Jangan Pernah Mencurigai Jaminan Rezeki Dari Allah

Jangan Pernah Mencurigai Jaminan Rezeki Dari Allah - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Jangan Pernah Mencurigai Jaminan Rezeki Dari Allah, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Pesan, Artikel tips, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Jangan Pernah Mencurigai Jaminan Rezeki Dari Allah
link : Jangan Pernah Mencurigai Jaminan Rezeki Dari Allah

Baca juga


Jangan Pernah Mencurigai Jaminan Rezeki Dari Allah

ARTIKEL KE 722  

Jangan pernah ragukan Allah.  

Inilah artikel pertama saya di bulan Ramadhan yang suci ini. Berharap ramadhan kali ini bisa lebih baik dari Ramadhan sebelumnya dan ada peningkatan takwa dan perbaikan diri. Bulan suci tak hanya kita gunakan untuk beraktivitas mirip biasa tapi juga meluangkan waktu untuk mentadabburi Al Quran. Artikel ini masih berpusat ke soal rezeki dikaitkan dengan surah Dhuha (Ad-Dhuha).



Surah dhuha yaitu surat ke 93 dari 114 surah yang ada dalam Al-Quran yang mulia.
Agar bisa mengetahui dasyatnya sebuah surah dalam Al Alquran ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan, diantaranya :
1. Tadabur : membayangkan/memasukkan diri dalam bacaan alquran .
2. Tilawah : membaca alquran
3. Tahsin  : memperbaiki bacaan Alquran
4. Tahfiz : proses menghapal ayat-ayat Alquran
5. Tafsir : mengartikan atau memahami mengapa ayat itu turun
6. Istiqham : bisa mengambil aturan dari dalam.Alquran
Surat ad Dhuha diturunkan manakalah Baginda Rasul dalam keadaan sedih dan gelisah setelah 6 bulan tidak lagi mendapatkan wahyu. Beliau merasa mungkin ia telah melaksanakan perbuatan yang tidak disukai Allah sehingga tak ada lagi wahyu yang datang. Beliau merasa Allah menyisihkannya. Surah ini kemudian turun untuk menjawab kegelisahan beliau.

Surah ini bisa menjadi pelipur lara kala kita dilanda kesedihan yang berkepanjangan alasannya yaitu hidup seolah gak berpihak pada kita, rezeki seret dan doa memohon rezeki tak kunjung dikabulkan. Surah ini akan menjawab kegelisahan kita untuk tidak pernah mewaspadai jaminan rezeki dari Allah SWT.
Mari kita cermati ayat demi ayat...

Ayat 1.
Demi waktu dhuha (ketika matahari naik sepenggalan)
Pesan ayat :
1. Waktu dhuha yaitu sekitar pukul 07.00 sd 11.15 dimana abjad matahari dikala itu sangat indah, cahayanya yang menghangatkan, sinarnya yang terperinci menyinari bumi menggantikan malam yang cuek dan gelap. Saat inilah kita harus bersyukur alasannya yaitu masih diberi kesempatan untuk hidup sehari lagi dan menyingsingkan lengan berikhtiar mencari rezeki Ilahi.
2. Kalaulah keadaan waktu dhuha ini diibaratkan kondisi hidup kita, dimana kita masih diberi nikmat hidup, dikeliling orang-orang terkasih, kondisi lengkapnya dan sehatnya organ tubuh, mempunyai kecukupan makanan, dll.
Jangan korbankan keindahan dan kebahagian itu dengan larut menyesali kesulitan dan kekecewaan hidup.
Hanya ada 2 pilihan menghadapi kondisi ini,
Terus larut pada keterpurukan, kegagalan, kekecewaan atau berani untuk bangkit dan fokus pada massa depan.
Life must goes on
Layaknya waktu dhuha yang hanya beberapa saat, begitu pula dengan kehidupan kita di dunia, manfaatkan untuk mencari rezeki dan menyempurnakan ikhtiar untuk bekal akhirat. Jangan hingga menyesal alasannya yaitu waktu terus berjalan dan hidup tak mengenal " siaran ulangan"

Ayat 2
Dan demi malam apabila telah sunyi
Pesan ayat ini :
1. Karakter waktu malam, hampir  dipenjuru dunia semua orang mengalaminya, matahari tenggelam, suasana gelap serta sunyi mencekam.
2. Bila gelap diibaratkan duka, masalah, kekecewaan, kesedihan, kegagalan maka tidak ada yang istimewa alasannya yaitu semua orang pasti mengalaminya, alasannya yaitu itu penggalan kehidupan. Seperti halnya tak ada orang yang mengeluhkan soal malam alasannya yaitu fenomena malam yang gelap pasti akan terjadi dan kita gak punya pilihan kecuali mendapatkan dan menikmatinya.
Namun, seberapa gelapnya malam tetaplah akan berlalu dan berganti fajar.
Begitupun masalah kita, kesedihan dan kegagalan kita pun akan berganti, mirip kata pepatah topan pasti berlalu.
Dalam surat At thalaq ayat 7, Hendaklah orang yang bisa memberi nafkah berdasarkan kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memperlihatkan kelapangan sehabis kesempitan.
Karena Allah selalu memberi ujian sesuai dengan kompetensi yang telah dimiliki hambanya (kemampuan untuk menanggungnya).
Malam yaitu waktu istirahat, berikan haknya badan untuk rehat sejenak dan tidurlah biar esok hari kembali segar dan kembali berikhtiar menjemput rezekiNya yang terserak di luar sana.
Al imran 154 kemudian setelah kau berduka cita,Allah menurunkan kepada kau keamanan berupa kantuk yang mencakup segolongan dari pada kamu.

Ayat 3.
Tuhanmu tidak meninggalkan engkau(Muhammad) dan tidak pula membencimu
Pesannya :
Allah SWT tidak pernah sekalipun meninggalkan hamba-hambanya, apalagi membencinya. Allah sangat mengasihi kita. Sehingga kondisi apapun yang diberiNya yaitu tanda kasihnya pada kita. Rezeki susah pun itu tandanya Allah menyayangimu.
Bahkan kepada mereka yang tidak beriman sekalipun Allah masih hamparkan dan cukupkan rezekinya, segala kebutuhan di dunia di beriNya. Rasa kasih sayang Allah juga diberikan dengan membuka selebar-lebar pintu taubat.
Justru manusialah yang selama ini belakang layar melupakan Allah dan hanya kembali mengingatnya di kala ia sedih atau susah.
Bagaimana caranya biar bisa terus berdekatan dengan Allah??
Kenali Allah diwaktu lapang/senang pasti Allah akan mengenal dan mengingatmu ketika susah.
(baca: kunci pengabulan doa dikala suah rezeki)

Ayat 4
dan sungguh yang kemudian itu lebih baik  bagi daripada yang permulaan.
Pesannya :
Tidak perlu berkecil hati atas rezeki yang belum diperoleh di dunia. Boleh jadi, Allah menyimpan penggalan kita di akhirat. Pastinya kehidupan dunia belum ada apa-apanya bila dibandingkan dengan akhirat.
Hal ini sesuai dengan hadist rosulluallah
Demi Allah, tidaklah dunia itu berarti dibandingkan dengan alam abadi kecuali mirip salah seorang dari kalian yang mencelupkan jari ke lautan.
Untuk ayat 4, kita kudu fokus sama tujuan hidup biar tak melampaui batas.
Dream big (bermimpi besar) yaitu memandang jauh kedepan dan kehidupan alam abadi dijadikan visi utama, adapun dunia hanyalah sarana dan bukan  tujuan. Yang namanya sarana hanya sekedar alat untuk mencapai tujuan. 

Ayat 5 : 
dan kelak Tuhanmu pasti memperlihatkan karuniaNya kepadamu kemudian hati kau menjadi puas
Pesan :
Selalu ada karunia yang Allah siapkan di setiap bencana yang kita sebut hikmah, alasannya yaitu itu tetaplah berprasangka baik kepada Allah dan yakinlah akan satu hal semua kesulitan hidup pasti akan berlalu sama mirip hal lain didunia, semua hal jelek akan beranjak pergi, hujan akan berganti menjadi langit biru, gelap berganti terang, dan luka akan berganti senyuman
Kata kuncinya SABAR.
Rezekimu telah dijamin olehNya cepat atau lambat kau akan mendapatkannya dan nirwana yaitu rezeki/karunia terbesarNya yang hanya didapatkan oleh mereka yang beriman.
(baca : tangga rezeki)

Ayat 6.
Bukankah ia mendapati sebagai seorang yatim kemudian dia melindungimu?
Pesan
Cobalah diingat kembali, bukankah kita berulang kali menjadi yatim; tidak mempunyai apa-apa, dan tiada seorangpun yang mau peduli terhadap kita?
Lalu siapa yang selama.ini menjaga, menemani, dan mencukupi kebutuhan kita??
Tentunya Allah SWT yang tidak akan pernah membiarkan kita sendiri.
Dia selalu ada buat kita menuntaskan masalah-masalah kita dengan caraNya. Sebab skenario Allah lah yang terbaik.

Ayat 7 : 
dan dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, kemudian dia memperlihatkan petunjuk
Pesan: 
Bahkan disaat hidup kita kebingungan, dalam masalah, siapakah yang memberian arah dan petunjuk jalan??
Atau dikala "tersesat" dari jalan kebaikan siapa yang  membimbing kita hingga bisa hijrah mirip dikala ini??
Tentulah Allah yang akan selalu memberi petunjuk, kalaupun masih tersesat barangkali lebih alasannya yaitu kita yang tidak mau atau keras kepala saja. Hati yang sudah membeku alasannya yaitu kebanyakan dosa.
Bisa jadi dosa ini juga yang menjadi penghalang rezeki alasannya yaitu ridha Allah tertutup atas kita.

Ayat 8 :
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, kemudian dia memberi kecukupan
Pesan :
Jangan pernah sedikitpun maragukan jaminan rezeki dari Allah SWT, terlebih dikala dalam kondisi sempit sekalipun. Bukankan selama ini segala kebutuhan kita Allah yang mencukupkan? Saat susah, rezeki tak disangka-sangka entah darimana datangnya menuntaskan masalah kita. Allah yang mengirim rezeki itu untuk kita. 
Jika masih protes dengan rezeki yang hilang atau diambilNya coba hitung bukankah lebih banyak yang Allah beri ketimbang yang Allah ambil?
Selalu ada kebaikan di setiap episode cobaan yang kita alami. Barangkali Allah rindu terhadap mesranya doa-doa kita dikala meminta? Atau Allah sengaja mengambil beberapa harta yang Dia titipkan biar kita sanggup menjadi lebih rendah hati.
Kembali menyadari bahwa kita tidak mempunyai daya dan upaya, kecuali semuanya titipan dan datangnya dari Allah SWT.

Ayat 9.
Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang
Pesan :
Bagi mereka yang mengalami tekanan hidup, merasa hidup tidak lagi mempunyai kegunaan sehingga engan melanjutkan hidup atau merasa menjadi orang yang paling menderita didunia, cobalah keempat hal berikut :
1. Biasakan melihat kebawah, kehidupan orang-orang yang lebih susah, anak yatim. Ternyata penderitaan kita belum apa-apanya.
2.Perbaiki kualitas hidup dengan melayani bawah umur yatim, kemudian rasakan  perubahannya
3.Berbagilah dengan oranglain terutama dengan orang-orang yang tidak mampu

ayat 10.
Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardiknya.
Ini yaitu pelajaran biar kita selalu melihat masih banyak orang yang jauh lebih kekurangan dari kita. Banyak orang yang rezekinya jauh lebih susah dari kita. Lalu mengapa mesti menghardik pengemis? Jika tak bisa membantu/memberi uang sekedarnya bukankah memberi senyum yang ikhlas itu cukup? Allah datangkan pengemis ke kita bukan tanpa maksud. Agar kita sanggup bederma dan mensyukuri apa yang kita punya.

ayat 11. 
Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan dengan bersyukur.
Karena syukur akan menciptakan rezekimu bertambah. Jika yang kini aja kau gak bisa syukuri apalagi bila ditambah?

Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Jangan Pernah Mencurigai Jaminan Rezeki Dari Allah

Sekianlah artikel Jangan Pernah Mencurigai Jaminan Rezeki Dari Allah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Jangan Pernah Mencurigai Jaminan Rezeki Dari Allah dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2006/04/jangan-pernah-mencurigai-jaminan-rezeki.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel