Tak Ada Sesuatu Yang Naik Ke Langit Kecuali Ini
Monday, April 17, 2006
Edit
Tak Ada Sesuatu Yang Naik Ke Langit Kecuali Ini - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Tak Ada Sesuatu Yang Naik Ke Langit Kecuali Ini, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Amalan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Tak Ada Sesuatu Yang Naik Ke Langit Kecuali Ini
link : Tak Ada Sesuatu Yang Naik Ke Langit Kecuali Ini
Anda sekarang membaca artikel Tak Ada Sesuatu Yang Naik Ke Langit Kecuali Ini dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2006/04/tak-ada-sesuatu-yang-naik-ke-langit.html
Judul : Tak Ada Sesuatu Yang Naik Ke Langit Kecuali Ini
link : Tak Ada Sesuatu Yang Naik Ke Langit Kecuali Ini
Tak Ada Sesuatu Yang Naik Ke Langit Kecuali Ini
ARTIKEL KE 728
La ilaah illallah bukan sekedar ucapan.
Semua muslim mungkin paham bahwa ucapan laa ilaaha illallah berarti ratifikasi dirinya bahwa tidak ada Ilah kecuali Allah SWT. Kita seringkali mengucapkan kalimat ini sesudah shalat, zikir harian, tapi apakah kita betul-betul menerapkannya dalam hidup sehari-hari? Menjadikan Allah sebagai Ilah/Tuhan/Rabb bukannya menuhankan duit, jabatan, posisi, keturunan, boss/atasan? Jika orang betul-betul memahami maknanya maka tak ada lagi post power syndrom tanda-tanda orang stres lantaran sudah tak laris tanda tangannya (tak lagi punya jabatan, punya power, punya duit, punya pengaruh). Post power syndrom terjadi lantaran kita bertuhan yang salah, menuhankan sesuatu yang bukan Allah sehingga kala "tuhan" yang fana itu menghilang kita jadi goyah.
Padahal kalo kita bertuhan Allah, Dia akan selalu ada dan Dia gak akan kemana-kemana..
Berbicara soal kalimat tauhid ini seorang Ustadz konon bahagia memelihara burung dan kucing. Uztadz ini sangat bersahabat dengan jamaahnya dan inti ceramahnya diambil dari insiden sehari-hari.
Suatu hari seorang jamaahnya menghadiahkan seekor burung kakaktua padanya. Bulunya halus dan berwarna warni.
Makin hari sang Ustadz pun makin suka dengan burung itu.
Dan seringkali ketika mengajar murid-muridnya/jamaah nya dilakukan di bersahabat taman di mana kakaktua yang diikat pada tangkai kayu itu berada.
Karena seringnya mendengar sang uztadz berceramah dan mengucapkan zikir laa ilaaha illallah, sehingga abang renta itu pun jadi mencar ilmu mengucapkan kalimat tauhid tersebut.
Dan seringkali ketika mengajar murid-muridnya/jamaah nya dilakukan di bersahabat taman di mana kakaktua yang diikat pada tangkai kayu itu berada.
Karena seringnya mendengar sang uztadz berceramah dan mengucapkan zikir laa ilaaha illallah, sehingga abang renta itu pun jadi mencar ilmu mengucapkan kalimat tauhid tersebut.
Burung kakaktua itu pun bisa mengucakan laa ilaaha illallah dengan tepat dan hampir setiap siang dan malam si burung terus berceloteh menirukan zikir tersebut, sehingga murid-murid dan jamaah sang Uztadz pun terkagum-kagum karenanya.
Suatu ketika para jamaah mendapati sang ustadz sedang termangu-mangu dan air matanya menetes membasahi pipinya.
Ketika ditanya ia pun menjelaskan dengan terbata-bata, jikalau kucingnya telah menerkam si kakaktua dan membunuhnya.
Mereka pun bertanya dengan heran "karena inikah engkau menangis!!!
Kalau Uztadz mau, nanti kami berikan burung lain bahkan kalo perlu yang jauh lebih baik dari burung kakaktua milik uztadz sebelumnya.... (kata salah seorang jamaah menghibur sang ustadz yang nampak begitu bersedih kehilangan burung kesayangannya.
Sang Ustadz berkata : bukan lantaran itu saya menangis..
Kalau Uztadz mau, nanti kami berikan burung lain bahkan kalo perlu yang jauh lebih baik dari burung kakaktua milik uztadz sebelumnya.... (kata salah seorang jamaah menghibur sang ustadz yang nampak begitu bersedih kehilangan burung kesayangannya.
Sang Ustadz berkata : bukan lantaran itu saya menangis..
Tetapi...yang menciptakan saya menangis yaitu : ketika diserang kucing burung itu hanya menjerit-jerit saja hingga risikonya mati tak bergerak.
Padahal dia sering sekali mengucapkan kalimat "laa ilaaha illallah". Setiap hari tak pernah dia tak mengucapkan kalimat itu.
Tetapi ketika diterkam kucing dan menjelang ajalnya ia lupa kalimat tersebut ...
Tidak mengucapkan apapun kecuali hanya bisa menjerit dan meraung-raung saja !!!
Sang ustadz kemudian memandang wajah jamaahnya satu persatu dengan mimik serius. "Mengapa bisa terjadi demikian??" Tanya sang ustadz dengan bunyi yang menggelegar...
"Karena waktu hayatnya ia hanya mengucapkan "laa ilaaha illallah" dengan lisannya saja. Sementara hatinya tidak memahami dan tidak menghayati apa yang diucapkannya oleh lisannya.
Padahal dia sering sekali mengucapkan kalimat "laa ilaaha illallah". Setiap hari tak pernah dia tak mengucapkan kalimat itu.
Tetapi ketika diterkam kucing dan menjelang ajalnya ia lupa kalimat tersebut ...
Tidak mengucapkan apapun kecuali hanya bisa menjerit dan meraung-raung saja !!!
Sang ustadz kemudian memandang wajah jamaahnya satu persatu dengan mimik serius. "Mengapa bisa terjadi demikian??" Tanya sang ustadz dengan bunyi yang menggelegar...
"Karena waktu hayatnya ia hanya mengucapkan "laa ilaaha illallah" dengan lisannya saja. Sementara hatinya tidak memahami dan tidak menghayati apa yang diucapkannya oleh lisannya.
Aku kuatir kalau nanti kita menyerupai abang renta itu, itu sebabnya saya menangis..
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Beberapa artikel dalam blog ini bercerita soal zikir-zikir pembangkit rezeki. Seringkali kita hanya karam membacanya, mengulang-ulangnya, komat-kamit serius dengan tasbih di tangan tapi gak memahami maknanya apalah lagi mengamalkannya makna itu dalam keseharian kita. Kita mengakui kalo tak ada Tuhan selain Allah, kita terus mengulang zikir itu setiap hari hingga banyak kali, tapi nyatanya kita masih bertuhan selain Dia. Kita tak ubahnya kakaktua itu. Setiap hari lisannya lembap dengan kalimat tauhid tapi ketika sakaratul maut hanya bisa menjerit dan merintih. Naudzubillahi mindzalik.
Saat kita hidup mengulang-ulang kalimat *"laa ilaaha illallah" setiap saat.
Dengan verbal kita, tak pernah berhenti mengucapkannya tapi ketika maut tiba kita pun lupa.
Tidak bisa mengingatnya, lantaran hati kita belum menghayatinya.
Beberapa artikel dalam blog ini bercerita soal zikir-zikir pembangkit rezeki. Seringkali kita hanya karam membacanya, mengulang-ulangnya, komat-kamit serius dengan tasbih di tangan tapi gak memahami maknanya apalah lagi mengamalkannya makna itu dalam keseharian kita. Kita mengakui kalo tak ada Tuhan selain Allah, kita terus mengulang zikir itu setiap hari hingga banyak kali, tapi nyatanya kita masih bertuhan selain Dia. Kita tak ubahnya kakaktua itu. Setiap hari lisannya lembap dengan kalimat tauhid tapi ketika sakaratul maut hanya bisa menjerit dan merintih. Naudzubillahi mindzalik.
Saat kita hidup mengulang-ulang kalimat *"laa ilaaha illallah" setiap saat.
Dengan verbal kita, tak pernah berhenti mengucapkannya tapi ketika maut tiba kita pun lupa.
Tidak bisa mengingatnya, lantaran hati kita belum menghayatinya.
Kemudian para jamaah pun menangis, khawatir dengan kondisi mereka masing-masing.
Dan kita sendiri... sudahkah kita menanamkan kalimat "laa ilaaha illallah" ini ke dalam hati sanubari kita?!
Tidak ada sesuatu pun yang naik ke langit yang lebih agung berbanding keikhlasan hati. Ucapkan, pahami dan amalkan. Dan tidak ada sesuatu pun yang turun ke bumi yang lebih agung dari taufiq dan ridha Allah SWT. Taufiq dan ridha Allah SWT akan kita dapatkan sesuai kadar keikhlasan kita.
Silakan zikir setiap hari termasuk zikir keberlimpahan rezeki tapi jangan hanya berhenti di bibir saja, pahami apa yang kita ucapkan kemudian amalkan. Jika mengucapkan laa ilaaha illallah, yakini bahwa tiada Ilah/Tuhan melainkan Allah dan amalkan. Jangan biarkan waktu anda habis tanpa memperbaiki diri dan ibadah kepadaNya, lantaran itulah tujuan penciptaan kita...
Semoga di bulan Ramadhan ini hati kita dipenuh keikhlasan menjalankan ibadah padaNya sehingga semuanya naik ke langit dan berbuah pahala dan ridha Allah SWT. Waspadai jangan hingga hidup kita sia-sia adanya...
Selamat berbuka dan menjalankan ibadah shalat tarwih..
Wallahu alam...
Silakan zikir setiap hari termasuk zikir keberlimpahan rezeki tapi jangan hanya berhenti di bibir saja, pahami apa yang kita ucapkan kemudian amalkan. Jika mengucapkan laa ilaaha illallah, yakini bahwa tiada Ilah/Tuhan melainkan Allah dan amalkan. Jangan biarkan waktu anda habis tanpa memperbaiki diri dan ibadah kepadaNya, lantaran itulah tujuan penciptaan kita...
Semoga di bulan Ramadhan ini hati kita dipenuh keikhlasan menjalankan ibadah padaNya sehingga semuanya naik ke langit dan berbuah pahala dan ridha Allah SWT. Waspadai jangan hingga hidup kita sia-sia adanya...
Selamat berbuka dan menjalankan ibadah shalat tarwih..
Wallahu alam...
Demikianlah Artikel Tak Ada Sesuatu Yang Naik Ke Langit Kecuali Ini
Sekianlah artikel Tak Ada Sesuatu Yang Naik Ke Langit Kecuali Ini kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Tak Ada Sesuatu Yang Naik Ke Langit Kecuali Ini dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2006/04/tak-ada-sesuatu-yang-naik-ke-langit.html