Kisah Non Muslim Yang Tersentuh Oleh Tabiat Islami
Friday, April 7, 2006
Edit
Kisah Non Muslim Yang Tersentuh Oleh Tabiat Islami - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kisah Non Muslim Yang Tersentuh Oleh Tabiat Islami, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel alasan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Kisah Non Muslim Yang Tersentuh Oleh Tabiat Islami
link : Kisah Non Muslim Yang Tersentuh Oleh Tabiat Islami
Anda sekarang membaca artikel Kisah Non Muslim Yang Tersentuh Oleh Tabiat Islami dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2006/04/kisah-non-muslim-yang-tersentuh-oleh.html
Judul : Kisah Non Muslim Yang Tersentuh Oleh Tabiat Islami
link : Kisah Non Muslim Yang Tersentuh Oleh Tabiat Islami
Kisah Non Muslim Yang Tersentuh Oleh Tabiat Islami
ARTIKEL KE 740
Kisah inspiratif..
Penulis novel Eat, Pray, Love, Elizabeth Gilbert, ternyata punya kisah lain perihal Indonesia yang belum pernah diceritakannya. Tulisannya yakni bukti jika Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia sanggup menjadi ide global.
Novel Eat, Pray, Love, bercerita bagaimana sang penulis mendapatkan pencerahan hidup di suatu daerah yang jauh dari hiruk pikuk kota besar dan gemelap lampu. Novel yang sudah difilmkan dengan aktris Julia Robert sebagai bintang film utama ini juga sukses menaikkan pamor Bali sebagai kota wisata dunia.
Namun, rupanya Elizabeth masih menyimpan kisah yang tidak terungkap dalam novelnya. Dia menulis sendiri kisah ini untuk Conde Nast Traveler pada edisi Maret 2016.
Elizabeth menceritakan ujung petualangannya di Indonesia bukanlah Bali. Dia menginjakkan kaki hingga ke sebuah pulau terpencil di sebelah timur pulau Bali. Dia tidak menyebutkan nama pulaunya, namun diperkirakan ini ada di NTB alasannya beliau menyebutkan alat transportasi di pulau itu hanya bahtera dan kereta kuda.
Judul artikelnya yakni Elizabeth Gilbert's Life-Changing Story from Indonesia (That You Haven't Heard) atau Ceritayang mengubah hidup Elizabeth Gilbert perihal Indonesia (yang tak pernah diceritakan sebelumnya).
Seperti judulnya, beliau menyampaikan di pulau nelayan terpencil ini, pandangan hidupnya berubah. Elizabeth yang sudah traveling keliling dunia demi mengobati penyakit depresinya.
Di pulau ini beliau menyewa sebuah rumah bambu, dan melewati hari-hari galaunya dengan jalan kaki keliling pulau pada pagi dan sore hari. Elizabeth pada awalnya banyak menghabiskan waktu dengan menangis sepanjang tinggal di sini.
Saat melakoni rutinitasnya jalan kaki keliling pulau, beliau selalu melewati rumah seorang nelayan muslim yang istrinya berhijab. Sang istri selalu tersenyum ketika Elizabeth lewat, bahkan belakangan mirip menunggu Elizabeth lewat setiap hari. Dia tak sanggup berbahasa Inggris, Elizabeth pun tak sanggup berbahasa Indonesia. Jadilah mereka hanya saling melempar senyum.
Saat melakoni rutinitasnya jalan kaki keliling pulau, beliau selalu melewati rumah seorang nelayan muslim yang istrinya berhijab. Sang istri selalu tersenyum ketika Elizabeth lewat, bahkan belakangan mirip menunggu Elizabeth lewat setiap hari. Dia tak sanggup berbahasa Inggris, Elizabeth pun tak sanggup berbahasa Indonesia. Jadilah mereka hanya saling melempar senyum.
Suatu ketika Elizabeth sakit parah berhari-hari di rumah bambunya. Dia duka sekali alasannya tidak ada seorangpun yang beliau kenal di pulau ini. Bahkan beliau hidup tanpa jaringan internet sehingga para sahabatnya pun tidak tahu keadaannya.
Dalam keputusasaan itu, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya. Muncul sang istri nelayan berhijab. Dengan bahasa yang tidak Elizabeth pahami wanita itu menyelidiki kondisi badan dirinya yang sakit. Dia pergi sebentar lantas kembali membawa nasi dan flora obat.
Perempuan itu menemani Elizabeth makan dan memeluknya akrab. Perempuan ini tahu Elizabeth dalam problem alasannya tidak muncul berkeliling pulau mirip biasanya. Elizabeth sungguh tak menyangka wanita ini begitu penuh perhatian pada dirinya.
Di titik itulah Elizabeth menyadari kesalahannya selama ini. Masalah hidup yang menciptakan dirinya mengisolasi diri. Padahal yang beliau butuhkan bukanlah kesendirian dalam keterpencilan tapi hubungan dengan orang lain.
"Dia tidak hanya menyembuhkan saya, tapi mengajari saya: jangan sendirian dan jangan sombong. Lihat orang lain dan biarkan diri kau terlihat oleh orang lain. Bantu orang lain dan biarkan diri kau dibantu orang lain. Buat kontak dan buka diri untuk mendapatkan kebaikan orang lain," kata Elizabeth.
Nah, kenapa Elizabeth gres dongeng soal ini sekarang? Menurutnya, semenjak tragedi 11 September, banyak orang takut dengan Islam termasuk Indonesia.
Elizabeth ingin menyampaikan justru di Indonesia beliau berjumpa muslim yang beliau sebut sebagai orang paling baik yang beliau kenal. Islam selama ini dicurigai, ternyata Islam begitu menyejukkan ....
"Dia memeluk saya dengan kondusif ketika saya sangat ketakutan, dan beliau membantu saya sembuh. Dia menjadi referensi bagaimana kita semestinya saling menjaga satu sama lain di dunia ini... Ketika orang takut dengan dunia Islam (Islamophobia merajalela), saya selalu memikirkan dia," ujarnya.
Kedua, secara umum Elizabeth melihat orang-orang modern kini hidup dalam ketakutan, penuh curiga. Mereka menyerupai mengisolasi diri sendiri dari permasalahan hidup, justru itu salah. Sifat yang hangat serta terbuka dari seseorang akan menyelamatkan diri mereka, bukan dengan mengunci diri di rumah.
Di simpulan tulisannya, Elizabeth mempunyai solusi bagi permasalahan hidup banyak orang. Dia meminta semua orang mengambil falsafah hidup para traveler, bertualang, bertemu dengan banyak orang dan hidup saling bantu membantu. Dengan begitu kita saling mengatasi problem satu sama lain.
"Saya ingin hidup di dunia yang penuh orang yang saling menyapa di sepanjang jalan kemudian bertanya. Sahabatku, siapa namamu, bisakah kita saling membantu? Untuk itu kita semua mesti menjadi traveler, menjelajahi dunia, bertemu banyak masyarakat yang berbeda dan memperluas wawasan kita. Kita menyerupai berjalan ke sisi lain sebuah pulau, mengetuk pintu rumah orang lain,mencoba berbaur dengan kehidupannya dan membiarkan orang lain masuk dalam kehidupan kita," tutupnya.
Sungguh kisah yang inspiratif! Sebuah norma dan falsafah hidup orang Indonesia yang tersimpan rapi di keterasingan sebuah desa nelayan dalam langsung seorang istri nelayan Muslim, menunggu seorang Elizabeth Gilbert menemukannya, merawatnya untuk diceritakan ke seluruh dunia.
(Baca: membaiki orang itu menarik rezeki)
Wallahu alam..
(Baca: membaiki orang itu menarik rezeki)
Wallahu alam..
Demikianlah Artikel Kisah Non Muslim Yang Tersentuh Oleh Tabiat Islami
Sekianlah artikel Kisah Non Muslim Yang Tersentuh Oleh Tabiat Islami kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kisah Non Muslim Yang Tersentuh Oleh Tabiat Islami dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2006/04/kisah-non-muslim-yang-tersentuh-oleh.html