuitton ataupun jam tangan Rolex? Pencintanya tak peduli siapa yang memproduksinya yang penting merek itu ada tersedia di pasaran. Meskipun di pikiran kita kalo tas LV dan tas brand Tanah Abang fungsinya sama-sama tas untuk menyimpan barang. Tapi merek LV harganya berkali-kali lipat dan penggemar merek LV tak perduli meskipun harga berkali-kali lipat alasannya yang dibeli ialah mereknya (brand) bukan tasnya.
Inilah yang dalam marketing kita kenal sebagai intangible asset (aset yang abstrak/tak berwujud). Fokuslah membangun merek (brand) jadi meski perusahaan gulung tikar merek yang sudah dikenal sanggup dijual dan tetap ada di pasaran..
Orang-orang yang cerdas dan cendekia sehat akan fokus membangun brand dan intangible asset lainnya. Dalam bahasa pengembangan diri, brand itu sama dengan reputasi diri. Dengan reputasi inilah kita sanggup mempunyai efek yang semakin meluas, harga anda semakin mahal. Reputasi yang baik juga akan menyelamatkan kita ketika gagal dan jatuh terpuruk. Karenanya bangunlah reputasi anda semakin tinggi, semakin besar lengan berkuasa dan semakin mengakar.
Sebagai seorang muslim kita sudah punya modalnya, kita punya Al Alquran dan hadits yang akan menuntun kita untuk menjadi eksklusif yang bereputasi baik, sehingga mempunyai brand (merek) sebagai manusia muslim yang bermanfaat. Bukan ibarat berita-berita di media wacana muslim yang suka meneror dan berkontribusi pada terorisme..
2. Membangun bisnis yang takkan merugi
Bisnis apa yang takkan merugi sepanjang masa? Adakah bisnis yang dijamin tidak akan rugi? Dimana-mana bisnis itu niscaya punya dua sisi, kalo gak untung ya rugi. Tapi ternyata Al quran lewat surat Faathir ayat 29 menyatakan “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Al Quran), mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dengan belakang layar maupun terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”.
Selanjutnya dalam surah Ash-Shaf ayat 10-11:
Hai orang-orang yang beriman, sukakah kau Aku tunjukkan suatu perniagaan yang sanggup menyelamatkan kau dari azab yang pedih? (10). (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu bila kau mengetahuinya (11).
Jadi secara spiritual, perniagaan/bisnis (urusan) yang dijamin tak akan merugi yaitu: membaca Al Quran, mendirikan shalat, bersedekah. Dan perniagaan yang bikin selamat ialah beriman pada Allah dan jihad dengan jiwa dan harta.
Ini sangat masuk akal, alasannya kita berbisnis bukan dengan sembarang orang tapi dengan Allah. Dia Maha Kaya, perniagaan denganNYA ialah perniagaan yang selalu menguntungkan. Masalahnya mau gak kita sebagai pebisnis sejati ikut kata Al Quran? Harusnya bila mau punya bisnis yang takkan merugi kita harus punya abjad sebagai pebisnis Qurani yang takkan pernah rugi. Setiap ada gosip bisnis yang gulung tikar saya selalu teringat ayat ini. Seharusnya, sebagai pebisnis atau sebagai profesional, kita dihentikan meninggalkan perniagaan ini, perniagaan yang dijamin takkan pernah rugi.
Yang menjamin Allah lho..!
Ada yang berani mencurigai jaminan Allah?
3. Enyahkan nafsu berhutang.
Nafsu untuk membesarkan bisnisnya, menciptakan management PT Sariwangi AEA pada tahun 2015 tetapkan untuk meminjam uang kepada 5 bank yaitu HSBC, ICBC, Rabobank, Panin dan Commonwealth. Ternyata proyek yang mereka kembangkan dengan dana derma ini hasilnya tidak ibarat yang diharapkan. Akhirnya, perusahaan yang sudah berdiri setengah kala lebih tidak sanggup membayar dan dinyatakan gulung tikar.
Jangan demi gengsi dan gaya hidup, Anda rela berhutang kesana-kemari, utang itu bukan buat jaga-jaga, apalagi gali lubang dan tutup lubang hanya alasannya Anda ingin terlihat menjadi orang yang terpandang. Kalo belum sanggup, mbok jangan maksa. Karena yang namanya pemaksaan itu niscaya hasilnya gak bagus.. Hidup sederhana justeru menambah dan meningkatkan reputasi Anda.
Sederhana itu bukan tampilan fisik tapi cara pandang dan rujukan pikir.
Sari Wangi memperlihatkan pelajaran “wangi” kepada kita bahwa brand atau reputasi nilainya sangat tinggi, kita jangan terjebak dalam kubangan hutang tiada henti, dan bersegeralah aktif menjalankan perniagaan yang tiada merugi yang manfaatnya bukan hanya sanggup dibawa mati tapi juga sanggup menyelamatkan dari panasnya api neraka.
baca juga: mengapa rezeki kita stagnan?
Wallahu alam..
Demikianlah Artikel Bisnis Yang Takkan Merugi
Sekianlah artikel Bisnis Yang Takkan Merugi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Bisnis Yang Takkan Merugi dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2009/04/bisnis-yang-takkan-merugi.html