Mengenali Orang Baik Dan Menjadi Salah Seorang Diantaranya
Saturday, April 15, 2006
Edit
Mengenali Orang Baik Dan Menjadi Salah Seorang Diantaranya - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Mengenali Orang Baik Dan Menjadi Salah Seorang Diantaranya, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel tips, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Mengenali Orang Baik Dan Menjadi Salah Seorang Diantaranya
link : Mengenali Orang Baik Dan Menjadi Salah Seorang Diantaranya
Anda sekarang membaca artikel Mengenali Orang Baik Dan Menjadi Salah Seorang Diantaranya dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2006/04/mengenali-orang-baik-dan-menjadi-salah.html
Judul : Mengenali Orang Baik Dan Menjadi Salah Seorang Diantaranya
link : Mengenali Orang Baik Dan Menjadi Salah Seorang Diantaranya
Mengenali Orang Baik Dan Menjadi Salah Seorang Diantaranya
ARTIKEL KE 730
Bagaimana Mengenali Watak Seseorang?
Susah gak sih ngenalin akhlak seseorang? Gampang-gampang susah. Kadang kita nyangka seseorang itu baik tapi nyatanya mengecewakan... Kadang juga kita udah berprasangka jelek duluan liat dari tampangnya, tapi ternyata berhati malaikat. Tebak-tebak buah manggis, kadang bener lebih seringnya salah..
Betapa sering, kita mendengar dan bahkan ngalamin sendiri, jenis hubungan pertemanan yang pada balasannya merugikan, sehingga membawa penyesalan mendalam. Apalagi bagi mereka yang suka bergaul di dunia maya.
Kita merasa mengenal seseorang melalui goresan pena dan postingan-postingannya. Kita merasa cocok, merasa bersahabat dengannya. Hingga balasannya kita mempercayakan hati, harta dan lain-lain pada orang tersebut.
Namun, apa lacur ternyata dia scammer dunia maya. Penipu dunia maya yang sudah memakan banyak korban. Bukan hanya uang yang hilang dan hati yang patah, dalam beberapa kasus, bahkan kehormatan diri dan nyawapun hilang...naudzubillah mindzaliik
Namun satu hal yang harus diingat, dalam setiap hal-hal dimana kita dirugikan bukan lantaran Allah zalim pada diri kita, Maha Suci Allah yang Maha Rahim dan Penyayang, tapi lantaran kesalahan kita sendiri yang gak hati-hati dan simpel percaya.
(baca : 6 langkah semoga tidak ditipu dan rezeki melayang)
(baca : 6 langkah semoga tidak ditipu dan rezeki melayang)
Introspeksi diri, bertanya dan merenunglah, ”Mengapa hal ini terjadi ? Mengapa kita susah mengenali ‘orang yang gak bener’ ? Mengapa kita jadi korban, sementara orang lain tidak ?
Apakah kita kurang mempunyai kemampuan mengenali abjad orang ?
Adakah langkah-langkah standar dalam mengenali akhlak seseorang ?
Adakah langkah-langkah standar dalam mengenali akhlak seseorang ?
Atau mungkin kita terlampau larut dalam imajinasi perihal orang itu. Menciptakan abjad yang kita impikan, dan kemudian melekatkan abjad itu padanya. Hingga dikala orang itu memunculkan abjad aslinya, terkadang kita gak nyadar. Karena bukan abjad itulah yang ingin kita lihat. Tanda-tanda udah nampak, tapi kita gak mau melihat dan gak mau mengakuinya. Hati sudah dibutakan olehnya.
Ali bin Abi Thalib, ialah lelaki penuh ilmu dengan pemahaman mendalam, sekaligus periang dan penuh canda tawa."
Demikianlah ‘Umar bin Khattab menggambarkannya.
Demikianlah ‘Umar bin Khattab menggambarkannya.
Umar ialah sahabat yang mempunyai firasat tajam, ia sangat cermat dalam menawarkan penilaian.
‘Umar ibnu Khattab mempunyai tiga ukuran untuk menimbang akhlak seseorang.
Satu hari dikala seseorang memuji kawannya dalam persaksian sebagai orang baik, ‘ Umar bertanya padanya,
”Apakah engkau pernah mempunyai hubungan dagang atau hutang piutang dengannya, sehingga engkau mengetahui sifat jujur dan amanahnya ?”. ”Belum,” jawabnya ragu.
”Pernahkah engkau,” cecar Umar, ” berselisih kasus dan bertengkar andal dengannya, sehingga tahu bahwa dia tidak fajir dalam berbantahan ?”
”Ehm, juga belum…” katanya
”Pernahkah engkau,” cecar Umar, ” berselisih kasus dan bertengkar andal dengannya, sehingga tahu bahwa dia tidak fajir dalam berbantahan ?”
”Ehm, juga belum…” katanya
”Pernahkah engkau bepergian dengannya selama 10 hari, sehingga telah habis kesabarannya untuk berpura-pura kemudian kau mengenali watak-watak aslinya ?”
”Itu juga belum.“ Jawabnya.
“Kalau begitu pergilah engkau, hai hamba Allah. Demi Allah engkau sama sekali tidak mengenalnya !”
Jika kita kaitkan dengan pertemanan didunia maya dimana kau pengen tahu akhlak seseorang caranya simpel saja:
-. _Temui orang tersebut di dunia nyata._
-. _Selanjutnya, jalin interaksi faktual di dunia nyata._
Sesuai dengan nasehat Umar bin Khattab :
1.Pernah Memiliki Hubungan Dagang/ Hutang Piutang
(Dan untuk hal ini, Allah sudah menurunkan ayat khusus, semoga kita mencatat kesepakatan transaksi tersebut. Jika kita tak mencatatnya dan balasannya rugi, maka kita sendiri yang salah).
2. Pernah Berargumentasi/ Berbeda Pendapat.
Lalu lihatlah bagaimana ia menanggapinya. Apakah ia tipe yang dikala murka maka kemurkaannya mengerikan dan berlebihan ?
3. Pernah Bepergian bersama dengan batas waktu 10 hari/ lebih.
Otomatis kita selama waktu tersebut, akan tinggal bersamanya dan bisa mengamati hal-hal yang tak terlihat selama ini.
Jika semuanya sudah dilakukan, maka buatlah kesimpulan perihal bagaimana langsung orang tersebut, dan apakah dia ialah si penjual minyak wangi-kah yang kita kecipratan wanginya atau-kah si cerdik besi yang kita terbakar percikan apinya ?
(baca : ciri-ciri insan terbaik)
Persepsi kitalah yang bikin seseorang jadi 'baik' atau 'buruk'. Orang yang baik bukan berarti gak punya emosi dan gak mempunyai kekurangan. Tapi mereka mengontrolnya sehingga tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Kala seseorang lepas kontrol inilah yang kita sebut khilaf/tersalah which is normal/manusiawi.
Banyak orang yang enggan jadi orang baik lantaran katanya orang baik rezekinya apes. Benarkah begitu? Baca di sini.
(baca : ciri-ciri insan terbaik)
Persepsi kitalah yang bikin seseorang jadi 'baik' atau 'buruk'. Orang yang baik bukan berarti gak punya emosi dan gak mempunyai kekurangan. Tapi mereka mengontrolnya sehingga tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Kala seseorang lepas kontrol inilah yang kita sebut khilaf/tersalah which is normal/manusiawi.
Banyak orang yang enggan jadi orang baik lantaran katanya orang baik rezekinya apes. Benarkah begitu? Baca di sini.
Kebaikan itu mudah, gak perlu skill khusus, lantaran udah satu paket dengan penciptaan kita. Manusia diciptakan hanif (baik) itu sebabnya kalo kita ngelakuin hal yang salah niscaya ada nurani yang ngingetin kalo yang kita lakukan itu salah, kemudian muncullah rasa bersalah.
Segala sesuatu dimulai dengan ANDA. Di dunia di mana “orang bertindak baik, tapi tak diterima baik, begitupun sebaliknya, bertindak tidak baik tapi malah diterima baik”, menciptakan kita berguru beberapa hal. Bahwa selalu ada orang-orang palsu di luar sana, tidak peduli seberapa keras kita mencoba menghindarinya, tapi tak bisa dan kitapun kadang tertipu dan jadi korban.
(Baca : baik atau burukkah saya?)
There is No free lunch, ungkapan yang sangat terkenal kalo gak ada sesuatu yang gratis dalam hubungan antar manusia. Gak mungkin seseorang ngasi sesuatu secara gratis, mereka niscaya mengharapkan sesuatu sebagai balasannya. Bahkan orang baik pun melakukannya. Orang baik melakukannya lantaran mereka ingin menciptakan orang lain merasa bahagia, sebagai imbalan, mereka ingin diperlakukan yang sama.
Orang palsu melakukannya lantaran kita mempunyai sesuatu yang diinginkannya entah itu maaf "seks", "uang", "status", "pengaruh", dll. Dan dia gak berhenti meniru kebaikan sampe mendapatkan keinginannya...
Setelah mendapatkannya maka terbukalah topeng kepalsuan yang selama ini dipakainya dan muncullah wajah aslinya,
Jangan enggan mendapatkan kebaikan seseorang tapi ingatlah untuk selalu waspada. Ada juga orang yang suka memanfaatkan kebaikan orang lain sih. Ada pula yang melaksanakan hal yang salah hanya lantaran tuntutan membalas budi.
Motto: Jangan menerima/mengambil apa pun dari siapa pun jika berpikir takkan bisa membalasnya. Jikapun bisa membalasnya, balaslah dengan yang lebih baik. Libatkan diri dengan acara yang baik, bergaul dengan orang-orang baik yang menginspirasi, tebarkan kebaikan sebagai penggalan dari gaya hidup maka keberkahan akan tiba terus menerus, insya Allah.
(baca : alasan mengapa orang baik rezekinya lancar).
Akan halnya orang baik palsu di luar sana, disconnected to be connected. Mereka niscaya ada dan gak bisa tiba-tiba lenyap lantaran kita gak suka. Kitalah yang menyesuaikan. Jika peduli, jangan membisu saja, beritahu mereka (tapi yakinlah gak semua orang senang dikasi tau kalo dia salah, itu merusak egonya). Jika mereka tidak mendengarkan, pergilah. Jika mereka tidak ada gejala berubah, hapus mereka dari kehidupan Anda. Tak ada gunanya menghabiskan energi, waktu dan emosi dengan orang yang tak sepadan. Sementara itu, tetaplah jadi teladan. Jadilah baik, berbaik hatilah kepada semua orang. Buka diri untuk orang-orang yang peduli, buat mereka merasa senang setiap kali kita berada di sekitarnya. Jika semua orang tetapkan menjadi baik dunia ini akan menjadi kawasan yang indah. Bukan tak mungkin lantaran kebaikan itu menular...
(baca : tips menyebabkan diri orang yang murah rezeki)
Segala sesuatu dimulai dengan ANDA. Di dunia di mana “orang bertindak baik, tapi tak diterima baik, begitupun sebaliknya, bertindak tidak baik tapi malah diterima baik”, menciptakan kita berguru beberapa hal. Bahwa selalu ada orang-orang palsu di luar sana, tidak peduli seberapa keras kita mencoba menghindarinya, tapi tak bisa dan kitapun kadang tertipu dan jadi korban.
(Baca : baik atau burukkah saya?)
There is No free lunch, ungkapan yang sangat terkenal kalo gak ada sesuatu yang gratis dalam hubungan antar manusia. Gak mungkin seseorang ngasi sesuatu secara gratis, mereka niscaya mengharapkan sesuatu sebagai balasannya. Bahkan orang baik pun melakukannya. Orang baik melakukannya lantaran mereka ingin menciptakan orang lain merasa bahagia, sebagai imbalan, mereka ingin diperlakukan yang sama.
Orang palsu melakukannya lantaran kita mempunyai sesuatu yang diinginkannya entah itu maaf "seks", "uang", "status", "pengaruh", dll. Dan dia gak berhenti meniru kebaikan sampe mendapatkan keinginannya...
Setelah mendapatkannya maka terbukalah topeng kepalsuan yang selama ini dipakainya dan muncullah wajah aslinya,
Jangan enggan mendapatkan kebaikan seseorang tapi ingatlah untuk selalu waspada. Ada juga orang yang suka memanfaatkan kebaikan orang lain sih. Ada pula yang melaksanakan hal yang salah hanya lantaran tuntutan membalas budi.
Motto: Jangan menerima/mengambil apa pun dari siapa pun jika berpikir takkan bisa membalasnya. Jikapun bisa membalasnya, balaslah dengan yang lebih baik. Libatkan diri dengan acara yang baik, bergaul dengan orang-orang baik yang menginspirasi, tebarkan kebaikan sebagai penggalan dari gaya hidup maka keberkahan akan tiba terus menerus, insya Allah.
(baca : alasan mengapa orang baik rezekinya lancar).
Akan halnya orang baik palsu di luar sana, disconnected to be connected. Mereka niscaya ada dan gak bisa tiba-tiba lenyap lantaran kita gak suka. Kitalah yang menyesuaikan. Jika peduli, jangan membisu saja, beritahu mereka (tapi yakinlah gak semua orang senang dikasi tau kalo dia salah, itu merusak egonya). Jika mereka tidak mendengarkan, pergilah. Jika mereka tidak ada gejala berubah, hapus mereka dari kehidupan Anda. Tak ada gunanya menghabiskan energi, waktu dan emosi dengan orang yang tak sepadan. Sementara itu, tetaplah jadi teladan. Jadilah baik, berbaik hatilah kepada semua orang. Buka diri untuk orang-orang yang peduli, buat mereka merasa senang setiap kali kita berada di sekitarnya. Jika semua orang tetapkan menjadi baik dunia ini akan menjadi kawasan yang indah. Bukan tak mungkin lantaran kebaikan itu menular...
(baca : tips menyebabkan diri orang yang murah rezeki)
Wallahu alam..
Demikianlah Artikel Mengenali Orang Baik Dan Menjadi Salah Seorang Diantaranya
Sekianlah artikel Mengenali Orang Baik Dan Menjadi Salah Seorang Diantaranya kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Mengenali Orang Baik Dan Menjadi Salah Seorang Diantaranya dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2006/04/mengenali-orang-baik-dan-menjadi-salah.html